MAKALAH PARADIGMA KEPERAWATAN
PRODI D III KEPERAWATAN
Disusun oleh : Nama
: Vidia Aliyani
Kelas
:1B
NIM
: 15.074
AKPER YAKPERMAS BANYUMAS TAHUN 2015 / 2016 1
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat – Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Banyumas, September 2015 Penyusun
2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1
A. B. C. D.
Latar Belakang................................................................................. Rumusan masalah............................................................................ Tujuan ............................................................................................. Manfaat............................................................................................
1 2 2 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
3
A. B. C. D.
Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan....................... Komponen Paradigma Keperawatan................................................ Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan............... Paradigma Keperawatan Berdasarkan Lima Pakar Keperawatan....
3 3 6 6
BAB III PENUTUP....................................................................................
16
A. Kesimpulan...................................................................................... B. Saran.................................................................................................
16 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
17
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan makalah ini sebagai jawaban argumentatif dari sebuah kasus di unit gawat darurat rumah sakit jiwa dengan permasalahan pasien yang mencederai diri sendiri dengan menyilet nadinya, dimana pasien tidak mau ditinggalkan oleh keluarganya pada saat dilakukan pelayanan kesehatan di unit gawat darurat demikian juga keluarga meminta kepada perawat agar bisa menemani pasien karena kawatir pasien tidak bisa tenang, sedangkan dokter unit gawat darurat meminta perawat untuk membawa keluarga ke luar ruangan. Pada kondisi ini perawat dihadapkan pada dua pilihan mengikuti dokter atau keinginan pasien dan keluarga. Pengalaman di ruang unit gawat darurat merupakan pengalaman baru bagi klien, ini menuntut penyesuaian bagi klien secara psikologis. Di ruang unit gawat darurat orang yang dekat bagi klien adalah keluarganya, keluarga bisa memberikan ketenangan bagi klien dan mengurangi rasa keterasingan dalam proses adaptasi di ruang unit gawat darurat rumah sakit jiwa. Sesuai dengan konsep teori adaptasi Calista Roy bahwa sebagai suatu sistem manusia juga dapat digambarkan dengan istilah input, proses kontrol dan umpan balik serta output. Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Dalam proses adaptasi bagi klien kedekatan dengan keluarga akan menambah ketenangan, kekuatan, dan kenyamanan yang pada akhirnya akan mengurangi kegelisahan dan membantu proses percepatan penyembuhan klien dalam masa perawatan. Menyikapi fenomena yang terjadi pada pasien dan keluarganya yang meminta menunggui di dalam ruangan ini kami bersikap bahwa keluarga pasien boleh menunggu di dalam ruangan sesuai dengan teori keperawatan humanistik (Humanistic Nursing Theory) oleh Paterson and Zderat dalam Elisasiregar (2012) bahwa manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu yang
1
penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masa depan. Disini pasien boleh memilih apa yang akan dilakukan untuk dirinya, demi perbaikan masa depannya, walaupun keadaan semacam ini kurang sesuai dengan penerapan standar operating prosedur di rumah sakit jika pada saat melakukan tindakan. B. Perumusan Masalah Bagaimana sikap perawat dalam menghadapi klien yang meminta ditunggu keluarganya di unit gawat darurat sesuai dengan paradigma keperawatan? C. Tujuan 1 Memahami paradigam keperawatan 2 Penerapan paradigma keperawatan dalam menangani kasus D. Manfaat Memberikan pegangan kepada perawat dalam menghadapi kasus dengan mengacu pada paradigma keperawatan.
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan
atau
memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual
yang
ditujukan
kepada
individu,
keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia. Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan . B.
Komponen Paradigma Keperawatan Komponen dari peradigma keperawatan itu sendiri pada dasarnya ada empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi perkembangannya dalam teori sangan bergantung oleh sudut pandang masing-masing teoris. Dengan begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma tersebut bisa jadi berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum adalah arti komponen secara lebih superfisial. Gambaran singkat mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Konsep Manusia Komponen ini merupakan komponen utama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi : Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
3
Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif. Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda. Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam hidupnya akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat. 2. Konsep Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan meuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari – hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari
pelayanan
kesehatan
serta
kelima,
bahwa
keperawatan
menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
4
3. Konsep Sehat-Sakit Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas. 4. Konsep Lingkungan Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun halhal yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir, menganalisa dan membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan sifat lingkungan yang mungkin saja berupa lingkungan hidup baik individu lain maupun proses berfikir dalam diri seseorang yang ikut mempengaruhi lingkungan internal seseorang. Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai. C. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan
5
dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang bersih. D. Paradigma Keperawatan Berdasarkan 5 (Lima) Pakar Keperawatan. a. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem Manusia Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Orem juga memandang manusia sebagai suatu kesatuan yang berfungsi secara biologis simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan kebutuhan manusia seperti udara, air, makanan, eliminasi, kegiatan dan istirahat, interaksi social, pencegahan terhadap bahaya kehidupan dan kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
Lingkungan Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif. Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi
lingkungan serta perkembangan lingkungan. Keperawatan Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan mempunyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan
6
yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada
manusia dan lingkungannya. Kesehatan Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik. Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik, interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual, gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi
berkesinambungan.
Kesejahteraan
berhubungan
dengan kesehatan, keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai. b. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman Manusia Merupakan suatu sistem terbuka yang
selalu
mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional. 5 variabel subsistem manusia adalah : Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia Spiritual : kepercayaan Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan
dengan perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya Lingkungan Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar 7
manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem. Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan : Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-masnig individu Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri individu Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara
keseluruhan Kesehatan Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan
apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995). Keperawatan Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan). Neuman membayangkan sebuah 3 tahap proses keperawatan: Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and with consideration given to five variables in
8
three stressor areas. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan
dalam
penilaian
menyeluruh,
dan
dengan
pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan dalam tiga wilayah. Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take of patient's and nurse's perceptions of variance from wellness. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit. Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and achieved through primary, secondary and tertiary interventions.
Hasil
Keperawatan,
mempertimbangkan
hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier intervensi c. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson Manusia : Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku). Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan
lingkungannya.
Pola-pola
respon
spesifik
manusia
membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran
9
energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk
membantu proses-proses biologis dan penyembuhan. Lingkungan Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku
individu
dipengaruhi
oleh
hal-hal
yang
terjadi
dilingkungannya. Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil,
individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik. Kesehatan Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan. Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan ,
10
suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses
biologi dan penyembuhan. Keperawatan Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam
keadaan sakit. d. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy Manusia Manusia sebagai penerima pelayanan asuhan
keperawatan
mencakup individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat.
Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas. Lingkungan – Stimulus Menurut Roy lingkungan merupakan konsep utama dalam interaksi manusia secara konstan. Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan
dan
kondisi
tertentu
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan dan perilaku individu maupun kelompok. Kesehatan Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses berfungsinya manusia karena terjadinya adaptasi terus-menerus. Digambarkan oleh Roy dari mulai rentang kematian sampai pada puncak kesehatan, dengan sehat normal ada di tengah. Kesehatan rendah sebagai hasil dari maladaptasi terhadap perubahan lingkungan. Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang
merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Keperawatan Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses interpersonal yang diawal adanya kondisi maladaptasi akibat perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Manusia sebagai
11
sistem, berinteraksi dengan lingkungan dan mengatasi lingkungan melalui
mekanisme
adaptasi
bio-psikososial.
Adaptasi
di
tingkatkan bila terjadi peningkatan atau pengurangan pemenuhan kebutuhan. Di dalam menghadapi perubahan atau stimulus, manusia harus menjaga integritas dirinya dan selalu beradaptasi secara
menyeluruh
(holistik
adaptive
system).
Tindakan
keperawatan diarahkan untuk mengurangi atau mengatasi dan meningkatkan kemampuan adaptasi manusia. Peran perawat adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam menghadapi
perubahan
kebutuhan
dasarnya
untuk
mempertahankan homeostatis atau integritasnya. Perubahan atau stimulus yang menimbulkan akibat pada manusia dibagi menjadi tiga, yaitu: Fokal; yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan manusia (saat ini). Konstekstual; yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara obyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan di mana dapat menimbulkan respons negatif pada stimulus fokal (presifitasi). Residual; berupa ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi, meliputi kepercayaan, sikap, sifat individu berkembang sesuai dengan pengalaman masa lalu yang dapat membantu untuk belajar toleransi terhdap suatu. e. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King Manusia : Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan.
12
Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar : Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak
perawatan kesehatan Lingkungan : Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas : Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal. Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien. King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi denganlingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan
kesehatan
di
pengaruhi
oleh
interaksi
individu
denganmasyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuattransaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
Kesehatan : Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas 13
sehari-hari. Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Kesehatan merupakan fungsi bagi
perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain. Keperawatan : Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses interaksi perawat-klien
melibatkan
komunikasi,
menentukan
tujuan,
eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan. Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi Tujuan
keperawatan
:
membantu
individu
untuk
mempertahankan kesehatan agar perannya dapat berfungsi
BAB III
14
PENUTUP A. Kesimpulan 1. Keluarga pasien boleh menunggu di dalam ruangan karena pasien membutuhkan dukungan keluarga dengan persyaratan keluarga pasien kooperatif dan tidak membahayakan keselamatan baik pada pasien maupun tenaga kesehatan. 2. Di area manapun tidak terkecuali di unit gawat darurat setiap melakukan asuhan
keperawatan
harus
selalu
berpedoman
pada
paradigma
keperawatan dalam hal ini menerapkan teori-teori yang sesuai dengan kasus yang ditemukan.
B. Saran Pemahaman tentang paradigma keperawatan perlu diperdalam bagi setiap perawat sehingga dalam bekerja senatiasa mengacu pada paradigma keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
15
1.
Hidayat,
A.
Aziz
Alimul.
2007. Pengantar
Konsep
Dasar
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 2.
http://razka18.blogspot.co.id/2013/11/paradigma-keperawatan.html
3.
Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
4.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.
5.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
6.
Paterson,
Josephin
&
Zderad,
Loretta, HumanisticNursing Theory dalam Elisasiregar, 2012. Internet 10 Oktober 2013 7.
Wahit, 2008. Asuhan Keperawatan Komunitas, Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Salemba
16