Candlestick Basic
CandleStick Basic Level Pendahuluan Dalam analisa forex market, pada dasarnya ada dua gaya analisa yang digunakan secara luas tapi sangat sedikit orang yang menyadari, ada yang setia dengan penggunaan salah satu gaya saja, namun ada juga yang mengkombinasikan kedua gaya (style) tersebut. Tiap-tiap style memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dua style tersebut adalah Western Style (analisa gaya barat) dan Eastern Style (analisa gaya timur). Gaya barat identik dengan penggunaan bar chart sebagai chartingnya, juga penggunaan indicator, serta beberapa alat bantu seperti fibonacci ratio, trendline gann grid dan lain sebagainya. Sedangkan eastern style lebih yang kita kenal saat ini adalah candlestick, atau lebih tepatnya Japanese candlestick. Dalam bahasan kali ini, saya akan cenderung membahas gaya timur atau hematnya kita sebut candlestick saja, sesuai dengan judul bahasan di atas. Candlestick murni tidak mengenal market pattern (pola market), tentu saja ini saya pikir akan mengagetkan anda, tapi perlu anda ketahui bahwa teori candlestick yang umum beredar saat ini adalah hasil gabungan dari dua gaya analisa di atas. Bukan murni teori Japanese candlestick. Bahasan ini mencoba untuk mendudukkan masing masing style tersebut pada tempatnya. Ada sebuah ungkapan, bahwa “candle dalam sebuah chart, menceritakan banyak hal” tapi saya tidak akan langsung masuk ke situ, tapi akan mencoba pendekatan yang lebih umum dahulu, supaya memiliki dasar yang kuat sebelum masuk ke bahasan inti nantinya. Dalam sebuah candle, ada 4 nilai yang disajikan, yaitu yang biasa disingkat dengan OHLC atau Open High Low dan Close. Juga ada 2 isitilah umum dalam menggambarkan sebuah candle yaitu Body (badan) candle serta Shadow (ekor) candle. Open adalah nilai harga pembukaan sebuah sesi candle, dimana High merupakan titik harga tertinggi dari ekor atas sebuah candle, Low merupakan titik harga terendah dari ekor bawah sebuah candle, dan Close adalah nilai harga penutupan sesi candle tersebut. Body merupakan jarak dari Open ke Close, atau sebaliknya. Ekor atas adalah jarak dari high ke Open/Close, serta ekor bawah adalah jarak dari Low ke Open/Close. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini. High
High Ekor atas
Close
Open
Body Open
Close
Ekor bawah
Low
Low Bullish Candle
Bearish Candle Semoga bermanfaat…….. ^__^
1
Candlestick Basic
Dari ilustrasi di atas, candle dengan body berwarna putih di sebut dengan bullish candle, atau kadang juga disebut dengan candle buyer. Kadang-kadang dalam charting yang berbeda, candle ini diilustrasikan dengan body berwarna hijau. Di atas juga ada candle dengan body berwarna hitam yang disebut bearish candle atau kadang juga disebut dengan candle seller. Didalam charting yang lain, cadle ini kadang di berikan warna merah sebagai penanda. Body candle secara umum kadang juga disebut sebagai momentum pergerakan, atau dalam istilah lain kadang disebut dengan volume, atau power, tapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Shadow umumnya dikenali sebagai sebuah volatilitas sebuah pegerakan harga, dimana shadow itu terbentuk karena adanya usaha untuk menguji level harga tertentu. Besaran dari body dan shadow itu sendiri memiliki makna yang berbeda, dan cukup menentukan dalam pengambilan keputusan trading nantinya. Dalam sesi lain mengenai hal ini akan kita bahas lebih jauh lagi nantinya. Tapi untuk membantu pemahaman kita nanti, saat ini kita perlu memahami bagaimana sebuah candle itu terbentuk, dan apa makna yang bisa kita petik dari proses pembentukan candle itu.
Bagaimana sebuah candle terbentuk? Pada awal candle itu memulai sesinya, dia hanyalah berupa sebuah garis kecil dimana nilai OHLCnya adalah sama, atau dalam bentuk lain O = H = L = C. di titik Open candle selalu ada 2 player yang masuk entry posisi disana, yaitu buyer dan seller, sehingga akan menggerakkan harga naik (buyer) atau turun (seller) dari titik Open itu, bergantung pada player mana yang nantinya mayoritas maka kesanalah harga akan bergerak dari Open candle. Kita ambillah sebagai permisalan bahwa buyer yang mayoritas pada sesi ini, maka harga akan bergerak ke atas, pada saat pergerakan ke atas ini, dari sebuah titik dimana O = H = L = C tadi, maka kondisi itu berubah dari tadinya semuanya sama, maka berubah menjadi O = L dan C = H karena pergerakan ke atas tadi. Anggaplah bahwa titik open ada 1.1100 bergerak naik ke 1.1200 maka Open dan Low memiliki nilai sama yaitu 1.1100 dan nilai Close dan High candle juga sama yaitu 1.1200. Pada pergerakan berikutnya, masih dalam sesi candle yang sama, ada tekanan turun dari high 1.1200 tadi sehingga menekan harga hingga ke titik 1.1080. pada saat kondisi seperti ini, nilai OHLC nya akan kembali mengalami perubahan, yaitu Open masih di 1.1100, High masih di 1.1200, Low menjadi 1.1080 dan Close memiliki nilai sama dengan Lownya. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa harga tiba tiba bergerak turun dari Highnya, tentu saja ada Seller di titik high itu yang menekan harga turun disana sehingga harga membentuk Low baru. Pada pergerakan berikutnya, masih dalam sesi candle yang sama atau dengan kata lain sesi candlenya masih berjalan dari low yang baru terbentuk itu tiba-tiba harga bergerak naik kembali dari level 1.1080 ke level harga 1.1180. dalam kondisi candle seperti ini, OHLC kembali mengalami Semoga bermanfaat…….. ^__^
2
Candlestick Basic
perubahan nilai, dimana nilai close yang tadinya sama dengan low bergerak naik ke 1.1180, sehingga komposisi OHLC menjadi: Open = 1.1100, High = 1.1200, Low = 1.1080, dan Close = 1.1180. kembali yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menggerakkan harga dari titik Lownya menjadi naik ke 1.1180, tentu saja jawabannya adalah karena ada buyer di level itu yang menekan harga naik ke atas. Dan sesi candle berakhir. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi mengenai perjalanan harga sebuah candle di atas yang digambarkan di bawah ini:
1.1100
Kondisi awal perjalanan candle O = H = L = C
H=C
1.1200
Di O ada 2 player, buyer dan seller, tapi dalam ilustrasi ini buyer memenangkan pertarungan
O=L
1.1100
Kondisi kedua perjalanan candle O = L dan H = C H
1.1200
Di O seller dalam ilustrasi ini kembali memenangkan pertarungan di titik open, karena adanya bantuan seller tambahan di titik high yang menekan turun membentuk Low baru
O L=C
1.1100 1.1080
Kondisi ketiga perjalanan candle L = C
H C Pada kondisi ini, buyer yang masuk dari titik low, kembali menekan harga ke atas, sehingga buyer yang ada di Open kembali memenangkan pertarungan
O L
1.1200 1.1180 1.1100 1.1080
Kondisi terakhir perjalanan candle
Semoga bermanfaat…….. ^__^
3
Candlestick Basic
Demikianlah ilustrasi sebuah candle terbentuk, tentu saja ada banyak sekali kemungkinan cerita yang terjadi, tetapi, dari ilustrasi sederhana di atas, kita mendapatkan point penting, yaitu letak player dalam sebuah candle. Dari pemaparan di atas, kita mengetahui bahwa letak player buyer dan seller berada di Open Candle, jadi ada dua player disana, siapa yang memegang kendali dalam candle itu, tergantung bagaimana candle itu nantinya, jika candle buyer maka di open ada buyer, dan jika candle seller, maka di opennya ada seller. Letak player juga ada di titik lain, yaitu di High dimana Seller berada yang menekan harga kebawah, dan Buyer yang berada di titik Low. Jadi pada umumnya, dalam sebuah candle ada tiga titik player berada, yaitu di open, di high dan di low-nya. Lalu bagaimana dengan nilai close pada sebuah candle, secara teori, nilai close adalah nilai harga penutupan pada saat sesi berakhir, tidak ada player disana. Berangkat dari pemahaman dasar inilah, yang menjadi dasar penarikan level dan Resistance nantinya, hanya saja saat ini kita tidak membahas detil mengenai level dan Resistance itu, tapi sebagai gambaran sederhana, perhatikan gambar dibawah ini.
Jadi dari memahami bagaimana sebuah candle terbentuk, kita dapat memahami bahwa di titik itu ada player yang memegang posisinya masing-masing, dan menjadi dasar dalam penarikan level dan Resistance, dan sebagaimana contoh singkat yang digambarkan di atas, kita dapat melihat bahwa titik-titik player berada itu menjadi sebuah level yang cukup akurat dalam memberikan gambaran batasbatas pergerakan harga nantinya. Saya berharap, Anda dapat memahami hal ini, karena ini menjadi salah satu bekal dan kunci kesuksesan Anda dalam terjun dan mengarungi dunia Forex ini.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
4
Candlestick Basic
Pola Candle (Candlestick Pattern) Bahasan kita berlanjut ke bahasan selanjutnya yang juga penting, yaitu Candlestick Pattern atau pola candlestick. Sebelum lebih jauh membahas, saya menganggap bahwa anda telah membekali diri dengan membaca beberapa literatur yang ada di internet mengenai pola candle ini. Di forum yang banyak beredar di internet, saya yakin anda telah banyak membaca beberapa pola yang dipilah-pilah menjadi pola reversal (reversal Pattern), dan pola kontinyu/lanjutan (continuation pattern), dan juga pola-pola tersebut dipilah lagi menjadi pola yang kuat (strong), pola yang menengah, dan pola yang lemah (Weak). Tapi saya tidak akan menggunakan metode seperti itu. Saya hanya akan menjelaskan pada anda pola-pola yang benar-benar memiliki efek yang signifikan pada pergerakan market ketika pola ini terbentuk. Secara umum, pola candle ini di bagi menjadi tiga, dimana dibagi berdasarkan jumlah candle penyusun pola candle tersebut. Yaitu Single Candle Pattern dimana pola ini diwakili oleh dua pola, yaitu Pola Shooting (shooting Pattern) dan pola Hammer (Hammer Pattern). Pola kedua adalah Two Candle Pattern dimana dalam pola ini juga diwakili oleh dua pola, yaitu Bullish Engulfing Pattern, dan Bearish Engulfing Pattern, dan pola ketiga adalah Three Candle Pattern dimana pola ini juga diwakili oleh dua pola, yaitu Bullish Star Pattern dan Bearish Star Pattern. Jadi secara total, ada 6 pola candle yang memiliki efek yang signifikan dalam pergerakan market jika pola ini terbentuk. Kita akan membahasnya satu per satu. Dari sini mungkin timbul pertanyaan, lalu bagaimana dengan pola-pola yang lainnya? seperti harami, hanging man, atau doji misalnya? Tentu saja pola itu tetap jadi perhatian, tapi yang menjadi fokus bahasan saya kali ini adalah pola-pola yang benar-benar menjadi trigger (pemicu) bergeraknya harga. Di sesi lain, insya Allah akan dibahas mengenai ini lebih jauh. Dibagian ini saya hanya ingin memperkenalkan pola-pola candle (selanjutnya kedepan akan saya sebut sebagai pemicu) sehingga Anda bisa mengenali pemicu-pemicu tersebut, dan mulai terbiasa dengannya. Efek dari pemicu yang terbentuk ini adalah minimal 1 bar kedepan setelah pemicu ini terbentuk, dan akan kehilangan maknanya jika ada pemicu berlawan terjadi setelahnya.
Pola Shooting Pola ini adalah sebuah pemicu untuk pergerakan turun dari sebuah uptrend yang sedang terjadi, yang merupakan sebuah indikasi awal bahwa perpindahan tekanan player di market mengalami perubahan. Pola ini identik dengan ekor atas yang panjang, dengan body yang cenderung kecil, dimana besaran ekor atasnya ini ukurannya minimal dua kali besaran body, dan untuk ekor bawah yang cenderung kecil atau bahkan tidak ada. Shooting ini, jika terjadi di area Resistance, maka dia menjadi reversal pattern dan jika dia terjadi di tengah trend yang sedang terjadi, maka dia menjadi penguat arah trend, dan menjadi sebuah tanda Continuation Pattern untuk trend turun yang masih akan terus
Semoga bermanfaat…….. ^__^
5
Candlestick Basic
berlanjut hingga ke terdekat. Contoh bentuknya bisa anda perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini: Risk pemicu shooting
Indikasi downtrend
Uptrend
Candle shooting Pola ini, memberikan gambaran awal bahwa terjadi perubahan psikologi market, yang memberikan tanda bahwa perubahan kecenderungan pergerakan harga mengalami perubahan. Dalam ilustrasi di atas, candle berwarna merah dengan body kecil dan ekor atas yang panjang, itulah yang dimaksud dengan candle shooting. Digambar itu pula ada sebuah level yang terletak di titik high dari candle shooting itu, merupakan Risk level dari candle tersebut. Maksudnya adalah, jika kita membuka posisi Sell setelah candle ini terbentuk, maka penempatan Stop Loss kita minimal adalah di titik Risk level itu, ataupun misalnya jika tidak ingin pasang SL maka untuk cut loss posisi sell, adalah di level itu. Risk level juga merupakan sebuah indikasi apakah pemicu ini masih valid sebagai pemicu atau tidak. Jika selama belum ada candle yang bergerak berlawanan arah setelah pemicu ini terbentuk dan candle berlawanan arah tersebut breakout terhadap level risk ini, maka efek dari pemicu ini masih valid…hingga beberapa bar berikutnya. Akan tetapi jika terjadi breakout terhadap risk levelnya maka pemicu ini menjadi tidak valid lagi sebagai pemicu.
Dari contoh gambar di atas, semoga bisa dipahami dengan apa yang saya maksud dengan pola shooting, dan bagaimana efek yang terjadi setelahnya. Semoga bermanfaat…….. ^__^
6
Candlestick Basic
Pola Hammer Pola hammer adalah pemicu yang mirip dengan Shooting, hanya berkebalikan saja. Serupa tapi tak sama. Berbeda dengan pemicu shooting yang ekor atasnya panjang, Pola Hammer ini juga mempunyai body yang kecil, tapi dengan ekor bawah yang panjang. Dan pemicu ini terjadi pada sebuah downtrend, dan mengindikasikan bahwa akan ada perubahan pergerakan market dari turun menjadi naik. Berlawanan dengan shooting yang menjadi reversal pattern jika terjadi di resistance, pemicu hammer akan menjadi reversal pattern jika terbentuk di . Dan jika terjadi di tengah trend yang sedang UP, maka pemicu hammer ini akan menjadi penguat arah sebelumnya, dan menjadi continuation pattern pada trend yang terjadi hingga ke resistance terdekat.
Indikasi Uptrend Downtrend
Risk pemicu hammer
Candle hammer
Candle yang berwarna hijau dengan body kecil dan ekor bawah yang panjang, itulah pemicu hammer. Memberikan indikasi perubahan pergerakan ke atas dari pergerakan sebelumnya yang turun. Mengenai aturan risknya, sama seperti pola shooting yaitu berada pada ujung ekornya, dalam hal ini berbeda dengan shooting yang berada di highnya, maka pola hammer ini risknya berada di Lownya.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
7
Candlestick Basic
Pola Bullish engulfing Pola ini adalah pola yang terbentuk atas 2 candle penyusun, anggaplah candle itu candle A dan candle B. makna engulfing, adalah “tertelan” atau “tenggelam” dengan kata lain, secara kasat mata kita bisa lihat bahwa candle A nya tertutupi oleh candle B nya. Candle A adalah sebuah candle seller, dan candle B nya adalah candle buyer. Sama halnya hammer, pemicu ini juga merupakan sinyal pembalik arah trend dari pergerakan sebelumnya.
A
B
Indikasi Uptrend Downtrend Risk pemicu bullish engulfing
Untuk penempatan risknya, dapat dilihat pada ekor bawah candlenya, baik candle A atau pun B. jika keduanya memiliki ekor bawah, maka yang kita ambil sebagai risk adalah low terendah dari kedua candle tersebut. Jika kedua candle tidak memiliki ekor bawah…maka yang kita ambil adalah Opennya candle B, karena pada saat tidak ada ekor itu berarti O = L. (ingat pembahasan awal di atas).
Pada gambar ini, terlihat bahwa low candle A menjadi risk dari pemicu bullish engulfing, dan setelah harga bergerak turun lalu di tutup dengan pola pemicu ini, maka pergerakan berikutnya terjadi perubahan arah pergerakan menjadi naik. Dan tidak ada sebuah usaha dari harga setelahnya untuk menguji level risk dari pemicu ini, sehingga pemicu ini menjadi valid.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
8
Candlestick Basic
Pola Bearish engulfing Pola ini sama halnya dengan pola bullish engulfing, hanya saja bentuknya berlawanan. Jika bullish engulfing terjadi pada sebuah trend yang sedang turun, dan menjadi pembalik arah keatas, maka bearish engulfing ini terjadi ada up trend yang sedang berlangsung dan terbentuk pemicu ini, sehingga merubah arah trend menjadi down trend. Terbentuk atas dua candle yang menelan candle sebelumnya. Beda halnya dengan bullish engulfing, bearish engulfing ini candle A-nya adalah sebuah candle buyer dan candle B-nya adalah sebuah candle seller yang menutupi candle A-nya. Risk pemicu bearish engulfing
Uptrend
Indikasi Downtrend A
B
Berbeda dengan risk bullish engulfing yang berada pada low terendah, maka bearish engulfing risknya terletak pada high tertinggi dari antara kedua candle pembentuknya. Jika tidak ada ekor atas, maka risknya berada di open candle B-nya.
Dicontoh gambar ini, terjadi dua kali pemicu bearish engulfing, pemicu yang pertama sifatnya sebagai sinyal awal perubahan pergerakan, bearish engulfing yang kedua sifatnya memperkuat sinyal yang hadir pertama, dan ini sangat kuat, bisa di perhatikan imbas pergerakannya setelah bearish engulfing kedua terbentuk.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
9
Candlestick Basic
Pola Bearish Star Pola ini adalah pola yang terdiri dari 3 candle pembentuk, misalkan candle A, B dan C. candle B merupakan candle starnya, bisa berupa candle shooting, hammer, candle spinning atau doji ataupun candle kecil lainnya. Candle A adalah candle buyer dan candle C-nya adalah candle Seller dimana close candle C ini menutupi Open candle A. perhatikan gambar dibawah ini: Risk pemicu bearish Star
Uptrend
Open candle A A
B
Indikasi Downtrend
C
Risk dari pemicu ini terletak pada high tertinggi di antara ketiga candle pembentuknya, jika misalnya ternyata candle A mempunyai ekor atas yang panjang dan highnya merupakan yang tertinggi di antara ketiga candle pembentuknya, maka high dari candle A itulah yang menjadi risk pemicu ini. Jika tidak ada high terbentuk, maka yang diambil sebagai risk adalah Close candle B jika merupakan yang tertinggi di antara 3 candlenya (karena kondisi ini membuat H = C), atau open candle B (jika candle B adalah candle seller) atau Open candle C, yang mana saja yang paling tinggi di antara keduanya.
Pada gambar ini adalah salah satu bentuk dari bearish star yang terjadi di market. Dari gambar ini dapat kita lihat bahwa setelah pemicu ini terbentuk, harga langsung bergerak turun tanpa ada usaha dari buyer untuk mengetes risk dari pemicu ini.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
10
Candlestick Basic
Pola Bullish Star Pola ini sama halnya dengan pola bearish star, terdiri dari 3 candle pembentuk, A, B dan C. berlawanan dengan pola bearish star, pada pola ini terjadi dalam sebuah kondisi market menurun dan membentuk pola ini maka memberikan indikasi pembalikan arah ke atas. Candle A adalah candle seller, candle B merupakan candle starnya, bisa candle apa aja..entah spinning, doji dan lainnya. Dan candle C nya adalah candle buyer dimana close candle buyer ini menutupi open candle seller (candle A) nya.
A
Downtrend
B
C Open candle A
Indikasi Uptrend
Risk pemicu bullish Star
Untuk risk dari pemicu ini, risknya berada di low terendah di antara 3 candle penyusunnya. Syarat untuk risknya sama saja dengan bearish star, hanya saja jika bearish star berada di highnya, maka bullish star risknya berada di lownya.
Pada gambar di atas terbentuk 2 pemicu bullish star di area , dimana seperti halnya pemicu lain, dalam kondisi seperti ini, pemicu kedua sifatnya menguatkan sinyal yang di bentuk oleh pemicu pertama. Dimana pada gambar itu terlihat jelas ada usaha untuk menguji risk dari pemicu bullish star bertama, tapi hanya menghasilkan rejection saja. Semoga bermanfaat…….. ^__^
11
Candlestick Basic
Itulah ke enam pemicu yang memiliki power kuat untuk menjadi sinyal dari sebuah awal pergerakan harga. Keseluruhan pemicu ini masing-masing memiliki risk yang jelas, dimana jika risk tersebut mengalami breakout dari pergerakan harga yang terjadi, maka merupakan indikasi batalnya pemicu tersebut.
Demikian materi basic candlestick. Semoga bahasan singkat ini memberikan manfaat dalam performa trading Anda, sebagai panduan dasar dalam melakukan trading. Akan ada level bahasan lanjutan mengenai candlestick ini. Semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai kehidupan Anda.
Semoga bermanfaat…….. ^__^
12