Gamma Knife 6r16

FISIKA MEDIS Gamma Knife : Metode Operasi Tanpa Pisau Bedah di Indonesia

OLEH

: MEGAWATI NURLELA SIBARANI NIM : 2012 – 12 - 031

PROGRAM STUDI S1B KEPERAWATAN STIK Sint. CAROLUS

I ABSTRAK

Terapi bedah gamma atau gamma knife merupakan metode terapi sinar gamma untuk pengobatan tumor dan kelainan pada otak tanpa membuka tulang tengkorak. Dalam operasi ini, dipancarkan 200 sinar radiasi yang difokuskan ke tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang dilaluinya, tapi memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target di mana semua pancaran sinar bertemu. Keakuratan bedah Gamma Knife mampu menghindari kerusakan pada sel – sel yang berada di sekitar target penyinaran dan dalam beberapa kasus hanya menyebabkan sedikit efek samping dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa. Gamma Knife Klinik Indonesia, telah menyediakan terapi ini bagi masayarakat Indonesia sejak 2 Juli 2012. Metode gamma knife lebih cost effective dan lebih berterima bagi pasien dibandingkan dengan metode operasi konvensional.

II PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sewaktu seseorang didiagnosa menderita tumor atau kanker otak, kemungkinan besar segera berpikir, “operasi”. Memang,dalam tatalaksana pengobatan penyakit kanker padat, pembedahan hampir selalu merupakan pilihan utama. Di luar kondisi kesehatan pasien yang dapat merupakan kendala untuk dapat dilakukannya pembedahan, letak tumor juga bisa menjadi kendala. Khususnya tumor atau kanker otak, baik sebagai sumber primer

maupun

metastase,

menimbulkan

kesulitan

tersendiri

untuk

pelaksanaan operasi. Kesulitan untuk mencapai target masa jaringan otak yang letaknya dalam serta dikelilingi oleh jaringan otak sehat menimbulkan risiko komplikasi yang besar, dan risiko untuk kambuh. Karenanya penatalaksanaan tumor atau kanker otak biasa dikombinasikan dengan radioterapi dan atau kemoterapi untuk meminimalkan risiko kambuh kembali.

Bersama-sama dengan pembedahan dan kemoterapi, radioterapi merupakan salah satu disiplin ilmu yang telah digunakan tidak lama setelah penemuan sinar-X pada akhir abad ke 19. Ternyata sinar-X disamping kegunaannya untuk mendiagnosis kelainan seperti patah tulang, infeksi, adanya tumor dan lainnya, ada dosis dan metode tertentu sinar-X yang dapat mengakibatkan kematian pada jaringan kanker. Sinar -gamma maupun sinar-X dapat menembus berbagai jaringan sehat guna mencapai targetnya, dan guna mengurangi cedera pada jaringan sehat sekitarnya, sejak 2 dekade terakhir ini berbagai metode telah digunakan dalam pengobatan, seperti 3-Dimension Conformal Planning, IMRT (Intensified Modulated Radio Therapy), dan Stereotactic Radio Surgery (SRS, seperti pada Gamma-Knife). Otak merupakan organ yang tersembunyi dalam tengkorak, sehingga untuk mencapai target di dalamnya diperlukan pembukaan tengkorak, serta

menembus

jaringan-jaringan

vital

otak

yang

masih

baik.

Dengan

menggunakan Gamma-Knife hal ini tidak perlu terjadi, bahkan tidak diperlukan sayatan pada kulit kepala, tidak diperlukan bius umum, prosedur berlangsung lebih cepat, serta dinilai cukup nyaman. Yang pada mulanya pembedahan menjadi suatu modalitas wajib untuk penatalaksanaan tumor, sekarang pasien memiliki pilihan lain yaitu operasi tanpa pembedahan. Gamma-knife telah digunakan pada pengobatan kelainan otak sejak tahun 1968 oleh Prof. Kars Leksell di Institut Karolinska Stockholm, Swedia. Di seluas dunia, Gamma Knife telah digunakan untuk melakukan terapi pada lebih dari 500.000 pasien dengan kelainan pembuluh darah otak, tumor otak yang bersifat benigna maupun maligna serta kelainan fungsi di otak dan gangguan gerak mata yang berkaitan dengan otak. Pada tumor dan lesi otak dengan ukuran kurang dari 3-3,5 cm tingkat keberhasilan terapi gamma knife mencapai 60-96%. Selain itu metode gamma knife lebih cost effective dan lebih berterima bagi pasien dibanding metode operasi konvensional. Tidak kurang dari 50 ribu pasien per tahun di seluruh dunia telah diselamatkan setelah menjalani dengan metode pengobatan ini. Pada 2 Juli 2012, akhirnya teknologi ini berhasil dihadirkan bagi masyarakat

Indonesia dengan

dibukanya Gamma Knife Clinic Indonesia untuk umum di Neuroscience Centre Siloam Hospitals Lippo Vilage, Karawaci.

B. TUJUAN 1. Sebagai pemenuhan penugasan Mata Kuliah Fisika 2. Menginformasikan mengenai Gamma Knife yang meliputi tentang metode kerja, prosedur therapi, serta keuntungan dari Gamma Knife 3. Membantu menamabah pengetahuan mengenai Gamma Knife bagi mahasiswa

C. BATASAN MASALAH Pembahasan mengenai Gamma Knife dalam makalah ini meliputi metode kerja Gamma Knife, kondisi - kondisi yang dapat menerima therapi Gamma Knife, keuntungan therapi Gamma Knife, dan prosedur therapi Gamma Knife.

III TINJAUAN PUSTAKA

Gamma Knife diciptakan pada tahun 1968 oleh seorang Ahli Bedah Saraf Swedia, Professor Lars Leksell. Alat tersebut merupakan suatu alat terapi sinar gamma (Radiosurgery) yang digunakan untuk pengobatan tumor dan kelainan-kelainan lainnya di otak tanpa membuka tulang tengkorak. Radiasi sinar gamma ini digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga sel-sel lainnya yang masih sehat. Dalam bedah Gamma Knife, dipancarkan sebanyak 200 sinar radiasi yang difokuskan ke tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang dilaluinya, namun memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target dimana semua pancaran-pancaran sinar bertemu. Keakuratan bedah Gamma Knife mampu menghindari kerusakan pada sel-sel yang berada di sekitar target penyinaran, dan dalam beberapa kasus hanya menyebabkan sedikit efek samping dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa. Sejak Gamma Knife digunakan 40 tahun yang lalu, lebih dari 500,000 pasien di seluruh dunia telah mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik karena bantuan alat super canggih ini. Gamma Knife telah menjadi alat yang penting untuk setiap klinik Bedah Saraf yang terkemuka di dunia. A. Gamma Knife® Perfexion™ Terobosan teknologi saat ini telah menghasilkan prosedur dan terapi terkini, yakni Gamma Knife PERFEXION yang telah membawa terapi bedah radiasi non-invasif ke level yang mengagumkan, aman dan efektif. Perfexion memiliki jangkauan terapi yang lebih dalam sehingga dapat memberikan suatu akses terapi yang tidak terbatas. Perfexion telah memberikan perubahan revolusioner di mana dosis radiasi yang kompleks dapat direncanakan dengan baik sehingga radiasi tersebut dapat terdistribusi ke jaringan target secara cepat dan akurat. Jaringan sehat

sekitarnya tetap terjaga dari efek samping. merupakan alat terapi yang baik dan aman karena tingkat radiasi ke jaringan sehat sekitarnya berada dalam kadar yang sangat rendah.

B. Kondisi Yang Dapat Diterapi Dengan Gamma Knife Sejak tahun 1968, ketika Gamma Knife dipergunakan pertama kali untuk memberi terapi, lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia telah menjalani bedah Gamma Knife dengan hasi terapi yang sempurna, sukses dan aman. Gamma Knife bekerja dengan cara memfokuskan 192 sinar radiasi gamma pada target terapi tanpa mempengaruhi jaringan sehat di sekitarnya. Gamma Knife secara khusus digunakan untuk daerah otak, kepala dan leher. Metode terapi ini paling efektif untuk mengobati kondisi penyakit sebagai berikut: 1. Tumor otak seperti : a. Penyebaran tumor ke otak (tumor metastasis) b. Meningioma c. Neuroma akustik d. Adenoma kelenjar hipofisis 2. Kelainan pembuluh darah otak seperti malformasi arteri-vena, 3. Kelainan fungsional seperti neuralgia trigeminal yang menimbulkan rasa nyeri pada wajah akibat iritasi serabut saraf.

4. Kelainan otak lainnya seperti : Parkinson, epilepsi (sedang dalam penelitian)

C. Keuntungan Gamma Knife 1. Non invasif – Gamma Knife tidak memerlukan pembiusan total dan juga tidak mempunyai risiko yang berhubungan dengan tindakan operasi seperti perdarahan, infeksi, kebocoran cairan serebrospinal ataupun penyakit lainnya. 2. Akurasi yang tinggi – sebagai sebuah alat bedah saraf dengan akurasi sampai 0.15mm, Gamma Knife didesain untuk mencapai target operasi yang terletak jauh dalam otak dan tulang belakang bagian kepala dan leher. 3. Efek samping minimal – Gamma Knife tidak menyebabkan defisit kognitif, rambut rontok, mual, kelelahan ataupun efek samping lain yang biasanya timbul pada terapi radiasi konvensional. 4. Pilihan terapi yang serba bisa – sinar Gamma Knife dapat diatur kekuatannya dan dapat dipancarkan ke berbagai arah sehingga memiliki kemampuan untuk mencapai beberapa titik dalam 1x sesi terapi. Belum ada pilihan terapi lain yang dapat memberikan manfaat yang seperti ini. 5. Pemulihan yang cepat – Gamma Knife tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit hingga beberapa jam saja. Pasien dapat pulang pada hari yang sama dan melanjutkan aktivitas harian normalnya dengan segera. 6. Sesi terapi tunggal – Gamma Knife adalah satu-satunya metode terapi non invasif yang dapat dilakukan dalam sesi tunggal dengan perencanaan terapi pada hari yang sama. 7. Terapi yang paling teruji – lebih dari 500,000 pasien di seluruh dunia telah menjalankan terapi Gamma Knife dan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik karena bantuan alat super canggih ini. Prosedur Gamma Knife telah didokumentasikan di lebih dari 2,500 publikasi ilmiah dan dalam berbagai jurnal kedokteran ilmu penyakit saraf yang terkemuka.

8. Alat bedah saraf yang spesifik – Gamma Knife adalah satu-satunya alat yang didesain secara khusus untuk memberi terapi pada daerah otak, kepala dan leher.

D. Prosedur terapi

1. Persiapan Pasien akan diminta untuk menginap di RS pada malam sebelum hari prosedur. Setelah pasien masuk ruangan rawat inap, anggota tim Gamma Knife® akan datang memperkenalkan diri, menjawab setiap pertanyaan pasien dan menjelaskan apa saja yang akan terjadi pada saat terapi.

Pada pagi hari, pasien akan dijemput dan dibawa ke ruangan Framing untuk dilakukan pemasangan bingkai kepala khusus (stereotactic head frame). Bingkai kepala khusus tersebut memungkinkan dokter untuk menentukan target di otak yang akan mendapat sinar gamma secara sangat akurat.

Bingkai kepala ini, yang akan dipasangkan ke kepala pasien dengan 4 pin, memastikan sinar radiasi dapat diarahkan dengan tepat ke target. Bingkai tersebut juga mencegah kepala pasien bergerak selama proses pencitraan dan prosedur bedah. Anestesi lokal akan diberikan pada daerah di mana pin ditempatkan.

2. Pencitraan Setelah bingkai kepala terpasang, Pasien akan dipindahkan ke tim kami di pusat radiologi agar pencitraan dapat dilaksanakan. Perencanaan terapi didasarkan pada hasil MRI dan kadang-kadang CT scan atau DSA. Pencitraan ini diperlukan untuk menentukan ukuran, bentuk dan lokasi dari target. Selama proses pencitraan, kotak koordinat ditempatkan pada bingkai kepala untuk menentukan titik referensi pada tampilan pencitraan yang digunakan pada perencanaan. Setelah proses pencitraan selesai, kotak koordinat akan dilepaskan. Sesi pencitraan ini dapat berlangsung sampai 45 menit dan dapat mungkin memerlukan cairan kontras untuk mendapatkan hasil pencitraan yang terbaik.

3. Perencanaan terapi Setelah proses pencitraan selesai, pasien akan dibawa kembali ke ruangan di mana pasien dapat beristirahat. Selama periode ini, Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Dokter Spesialis Radiasi Onkolog beserta dengan Fisikawan Medis akan menghitung secara akurat perencanaan terapi berdasarkan hasil pencitraan pasien dengan menggunakan komputer yang dirancang secara khusus untuk Gamma Knife® . Perencanaan terapi ini khusus dan unik untuk setiap pasien, dirancang sesuai kondisi medis masing-masing. Setelah perencanaan terapi telah selesai, konsultan pasien akan mengevaluasi dan menyetujui rencana terapi tersebut untuk selanjutnya meresepkan terapi pasien.

4. Terapi Setelah perencanaan selesai dan segala pemeriksaan yang dibutuhkan sudah lengkap maka terapi dapat dilaksanakan. Proses terapi itu sendiri serupa dengan proses pencitraan di mana pasien akan berbaring pada tempat tidur khusus dengan kepala Pasien terpasang bingkai untuk memastikan supaya pasien tidak bergerak. Selama proses terapi pasien akan tetap sadar dan dapat berkomunikasi dengan tim kami melalui media audio-video. Jika diperlukan, pasien bisa mendapatkan waktu jeda istirahat selama proses terapi demi kenyamanan pasien.

5. Pasca-Terapi Setelah terapi pasien selesai, bingkai kepala akan dilepaskan dan pasien akan diantar kembali ke ruangan rawat inap untuk beristirahat. Beberapa pasien mengalami sakit kepala ringan atau beberapa rasa nyeri ringan pada titik-titik di mana bingkai kepala tadi terpasang, tetapi hampir sebagian besar tidak mengalami masalah. Pasien dapat pulang di hari yang sama kira-kira 1-2 jam setelah proses terapi selesai, namun di Gamma Knife Klinik Indonesia pasien disarankan untuk menginap 1 malam lagi untuk diobservasi. Tempat di mana bingkai kepala tadi terpasang biasanya akan sembuh total dalam waktu 1-2 minggu, namun begitu pasien sudah dapat beraktifitas normal lagi setelah 1 hari.

6. Evaluasi Terapi Efek dari terapi baru akan terasa setelah beberapa waktu. Bedah radiasi dirancang untuk menghentikan pertumbuhan tumor atau jaringan rusak, yang berarti efek tersebut baru akan muncul setelah beberapa minggu, bulan atau bahkan bebrapa tahun. Dokter akan tetap menghubungi pasien

dan dokter konsultan yang mereferensikan Pasien akan mengevaluasi perkembangan terapi Pasien. Evaluasi ulang pencitraan seperti MRI atau CT akan dilakukan 3-12 bulan setelah proses terapi. (Sumber diambil dari situs resmi Gamma Knife Klinik Indonesia.)

IV PEMBAHASAN

Di Indonesia, perkembangan teknologi di bidang kesehatan bisa jauh tertinggal atau dirasakan jauh hari setelah suatu teknologi ditemukan di tempat asalnya. Sedemikian juga dengan Gamma Knife yang sudah ada sejak 1968, baru bisa didatangkan di Indonesia pada tahun 2012 ini. Semenjak dibuka pada 2 Juli 2012, menurut General Manager Gamma Knife Klinik Indonesia, mereka telah menerima pasien sekitar 10 orang setiap bulan. Jumlah ini masih terbilang kecil, karena menurut study yang dilakukan, ada sekitar 8.000 pasien kelainan otak di Indonesia yang membutuhkan pengobatan dengan Gamma Knife. Jumlah penderita tumor otak di Indonesia sampai sekarang belum ada data akurat, tetapi yang jelas prevalensinya selalu sama di tiap negara, yakni 2 per 100.000 penduduk. Pengobatan Gamma Knife lebih unggul dibanding dengan metode radioterapi biasa. Dalam radioterapi digunakan satu sumber radiasi cobalt, sehingga merusak sel lainnya yang sehat. Dicontohkan, ketika sinar dimasukkan tidak hanya mengenai tumor melainkan juga otak, dan bahkan kulit kepala gosong. Dengan Gamma Knife, ada sekitar 200 sumber radiasi cobalt yang terfokus, jadi radiasi tidak menyebar. Hanya bagian targetnya saja yang teradiasi dengan dosis yang telah diukur. Berbeda denga radioterapi yang memanfaatkan sensitifitas radioaktivitas sel tumor, Gamma Knife bekerja dengan mengablasi sel-sel organ target. Menurut pengalaman Lancaster General Hospitals di Inggris, selama 7 tahun penggunaan Gamma Knife, mereka melihat keunggulan ini jika dibanding metode radioterapi biasa. Dengan perencanaan yang akurat sinar gamma berenergi tinggi ditembakkan dengan efek minimal pada jaringan sekitar dan efek mematikan pada jaringan target. Dibandingkan dengan operasi terbuka Gamma Knife lebih cepat sehingga efisien dari sisi biaya. Dengan operasi Gamma Knife, masa tinggal pasien di rumah sakit dapat menjadi lebih singkat karena nyaris tanpa komplikasi. Pasien datang malam sebelum tindakan dan dapat pulang setelah selesai dilakukan tindakan, tanpa

menginap. Sedangkan dengan operasi terbuka bisa memakan waktu 30 jam dengan risiko komplikasi tinggi, risiko cacat, dan ongkos perawatan pascaoperasi lebih tinggi terutama di ICU. Ongkos ICU yang termurah saat ini antara Rp 5-10 jutaan per hari, dan jika perawatannya hingga berminggu-minggu, tergantung komplikasi pascaoperasi. Memang tidak murah untuk bisa membawa teknologi ini ke Indonesia. Gamma Knife Klinik Indonesia harus mengeluarkan dana sebesar lima juta Dolar Amerika untuk pembelian alatnya, dan itu belum termasuk investasi lain seperti pembangunan unit yang aman terhadap bahaya radiasi dan biaya pelatihan para dokter dan teknisi. Satu tim yang terdiri atas dokter-dokter spesialis bedah-syaraf, radiasi-onkologi, tenaga fisikawan medik dari Indonesia telah mengikuti berbagai pelatihan di rumah sakit di Marseille, Perancis; Gamma-Knife Centre di Tilburg, Belanda serta di pusatnya Elekta, Stockholm, Swedia, guna mengoperasionalkan alat tersebut. Biaya pengobatan gamma knife di Gamma Knife Klinik Indonesia merupakan yang terendah dibandingkan di sejumlah negara. Di Singapura, misalnya, pengobatan gamma knife bisa mencapai US$ 16.000, bahkan di Hong Kong mencapai US$ 26.000. Sedangkan di Gamma Knife Klinik Indonesia pengobatan gamma knife hanya sebesar US$ 12.000. “Pengobatan ini sangat membantu pasien Indonesia, karena pasien tidak perlu harus dikirim ke luar negeri kalau ada indikasi,” menurut Prof. Eka. Kedepanya, untuk membuat teknologi ini terjangkau bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, Gamma Knife Klinik Indonesia akan berusaha bekerjasama dengan PT Askes.

V KESIMPULAN

Gamma Knife merupakan metode penatalaksanaan tomor otak yang jauh lebih unggul dibanding metode operasi konvensional dan radioterapi biasa. Risiko selama operasi dan komplikasi paska operasi seperti perdarahan dan infeksi dengan metode invasive serta perawatan di ICU paska operasi bisa disingkirkan dengan Gamma Knife. Seharusnya metode yang lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan pemanfaatan biaya ini bisa tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dibutuhkan upaya besar dari pemerintah dan pemilik modal untuk bisa menyediakan layanan ini bagi masyarakat, namun bukan sesuatu yang mustahil untuk diusahakan. Dengan risiko kematian 0% paska prosedur, Gamma Knife pantas diupayakan supaya tersedia bagi seluruh rakyat Indonesia.

REFERENSI

1. Torrens, Michael. 2005. Gamma Knife Neurosurgery-a Review. Department of Gamma Knife Radiosurgery and Neurosurgery Clinic, Hygeia Hospital. Athens. 2. Garrido, Eddy; Berkenstock, Kenneth; Fuller, Charles; Burfete, Christine. 2007. 7 Years of Gamma Knife Radiosurgery The Lancaster General Hospital Experience. The Journals of Lancaster General Hospitals. Vol. 2- No. 1 3. Situs

Web

Resmi

Gamma

Knife

Klinik

Indonesia.

www.gammaknifeindonesia.com 4. Ronald F. Young, M.D., Director Gamma Knife Center, Swedish Medical Center.

Gamma Knife Radiosurgery for Treatment of Essential Tremor.

Newsletter of the Swedish Neuroscience Institute. Summer 2010 5. S. Christopher Hoffelt, MD . Gamma Knife vs. CyberKnife Oncology Issues September/October 2006 6. Arndt, Jürgen. Gamma Knife dosimetry & treatment planning. Karolinska Hospital Stockholm Sweden. AAPM 1999 7. Sagita, Dessy; Entin Supriati. RS Siloam Kembangkan Pengobatan Tumor Otak Tanpa Operasi Terbuka. Berita Satu. Kamis, 05 Juli 2012 | 17:48 8. www.pdpersi.co.id Gamma Knife, Pengobatan Mutakhir Tumor Otak. 12/07/2012 10:52:38 AM