ALINYEMEN HORIZONTAL 1
Landai Relatif Diagram Superelevasi Pelebaran Jalur Lalu Lintas di Tikungan
ALINYEMEN HORIZONTAL Gaya Sentrifugal Lengkung Peralihan Diagram Superelevasi Pelebaran Perkerasan pada Lengkung Horizontal Bentuk Lengkung Horizontal Jarak Pandang pada Lengkung Horizontal
2
SUPERELEVASI
Jalan aman dan nyaman salah satu syaratnya adalah kemiringan jalan (superelevasi) Superelevasi dipengaruhi oleh : Jari – jari lengkung horizontal jalan (R) Kecepatan rencana Semakin tajam tikungan semakin besar kemiringan melintangnya (superelevasi). Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 10%.
Superelevasi adalah kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan VR 3
DASAR PERENCANAAN Hubungan antara kecepatan (V), jari-jari tikungan (R), kemiringan melintang/superelevasi (e) dan koefisien gesek samping antara ban dan permukaan jalan (f),
Rmin
Hukum II Newton Dmax
V2
127 e max f max
181864 emax f max V2
CAPAIAN SUPERELEVASI
Gambar Perubahan kemiringan pada tikungan
5
BAGIAN – BAGIAN SUPERELEVASI
Gambar Superelevasi mewakili nilai – nilai yang terdapat pada gambar tikungan yang sesungguhnya : awal lengkungan (TS) dan akhir lengkung (ST), Panjang lengkung (Ls), Kemiringan sisi jalan (e), dan Sumbu utama jalan (CL)
Untuk memudahkan para pekerja di lapangan pada saat melaksanakan pekerjaan jalan
6
LANDAI RELATIF (1/M)
Kemiringan melintang atau kelandaian pada penampang jalan diantara tepi perkerasan luar dan sumbu jalan sepanjang lengkung peralihan disebut landai relatif Kelandaian akibat perbedaan elevasi tepi perkerasan luar sepanjang lengkung peralihan
1 (e en) B m Ls dimana : 1/m
= landai relatif (%)
e
= superelevasi (m/m1)
en
= kemiringan melintang normal (m/m1)
B
= lebar jalur (m)
7
KELANDAIAN MAKSIMUM (BINA MARGA) No.
Kecepatan Rencana (km/jam)
Kelandaian maksimum (luar kota)
1
20
1/50
2
30
1/75
3
40
1/100
4
50
1/115
5
60
1/125
6
80
1/150
8
METODE SUPERELEVASI Metoda untuk melakukan superelevasi yaitu merubah lereng potongan melintang,dilakukan dengan\bentuk profil dari tepi perkerasan yang dibundarkan,tetapi disarankan cukup untuk mengambil garis lurus saja. Ada tiga cara untuk mendapatkan superelevasi yaitu :
memutar perkerasan jalan terhadap profil sumbu. memutar perkerasan jalan terhadap tepi jalan sebelah dalam. memutar perkerasan jalan terhadap tepi jalan sebelah luar
9
DIAGRAM SUPERELEVASI
Diagram Superelevasi merupakan penggambaran pencapaian superelevasi dari lereng normal (en) sampai lereng maksimal (e maks), sehingga dapat ditentukan diagram penampang melintang setiap titik (stationing) pada suatu tikungan yang direncanakan
Berdasarkan jenis lengkung Diagram superelevasi untuk lengkung lingkaran penuh (full circle), diagram superelevasi untuk lengkung peralihan (spiral-circle-spiral), dan diagram superelevasi untuk lengkung spiral-spiral.
10
DIAGRAM SUPERELEVASI
TIKUNGAN LINGKARAN (FULL CIRCLE)
DIAGRAM SUPERELEVASI
TIKUNGAN SPIRAL LINGKARAN (SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL)
DIAGRAM SUPERELEVASI
TIKUNGAN SPIRAL
PELEBARAN JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL
PELEBARAN JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL
Kendaraan bergerak dari jalan lurus menuju tikungan seringkali tidak dapat mempertahankan lintasannya pada lajur yang disediakan Pada waktu membelok, yang diberi belokan pertama hanya roda depan, sehingga lintasan roda belakang agak keluar jalur (off tracking) Jejak lintasan kendaraan tidak lagi berhimpit, karena bemper depan dan belakang akan mempunyai lintasan yang berbeda dengan lintasan roda depan dan roda belakang. Pengemudi akan mengalami kesukaran dalam mempertahankan lintasan tetap pada lajur jalannya terutama pada tikungan – tikungan yang tajam atau pada kecepatan yang tinggi.
Pada Tikungan Tajam perlu perkerasan jalan diperlebar
15
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELEBARAN JALAN DI TIKUNGAN TAJAM Jari – jari lengkung (R, m) Kecepatan kendaraan (V, km/jam) Jenis dan ukuran kendaraan rencana (umumnya truk tunggal jalan dalam kota, kendaraan semi trailer jalan antar kota)
Elemen – elemen pelebaran jalan di tikungan Off tracking (U) Kesukaran dalam mengemudi di tikungan (Z)
16
17
PELEBARAN PADA TIKUNGAN
b = lebar kendaraan rencana B = lebar perkerasan yang ditempati satu kendaraan di tikungan pada lajur sebelah dalam U = B-b C = lebar kebebasan samping di kiri dan kanan kendaraan Z = lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan Bn = lebar total perkerasan pada bagian lurus Bt = Lebar Total perkerasan di tikungan Δb = tambahan lebar perkerasan di tikungan Δb = Bt - Bn 18
Rw = radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan pd lengkung horizontal untuk lajur sebelah dalam (besarnya Rw dipengaruhi oleh tonjolan depan (A) kendaraan dan sudut belokan roda depan) Ri = Radius lengkung terdalam dari lintasan kendaraan pada lengkung horizontal untuk lajur sebelah dalam. (besarnya Ri dipengaruhi oleh jarak gandar kendaraan (p))
B = Rw – Ri
Ri + b = √(R2w – (p+A)2)
Rw = √(Ri+b)2+(p+A)2
Ri = Rw – B
Rw – B + b = √(R2w – (p+A)2)
B = Rw + b - √ R2w – (p+A)2) 19
Rc = Radius lengkung untuk lintasan luar roda depan yang besarnya dipengaruhi oleh sudut Asumsi Rc= Ri +1/2 b Kendaraan rencana truk tunggal
P = 6,5 m A = tonjolan depan kendaraan = 1,5 m b = lebar kendaraan = 2,5 m
20
KESUKARAN DALAM MENGEMUDI DI TIKUNGAN
Semakin tinggi kecepatan kendaraan maka semakin tajam tikungan, semakin besar tambahaan pelebaran akibat kesukaran dalam mengemudi
V = kecepatan. Km/jam R = Radius lengkung, m
Kebebasan samping (C) 0,5 m lajur 6 m 1 m lajur 7 m 1,25 lajur 7,5 m
21
CONTOH SOAL
Diketahui Radius lajur tepi sebelah dalam = 300 m Kecepatan rencana = 60 km/jam Jalan = 2 lajur dengan lebar total pada bagian lurus 7m
Tentukan tambahan lebar perkerasan yang perlu dilakukan dengan truk tunggal sebagai kendaraan rencana
22
BESARNYA PELEBARAN JALAN BERDASARKAN JARI – JARI (R) DAN KECEPATAN RENCANA (VR)
Lebar jalur 2 x 2,5 m, 2 arah atau 1 arah
ALINEMEN HORIZONTAL (LANJUTAN) Tikungan Gabungan (1) tikungan gabungan searah, yaitu gabungan dua atau lebih tikungan dengan arah putaran yang sama tetapi dengan jari jari yang berbeda (2) tikungan gabungan balik arah, yaitu gabungan dua tikungan dengan arah putaran yang berbeda Penggunaan tikungan gabungan tergantung perbandingan R1 dan R2:
LIHAT GAMBAR BERIKUT
ALINEMEN HORIZONTAL (LANJUTAN)
Tikungan Gabungan Searah
Tikungan Gabungan Searah dengan sisipan bagian Lurus Minimal sepanjang 20 meter
ALINEMEN HORIZONTAL (LANJUTAN)
Tikungan Gabungan Balik
Tikungan Gabungan Balik dengan sisipan bagian Lurus Minimal sepanjang 20 meter