FORUM DISKUSI M4 KB1 PROFESIONAL 1).Apa yang menjadi dasar peran dan fungsi olahraga sebagai budaya pranata sosial masyarakat..? 2).uraikan apa dampak pendidikan jasmani sebagai dari budaya masyarakat..? 3). Apa saja yang merupakan landasan pembinaan pengelolaan pendidikan jasmani..? Jawab : 1. Peran Olahraga dalam Pengembangan Nilai-Nilai Sosial. Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu melaksakan hak-hak dan kewajibannya. Artinya apabila melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dapat dikatakan telah menjalankan suatu peranan. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal sebagai berikut : 1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. 2. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial Macam-macam nilai-nilai sosial dalam Olahraga 1. Persatuan Nilai persatuan merupakan nilai yang mutlak dalam olahraga. Pengertian persatuan bukan hanya dalam olahraga yang bersifat kelompok saja tetapi juga individual. Persatuan wujud dalam bentuk keterikatan yang kuat di antara sesama pemain, pelatih, pengurus dan juga pendukungnya. Tanpa ditunjang adanya persatuan mustahil suatu individu atau tim dapat melakukan atau bahkan memenangkan pertandingan dengan baik. 2. Kerjasama dan kekompakan Aspek kerjasama sangat penting dalam sebuah olahraga, terutama olahraga yang dilakukan secara berkelompok. Kerjasama dan kekompakan mutlak dilakukan jika sebuah tim menginginkan kemenangan dalam suatu permainan. Bagaimanapun tingginya skill individual yang dimiliki para pemain serta bagusnya pelatih maupun official yang ada, jika tidak dibarengi dengan kerjasama yang kuat maka akan siasia saja. Kerjasama dalam hal ini bukan hanya intern di antara para atlet saja tetapi semua pihak yang bertanggungjawab terhadap tim, termasuk pelatih dan seluruh official di dalamnya. 3. Persahabatan Meskipun dalam sebuah kompetisi antar kelompok masing-masing tim saling berhadapan, bersaing secara sengit dan berusaha mengalahkan satu sama lain, namun begitu permainan usai atau di luar acara permainan, masing-masing individu atau kelompok tetap harus menganggap lawannya sebagai sahabat. Jangan
sampai beberapa insiden yang terjadi di dalam pertandingan dibawa-bawa keluar, yang justru memperuncing masalah. Para pemain sepatutnya dapat memilah-milah antara urusan pribadi dengan urusan kemanusiaan. Ketika bermain, setiap atlet dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dapat mengalahkan lawannya, berjuang sekuat-kuatnya. Namun ketika pertandingan selesai, terlepas kalah atau menang setiap atlek tetap harus memperlakukan lawannya secara terhormat dan manusiawi, sehingga tidak boleh menghina, dicederai atau merendahkannya, tetapi disikapi sebagai “teman bermain” atau partner untuk membentuk suatu permainan bersama. Jai didalam kompetesi terdapat kooperasi, dan didalam kooperasi terdapat kompetisi yang kesemuanya terikat oleh aturan yang disepakati sebagai norma-norma yang akan menjamin kelancaran, ketertiban, dan keamanan suatu permainan. 4. Saling menghormati Penghormatan di antara masing-masing individu maupun tim dalam olahraga menunjukkan adanya penghargaan serta ketulusan satu sama lain yang sudah menjadi kewajiban bersama. Meskipun di antara mereka terdapat berbagai perbedaan, mulai dari latar belakang politik, ekonomi, sosial, budaya, geografis, dan lain-lain, namun tetap harus dipandang sama dan dihormati sebagaimana layaknya. 5. Sportifitas Aspek sportifitas merupakan salah satu segi yang sangat penting dalam dunia olahraga. Dengan sportifitas dimaksudkan bahwa individu atau kelompok bersikap kesatria,gentle, dan jujur dalam permainan. Dalam pengertian ini pemain berlakufair dan terbuka, tidak melakukan kecurangan maupun tipudaya tertentu terhadap lawan-lawannya. Sportifitas lebih menunjukkan adanya sikap tanggung jawab seorang atlet. Sikap sportif yang menjunjung tinggi kejujuran menjadi tolok ukur, sekaligus asas kompetisi yang sehat dan bermutu. Sportifitas lebih menunjukkan adanya sikap tanggungjawab seorang atlet. 6. Fairness Ditandai dengan sikap obyektif yang terbuka dan tidak memihak. Dalam olahraga, sikapfair nes s atau fair play mengacu pada permainan yang bersih, tidak curang atau dikotori tipu muslihat, baik yang berasal dari para atlet sendiri maupun wasit dalam pertandingan. Karena itu, mutu dari suatu olahraga dapat dikatakan baik kalau dilakukan secarafair , di mana semua pihak melakukannya dengan caracara yang jujur dan adil. 7. Ketekunan dan Kerja Keras Hal ini terlihat bagaimana para atlet dan seluruh tim sejak awal, dalam jangka waktu tertentu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun secara rutin berlatih menempa diri, mempersiapkan pertandingan yang dihadapi. Sampai pada gilirannya mereka membuktikan kemampuannya, yang berakhir dengan kekalahan
maupun kemenangan. Cerminan dari kerja keras dan ketekunan tersebut benarbenar ada ketika mereka menjalani proses demi proses yang melelahkan. Proses ini jelas membutuhkan kesabaran dalam menahan diri, maupun keseriusan dalam berlatih. Ini merupakan bagian dari perjuangan. Beberapa nilai yang dijelaskan di atas, sesungguhnya tidak berdiri sendiri, melainkan terkait satu sama lain. Nilainilai yang satu memiliki sifat komplementer terhadap yang lain, yang dalam prakteknya saling menunjang. Terlepas dari adanya beberapa kekurangan di sana sini, dalam bidang keolahragaan kita dewasa ini, namun hal tersebut tidak mereduksi pentingnya kandungan nilai-nilai luhur itu sebagai sumber inspirasi untuk ditransformasikan dalam kehidupan kebangsaan. Meskipun bidang keolahragaan hanyalah bagian kecil dari subsistem kehidupan kita, namun eloklah kiranya jika nilai-nilai itu, secara luas dapat diterapkan sebagai model. Jawab : 2. Olahraga Dan Budaya Manfaat transformasi olahraga dan kebudayaan antara lain: Mendukung program masyarakat sehat, mempererat ikatan sosial masyarakat, menjaga identitas budaya bangsa, kebanggaan kolektif bangsa, daya tarik pariwisata dan mendukung terciptanya masyarakat sejahtera. Transformasi Olahraga tradisional bertujuan untuk mengawali restorasi budaya Indonesia sehingga perlahan memperkokoh jati diri bangsa yang seakan pudar Manfaat transformasi olahraga tradisional antara lain: Mendukung program masyarakat sehat, mempererat ikatan sosial masyarakat, menjaga identitas budaya bangsa, kebanggaan kolektif bangsa, daya tarik pariwisata dan mendukung terciptanya masyarakat yang sejahtera. 1. Contoh Pertama : kegiatan permainan tradisional yang dilakukan oleh anak-anak merupakan gerakan gerakan olahraga yang di kembangkan nmelalui pendidikan 2. Contoh kedua : padepokan pencak silat yang ada di masing-masing perguruan dimana pencak silat salah satu olahraga budaya sebagai jati diri bangsa indonesia Jawab : 3. Landasan Pendidikan Kebugaran Jasmani Kemana arah pembinaan kebugaran jasmani? Tujuan jangka panjang pendidikan jasmani adalah sebagi berikut: 1. Kegiatan itu dimaksudkan untuk menghasilkan insan yang berpendidikan dan berpandangan bahwa aktivitas jasmani ini bernilai, bermanfaat, dan dapat dilakukan di sepanjang hayat. 2. Melalui proses pendidikan tersebut juga dihasilkan insan yang dapat memahami bagaiman membuat rencana kegiatan dan melasanakannya, baik untuk keperluan sendiri secara perorangan maupun keperluan kelompok. 3. Untuk menghasilkan seseorang yang terampil menciptakan peluang dan memanfaatkannya dalam rangka pembinaan kebugaran jasmani. Kemampuan mengatasi stress dan hambatan juga menjadi tujuan akhir. Bertitik tolak dari pandangan falsafah tersebut, sebagai guru pendidikan jasmani, kita perlu memahami kaidah pengembangan program pendidikan jasmani yang seimbang.
Adapun kaidah-kaidah yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan wakut yang cukup bagi anak untuk melalukan aktivitas jasmani. 2. Menyediakan kesempatan bagi setiap anak untuk memenuhi kebutuhan secara perorangan yang memang berbeda-beda. 3. Menyediakan aneka kegiatan dan memberikan bimbingan sesuai dengan pilihan siswa. 4. Memberikan informasi umpan balik kepada anak, baik mengenai proses maupun hasilnya. 5. Membekali siswa dengan keterampilan dasar termasuk pengayaan keterampilan dalam rangka meningkatkan kebugaran jasmani. 6. Menjadikan diri sebagai guru pendidikan jasmani yang pantas sebagai panutan bagi siswa. 7. Memberikan perhatian penuh bagi perkembangan anak secara menyeluruh, termasuk sikap dan perlakuannya terhadap aktivitas jasmani yang dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan. 8. Menggunakan strategi yang tepat untuk membentuk pola hidup sehat. 9. Menggunakan gaya hidup aktif dan pelaksanaan aktivitas jasmani di luar pendidikan jasmani disekolah. 10. Menghindari ucapan yang menyatakan bahwa aktivitas jasmani itu hanyalah membuangbuang waktu, dan sia-sia belaka. Sesuai dengan kodratnya, anak senang bermain. Ia senang melampiaskan kebebasannya untuk bergerak. Melalui bermain, anak disiapkan untuk menghadapi kehidupan nyata. Bermain mengajarkan kenyataan hidup. Untuk mencapai hal ini, maka perlu penyiapan strategi pengembangan program yang sistematis dan berkesinambungan. Sehingga tujuan bebetul-betul dapat tercapai dengan maksimal sesuai apa yang diharapkan.