BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pembelajaran dan pengertian istrasi telah dikenal sejak lama dengan berbagai asumsi. istrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang istrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dari istrasi. Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan istrasi sering terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan perombakan itu, istrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan istrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang. Dan sering kali fungsi dari istrasi dan manajemen disamakan. Padahal dari pengertiannya saja sudah berbeda, apalagi fungsi keduanya, pasti berbeda. Oleh karena itu, makalah ini akan mengupas tuntas tentang fungsi istrasi dan manajemen. B. Pembatasan Masalah Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka pemakalah dapat memberikan batasan - batasan pada: 1. Hubungan antara istrasidan manajemen secara umum. 2. Fungsi istrasi pendidikan. 3. Fungsi manajemen pendidikan. C. Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Apa hubungan antara istrasi dan manajemen? 2. Apa gunanya sitrasi dalam dunia pendidikan? 3. Apa fungsi dari manajemen dalam pendidikan? D. Tujuan penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Menguraikan hubungan antara istrasi dan pendidikan. 2. Menjelaskan fungsi istrasi dan manajemen dalam dunia pendidikan. “FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 1
E. Sistematika Penulisan Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I berupa pendahuluan, Bab II merupakan bagian isi dan Bab III berupa penutup. Bab I bagian yang berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, sistematik pemasalahan dan metode pernulisan. Bab II bagian yang berisi landasan teori yang meliputi hubungan antara istrasi dan manajemen, fungsi istrasi, dan fungsi manajemen dalam pendidikan. Bab III bagian yang memuat kesimpulan dan saransaran. F. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mata kuliah istrasi pendidikan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan penerapan istrasi pendidikan di dalam persekolahan. G. Metode Pengumpulan Data Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang fungsi istrasi dan fungsi manajemen. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 2
BAB II PEMBAHASAN A. Hubungan antara istrasi dan manajemen istrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang - orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi istrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Keterkaitan di atas dapat dianalogikan meski tidak seluruhnya tepat seandainya pembaca akan membeli buah rambutan. Pertama kali yang terlihat adalah kulit luar yang berwarna hijau atau merah. Jika kulitnya dikupas maka didapati daging rambutan yang berwarna putih kalau dagingnya sudah dimakan maka akan terlihat intinya yang disebut biji rambutan. Demikian pula manajemen, maka yang pertama disoroti adalah kulit luarnya yaitu “mistnisi” Kedua dagingnya yaitu “manajemen” selanjutnya adalah bijinya yaitu “kepemimpinan”. B. Proses istrasi dan manajemen pendidikan Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah istrasi pendidikan, misalnya manajemen pendidikan, istrasi sekolah, dan supervisi pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, istrasi sering diartikan sama dengan manajemen, sama dengan manajer. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kesamaan fungsi dan proses istrasi dan manajemen pendidikan. Setiap istrasi berjalan di dalam rangkaian proses - proses tertentu. Adapun proses istrasi pendidikan itu meliputi fungsi - fungsi perencanaan, organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi kepengawasan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 3
C. Fungsi istrasi pendidikan 1.
Perencanaan (planning) Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan.
Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita. Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan. Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi istrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakantindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan. 2.
Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan - hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian
merupakan
fungsi
perencanaan.
Dalam
perencanaan
dilakukan
pengelompokkan bidan - bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya serta masing - masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi istrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 4
3.
Pengoordinasian (coordinating) Adanya bermacam - macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personal dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan. Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas - batas perencanaan maupun batas - batas personel seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan
tanggung
jawab,
ketidak
seimbangan
dalam
berat
-
ringannya
pekerjaan,
kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan kewajiban, dan sebagainya. Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan juga antar personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengkoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai. Jika kita simpulkan, maka: Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknikteknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan. 4.
Komunikasi Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi
sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat - pendapat dari para personal untuk menemukan pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat. Dalam
melaksanakan
suatu
program
pendidikan,
aktivitas
menyebarkan
dan
menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekadar menyalurkan pikiran - pikiran, gagasan - gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis. Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya. Komunikasi dalam
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 5
setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang - orang dalam struktur organisasi. 5.
Supervisi Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.
Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuantujuan pendidikan. Jadi, fungsi supervisi yang terpentig adalah : 1. Menentukan kondis i- kondisi/syarat - syarat apakah yang diperlukan 2. Memenuhi/mengusahakan syarat - syarat yang diperlukan itu. Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi istrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut : “supervise sebagai fungsi istrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuantujuan pendidikan”. 6.
Kepegawaian Sama halnya dengan fungsi-fungsi istrasi pendidikan yang telah diuraikan
terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi istrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel. Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personelpersonel yang menduduki jabatan - jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang - orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan. 7.
Pembiayaan Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah
organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi. Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 6
pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain : 1. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan 2. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan 3. Bagaimana penggunaanya 4. Siapa yang akan melaksanakannya 5. Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya 6. Bagaimana pengawasannya,dll. 8.
Penilaian (evaluating) Evaluasi sebagai fungsi istrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi. Dengan mengetahui kasalahan - kasalahan atau kekurangan - kekurangan serta kemacetan – kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat di usahakan bagaimana cara - cara memperbaikinya. D. Fungsi manajemen pendidikan Manjemen pendidikan merupakan suatu proses. Pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan sasaran (tujuan sampai akhirnya sasaran tercapainya tujuan. Fungsi, artinya kegiuatan atau tugas - tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan. 1.
William H. nerman dengan mengklasifikasikan fungsi manjemen atas lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni : 1) Planning (perencanaan) 2) Organzing (pengorganisasian 3) Assembling resource (pengumpulan sumber 4) Survesing (Pengendalian) 5) Controlling (pengawasan)
2.
Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO yakni : 1) Planning 2) Organizing
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 7
3) Controlling 3.
H. Koontz & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas lima p[roses dengan akronim PODICO, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Directing 5) Controling
4.
Luther gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Drecting 5) Coordinating 6) Reporting 7) Budgeting
5.
George R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POAC, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Actuating 4) Controling
6.
Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Leading 4) Controling Dari klasifikasi fungsi - fungsi manajemen di atas, tampak bahwa di antara para ahli ada
kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Seluruh ahli sependapat bahwa fungsi pertama
dari
manajemen
adalah
perencanaan,
kemudian
ditindak
lanjuti
dngan
pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi, yang tidak disinggung ahli lain, “FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 8
yang akan berjalan dengan baik jika disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran. Masing - masing fungsi manjemen yang dikemukakan di atas, akan dipaparkan pada bagian berikut dengan mengacu pada pengklasifikasian dari Luther Gulick (POSDCORB). 1) Perencanaan Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal. Tahap - tahap perencanaan : a. Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan tujuan yang hendak di capai di masa yang akan datang. b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan terkontrol. c. Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing - masing komponen (sumberdaya). d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu. e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap A s/d D dirumuskan dengan baik. Persyaratan yang dimaksud terdiri dari : a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas. b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk. c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan. d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku. e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan. f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya sumber daya tersebut di masa - masa aktivitas sedang berlangsung. “FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 9
g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan. 2) Pengorganisasian Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap sekolah-sekolah pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah. 3) Penyusunan pegawai (staffing) Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari funghsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan - kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia. 4) Pengarahan (directing) Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing - masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 10
5) Koordinasi (coordinating) Pengkoordinasi merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang - orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti : 1) Melaksanakan penjelasan singkat 2) Mengadapat rapat kerja 3) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan. 6) Pencatatan dan Pelajaran (recording and reporting) Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan bvalik tidak memiliki arti jika tidak direkam secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua proses dan atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam organisasi formal, sperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan. Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi tersebut, data - data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian yang baik. Fungsi ini memegang peranan penting dalam memberhasilkan kegiatan manjemen pendidiklan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien. 7) Pengawasan (controlling) Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik. “FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 11
Penampilan mengindikasikan bahwa secara langsung berhubungan dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif. Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi pendidikan. Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud. Prinsip - prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut Massie (1973:89) yaitu : 1) Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan 2) Pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan 3) Harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan perubahan kondisi dan lingkungan 4) Cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka 5) Merupakan control diri sendiri 6) Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja, dan 7) Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personl pendidiklan. Sejalan dengan prinsip - prinsip tersebut Oteng Sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal yaitu : 1) Mengukur perbuatan atau kinerja 2) Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan perbedaan jika ada dan 3) Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan. Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis menetapkan standar prestasi (performance standard) dengan perencanaan sasarannya guna mendesain system informasi umapn balik. Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien. “FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 12
Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran dalam penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran
belanja (budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana
keuangan lainnya agar pelaksanaan operasi sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan diawasi melalui metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu pendidikan dalam pengukuran kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara keseluruhan. Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor dan petugas sekolah lainnya dalam instituasi sekolah.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 13
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. istrasi memiliki fungsi perencanan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian yan masing - masing memiliki peran penting dalam menjalankan program istrasi tersebut. 2. Fungsi dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan pengorganisasian. B. Saran Mempelajari fungsi istrasi dalam kehidupan kita sehari - hari adalah harus, tak mesti sebagai bahan pelajaran tapi hal ini sering ditemui. Pendidikan sekarang pun harus searah dengan fungsi istrasi dalam praktek pengajarannya, bukan istrasi yang berbelit-belit dan akhirnya sulit diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar.
“FUNGSI ISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” “ By : Kelompok 7 ”
Page 14