DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................I DAFTAR ISI.............................................................................................................................II PENDAHULUAN......................................................................................................................1 Latar Belakang...............................................................................................................1 Tujuan............................................................................................................................. TINJAUAN PUSAKA................................................................................................................ METODE PRAKTIKUM........................................................................................................... Tempat dan Waktu.......................................................................................................... Bahan dan Alat............................................................................................................... Cara Kerja...................................................................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................. Hasil............................................................................................................................... Pembahasan................................................................................................................... KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................... Kesimpulan..................................................................................................................... Saran............................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda. Pada tahun 1684, van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam. Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam. Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepper-water infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684. Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal dengan nama "wee animalcules". ( Gilang.2002 ). Pengamatan Mikroorganisme Melalui Mikroskop Ukuran mikroorganisme yang sangat kecil tidak dapat diamati dengan mata telanjang tanpa menggunakan suatu alat pembesar. Secara etimologi, kata Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, Micron yang artinya kecil dan Scopos yang artinya tujuan. Jadi, Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, misalnya bakteri, virus, dan lain-lain.( Waluyo.2005 ). Mikroskop pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Jerman, Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada tahun 1590. Pada tahun 1906, Galileo juga membuat alat serupa yang menggunakan lensa optik sehingga dikenal sebagai Mikroskop Galileo atau Mikroskop Optic. Namun, mikroskop yang sempurna baru dibuat pada tahun 1683 oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Mikroskop buatan van Leeuwenhoek ini mampu membesarkan objek hingga 300x ukuran sebenarnya. Mikroskop terdiri dari dua komponen.( Ratih.2003 ).
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.( Rijal.1998 ). Mikrobiologi mencakup pengetahuan tentang virus (virologi), pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tentang hewan bersel tunggal (protozoologi), pengetahuan tentang jamur (mikologi), terutama jamur-jamur rendah seperti phicomycetes, dan juga ascomycetes, serta dueteromycetes. Dalam bidang mikrobiologi terdapat laboratorium tersendiri dengan alat-alat tertentu. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.( Weni.1999 ). Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah,lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.( Ratna.2004 ).
Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSAKA
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal 25-50nm sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis 1-3 nm.( Nurdin.2001 ).