LAPORAN STATUS KLINIS STASE PEDIATRI
NAMA: I.A PASCHA PARAMURTHI (1702631026)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
2018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
ASSESSMENT I.
II.
Identitas Pasien a. Nama b. Jenis kelamin c. Tanggal lahir d. Umur e. Anak ke f. Alamat g. Pekerjaan h. Agama
: GPDP : Laki-laki : 08 Oktober 2016 : 1 Tahun 8 Bulan : 1 (Pertama) : Br. Dinas Beraban Kangin Selemadeg Timur Tabanan Bali :: Hindu
Identitas Orang tua Nama orang tua Pekerjaan Alamat
: DK : Pegawai Villa : Br. Dinas Beraban Kangin Selemadeg Timur Tabanan Bali
III.
Kesan Umum Anak datang digendong di sisi kiri tubuh ibu. Terlihat anak tidak menggunakan orthese. Setelah turun dari gendongan ibu, anak terlihat bisa duduk diatas matras.
IV.
Pemeriksaan Subjektif a. Keluhan Utama Anak belum mampu merayap dan merangkak
b. Orang tua ingin anak bisa merangkak dan berdiri Keluhan Orang Tua c. Riwayat Kehamilan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Riwayat Prenatal : Usia ibu saat hamil 24 Tahun. Ibu saat hamil tidak pernah jatuh. Saat hamil ibu sempat demam dan pilek dan sembuh dalam waktu 1 minggu. Riwayat Perinatal : Anak lahir di RS dengan dibantu dokter. Proses persalinan dalam kategori tidak begitu lama. Bayi lahir dengan proses normal. Bayi lahir cukup bulan dan spontan, dengan menangis, tidak tampak kebiruan pada anak saat lahir. Pada saat lahir berat badan anak = 2,7kg dan panjang badan 52cm. Riwayat Natal : Anak setelah 1 minggu sempat berwarna kuning kemudian dibawa ke RS Sanglah untuk di Fototerapi selama 2 hari. Pada saat usia 2,5 bulan, anak sempat mengalami kejang lebih dari sekali, lalu di bawa ke RS Sanglah dan dilakukan CT Scan dan EKG dinyatakan normal. Anak mengkonsumsi ASI dari lahir hingga sekarang dan saat usia 3 bulan sudah mulai diberikan susu formula berselingan dengan susu AS dalam frekuensi 2-3 kali sehari. Imunisasi lengkap. Saat Anak usia 7 bulan diketahui mengalami hypothyroid congenital
d. Riwayat Pengobatan Anak sempat saat usia 6 bulan 3 minggu demam, diare dan muntah. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat usia anak 7 bulan sempat pneumonia dan dirawat di Sanglah hingga sembuh e. Riwayat Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita hal yang sama yaitu menderita kasus yang seperti ini (riwayat kesehatan keluarga baik).
f. Riwayat sosial ekonomi Anak mendapatkan pengasuhan oleh neneknya. Ayah dan ibu anak ini keduanya bekerja.
V.
Pemeriksaan Objektif a. Vital Sign (22 Mei 2018) Absolut HR : 102x/Min RR : 30 x/Min
b. Kesan Umum Pemeriksaan Fisik
Tambahan* Saturasi Oksien :98% Kesadaran : Composmentis Berat Badan : 8,8 kg Tinggi Badan : 78 cm IMT : Normal
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Pemeriksaan Inspeksi Statis
Inspeksi Dinamis
Palpasi
Hasil Anak mampu duduk tanpa sandaran Head dan neck anak tampak lebih cenderung ke fleksi Bahu tampak sedikit protaksi Posisi pelvic ke arah posterior tilt. Anak mampu mengangkat kepala dalam posisi telentang Anak mampu menoleh kekiri dan kanan tanpa hambatan Anak mampu dari telentang ke miring dan tengkurap Anak mampu dari telentang ke duduk bersimpuh dengan bantuan. Anak mampu tengkurap ke telentang Anak mampu berguling kekiri dan kanan Terasa hipotonus pada kedua tungkai bawah
c. Pemeriksaan tonus postural Hipotonus pada upper dan lower ekstremitas Postural pattern ke arah fleksor Head dan neck lebih kearah fleksor
Test Spesifik Test Spesifik Postural Tone Axis
Cortical Level
Hasil Hipotonus Sitting Position : - Posisi dari neck cenderung fleksi - Bahu tampak protraksi pada kedua sisi - Kemampuan trunk control dapat menahan posisi duduk tanpa sandaran - Dominan penggunaan ekstremitas atas dibandingkan ekstremitas bawah - Posisi pelvic ke arah posterior tilt Visual : Mampu merespon rangsangan berupa mainan dengan respon baik namun mudah teralihkan oleh hal-hal yang menarik perhatian Auditory : Mampu mendengar suara saat dipanggil dengan respon baik Gustatory : Masih kesulitan dalam menelan dan saat minum susu dari puting ibu anak kesulitan untuk menyedot. Olfactory : NT
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Taktil : Anak merespon tidak nyaman saat diberikan rangsangan sentuhan halus di badan dan area telapak kaki. Propioseptif : Kurang bagus karena input somatosensorisnya kurang terstimulasi dengan baik pada ekstremitas atas dan bawah yang disebabkan karena hipotonus pada otot. Proprioseptif pada ekstremitas atas lebih dominan dibandingkan ekstremitas bawah Vestibular: Anak mampu duduk tanpa bersandar namun anak masih belum stabil oleh karena hipotonus pada otot-otot ekstremitas atas dan bawah, belum mampu menentukan besar kecilnya base of , dan posisi anak lebih ke arah posterior pelvic tilt sehingga merubah Center of Gravity anak.
Associated problem
Gross Motor
Motorik halus (fine motor skill)
a. Vestibulo Oculi Refleks : Anak dapat memandang benda yang menarik dan berada di depan jangkauan mata sejauh lapang pandang anak. b. Vestibulo Colic Refleks :Anak mampu memandang benda yang menarik dan menoleh ke arah benda tersebut dengan menggerakan head dan neck apabila benda tersebut melampaui jarak pandang anak. c. Vestibulo Spinal Refleks :Anak mampu memutar badan ke arah benda yang di lihat atau saat dipanggil dengan menggerakan head, neck dan trunk apabila benda tersebut melampaui jarak pandang anak. - Mood : susasan hati anak yang naik turun menyulitkan anak beradaptasi dengan lingkungan luar - Keseimbangan : Problem pada BOS, muscle tone dan Center of Gravity - Hipersensitivity : kondisi anak yang terlalu sensitif terhadap orang baru dan lingkungan yang baru. Ability : - Mampu mengangkat kepala dalam posisi telentang - Mampu berguling mandiri - Mampu tengkurap mandiri Disability: - Anak belum mampu dalam posisi tengkurap untuk mengangkat kepala selama 10 detik - Anak belum mampu merayap - Anak belum mampu merangkak - Anak belum mampu dari tidur ke duduk mandiri - Anak belum mampu duduk bersila mandiri - Anak belum mampu berdiri dan berjalan mandiri Ability : - Mengambil benda didepan (+) - Menggenggam dengan 1 tangan (+)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Kemampuan Pengamatan Objek (Visual skill) Communication skill
Socialitation Kemampuan akademik dasar VI.
VII.
VIII.
- Hand skill : grasping (+) Disability : - Finger to finger (-) - Memnggenggam dengan ibu jari dan telunjuk - Atensi mulai teralih - Eye Hand cordination (+) - Visual field: menggunakan rotasi kepala dan spinal untuk meningkatkan lapang pandang Ability : - Bahasa ekspresif : anak menangis saat tidak nyaman dengan orang dan lingkungan. Disability : - Anak belum mampu berinteraksi dengan orang lain secara konsisten - Belum bisa komunikasi dua arah. - Anakbelum dapat merespon sapaan dan instruksi dengan gesture dan suara. - Anak belum masuk ke tingkat akademik - Anak mampu bermain sendiri
Pemeriksaan Reflek Babinsky (+) Palmar grasp (+) Sucking (+) Rooting (-) Main Problem Proprioseptif dan Vestibular anak mengalami permasalahan oleh karena muscle tone anak hipotonus, head dan neck control anak cenderung fleksi, belum mampu menentukan BOS sehingga menyebabkan pelvic ke arah posterior tilt (perpindahan titik COG), melewati fase merayap dan belum mampu merangkak Kesimpulan : High Pengukuran Pengukuran Lingkar kepala Tumbuh Kembang
Alat Ukur Midline Milestone
Hasil Umur 1 tahun 8 bulan :46 cm Telentang – miring (+) Telentang – tengkurap (+) Tengkurap – telentang (+) Berguling (+) Posisi merayap (+) Merayap (-) Tidur ke telentang dibantu, namun saat duduk mampu tanpa sandaran Merangkak (-) Berdiri ( -) Berjalan (-)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium 24-04-2018
Endokrinologi
Hasil Free T4 1,28 (0,93-1,70 ng/dL) TSHs 0,83 (0,27-4,20 μIU/mL)
DIAGNOSIS ICFCoding I.
II.
Impairment (Body Structure & Body Function Impairment)
Body structure : Nervous system(S198) structure of brain (S110) Growth Hormonduduk mandiri Belum mampu Hipotalamus Belum mampu merayap dan merangkak Hipotiroid Congenital Belum mampu berdiri dan berjalan Musclebisa Tonelompat (d4553) Belum Body function : catching (d4455) Kemampuan fungsi gustatory muscle untuk mengunyah dan menelan makanan mengalami gangguan oleh karena tidak terstimulasinya area oral dan ada gangguan pada tiroid (B1563) Kemampuan fungsi taktil dan proprioseptif anak untuk merasakan struktur tubuh dan persendiannya yang kurang oleh karena kurang terstimulasinya cutaneus, somatosensoris dan Propriosetif anak (B1564) (B260) Sensitivity to pressure (B2702) Vestibular (B235) Organization and Planing(B1641) Problem solving (B1646) Muscle tone hipotonus pada upper dan lower extremitas
Activity Limitation and Disability III.
Participation of Restriction
Basic interpersonal interaction (d710) IV. Contextual Factor a. Personal Factor
- Anak mood swing - Anak hipersensitivity
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
b. Environmental Factor Fasilitator : dari keluarga sangat mendukung (e310) Barrier : - Anak mood swing (b1266) - Anak terlalu sensitive dengan lingkungan dan orang yang tak pernah
dilihat Diagnosis Fisioterapi Anak belum mampu untuk duduk tanpa bantuan, merayap, merangkak, duduk ke berdiri, berdiri, berlari dan melompat, serta belum mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, terkait dengan adanya gangguan vestibular (COG dan BOS), hipotonus, postural tone fleksor, proprioseptif (menerima rangsangan di otot) gustatory (menelan, menyedot) disebabkan oleh Global Delayed Developmental
PROGNOSIS I. Dubia ad bonam Quo ad vitam II.
Quo ad sanam
Dubia ad bonam III. Quo
Dubia ad bonam ad cosmeticam
PLANNING I.
Anak mampu tengkurap dengan mengangkat head dan neck dalam waktu yang lama Anak mampu merayap stabil dan mandiri Anak mampu merangkak stabil dan mandiri Jangka Pendek II. Jangka Panjang
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Anak mampu berdiri dan berjalan tanpa bantuan
Clinical Reason
Global Delayed Developmental Prenatal
Ibu sempat demam dan pilek
Natal
Perinatal Cukup Umur Dan proses persalinan normal
Persalinan cepat
Spontan menangis selama saat lahir dan bayi berwarna tidak ada warna biru atau kuning Diagnosa Medis Hypotiroid Congenital Hormon tirotropin T3 dan T4
Penurunan Metabolisme Global Delay Developmental
Saat usia 7 hari sempat kuning. Usia 2,5 bulan sempat kejang lebih dari 1 kali Usia 0 sampai 1 tahun 8 bulan anak mengalami kelemahan pada UE dan LE
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Otot kekurangan oksigen
Muscle Tone
Gangguan Axis Gangguan Cortical Level Postural Tone Hipotonus
COG tampak posterior pelvic tilt
Dominan pemakaian sisi upper ekstremitas
Head, Neck Control dan Trunk Control
Stimulasi rangsangan proprioseptif dan taktil
Neurosenso motor
Proprioceptive
Taktil
Vestibular
Somatosensoris pada ekstremitas bawah
Refleks Babinsky masih ada Hipersensitif di area telapak kaki
COG dan BOS
Stimulasi milestone anak
Latihan telentang – tengkurap Latihan Tengkurap – telentang Latihan berguling Latihan tengkurap Latihan merayap
Gustatory Kemampuan menelan dan sucking anak ada namun tidak kuat
Stimulasi muscle tone dan proprioseptif
Aktivasi Abdominal Aktivasi head and neck ekstensor Connection suboccipital
Approksimasi sendi
Capital Flexion Chin Tuck
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
III.
Clinical Reasoning Clinical Reasoning Target Neurosenso Motor Development Adalah untuk mendorong perkembangan motorik dan personal anak. Neurosenso mempunyai tujuan mengaktifkan motor program yang dialami dan seluruh mekanisme perkembangan anak, mengaktifkan brain body integration mechanisme, membuat exercise terpadu yang bersifat individual untuk anakanak dan orang dewasa yang memiliki masalah dalam perkembangan gerak, emosi, motivasi dan pembelajran. Selain itu neurosenso untuk mengenalkan indra yang ada dengan stimulasi cutaneous, membuat anak merasa nyaman, merangsang proprioseptif sendi pada anak yang berguna untuk proses tumbuh kembang
Evidence Based
Capital Flexion 1. Untuk mengaktivasi vestibular, proprioceptif area head dan neck sehingga mengakibatkan connection ke brain dari spinal cord. 2. Aktivasi otot trunk dan abdomen
F Redstone.2004. The importance of postural control for feeding. Pediatric Nursing. 67:484-486
Chin Tuck 1. Head control dan neck control 2. Aktivasi otot-otot deep fleksor (longus colli dan longus capitis)
F Redstone.2004. The importance of postural control for feeding. Pediatric Nursing. 67:484-486
Approksimasi Sendi 1. Untuk stimulasi proprioseptif (menerima rangsangan) terstimulasi pada persendian sehingga muscle spindle GTO menjadi teraktivasi 2. Fasilitasi weight bearing dan dan kontraksi otot antigravitasi
Adler, Susan S. 2008. PNF in practice. 3rd Ed
Stimulasi Telentang – Tengkurap kemudian Merayap 1. Untuk menstimuli rangsang taktil dan proprioseptif anak. 2. Untuk stimulasi gerakan pada anak agar terdapat gerakan reciprocal dan koordinasi langkah kaki dan tangan dan membantu untuk merangkak dan berjalan. 3. Head Control Neck Control dan Trunk Control
Exercise interventions improve postural control in children with cerebral palsy: a systematic review, Rosalee Dewar, Sarah Love, Leanne Marie Johnston.
INTERVENSI I. Tabel Intervensi Intervensi Manual Terapi
Metode Pelaksanaan Approksimasi Sendi
Khasanah, Fadlilah.2017. Penatalaksanaan Neurosenso dan Terapi Latihan pada Delay Development di Griya Fisio Bunda Novy Yogyakarta [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Evidence Based Rannei Saether, Jorunn L Helbostad, Lars Adde, Siri Braendvik, Stian
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telp. (0361) 222510, Fax. (0361) 246656, E-mail :
[email protected]
Lydersen, Torstein Vik Terapi Latihan
Stimulasi koneksi dengan capital fleksion sekaligus aktivasi otot-otot abdominal dan fleksor trunk.
Exercise interventions improve postural control in children with cerebral palsy: a systematic review, Rosalee Dewar, Sarah Love, Leanne Marie Johnston.
Exercise interventions improve postural control in children with cerebral palsy: a Stimulasi VOR, VCR dan VSR dengan systematic review, memanggil anak serta mainan edukatif Rosalee Dewar, Sarah Stimulasi dari telentang ke tengkurap, merayap Love, Leanne Marie Johnston. dan duduk dibantu satu tangan pada anak menggunakan mainan benda yang menarik Stimulasi visual dan koordinasi dengan warna dari mainan edukatif
II.
Home Program Edukasi Menyarankan agar anak sering diberikan rangsangan pada telapak kaki dan tangan dengan kain yang kasar dan kain yang halus untuk menurunkan ambang rangsang anak oleh karena reflek babinsky dan palmar grasp anak masih ada yang seharusnya sudah hilang. Lebih sering melakukan latihan tengkurap di rumah, oleh karena kemampuan neck dan head control untuk ekstensi neck anak masih kurang maka gerakan merayap dan merangkak dilewati oleh anak, menjadi tidak sesuai dengan milestone. Sering mengajak anak untuk bermain dengan mainan edukatif untuk meningkatkan head dan neck control
Evidence Based Finnies handling the Young Child with Cerebral Palsy at Home (Fourth Edition), Eva Bower, PhD FCSP