Morfologi Tumbuhan Air 5o176r

Morfologi Tumbuhan Air Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Pada perinsipnya morfologi tumbuhan air tidak jauh berbeda dengan morfologi tumbuhan secara umum seperti yang telah diuraikan secara panjang lebar oleh Prof, Ir. Gembong Tjitrosoepomo, Guru Besar Fakultas Biologi, Universitas Gajahmada, dalam bukunya yang berjudul, Morfologi Tumbuhan, terbitan Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo (1997) membagi tumbuhan atas dua kelompok besar yaitu kelompok pteridophyta (tumbuhan paku) dan kelompok Spermatophyta (tumbuhan biji, kedua kelompok ini disebut dengan juga tumbuhan kormus atau Cormophyta. Kormus merupakan tubuh tumbuhan air yang dengan nyata dapat dibagi atas tiga bagian utama yaitu, akar (radix), batang (caulis) dan daun (folium) sedangkan bagian lainnya yang ditemukan pada tubuh tumbuhan air merupakan penjelmaan dari salah satu atau dua bagian dari tubuh utama tumbuhan tadi. Bagian lain yang dapat kita temukan pada tubuh tumbuhan air sebagai metamorfosis dari bagian utama adalah 1) kuncup (gemma) yang dianggap sebagai penjelmaan dari batang dan daun. 2) bunga (flos), juga merupakan penjelmaan dari batang dan daun. (3) duri (spina) merupakan penjelmaan dari dahan maupun daun, 4) Alat pembelit (cirrus) yang berasal dari daun ataupun dahan atau cabang, 5) umbi (tuber) merupakan penjelmaan dari batang, 6) rimpang (rhizoma), penjelmaan batang beserta daun, dan 7) umbi lapis (bulbus), penjelmaan dari batang dan daun. Selain itu masih terdapat alat tambahan seperti rambut atau bulu (pilus), sisik (lepis) dan lentiz-sel (lenticulus). Bagian tumbuhan yang langsung atau tidak, berguna bagi menopang kehidupan , terutama yang berhubungan dengan makanan disebut alat hara (Organum nutritivum) seperti akar dan daun untuk menyerap dan mengolah makanan, umbi untuk menyimpan makanan piala atau gelembung untuk menangkap serangga dan lain-lain alat-alat yang disebut juga dengan alat pertumbuhan atau alat vegetative Selain alat pertumbuhan, masih ada alat untuk melakukan perkembangbiakan yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan baru. Misalnya bunga, buah, biji dan lain sebagainya. Selanjutnya bersama ini akan diuraikan secara ringkas bentuk, susunan serta peranan masing-masing alat kelengkapan tubuh tumbuhan air tersebut yaitu yang utama adalah akar, batang dan daun sebagai alat hara atau alat tumbuh (Organum Nutritivum) tumbuhan air. AKAR (RADIX) Akar adalah bagian tubuh tumbuhan air yang paling penting karena mempunyai fungsi untuk menyerap air dan unsur hara bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tumbuhan. Akar memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Akar merupakan tubuh tanaman yang biasanya terdapat di dalam tanah atau di dalam air yang tumbuh ke arah bawah atau ke perut bumi. 2. Tidak berbuku-buku atau beruas dan bersisik

3. Biasanya bewarna keputih-putihan atau ke kuning-kuningan. 4. Ujung akar biasanya akan bertumbuh terus namun tidak secepat batang 5. Bentuk akar biasanya agak meruncing ke ujung sehingga mudah menembus tanah. Akar bagi tumbuhan air memiliki fungsi antara lain 1. Jika akar di dalam tanah berfungsi untuk memperkuat tegaknya tanaman 2. Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air baik dari dalam tanah maupun dari dalam air. 3. Mensupply air dan zat makanan keseluruh tubuh tanaman. 4. Akar juga memberi tekanan osmose ke atas sehingga air beserta zat makanan dapat naik melalui batang sampai ke daun, bunga buah dan lain sebagainya. 5. Kadang-kadang berfungsi juga sebagai tempat menimbun zat makanan bagi tumbuhan tertentu Akar dapat di bagi atas beberapa bagian antara lain 1. Leher akar atau pangkal akar (collum), merupakan bagian akar yang langsung berhubungan dengan batang tumbuhan 2. Ujung akar (apex radicis), yaitu bagian akar yang paling ujung yang terus bertumbuh sesuai dengan bertambahnya umur tumbuhan 3. Batang akar (corpus radicis), yaitu bagian akar yang terletak antara leher atau pangkal akar dengan ujung akar 4. Cabang-cabang akar (radix lateralis) yaitu bagian-bagian akar yang tidak bersambungan langsung dengan pangkal batang.tetapi keluar dari akar utama, mereka bisa membentuk cabang-cabang. 5. Serabut akar (ferilla radicalis) yaitu cabang-cabang akar yang berbentuk halus yang berbentuk serabut. 6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis) yaitu bagian luar dari sel-sel akar yang membentuk benjolan seperi bulu-bulu atau rambut-rambut guna memperluas dan memperbesar kemampuan akar menyerap air dan zat-zat makanan 7. Tudung akar (paly ptra) yaitu bagian akar yang terletak paling ujung yang terdiri dari jaringan yang agak kenyal berfungsi untuk menembus tanah bagi kar tanaman yang berada di dalam tanah serta berfungsi untuk melindungi ujung akar yang masih lemah. Rambut-rambut akar biasanya bersifat sementara, setelah akar sudah besar dan mengeras rambut akar akan hilang atau mati dan muncul lagi rambut akar baru pada bagian lain yang masih muda. Bagi tumbuhan yang akarnya berada di dalam tanah, tudung akar berfungsi untuk menembus tanah yang tentu saja sering aus pada pinggirnya karena itu perlu terus menerus tumbuh atau diganti sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sebelum tanaman tumbuh, bakal akar ini sebenarnya sudah ada dalam biji yang disebut dengan akar lembaga (radicula) yang pada perkembangan selajutnya dapat dibedakan atas 2 sistem yaitu 1. Sistem akar tunggang yaitu tatkala akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga inilah yanag disebut dengan akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang

demikian biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan berbiji telanjang (Gymnospermae) 2. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian tumbuh sejumlah akar baru yang sama besar yang sama-sama keluar dari pangkal batang. Karena akarakar ini keluar bukan berasal dari calon akar yang asli maka disebut dengan akar liar dan karena berbentuk serabu t maka dinamakan dengan akar serabut (radix adventicia) Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut, masing-masing akar bisa bercang-cabang guna memperkuat tegaknya batang tumbuhan serta sekaligus memperbesar kemampuan akar untuk menyerap air maupun zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan. Selanjutnya dapat diketahui juga bahwa akar tunggang hanya akan dijumpai seandainya dinanam dengan biji. Kalau tanaman tidak ditanam dengan biji, misalnya dengan cangkokan atau terusan (stek) maka kita tidak akan menemukan akar tunggang. Berdasarkan bentuk percabangan, akar tunggang tumbuhan dapat dibedakan atas: 1. Akar tunggang yang tidak bercabang, atau bercabang sangat sedikit. Jika pun ada cabang maka cabang-cabangnya hanya berbentuk serbus halus. Akar tunggang yang bersifat demikian sering disesuaikan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. Ada beberapa bentuk akar tunggang yang berfungsi sebagai penimbunan cadangan makan ini yaitu. a. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis). Pangkal akar ini besar dan terus meruncing ke arah ujungnya seperti tombak. Contoh seperti pada tumbuhanwortel (Daucus carota I) b. Berbentuk gasing (napiformis). Pangkal akarnya besar dan membulat, sedangkan pada bagian ujungnya sempit meruncing seperti gasing. Contoh, bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb) c. Berbentuk benang (filliformis), jika akar tunjangnya kecil dan panjang seperti akar serabut saja layaknya, contoh kratok (Phaseolus lunatus L). 2. Akar tunggang yang bercabang.akar tunggang tumbuh lurus ke bawah berbentuk krucut dan bercabang banyak dan berganda (bercabangcabang lagi), sehingga dapat memberi kekuatan kepada batang sekaligus memperluas kemampuan daya serap air dan zat-zat hara, akar seperti ini dapat pula dibagi atas 3 yaitu a. Akar yang tersusun kecil-kecil berbentuk seperti benang misalnya seperti eceng gondok b. Akar serabut berbentuk kaku, keras dan cukup besar seperti tambang (tali) c. Akar serabut yang agak besar seperti pandan wangi Selain hal-hal yang disebut di atas ada lagi jenis akar lain yang penamaannya kadangkala disesuaikan dengan fungsinya misalnya, a. Akar gantung atau akar udara (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, dan menggantung dengan panjang sesuai dengan jenis tumbuhannya contohnya bakau

b. Akar penghisap atau penggerek (haustorium), akar tumbuhan ini bersifat seperti parasit , yang berfungsi untuk menyerap air dan hara dari inang tempat hidupnya contohnya seperti benalu (Loranthus sp) c. Akar pelekat (radiix adligans) yaitu akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang berguna untuk menempel atau memanjat pada suatu substrat. Contoh pada selada (Piper nigrum L). d. Akar pembelit (cirrhus radicalis), yang juga berfungi untuk memanjat dengan membelit substrat penunjangnya contoh seperti pada Penili (Vanilla planofolia Andr). e. Akar nafas (pneumatophora), yaitu akar-akar yang muncul dipermukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan tersebut. Akar ini memiliki banyak liang atau celah-celah (pneumathoda) sebagai jalan masuknya udara yang diperlukan oleh akar tumbuhan untuk bernafas. Contohnya api-api (Avicenna sp) f. Akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh pada batag bagian bawah dekat tanah atau air tempat mereka tumbuh. Akar tunjang berfungsi seakanakan menunjang agar jangan sampai tumbang atau roboh. Selain itu akar ini juga berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara. Contoh yang paling nyata terllihat pada tumbuhan bakau yang terdapat di pinggir pantai yang berlumpur. g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan yang muncul ke permukaan tanah dan kemudian masuk lagi ke dalam tanah seperti lutut yang sedang dilekukkan. Karena itu akar ini disebut dengan akar lulut h. Akar banir, akar ini memang jarang terdapat pada tumbuhan air, karena biasanya akar ini hanya terdapat pada pohon besar dan tinggi. Akar berbentuk seperti papan yang terletak pada bagian pangkal batang pohon, yang fungsinya selain memperkuat kedudukan batang, juga dapat mengambil oksigen dari udara. BATANG (CAULIS) Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting untuk tegaknya tumbuh-tumbuhan termasuk, termasuk sebagian dari tumbuhan air. Pada umumnya batang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut, 1. Pada umumnya batang berbentuk bulat panjang seperti silinder. 2. Terdiri atas ruas-ruas atau buku-buku tempat tumbuhnya daun 3. Tumbuh biasanya ke atas menuju cahaya matahari, bersifat fototrop atau heliotrop 4. Selalu bertambah panjang atau bertambah tinggi. 5. Memiliki percabangan guna memperluas tangkapan cahaya matahari 6. Pada umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang berumur pendek Batang mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu antara lain: 1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang lain seperti daun, bunga dan buah 2. Melakukan percabangan guna memperluas cakupan daun untuk menerima cahaya matahari 3. Sebagai tempat penyaluran air dan zat-zat makanan dari akar ke daun dan mengangkut hasil-hasil asimilasi dari daun keanggota tubuh tumbuhan lainnya

4. Bagi tumbuhan tertentu berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. Berdasarkan kepada keberadaan batang tumbuhan dapat dibagi atas, 1. Tumbuhan yang tidak berbatang (plantaacaulis). Tumbuhan yang tidak berbatang itu sebenarnya tidak ada. Hanya saja karena batangnya teramat pendek sehingga semua daun kelihatan keluar dari akar tumbuhan dan tersusun rapat satu sama lainnya. Contohnya eceng gondok. Batang baru kelihatan tatkala tanaman ini berbunga, sebagai penopang bunga tersebut. 2. Tumbuhan yang berbatang. Tumbuhan yang berbatang dapat pula dibedakan atas, a. Batang basah (herbaceus),, yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada teratai b. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri cellulose (kayu). Pohon berkayu ini pada umumnya terdapat di daratan, namun tumbuhan air ada juga yang berkayu tetapi tidak seberapa tinggi dan besar. c. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras dan mempunyai ruas-ruas yang sering kali berrongga, misalnya jenis padipadian. d. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang seperti teratai, seroja dan lain-lain Bentuk batang Tumbuhan yang berbiji belah (dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian pangkalnya besar dan semakin mengecil pada bagian atas, seolah-olah seperti kerucut atau limas yang mengecil atau menguncup pada bagian ujungnya. Tidak jarang tumbuhan ini tegak bersama cabang dan ranting-rantingnya seolah-olah seperti payung yang sedang terkembang. Hanya saja pada tumbuhan air biasa tumbuhan ini tidak lah terlalu besar seperti jenis tumbuhan yang hidup di daratan atau di hutan. Jika kita berbicara mengenai bentuk batang, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Batang yang berbentuk bulat (teres), misalnya bambu air, kelapa dan lain sebagainya. 2. Batang yang berbentuk bersegi (angularis), diantaranya ada yang bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangeularis 3. Batang yang berbentuk pipih yang biaanya melebar membentuk seperti daun. Batang seperti ini dapat pula dibagi atas a. Filokladia (phyllocladium), yaitu jika batangnya teramat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada) b. Kladodia (cladodium), jika batang tersebut masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan misalnya kaktus Jika dilihat dari permukaannya, batang juga memiliki beberapa macam sifat antara lain a. Licin (laevis) seperti jagung (Zea Maus L) b. Berusuk (costatus) yaitu batang bergerigi membujur c. Bealur (sulcatus) jika batang memiliki alur membujur yang jelas

d. Bersayap (alatus), yaitu terdapat pada batang yang bersegi yang pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran tipis seolah=olah seperi sayap contohnya terdapat pada ubi Selain itu pada permukaan batang terdapat pula e. Rambut (pilosus( seperti pada tembakau f. Duri (spinosus) misalnya pada bunga mawar (Rosa sp) g. Bekas=bekas daun misalnya seperti pada pepaya (Carica papaya L) h. Bekas-bekas daun menumpu misalnya pada nangka i. Terdapat banyak lentisel seperti pada sengon j. Terdapat seperti kerak yang merupakan kulit yang sudah mati seperti pada jambu biji. Arah tumbuh batang dapat pula berbeda-beda antara lain a. Tegak lurus (erectus) ke ata seperti papapy b. Menggantung (dependens, pendulus) jika batang bergantung pada sesuatu substrat seperti angrek c. Berbariing (humifusus) jika batang terletak pada permukaan tanah misalnya semangka d. Menjalar atau merayap (repens) batang berbaring, dari buku-bukunya keluar akar seperti ubi jalar (lpomoeea balats Por) e. Serong ke atas atau condong(ascendens) pangkal batang seperti hendak berbaring , tetapi bagian lainnya membelok ke atas seperti kacang tanah (Arachis hypogaea L) f. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas tetapi ujungnya membengkok kembali ke bawah misalnya seperti pada bunga matahari g. Memanjat (scandes). Ada bebarapa jenis tumbuhan yang memanjat antara lain a. Akar pelekat contoh sirih (Piper betle L) b. Akar pembelit contoh panili (Vanilla Planifolia) c. Cabang pembelit (sulur dahan) misalnya anggur (Vitis vinivera) d. Daun pembelit atau sulur daun misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L) e. Tankai pembelit misalnya pada kapri (Pisum sativum L) f. Berduri seperti bung mawar (Rosa sp) g. Duri daun seperti rotan )Calamus caesius BL) h. Kait, misalnya Gambir (Uncaria gambir Roxb) h. Membelit (Volubilis) ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya naik ke atas dengan membelit penunjangnya searah dengan jarum ataupun berlawanan dengan arah jarum, jika putaran membelit kekiri berari berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan jika arah membelitnya ke kanan berrti serah dengan jarum jam Percabangan pada batang Batang tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak. Tanaman yang berbiju tunggal seperti jagung, batangnya tidak bercabang. Ada beberapa cara batang bercabang yaitu 1. Percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok lebih besar dan lebih panjang dari cabang 2. Percabangan simpodial, jika batang pokok dikalahkan besar dan panjangnya oleh cabang 3. Percabangan menggarpu atau dikotom yaitu cabangnya selalu menjadi dua sama besar seperti sendok garpu

Cabang yang besar yang biasanya tumbuh langsung dari batang tanaman disebut juga dengan dahan DAUN (FOLLIUM) Daun merupakan bagian yang paling penting bagi sebatang tumbuhtumbuhan air. Hampir semua jenis tumbuh-tumbuhan air punya daun. Daun biasanya melekat pada batang. Bagian batang tempat melekatnya daun disebut buku-buku atau (ndus) sedangkan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara bayang dan daun disebut ketik daun (Oxilla). Daun biasanya tipis melebar yang bisa mencapai 0,5 sampai 2 meter misanya daun teratai. Daun pada umumnya bewarna hijau karena dipenuhi oleh zat hijau daun yang disebut dengan Klorofil. Daun pada umumnya mempunyai umur yang terbatas, sampai waktunya dia akan menguning dan akhirnya gugur dengan meninggalkan bekas pada batang Kebanyakan tumbuhan di daerah sub tropis, daun akan menguning dan gugur pada autum atau musim gugur. Daun yang menguning sebelum gugur meninbulkan pemadangan indah dan melonkolis bagi orang yang memandangnya sebelum sampai pada musim dingin. Di daerah tropis, daun juga sering gugur terutama pada musim kemarau. Fungsi daun antara lain : 1. Sebagai alat pengambil zat-zat makanan (resorbsi) terutama yang berupa gas (CO2) 2. Sebagai alat pengolah zat-zat makanan (asimilasi) 3. Sebagai alat penguapan air (transpiras)i 4. Sebagai alat pernafasan (respirasi). Tumbuh-tumbuhan air mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya. Zat-zat yang diambil tersebut pada umumnya zat an organik. Air beserta garamgaraman diambil dari dalam tanah oleh akar tanaman. Sedangkan gas asam arang (CO2) yang merupakan zat makanan utama bagi tanaman diambil dari udara dari celah-celah halus yang disebut dengan mulut daun (stoma). Zat tersebut bersama air diproses atau diolah oleh klorofil dengan bantuan cahaya matahari menjadi menjadi bahan organik berupa karbohydrat dan oksigen bebas yang sangat dibutuhkan oleh hewan dan manusia sebagai makanan dan untuk bernafas. Peristiwa ini disebut proses asimilasi. Reaksi kimianyas secara sederhana adalah sebagai berikut Cahaya matahari 6CO2 + 6H2O -------------------------- C6H12O6 + 6O2 Chlorofil Jadi fungsi daun benar-benar seperti dapur tempat memasak makanan bagi tanaman. Zat yang sudah terbentuk disebut juga dengan zat gula kemudian diangkut keseluruh tubuh tanaman yang membutuhkan untuk pertumbuhan dan kelansungan hidup mereka dan sebagian lagi mereka timbun sebagai cadangan makanan. Karena daun membutuhkan cahaya matahari dalam jumlah yang cukup, karena itulah bentuk daun biasanya pipih dan melebar dan selalu menghadap ke arah cahaya matahari.

Setiap tumbuhan pasti membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Agar tidak kekeringan maka tempat hidup yang paling aman adalah di dalam air, karena itulah dalam sejarah kehidupan mahluk di bumi. Mahluk hidup yang pertama adalah tumbuhan air bersel tunggal. Hidup dalam air lebih memungkinkan karena 1. air merupakan zat pelarut yang terbaik. Semua kebutuhan hidup mahluk bisa terlarut dalam air 2. hidup dalam air bebas dari bahaya kekeringan. 3. Sinar ultra violet cahaya matahari yang merusak jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan sebagian terbesar sudah dipantulkan oleh permukaan air, sebagian lagi disebarkan dan sebagian diserap dan diobah menjadi panas. 4. Suhu air lebih stabil dibandingkan dengan suhu udara. 5. Adanya arus air yang membawa unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga tanaman bisa langsung unsur yang dibutuhkannya. Kelembaban tanaman biasanya jauh lebih tinggi dari kelembaban udara di sekitarnya, karena itu terjadi proses difusi antara udara sekitar dengan tanaman. Air dari tanaman akan keluar ke ruangan sekitarnya sampai tingkat kejenuhan air antara ruangan dan tanaman menjadi sama. Karena itu ruangan atau udara yang berada disekitar tamanan akan lebih lembab atau basah jika dibandingkan dengan udara yang tidak ada tanaman. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan ini memang diperlukan ada agar ada aliran air dari akar ke daun yang akan membawa seluruh unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak. Kalau kejenuhuan udara sudah sama dengan kejenuhan air di dalam tubuh tanaman maka tidak iarang kita temukan air yang akan menetes dari kelopak daun, terutama pada waktu pagi misalnya pada tanaman keladi yang sering kita adanya butiran air yang jatuh dari kelopak daun. Keluarnya air berupa tetesan air dari kelopak daun disebut juga dengan Penetesan air atau gutasi Oleh karena adanya penguapan air dari tubuh tanaman terutama daun inilah pada umumnya kita akan merasa nyaman tatkala berada di dekat atau di sekitar tanaman jika dibandingkan dengan kita berada di daerah atau di ruangan yang tidak ada tanaman. Setiap tumbuhan pada umumnya bisa mengatur penguapan air dari tubuhnya sendri agar tidak kekeringan. Seperti tanaman yang berada di daerah kering di Benua Afrika akan mempunyai kemampuan lebih jika dibandingkan dengan tumbuhan yang berasal di daerah tropis yang lembab atau basah. Semua bagian dari tumbuhan pada hakekatnya membutuhkan enersi atau tenaga untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuh-tumbuhan juga perlu memproses makanan yang telah diserapnya untuk diobah menjadi enersi. Oleh karena itu mereka juga membutuhkan oksigen sebagai zat pembakar. Oksigen diambil dari udara sekitar melalui proses pernafasan (respirasi) yang juga dilakukan oleh daun, sebagai alat utama karena daun memiliki lobanglobang yang banyak sebagai tempat keluar masuknya udara. Jadi boleh dikatakan daun memiliki fungsi ganda selain mengambil CO2 untuk proses assimilasi, dan memasak makanan juga mengambil oksigen bebas untuk

pernafasan. Hasil dari proses pembakaran zat makan digunaan sebagai sumber enersi untuk pertumbuhan dan kelasngsungan hidu, dan sisanya dikeluarkan berupa zat asam arang (CO2 dan juga air( H2O). Bagian-bagian daun Daun yang lengkap memiliki bagian-bagian antara lain 1. Upih daun atau pelepah daun (vagina) 2. Tangkai daun (petiolus) 3. Helaian daun Daun yang lengkap ini dapat kita lihat seperti pada beberapa macam tumbuhan air seperti bambu air. Tumbuhan air yang memiliki daun yang lengkap ini memang tidak banyak jumlahnya. Pada umumnya tumbuhan air hanya memiliki kelengkapan yang terbatas satu atau dua kelengkapan saja, ada daun yang terdiri dari tangkai dan helaian saja, ada pula daun yang terdiri dari upih dan helaian daun saja, ada pula yang terdiri hanya dari helaian saja tanpa upih dan tangkai saja seperti misalnya eceng gondok. Selain itu daun juga mempunyai alat –alat tambahan atau peengkap antara lain beupa A, daun penumpu (stipa), yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil yang terdapat dekat dengan pangkal daun. Umumnya daun penumpu ini berguna untuk melindungikuncup yang masih muda. Daun penumpu ini juga ada besar dan lebar seperti daun biasa yang juga berguna sebagai alat untuk berfotosintesa. Daun penumpu ini ada yang mudah sekali gugur dan ada pula yang lama baru gugur yaitu bersama-sama gugur dengan daunnya.. menurut letaknya daun penumpu daat dibedalan a. Daun penumpu yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun, daun penumpu ini disebut dengan daun enumpu bebas (stipulae liberae) seperi pada kacang tanah (Arachis hypogaea L) b. Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipula adnatae) contohnya pda bunga mawar. c. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan mengambil tempat di dalam ketiak daun (stipula axilaris atau stipula nintrapetiolaris) d. Daun menumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar higga melingkari batang (stipula petiola opposite atau stipula antidroma e. Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat di antara dua tangkai daun seperti seperti seringkali terjadi pada tumbuhan yang berbuku-buku. Daun yang demikian disebut juga dengan daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris) B, e,aput bumbung (ocrea atau ochrea). Alat ini berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang terdapat diatas tangkai daun. Selaput bumbung diaggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya berlekatan dan melingkari batang, misalnya terdapat pada Polygoniumsp C, lidah-lidah (liqula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun. Alat ini berguna sebagai pencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindari. Upih daun dan pelepah daun (Vagina)

Tidak semua daun berupih. Daun berupih hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal, antara lain golongan palma seperti pohon pinang, pisang dan lain sebagainya. Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat berfungsi antara lain a. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tebu. b. Memberi kekuatan pada batang dengan semua upih membungkus batang sehingga batang tidak nampak dari luar, yang nampak hanya upihnya saja seperti pada pohon pisang. Tangkai daun (Petiolus) Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian daun dengan fungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang terkena sinar cahaya matahari. Bentuk dan ukuran tangkai daun beragam tergantung menurut jenis tumbuh-tumbuhannya. Pda umumnya tangkai daun bernetu silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika ddilihat penampang melintangnya maka dapat dibedakan sebagai berikut, - Bulat dan berongga seperti misalnya pada daun pepaya - Pipih dan tepinya melebar (bersayap) misalnya pada jeruk - Bersegi - Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang. Helaian daun (Lamina) Tumbuh-tumbuhan memiliki bentuk, ukuran maupun warna helaian daun yang berbeda-beda. Hampir tidak pernah ditemukan dua jenis tumbuhan yang memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sama. Karena itulah helaian daun dapat dijadikan sebagai salah satu indikator atau tolok ukur untuk menentukan jenis suatu tumbuh-tumbuhan. Beberapa sifat-sifat daun yang perlu menjadi perhatian adalah - Bangunannya (circumscriptio) - Pangkalnya (apex) - Susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venotio) - Tepinya (margo) - Daging daunnya (intervenium) - Dan sifat-sifat lain seperti permukaan atas dan bawah daun (gundul, berambut) dan warnanya. Bangun (bentuk Daun (Circumscription) Bentuk daun bermacam-macam sesuai dengan jenisnya. Pada umumny bentu daun dapat dibagi atas 4 golongan utama yaitu 1. Daun yang bagian terlebarnya terdapat di tengah-tengah helaian daun 2. Daun yang bagian terlebarnya terdapat agak ke bagian bawah tengahan helaian daun 3. Daun yang bagian terlebarnya terdapat di atas tengahan helaian daun 4. Daun yang tidak memiliki bagian terlebar, dengan arti jhelaian daun sama dari pangkal sampai ke bagian ujungnya. Daun yang bagian terlebar berada di tengah-tengah helaian daun Baagian terlebar berada di tengah-tengah helaian daun dapat pula ditemukan beberapa beentuk helaiandaun antara lain

a. Bentuk Bulat atau bundar (orbicularis), misalnya lotus (nelumbium nelumbo) b. Bentuk perisai ( petatus), daun yang biasanya bangun bulat mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam paa pangkal daun melainkan pada bagian tengah helaian daun, misalnya pada lotis c. Bentuk Jorong (ovalis atau ellipticum) yaitu jika perbandingan panjang dan lebar daun 2 :1 seperti pada daun nangka d. Bentuk memanjang (oblongus) yaitu panjang dan lebar berbanding 3 : 1 e. Bentuk lanset (lanceolatus) jika panjang dan lebar daun 3-5 : 1 misalnya pada bunga kamboja Daun yang bagian terlebar terdapat di bawah tengah helaian daun Jenis daun terlebar yang terletak di bagian bawah dari tengah daun dapat pula di bagi atas dua bagian besar yaitu 1. Bagian pangkal daun tidak bertoreh. Golongan ini pula kita atas beberapa bentuk antara lain a. Bentuk bulat telur (ovatus) misalnya daun kembang sepatu b. Bentuk segi tiga (triangularis) yaitu bangunan daun seperti segi tiga sama kaki, seperti daun bunga pukul epat (Mirabilis sp.) c. Bentuk delta (deltadeus) yaitu daun yang berbentuk segitiga sama kaki, yang sama ketiga sisinya, contoh daun air mata pengantin (Antigonon leptopus) d. Bentuk belah ketupat (rhomboboideus) yaitu seperi bangunan segi empat yang sisinya tidak sama panjang misalnya pada daun bengkuang (Pachyrrhizuz erosus) 2. Bagian pangkal daun bertoreh atau bertekuk. Bentuk daun seperti ini dapat pula dibagi atas a. Bentuk jantung (cordatus) yaitu seperti bulat telur. Pangkal daunnya memperlihatkan suatu misalnya daun waru (Hibiscus tiliaceus) b. Bentuk ginjal atau kerinjal (reniformis) yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan pangkalnya berlekuk dangkal. Misalnya daun kaki kuda (Centella asiatica) c. Bentuk anak panah (sagitatus). Bentuk daunnya tidak seberapa lebar dengan ujung yang tajam dan pangkal berlekuk lancip. Seperti daun enceng (Sagittaria sagiitifolia) d. Bentuk tombak (hastatus) yang bentuknhya menyerupai anak panah tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri tangkai mendatar misalnya daun wewehan (Monochoria hastata). e. Bentuk bertelinga (auriculatus), bentu daunnya seperti bangunan tombak tetapi pangkal daun di bagian kiri tangkai membulat seperi misalnya daun tempuyung (Sonchus asper) Daun yang bagian terlebar terdapat di atas tengah helaian daun Beberapa jenis tumbuhan memiliki bentuk daun yang berbeda yaitu pada bagian terlebar dari helaian daun terdapat di atas tengah helaian daun. Ada beberapa bentuk bangunan daun tersebut yaitu a. Bentuk bulat telur sungsang (obovatus) bentuknya seperti bulat telur tetapu helaian daun terlebar terdapat di dekar ujung daun, contohnya daun sawo kecil (Munilkara kauki)

b. Bentuk jantung sungsang (obcordatus) contohnya daun semanggi gunung (Oxalis) c. Bentuk segitiga terbalik atau bangun psak (cuneatus) cotoh seperti daun semanggi (Marsilea crenata) d. Bentuk sudip atau bentuk spatel atau solet (spathulatus) seperti bentuk telur terbalik dengan baian bawah memanjang contohnya daun tapak liman (Elephantopus) scober) Daun yang tidak memiliki bagian yang terlebar atau dari pangkal hingga ujung daun hampir sama saja lebarnya Golongan tumbuhan yang berdaun hampir sama saja lebar pangkal dan ujung daunnya dapat dibedakan sebagai berikut a. Bentuk garis (lenearis), yaitu daun yang penampang melintangnya piph dan daun agak panjang b. Bentuk pita (ligulatus), daun ini hampir sama dengan bentuk garis namun lebih panjang contohnya seperti daun jagung c. Bentuk pedang (ensiformis) berbentuk seperti garis namun daunnya tebal pada bagian tengah dan tipis pada kedua bagian sisinya misalnya daun nenas (Agave sisalana) d. Bentuk paku atau dabus (subulatus(, bentuk daunnya hampir silinder, dengan ujung runcing dan kaku e. Bentuk jarum (acerasusu) bentuknya hampir sama dengan bentuk paku, namun ukurannya lebih kecil panjang meruncing misalnya seperti daun Pinus merkusil Ujung Daun (Apes Folii) Ujung daun dapat pula di jumpai dalam berbagai bentuk seperti 1. Runcing (acutus). Contohnya seperti pada daun oleander (Nerium oleander) 2. Meruncing (acuminatus) contohny seperti pada daun sirsat (Annona muricata) 3. Tumpul (Obtusus),seperti bentuk telur terbalik. Contohnya daun sawo kecik (Manikara kauki) 4. Membulat (rotundatus) ujung daun tumpul agak membulat contohnya seperti pada daun lotus (nelumbium nelumba) 5. Rompang (truncaus), yaitu daun ujungnya tampak sebagai garis yang rata contohnya seperti daun jambu monyet (Anacardium occidentale 6. Terbelah (retusus) dengan ujung daun memperlihatkn sebagai suatu lekukan contohnya seperti pada daunsidaguri (Sida retusa) 7. Berduri (mucronatus) yaitu ujung daunnya seperti tertutup oleh bagian yang keras dan runcing contohnya seperti daun nenas (Agave sp) Pangkal Daun (Basis Folii) Seperti pada ujung daun yang mempunyai bentuk yang bermacam=macam, pangkal daun juga dibedakan antara lain 1. Pangkal daun yang tepi daunnnya tidak pernah bertemu, melainkan terpisah oleh pangkal ibu tulang atau ujung pangkal daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun dapat dibedakan antara lain

a. Pangkal daun runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun yang bentuknya memanjang, lanset dan belah ketupat b. Pangkal daun yang meruncing (ocuminatus), biasa terdapat pada daun yang berbentuk bulat telur terbalik atau daun berbentuk sudp. c. Pangkal daun berbentuk tumpul (obtusus), biasanya erdapat pada daun yang berbentuk bulat telur atau jorong. d. Pangkal daun berbentuk membulat (rotundatus), biasanya terdapat pada yang berbentuk bulat e. Pangkal daun yang berbentuk rompang atau rata (truncotus), biasanya terdapat pan daun yang berbentuk segitiga , delta atau pun tombak. f. Pangkal daun yang berbentuk berlekuk )emarginatus), biasanya terdpat pada daun yang berbentuk jantung, ginjal dan anak panah 2. Pangkal daun yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain. Bentuk pangkal daun seperti ini dapat pula dibedakan sebagai berikut. a. Pertemuan tepi daun pada pangkal daun terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang. Pangkal daun seperti ini sering dijumapi pada daun yang bebentuk perisai. b. Pertemuan tepi daun pada pangkal daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya. Pangkal nanti seolah-olah terlihat tertempus oleh batangnya (perfoliatus). Biasanya ditemukan pada daun yang berbentuk membulat. Susunan Tulang Daun (Nervation atau Venation) Tulang daun pada umumnya berfungsi untuk a. Seperti pada tulang manusia dan hewan, tulang daun berfungsi untuk memberi kekuatan kepada daun., oleh karena itu seluruh tulang daun disebut juga rangka daun (sceleton) b. Tulang daun juga berfungsi sebagai pembuluh guna menyalurkan atau mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh daun. Zat-zat tersebut antara lain air beserta seluruh hara yang dibutuhkan yang diambil oleh akar tanaman dan disebarkan keseluruh daging daun. Selain itu tulang daun juga berfungsi untuk menyalurkan hasil dari proses asimilasi oleh daun untuk diangkut atau di bawa keseluruh tubuh tanaman yang membutuhkan. Menurut ukurangnya, tulang daun dapat dibedakan atas 3 macam yaitu 1. Ibu tulang (costa) yaitu tulang daun yang paling besar yang merupakan terusan dari tangkai dan membujur sampai ke ujung daun, sehigga helaian daun terbagi menjadi du abagian yang sama besar 2. Tulang cabang (neruus lateralis), yaitu tulang-tulang yang lebih kecil dari ibu tulangdan berpangkal pada ibu tulang. Apabila tulang cabang ini bercabang lagi maka disebut tulang cabang satu dan dua, demukian seterus. 3. Urat-urat daun (vena), yaitu tulang-tulang cabang yang lebih halus yang membentuk seperti jala atau seperti sarang laba-laba dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan daun.

Tulang cabang yang pertama biasa menuju ke tepi atau ke bagian pinggir daun dapat pula dibedakan atas a. Tulang cabang dapat mencapai tepi daun b. Tulang cabang tidak mencapai tepi daun c. Tulang cabang tidak mencapai tepi daun tetapi membengkok ke atas dan bertemu dengan tulang cabang di atasnya yang kadangkala sejajar dengan tepi daun dan disebut dengan tulang pinggir. Tulang ini memperkuat tepi atau pinggirr daun sehigga tidak mudah koyak contohnya daun kedondong (Spondias dulcis) Berdsar susunan tulang cabang, daun dapat pula dibedakan atas atas a. Daun yang bertulang menyirip (penninervis). Tulang in berawal dari ibu tulang bersusun-susun menyerupai sirip ikan. Biasanya daun yang tulang cabang menyerupai sirip ikan ini terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae) seperti daun mangga (Mangifera indica) b. Daun tulang yang menjari (Palminervis) , yaitu tulang cabang yang keluar dari tangkai memencar menerupai jari tangan manusia. Contohnya pada daun pepaya (Carica papaya) c. Daun yang bertulang melengkung (cervinervis). Daun yang bertulang melengkung ini biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae) contohnya seperti daun gencer (Limnocharis flava) d. Daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectineervis) yang biasanya terdapat pada daun berbentuk garis atau pita yang sejajar dengan ibu tulangnya.contohnya seperti daun jagung (Zea mays) Dari keterangan di ata dapat diketahui bahwa tumbuhan berbiji belah (dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai daun bertulang menyirip atau menjari sedangkan pada tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae) pada umumnya empunyai daun yang bertulang melengkung ataupun sejajar. Namun demikian ada juga beberapa pengecualian pada tanaman tertentu yaitu tumbuhan berbiji belah tetapi memiliki daun yang bertulang melengkung seperti sirih, dan tumbuhan yang berbiji tunggal tetapi memiliki daun yang bertulang menyirip seperti pisang. Tepi Daun (Margo Folii) Pada dasarnya tepi daun dapat dibedakan atas 2 yaitu 1. Tepi daun yang rata (integer) seperti daun nangka (Artocarpus integra). 2. Tepi daun yang bertoreh (divisus) Tepi daun bertoreh dapat pula dibedakan atas dua yaitu 1. tepi daun yang bertoreh tetapi tidak mempengaruh bentuk daun secara keseluruhan. Tepi daun seperti sering juga disebut dengantepi daun dengan toreh yang merdeka, tepi daun dengan toreh yang merdeka dapat pula dibedakan atas a. Tepi daun yang bergerigi (serratus), yaitu jika tepi daun bergeri baik halus maupun kasar contohnya pada daun lantana (Lntana camara) b. Tepi daun yang bergerigi ganda atau rangkap (biserrarus). Daun yang bergerigi ganda selain bergerigi besar juga ada pula bergerigi kecil sehingga geriginya berganda.

c. Tepi daun yang bergigi (dentatus), yaitu tumbuhan yang mempunyai tepi daun yang bertoreh menyerupai gigi. Contohnya daun beluntas (Pluchea indica) d. Tepi daun yang beringgit (crenatus), yaitu tepi daun yang geriginya agak tumpul contohnya daun cocor bebek (Kalachore pinnata) e. Tepi daun yang berombak (repandus), yaitu jenis tumbuhan yang torehan daun sangat tumpul sepertiombak contohnya daun tubuhan air mata pengantin (Antigonon leptopus) 2. Tepi daun dengan torehan yang mempengaruhi bentuknya, karena lekukan torehannya dalam sehingga dapat mempegaruhi bentuk daun. Berdasarkan kedalaman lekukan torehan ini daun dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu a. Tepi daun yang berlekuk (lobatus) yaitu jika kedalaman torehanya kurang dari setengh panjang tulang-tulang daun yang terdapat di kanan kirnya. b. Tepi daun yang bercanggap (fissus), yaitu jika kedalaman torehannya kurang setengah panjang tulang-tulang daun di kiri kanannya. c. Tepi daun yang berbagi (partitus), yaitu jika kedalaman torehannya melebihi setengah dari panjang tulang-tulang daun di kiri kanannya. Karena letak torehan itu sanga tergantung dari letak dan susunan tulangtulang daun, maka daun dapat pula dibedakan atas. a. Tepi daun yang berlekuk menyirip (pinnatilobus), yaitu jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip, contohnya seperti daun terong (Solanum melongena) b. Tepi daun yang bercanggp menyirip (pinnatifidus), yaitu jika tepi bercangap,sedang daunnya mempunyai susunan tulang daun yang menyirip, contoh daun keluwih (Artocarpus communis) c. Tepi daun yang berbbagi menyirip, yaitu jika tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip, contohnya seperti pada daun kenikir (Cosmos caudatus) d. Tepi daun yang berlekuk menjari (palmatilobus), yaitu jika tepi berlekuk dengan susunan tulng daun menjari, contohna seperti daun jarak pagar (Jatropha curcos) e. Tepi daun yang bercangap menjari (palmatifidus), yaitu jika tepi bercangap sedang susunan tulang daun menjari contoh seperti pada daun jarak (Ricinus communis) f. Teoi daun yang berbagi menjari (palmatipartitus), yaitu jika tepi berbagi, sedangkan sususnan tulang daun menjari misalnya pada daun ketela pohon (Manihot utilissima) Warna Daun Pada umumnya daun berwarna hijau karena mengandung pigmen hijau daun (chlorofil), namun demikian ada juga daun yang tidak berwarna hijau antara lain a. Daun yang berwarna merah b. Daun yang berwarna hijau tetapi ditutupi oleh warna merah c. Daun yang berwarna hijau tua d. Daun yang berwarna hijau kekuning-kuningan.

Warna daun kdangkala bisa berobah dari hijau kekuning-kuningan kemudian menjadi colta, terutama tumbuhan yang berada di daerah sub tropis, ketika daun berobah warna sebelum gugur. Warna daun juga dapat kuga berobah karena kondisi lingkungan yang mempengaruhinya terutama ketersediaan air dan unsur hara Permukaan Daun Pda umumnya warna daun pada sisi atas dan bawahnya agak berbeda, sisi atas biasanya warna daun agak lebih hijau karena menandung pigmen hijau daun yang lebih banyak jika ibandingkan pada bagian bawahnya. Selain itu kadangkala permukaan daun terdapat pula kelengkapan tambahan berupa sisiksisik, rambut-rambut, duri-duri dan lain sebagainya. berdasarkan keadaan permukaan daun ini, daun dapat pula dibagi atas a. Permukaan daun lincin dan kadangkala terlihat seperti 1. Permukaan daun mengkilat (nitidus) contohnya daun kopi (Cofferobusta) 2. Permukaan daun suram (opocus) contohnya daun ubi jalar (Ipomaea balatas) 3. Permukaan daun berselaput lilin ruinosus) contohnya daun lotus (Nelumbo) b. Permukaan daun gundul (glober) contoh seperti daun jambu air (Eugenia aquea) c. Permukaan daun kasap (scober), contoh seperti daun jati (Tectona grandis) d. Permukaan daun berkerut (rugosusu) contoh jambu biji (Psidium guajava) e. Permukaan daun berbungkul (bullatus) seperi daun air mata pengantin (Antiganon leptopus) f. Permukaan daun berbulu (pillosus) seperti daun tembakau (Nicotiona tabacum) g. Permukaan daun berbulu halus dan rapat (villosus) seperi beledru h. Permukaan daun berbulu kasar (hispidus) serti pada daun gadung (dioscorea hispida) i. Permukaan daun bersisik (lepidus) contoh seperti sisi bawah daun durian (Durio zibethinus) Alat Tambahan pada tumbuhan 1. Kuncup Kuncup merupakan bagian dari tumbuhan yang berfungsi sebagai bakal tunas, dapat berupa bakal batang maupun bakal daun. Kuncup dapat berkembang menjadi tumbuhan baru dapat pula tidak tumbuh dalam jangka waktu yang lama seperrti dalam keadaan dorman. Apabila kondisi lingkungan memungkin untuk tumbuh. Baru kuncuupini beroba menjadi batang atau pun daun yang bari. Bisanya pada pangkal batang yang berukuran besar kita dapati kuncup yang seperti demikian sehingga jika batang ditebang akan tumbuh tunas yang baru.yang berasal dari kuncupkuncup yang tidur tadi. Berdasarkan kepada letaknya, kuncup dapat pula dibedakan atas a. Kuncup ujung (gemma terminalis) yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujunga batang.

-

b. Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis) yaitu kuncup yang terletak pada ketiak daun. Kuncupiniah yang sering tumbuh menjadi bakal cabang baru dari tumbuhan c. Kuncup liar (gemma adventicus) yaitu kuncup yang tidak terdapat pada ujung ataupun ketiak daun. Kuncup ini dapat pula dibedakan atas Terletak pada sembarang tempat pada batang Terletak pada tepi daun Terletak pada akar Kuncup selain bisa menjadi tunas namun dapat pula mengalami metamorposis sehingga berubah menjadi daun, bunga atau campuran antara daun dan bunga karena itu kuncup ini dapat pula dibedakan atas 1. Kuncup daun (gemma foliifera) yaitu kuncup yang akan berkembang menjadi tunas yang akan menumbuhkan daun 2. Kuncup bunga (gemma florifera), yaitu kuncup yang mengalami perobahan atau metamorposisi, sehingga berbah menjadi bunga . kuncup bunga ini biasanya terdapat pada ujung batang ataupun pada ketiak daun 3. Kuncup campuran (gemma mixta) yaitu kuncup yang akan berkembang menjadi tunas dengan daun-daun biasa dan bunga. Berdasarkan kepada ada tidaknya pelindung pada kuncup, maka kuncup dapat pula dibagi atas 2 yaitu a. Kuncup telajang (gemma nudus) yaitu yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung b. Kuncup tertutup (gemma ciliausus) yaitu kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup

2. Rimpang (rhizome), umbi (tuber( dan umbi lapis (bulbus) Rimpang, umbi danumbi lapis adalah metamorfosis (penjelmaan, perubahan bentuk) batang dan atau akar/ daun . alat-alat ini merupakann badan tumbuhan yang membengkak dan menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan yang juga berguna dalam perkembangan biakan tumbuhan. a. Rimpang (rhizome) Rimpang sebenarnya adalah batang beserta daun yang berada di dalam tanah , bercabang dan tumbuh endatar. Dari ujung dapat tumbuh tunas yang muncul ke permukaan tanah menjadi tumbuhan baru. Rimpang disamping merupakan alat erkembang-biakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangn. Rimpang sebenarnya bukanlah akar melainkan batang tumbuhan, hal ini dapat dilihat dari ciri khasnya sebagai berikut 1. Beruas, berbuku sedangkan akar tidak pernah beruas dan berbuku 2. Berdaun, tetapi daunnya sudah menjelma menjadi sisik 3. Mempunyai kuncup 4. Tumbuhnya tidak ke bawah melainkan kesamping atau ke atas. b. Umbi (tuber) Umbi merupakan batang yang membengkak, berbentuk bulat , kerucut atau tidak beraturan . umbi merupakan tempat penimbunan makanan seperti rimpang, dapat merupakan menjelmaan batang dan dapat pula merupakan penjelmaan dari akar.

Umbi dapat dibedakan atas 1. Umbi batang (tuber caulogenum), jika umbi merupakan penjelmaan dari batang 2. Umbi akar (tuber rhizogenum) jika umbi merupakan penjelmaandari akar Umbi batang pada umumnya tidak mempunyai daun atau penjelmaannya karena itu bentuknya agak licin tidak berbuku ataupun beruas sehingga dapat juga disebut umbi telanjang (tuber nudus). Contohnya kentang (solanum tuberosum) dan ubi jalar (ipomoea batatas) Umbi akar adalah umbi yangmerupakan penjelmaan dari akar, karena itu tidak ada daun. Umbi akar dapat pula dibedaan 1. Umbi akar tunggang seperti pada lobak (Raphanus sativus) dan bengkuang (Pachyrrhizus erosus) 2. Umbu akar serabut contohnya pada ubi kayu (Manihot utilissima) Umbi akar tidak mungkin akan menjadi alat perkembang-biakan c. Umbi lapis (bulbus) Umbi lapis juga merupakan penjelmaan batang beserta daun. Umbi ini inamakan dengan umbi lapis karena susunannya yang berlapis-lapis, berfungsi sebagai tempat cadangan makanan 3.. Alat pembelit atau sulur (cirrhus) Yang dimaksu dengan alat pembelitadalah alat yang digunakan oleh tumbuhan untuk naik dengan cara membelit substrat yang menjadi penobangnya. Alat pembelit ini biasanya merupakan penjelmaan dari cabang, daun atau pun akar tumbuhan. Karena itu alat pembelit dapat dibedakan atas a. Cabang pembelit (sulur) . alat pembelit ini biaanya tumbuh pada cabang atau ketiak daun contohnya markisah (iflora quadrangularis) b. Daun pembelit (sulur daun) , alat pembelit ini bearasal dari penjelmaan daun, dapat dibedakan atas 3 yaitu - Tangkai daun pembelit - Ujung daun pembelit - Ujung ibu tangkai daun pembelit c. Akar pembelit, yaitu berasal dari penjelmaan akar 4.. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus) Alat ini biasa digunakan untuk menangkap serangka, yang merupakan penjelmaan (metomorphosis) dari daun .Piala biasanya merupakan ujung daun yang dilengkapi dengan tutupnya Pada tepi atau pinggiran piaka ini biasanya terdapat madu guna menarik serangga untuk datang, sehingga jika serangka ini tergelicir dan masuk ke dalam piasa langsung diisap sebagai makanan bagi tumbuhan tersebut. contoh jenis tumbuhan ini adalah semar (Nepenthes ampullaria) Gelembung (utriculu) biasa terdapat pda tumbuhan pemakan serangga yang hidup di dalam air misalnya rumput geembung (Ultricularia flexuosa). Gelembung ini tak ubahnya sebagai bubu penakgkap serangga yanghidup di dalam air. 5.. duri (spina

Duri merupakan salah satu alat atau bagian dari tumbuhan tertentu. Ada beberapa jenis tumbuhan yang kita temukan berduri baik pada batang, daun maupun pada akar dan buah tumbuhan tersebut contoh adalah pandan berduri. Menurut asalnya duri dapat dibedapakan atas A. Duri sejati duri sejati merupakan penjelmaan atau metamorfosis dari salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu sulit untuk ditanggalkan dari kedudukannya, jika pun bisa ditanggalkan akan menimbulkan bekas atau luka pada bagian tersebut. Menurut asalanya duri ini dapat dibedakan atas, a. Duri dahan (spina caulogenum), yaitu jika duri merupakan penjelmaan dari dahan atau cabang tumbuhan misalnya bogenvil (Bougainvillea spectabilis) b. Duri daun (spina phyllogenum), yaitu jika duri ini merupakan penjelmaan dari daun seperi terdapat pada kaktus (Cactus sp) c. Duri akar Spina rishogenum), yaitu jika duri ini merupakan penjelmaan dari akar tumbuhan seperti pada gembili )Dioscorea aculeata) d. Duri daun penumpu (spina stipullogenum), yaitu jika duri ini berasal dari daun penumpu, yang terdapat pada iri dan kanan daun contohnya pada susuru(Euphorbia trigona ) B. Duri kulit atau duri tempel (aculeus), yaitu duri yang tidak merupakan penjelmaan atau metamorfosisi dari suatu badan tumbuhan melainkan hanya berupa alat tambahan saja yang menempel pada kulit tumbuhan. 6, Alat tambahan (organa accessoria) Pada permukaan tubuh tumbuhan biasanya tidak selamanya licin, melainkan ada beberapa benjolan-benjolan atau penonjolan=penonjolan. Mereka merupakan alat tambahan saja. Alat tambahan ini dapat pula dibedakan atas. a. Papila (papillae) yaitu berupa penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat yang merupakan peninggian dinding sel yang sebelah luar. Papia ini menyebabkan alat-alat tumbuhan yang apabila disentuh terasa seperti beludru, yang baisanya terdapat pada daun misalnya daun lotus. b. Rambut-rambut atau trikoma (trichoma), yaitu berupa alat tambahan berupa rambut-rambut atau sisik-sisik yang hanya terdapat pada kulit luar saja. Rambut ini sangat mudah tanggal atau ditanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa - Sisik bulu (ramentum), yaitu bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang ataupun abgian-bagian lain dari tumbuhan, misalnya pakis haji (Cicas rumphii) - Sisik (lepis), yaitu bagian-bagian yanag pipih menempel rapat pada alatalat tumbuhan misalnya pada daun atau tangkai daun, ontoh misalnya pada bagian bawah dari daun durian (Durio zibethinus) - Bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut halus ini banyak pula macamnya, ada yang bercabang atau berbentuk seperti bintang misalnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus). - Rambut kelenjar (pilus capitatus), Rambut kelenjar ini dapat berbentuk sepeerti bulu pada umumnya tetapi pada bagian ujungnya dapat mengeluarkan zat seperti resin seperti kelenjar, contohnya pada daun tembakau (Nicotiona tabacum).

c. Emergensia (emergentia). Yaitu berupa alat tambahan yang tidak hanya terdapat pada bagian luar saja melain juga pada bagian dalam dari kulit luar tanaman. Emergensia ini dapat pula dibedakan atas - Rambut gatal atau perangsang (stimulus) yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah patah, sehingga kalau sudah patah ia akan mengeluarkan suatu cairan dari liangnya yang bisa menimbulkan rasa gatal dan panas pada kulit manusia seperi misalnya pada daun kemaduh (Laportea stimulans) - Duri tempel (aculeus), yaitu duri yang mudah ditanggalkan karen di ahanya bersifat menempel pada alat tumbuhan, misalnya phpn randu (Ceiba pentandra) Alat-alat tambahan pada tumbuhan dapat berfunsi sebagai 1. Pelindung dari gangguan binatang atau serangg berupa duri-duri atau rambut-rambut gatal 2. Pelindung terhadap kekeringan, penguapan air yang terlalu besar misalnya pada pohon kaktus 3. Sebagai alat untuk menyerap air dan zat makanan, seperti pada bulubulu akar 4. Sebagai alat untuk pemencaran (dispersal) biji, misalnya ramputrambut pada biji kapas (Gossypium) 5. Sebagai alat pernafasan, terutama padda lentisel