KEKUATAN PIKIRAN Manusia memiliki 2 unsur didalam diri yang berperan dalam kehidupannya yaitu unsur fisik dan non fisik. Unsur fisik adalah tubuh anda beserta semua panca inderanya, sedangkan unsur non fisik adalah pikiran anda. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun berada di dalam satu bentuk yaitu diri anda. Keduanya tidak dapat berdiri sendiri sehingga saling bergantung. Seperti halnya tubuh tidak akan dapat menjalankan fungsinya tanpa adanya pikiran, begitu juga pikiran tidak dapat terwujud tanpa dibantu oleh tubuh sebagai pelaksananya. Cara Pikiran Bekerja Anda mungkin tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri anda adalah hasil dari apa yang ada di pikiran anda. Tubuh anda hanyalah menjalankan perintah dari pikiran yang kemudian akan direspon oleh alam semesta dengan yang sama. Jika anda melakukan sesuatu yang positif, alam semesta akan memberikan yang positif pula. Jika anda melakukan sesuatu yang negatif, maka alam semesta juga akan memberikan yang negatif. Pertanyaannya adalah bagaimana anda bisa melakukan sesuatu yang positif jika perintah yang keluar dari pikiran anda adalah negatif. Tidak mungkin bukan? Dengan kata lain, pikiran lah yang menguasai tubuh. Saya yakin anda pasti tahu permainan Tetris. Pikiran manusia sama seperti
permainan tersebut. Setiap input yang dimasukkan kedalamnya akan membentuk sebuah lapisan yang akan menumpuk terus menerus. Lapisan yang sama akan saling tarik menarik dan akan berkumpul menjadi satu kelompok lapisan. Lapisan-lapisan yang berasal dari input yang negatif akan membentuk kelompok lapisan negatif. Sedangkan lapisan-lapisan yang berasal dari input yang positif akan membentuk kelompok lapisan positif. Setiap input baru yang masuk kedalam pikiran akan makin memperkuat masing-masing kelompok lapisan tersebut sesuai dengan jenisnya. Beberapa input yang membentuk lapisan positif adalah rasa simpati, kebahagiaan, belas kasih, keikhlasan, rasa percaya diri, optimis, keyakinan, konsentrasi. Beberapa input yang membentuk lapisan negatif adalah kemarahan, kebencian, ketakutan, kekhawatiran, kesombongan, iri hati, keegoisan, keputusasaan, mengasihani diri sendiri, rasa bersalah, pesimis, minder. Nah, sekarang bisakah anda bayangkan bahwa jika anda terlalu banyak memasukkan input negatif ke dalam pikiran, maka kelompok lapisan negatif itulah yang akan mendominasi pikiran anda. Dan karena jenisnya sama, tanpa disadari anda juga sedang menarik semua energi negatif dari alam semesta kedalam diri anda. Oleh sebab itu, janganlah heran jika kemudian kehidupan anda hanya berisi masalah, rintangan, keributan dan kegagalan. Jadi tugas anda adalah memastikan bahwa yang masuk kedalam pikiran anda hanyalah hal-hal yang positif. Bahkan lebih jauh lagi anda perlu
memasukkan hal-hal yang optimis ke dalam pikiran anda. Dengan pikiran dan cara pandang yang optimis, segala hal yang anda lakukan akan anda kerjakan dengan positif dan penuh percaya diri. Alhasil, seluruh alam semesta pun akan mendukung anda untuk mewujudkannya. Tanpa sadar, anda sedang menarik semua energi positif yang ada diluar kedalam diri anda. Kalau sudah demikian, keberhasilan dan kesuksesan bukanlah suatu hal yang mustahil. Menjadi Majikan Dari Pikiran Anda Sendiri Pikiran manusia sangatlah rapuh dan mudah goyah. Kalau diibaratkan, pikiran kita seperti nyala api lilin ditengah-tengah hembusan angin yang datang dari berbagai arah. Tugas kita adalah menjaga agar nyala api lilin tersebut tidak goyah oleh hembusan angin. Oleh karena itu, pikiran haruslah diperkuat. Memperkuatnya yaitu dengan cara memasukkan hanya hal-hal yang positif secara terus menerus. Seperti halnya tubuh membutuhkan makanan yang bergizi agar bisa tumbuh sehat, begitu juga pikiran membutuhkan hal-hal yang positif sebagai makanannya supaya bisa berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi diri anda. Di sisi lain, seperti halnya racun akan membuat tubuh lemah dan tak bertenaga, begitu juga halhal negatif akan membuat pikiran anda menjadi lemah dan tidak dapat memberikan solusi yang baik. Pikiran yang kuat akan mudah untuk dikendalikan. Seekor anjing yang belum
dijinakkan akan menjadi buas, menggigit dan hanya memberikan masalah bagi tuannya. Namun jika sudah dijinakkan, dia tidak hanya akan menjadi anjing penurut tetapi juga berguna untuk membantu dan melindungi tuannya. Begitu juga dengan pikiran, jika anda tidak dapat menjinakkannya maka anda lah yang akan dikendalikannya dan dia hanya akan memberi anda masalah. Namun jika anda sudah dapat menjinakkan dan mengendalikannya, maka pikiran anda akan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang anda hadapi.
Memprogram Ulang Pikiran Jika anda sudah mengetahui bahwa apa yang anda masukkan di dalam pikiran anda dapat terjadi, bukankah anda ingin memasukkan sesuatu yang ingin anda capai kedalam pikiran anda supaya dapat benar-benar terwujud? Seorang sahabat saya, Krisnawan Putra, sudah membuktikannya. Setelah beberapa saat refreshing dari kepenatan pekerjaannya, suatu hari saat bangun pagi dia meyakinkan dirinya bahwa hari itu dia akan memulai lagi aktivitasnya dan pasti akan menerima banyak tawaran kerjasama. Sungguh luar biasa hasilnya, sepanjang hari itu 5 proyek langsung mengalir. Jangan pernah meremehkan kekuatan pikiran anda. Jika anda saat ini tengah depresi dan menganggap diri anda adalah orang yang gagal, hatihatilah karena pikiran anda akan mewujudkannya menjadi kenyataan. Jika
anda saat ini merasa bahwa nasib anda sudah berakhir dan anda tidak bisa keluar dari masalah yang dihadapi, hati-hatilah karena itulah yang akan terjadi pada diri anda. Rubahlah cara anda melihat sesuatu. Tanamkanlah bahwa selalu ada sisi positif dalam setiap kejadian, dan gunakanlah sisi itu. Thomas Alva Edison harus mencoba berkali-kali sampai akhirnya dia berhasil menciptakan lampu. Namun dia tidak pernah mengatakan bahwa dia gagal. Dia selalu mengatakan : “I have not failed. I’ve just found 10.000 ways that won’t work.” Saya tidak gagal tetapi justru menemukan 10.000 cara yang tidak benar.
Saya menyarankan anda untuk memprogram ulang pikiran anda mulai dari sekarang. Katakan dan tanamkan di pikiran anda hal-hal yang ingin anda raih. Bayangkan anda telah berhasil melalui masalah yang sedang anda hadapi dan betapa anda merasakan kegembiraannya. Pikirkan hal-hal yang akan anda lakukan ketika semuanya telah ada di genggaman anda. Tanamkan di pikiran bahwa anda saat ini sedang menuju kesana dan akan berhasil. Bila perlu, anda bisa juga menyuarakannya dengan mulut anda sambil membayangkannya. Yang perlu diingat, gunakanlah bentuk kalimat yang positif. Misalnya, katakanlah “Saya adalah orang yang berhasil”. Jangan gunakan kalimat “Saya bukan orang yang gagal.” Berkacalah di cermin setiap pagi sebelum memulai hari anda, dan katakanlah :
- Tuhan sangat menyayangi saya. - Hari ini saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. - Hari ini saya akan menghasilkan banyak hal baru. - Saya akan menjadi orang berhasil. - Saya akan meruntuhkan semua rintangan yang ada. - Saya akan berhasil melewati semua masalah ini. - Orang lain makan nasi, saya juga makan nasi. Jadi jika orang lain bisa, saya juga bisa. Dengan memprogram ulang pikiran anda dengan hal-hal yang positif dan optimis, anda telah menggeser dominasi lapisan-lapisan negatif yang ada didalam pikiran anda. Kemudian, anda akan melihat dan merasakan begitu besar energi positif yang anda tarik disekeliling anda yang akan benar-benar mewujudkan apa yang ingin anda raih.
Memberi = Investasi Rejeki Dalil matematika manapun akan mengatakan bahwa untuk memperbanyak apa
yang
anda
miliki
adalah
dengan
cara
menambahnya,
bukan
menguranginya, apalagi memberikannya kepada orang lain. Semakin banyak anda memberikan kepada orang lain, maka semakin habislah apa yang anda miliki.
Benarkah
demikian?
Alam semesta memiliki rumus tersendiri yang tidak bisa dinalar oleh pikiran
manusia. Lao Tze dengan ajaran Tao nya mengatakan bahwa anda tidak bisa mengisi sebuah mangkuk dengan air jika anda tidak mengosongkannya terlebih dahulu. Makna yang tersirat adalah bahwa apa yang anda dapatkan bukan semata-mata karena usaha anda sendiri, namun ada campur tangan Tuhan disitu. Oleh karenanya, apa yang telah anda peroleh dengan cumacuma, berikanlah juga untuk orang lain secara cuma-cuma. Dengan demikian ‘mangkuk’ anda akan selalu dipenuhi-Nya. Tetapi, perlu diingat bahwa rumus tersebut baru akan bekerja jika ada ketulusan didalamnya. Artinya, jika anda melakukannya dengan mengharapkan balasan, itu masuk dalam kategori investasi. Dengan demikian rumus rejeki diatas tidak akan berhasil. Yang dimaksud memberi tidaklah harus berupa uang, namun apapun yang dapat anda lakukan untuk membantu orang lain. Saya pernah bertemu dengan seorang pemilik salon kecantikan di daerah Jakarta Selatan. Dia termasuk pengusaha sukses di bidangnya. Salonnya begitu megah dan tak pernah sepi dikunjungi orang. Melihat penampilan dan mobil yang dikendarainya, setiap orang bisa langsung mengetahui bahwa dia orang yang berduit. Siapa yang menyangka dibalik kemewahan dan kesuksesannya, dia memiliki satu kegiatan sosial yang rutin dilakukannya. Sebulan sekali, dia akan mengunjungi panti asuhan untuk memotong rambut anak-anak yang ada disitu tanpa dipungut biaya dan dia melakukannya dengan senang hati dan benar-benar menikmatinya. Sangat mengagumkan mengetahui bahwa
ketika anda mendayagunakan diri anda untuk orang lain dengan tulus, maka hidup
anda
tidak
akan
pernah
terlantar
dan
kekurangan.
Rumus rejeki diatas mengajarkan bahwa hidup haruslah berbagi. Hidup anda barulah
bermakna
jika
bermanfaat
untuk
orang
lain.
Ketika
anda
menggunakan apa yang anda miliki untuk memperbaiki hidup orang lain, maka alam semesta lah yang akan memperbaiki hidup anda. Jadi janganlah khawatir akan kekurangan. Makin besar ketulusan yang anda berikan, makin banyak pula pintu rejeki yang akan terbuka untuk anda. Itulah hukum alam.