PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA RS WIDODO NGAWI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 1/6
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Tanggal Terbit
Standar Prosedur Operasional pengelolaan limbah botol infus kaca adalah upaya penanganan bekas botol infus berbahan baku kaca yang dimulai sejak dari pengumpulan, pencukitan tutup botol, dekontaminasi sampai
TUJUAN
dengan penggilingan botol. 1. UMUM Mengelola bekas botol infus kaca dengan sedemikian rupa agar tidak mencemari lingkungan secara fisik, kimia maupun bakteriologi. 2. KHUSUS a. Mencegah menumpuknya botol infus kaca di ruangan perawatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara akibat pembakaran botol infus kaca yang berlebihan. b. Mencegah penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi pada bekas botol infus kaca yang sering kali tidak terdeteksi. c. Mencegah terjadinya pemalsuan produk botol infus oleh orang-
KEBIJAKAN
orang yang tidak bertanggung jawab. 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204 / 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 2. SK Direktur No. 188.4/5000/304/SK/2008 tentang Pengelolaan Lingkungan Fisik, Biologis dan Kebersihan Rumah Sakit Beserta Pemantauannya. PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA RS WIDODO NGAWI
No. Dokumen 2/ 25/ 2/ 008 PROSEDUR
No. Revisi
Halaman 2/6
3. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. I. Tata Laksana Pengumpulan Botol Infus Kaca a. Botol infus berbahan baku kaca yang sudah kosong / bekas / tidak lagi digunakan setelah terlepas dari infusset atau selang infus, secara langsung dimasukkan kedalam kontainer sampah medis khusus botol infus kaca yang telah dilapisi kantung plastik warna kuning. b. Botol infus kaca bekas ditampung dalam kontainer khusus botol infus kaca atau kantong plastik ukuran jumbo. c. Untuk infusset / slang infus langsung dimasukkan dalam kontainer sampah medis. d. Bila kontainer sampah medis khusus botol infus kaca telah penuh, diharuskan pihak ruangan menghubungi Instalasi Sanitasi Lingkungan untuk pengambilan dan dilakukan pengamanan dengan cara kantong plastik yang melapisinya diikat tali kuning untuk menghindari penyalahgunaan atau pemanfaatan diluar ketentuan. II. Petunjuk Pelaksanaan Pengakutan ke Unit Pengolahan Limbah Medis. a. Dengan menggunakan trolly tertutup warna kuning botol infus berbahan baku kaca diangkut dan dilakukan penggantian kantong plastik
warna
kuning
berukuran
jumbo
sebagai
tempat
penampungan.
RSUD Dr. “X” SURABAYA
PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA
No. Dokumen PROSEDUR
No. Revisi
Halaman 3/6
b. Trolly yang berisi limbah botol infus kaca bekas langsung di
bawa menuju ke tempat pengolahan limbah medis untuk dilakukan proses pengelolaan lanjutan termasuk dekontaminasi dan penggilingan. c. Tenaga pengangkutan harus dilengkapi sarana alat pelindung diri (APD) : baju kerja, sarung tangan, masker dan sepatu panjang. III.
Pelaksanaan Dekontaminasi a. Botol infus bekas berbahan baku kaca dilakukan pencukitan pada tutupnya oleh petugas incenerator dimaksudkan untuk mempermudah proses penggilingan botol dan dekontaminasi oleh Instalasi Sanitasi. b. Botol infus bekas berbahan baku kaca dan kemudian direndam dengan larutan hypochloride 0,5 % selama 10 – 15 menit kemudian ditiriskan di udara terbuka sampai kering. c. Botol infus bekas berbahan baku kaca pasca dekontaminasi dikemas
dalam
kantong
plastik
kemudian
dilakukan
penggilingan botol kaca oleh petugas incenerator. d. Hasil penggilingan botol kaca kemudian digunakan sebagai campuran/spesi untuk proses pengecoran / penyemenan drum yang berisi abu pasca pembakaran. e. Pembuangan cairan bekas dekontaminasi botol infuse kaca disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dalam kondisi kandungan hypochloride yang tidak merusak sistem IPAL. PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA RS WIDODO NGAWI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 4/6
PROSEDUR IV.Cara Pembuatan Larutan Chlorin/Hypochlorid 0,5 % Alternatif 1 : Menggunakan Cairan/larutan Chlorin Sediakan cairan/larutan chlorin 5% (Bayclin/Sunclin) Konsentrasi yang tersedia −1 Konsentrasi yang diinginkan 5 ¿ −1 0,5 =9
Rumus=
Artinya : setiap 9 bagian air ditambahkan 1 bagian bayclin/sunclin. Alternatif 2 : Menggunakan Bubuk Chlorin Sediakan bubuk chlorin 60% Konsentrasi yang diinginkan −1000 Konsentrasi yang tersedia 0,5 ¿ −1000 60 = 8,3 gr/liter (hypochlorid)
Rumus=
Alternatif 1 pembuatan larutan hypochlorid : a. Ambil bubuk Chlorin 60% sebagai bahan baku b. Ambil cairan hypochloride 60% sebanyak 8,3 gr, kemudian tambahkan air sebanyak ± 990 lt dan campurkan sampai homogen. Bila membutuhkan larutan kurang dari 1 m3 bisa dibuat sesuai perhitungan yang diinginkan.
PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA RS WIDODO NGAWI No. Dokumen PROSEDUR
No. Revisi
Halaman 5/6
Alternatif 2 pembuatan larutan hypochlorid : a. Langkah
membuat
bubuk
hypochlorid
0,5
%
dapat
menggunakan “sendok bebek”, dimana 1 takar sendok bebek = 25 gr. b. Sehingga setiap 1 sendok bebek bubuk kaporit cukup ditambahkan 3 liter air. 1 sendok bebek bubuk kaporit
3 liter air
c. Untuk proses dekontaminasi menggunakan chlorine 0,5% dengan lama perendaman 10 – 15 menit. 0,5% chlorin
10 – 15 menit perendaman.
c. Pelaksanaan Pengawasan Pengawasan dari pemantauan pengelolaan : 1. Serah terima barang dari ruangan harus dicantumkan berapa biji botol infus kaca bekas yang diserahkan ke petugas pengambil 2.
dan harus ditanda tangani oleh petugas ruangan. Pengawasan pembuatan larutan kimia untuk
3.
dekontaminasi oleh Petugas Instalasi Sanitasi Lingkungan. Pengawasan pembuatan spesi/campuran dan proses pengecoran
proses
drum oleh petugas Instalasi Sanitasi Lingkungan. d. Evaluasi Evaluasi dilakukan rutin berkala dengan jenis evaluasi : 1. Ketertiban pengambilan bahan ke ruangan 2. Ketertiban prosedur pelaksanaan mulai pengumpulan, pencukitan
tutup
botol,
dekontaminasi
sampai
penggilingan botol. PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL INFUS KACA RS WIDODO NGAWI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 6/6
PROSEDUR
e. Pelaporan. Setiap 1 bulan sekali dilaporkan: - Direktur - Wadir penunjang Medik - Komite Dalin - PML (Panitia Mutu Lingkungan) - Dan Instansi Terkait UNIT TERKAIT Irna Medik, Irna Jiwa, Irna Bedah, Irna Obgyn, Irna anak, Unit RUANG LINGKUP PENGAWASAN
Penunjang serta unit kerja lainnya. Irna Medik, Irna Jiwa, Irna Bedah, Irna Obgyn, Irna anak, Unit Penunjang serta unit kerja lainnya.
dengan