MAKALAH INI DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS PERTEMUAN KEDUA MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI RESUME NATURE AND SCOPE OF ING
OLEH: Safa Nur Fitriana
041511333063
Muhammad S. Ubaidillah
041511333108
Sofwan Nasrudin
041511333115
Mujiono Ade Suwito
041511333116
Izar Luthfi
041511333155 KELAS M
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2019
CHAPTER 2 DEFINITION OF ING "Akuntansi adalah seni pencatatan, klasifikasi, dan meringkas secara signifikan dalam hal uang, transaksi dan kejadian yang bersifat finansial, dan menafsirkan hasilnya." (Menurut Committee on Terminology of the American Institute of ants (sekarang AIA), 1941). "Proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memberi tahu keputusan dan keputusan yang tepat dari pengguna informasi" (Menurut American ing Association (AAA)). "Akuntansi adalah kegiatan pelayanan. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama bersifat finansial, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi " (Menurut Dewan Prinsip Akuntansi (APB) dari AIA). LOGIC OF DOUBLE ENTRY ING Asumsi yang mendasari sistem double entry adalah orang ingin mengetahui dua fitur tentang aset, yaitu karakter "fisik" dan "ekuitas". Persamaan akuntansi merangkum posisi klasifikasi. Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik Sisi kiri persamaan menunjukkan fitur fisik dari total aset, dan sisi kanan menunjukkan fitur ekuitas. Dengan kata lain, dalam akuntansi double entry, kita melihat satu objek yaitu total aset, dalam dua karakteristik. Dalam sistem double entry, perhatian utama adalah menghitung jumlah total aset dan perubahannya dalam konteks sifat fisik dan ekuitas mereka. CAUSAL VIEW Profesor Ijiri berpendapat bahwa "double" pada double entry adalah unik. Ijiri meyakini bahwa dualitas double entry mengacu pada fakta bahwa untuk setiap kenaikan total aset, ada hubungan kausal dengan penurunan total aset. Dalam argumennya, sebuah kewajiban adalah penurunan aset di masa depan. Inventory (+ in assets)
xxx
Cash (- in assets) Equipment (+ in assets)
xxx xxx
payable (future decrease in assests)
xxx
SIGNIFICANCE OF DOUBLE ENTRY Banyak yang percaya bahwa salah satu keuntungan dari double entry adalah bahwa ia menyediakan sarana untuk menemukan kesalahan yang dapat ditemukan dengan lebih mudah,
karena perlunya dualitas dan keseimbangan akun dan klasifikasi. Ini juga memberlakukan perhitungan transaksi yang sistematis dan tertib. Ijiri berpendapat bahwa kontribusi signifikan dari double entry terhadap single entry adalah bahwa status keuangan perusahaan saat ini sepenuhnya dipertanggungjawabkan oleh kejadian masa lalu. Jika kejadian masa lalu telah dipertanggungjawabkan dengan benar oleh kejadian masa lalu. Jika peristiwa masa lalu telah dipertanggungjawabkan dengan benar, maka masa lalu kumulatif harus sama dengan sekarang. Entri ganda memaksa pembukuan saat ini oleh serangkaian akun modal yang sesuai yang menangkap kejadian masa lalu yang mengarah pada posisi sekarang. AUTHORITATIVE BODIES Sumber otoritas dalam akuntansi jauh lebih bervariasi dan berbeda dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Untuk memahami akuntansi, seseorang harus menyadari pentingnya badan otoritatif tertentu. SECURITIES AND EXCHANGE COMISSION Securities and Exchange Commision (SEC) dan badan pengatur independen dari pemerintah federal dibuat oleh Securities Act of 1934 untuk membantu mengatur pasar sekuritas. SEC terdiri dari lima anggota yang ditunjuk oleh presiden A.S dengan persetujuan Senat. Peraturan S-X adalah dokumen yang berkaitan dengan bentuk dan isi laporan keuangan yang dipersyaratkan dalam pendaftaran dan laporan keuangan berkala yang diajukan ke SEC. Financial Reporting Releases (FRR), sebelumnya disebut ing Series Releases (ASR), diterbitkan untuk menjelaskan prosedur akuntansi tertentu. Staff Accouting Bulletins (SAB) juga dikeluarkan untuk memberikan panduan mengenai jenis transaksi tertentu. Mereka dianggap sebagai interpretasi Peraturan S-X dan GAAP. Sejak tahun 1938, filosofi SEC telah mengizinkan sektor swasta untuk memimpin dalam merumuskan prinsip-prinsip akuntansi. Salah satu alasan untuk kebijakan ini adalah kenyataan bahwa proses penelitian dan pengambilan keputusan untuk menetapkan standar akuntansi memerlukan anggaran yang besar, yang tidak dimiliki SEC. Financial ing Standard Board Sebelum didirikannya FASB, badan kewenangan dalam sektor Bisnis swasta dipegang oleh CAP (Committee on ing Procedure) tahun 1959-1973. FASB dibentuk berdasarkan rekomendasi dari kelompok belajar untuk pembentukan prinsip-prinsip akuntansi yang disoponsori AIA. FASB didirikan dengan tujuan untuk menyediakan gambaran yang lebih luas dibanding APB bagi kelompok yang berkepentingan atau terpengaruh standard akuntansi. Langkah umum dalam pengembangan standard akuntansi: 1. Suatu persoalan atau proyek diidentifikasikan Dan dimasukkan dalam agenda FASB 2. Satuan tugas yang terdiri dari staf teknis anggota FASB, melalui konsultasi dengan
2. 3. 4. 5. 6.
ahli di bidang akuntansi dan komunitas bisnis, menyiapkan memorandum diskusi terhadap persoalan atau proyek. Dengar pendapat publik isi dari memorandum diskusi dilakukan biasanya 60 hari setelah rilis memorandum diskusi. Pemaparan draft standar yang diajukan disiapkan oleh FASB, setelah mempertimbangkan pendapat lisan dan tertulis. Dengar pendapat publik yang kedua digelar minimal 30 hari setelah pemaparan draft. Standar yang diajukan bisa direvisi setelah Dewan mempertimbangkan respon Dewan memberikan suara pada draft akhir proposal, jika mayoritas dewan menyetujui maka standar dibuat dan diresmikan.
ING THEORY / TEORI AKUNTANSI Postulates (Basic Assumptions) Definitions Objectives of ing
Principles (Standard)
Procedures (or methods)
Teori akuntansi merupakan sistem deduktif yang rumit yang terdiri dari tiga tingkat pernyataan penurunan generalitas yang berbeda. 1. Tingkat pertama: postulat atau asumsi dasar akuntansi (contoh: going concern), selain postulat dalam tingkat pertama juga terdapat definisi (contoh: biaya, nilai, aset, liabilitas, pendapatan), tujuan akuntansi juga termasuk dalam tingkat pertama. 2. Tingkat kedua: terdiri dari prinsip prinsip standar akuntansi, namun tidak secara umum seperti pada tingkat pertama. Misalnya prinsip biaya historis dan pengakuan pendapatan. 3. Tingkat ketiga: terdiri dari pernyataan pada prosedur spesifik akuntansi, misalnya depresiasi garis lurus dan penilaian persediaan secara LIFO. Kesulitan dalam pengujian teori akuntansi secara logis dan empiris membuat FASB berusaha untuk membuat kerangka konseptual dengan dasar konsensus. 1. Concepts Statement No.1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises” 2. Concepts Statement No. 2 “Qualitatives Characteristics of ing Information”
3. Concepts Statement No.3 “Elements of Financial Statements of Business Enterprises.” 4. Concepts Statement No.4 “Objectives of Financial Reporting by Non-Business Organizations.” 5. Concepts Statement No.5 “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises.” 6. Concepts Statement No.6 “Elements of Financial Statements.”
Need For Theory Sejak APB dan FASB menerbitkan suatu aturan yang disepakati, timbul suatu paksaan yang besar dalam pemilihan suatu metode. Namun, praktik akuntansi dengan metode tertentu dapat diperbolehkan secara kenyataannya, karena adanya sejumlah prosedur alternatif yang diizinkan. Adapun hal tersebut dinyatakan dalam laporan khusus AIA dalam komite NYSE yang mana disampaikan bahwa suatu alternatif yang lebih praktis adalah yang memberikan kebebasan pada suatu perusahaan untuk memilih metode yang diinginkan dalam suatu kerangka batasan yang luas. Doktrin yang membolehkan setiap perusahaan memilih metodenya secara khusus selanjutnya menjadi suatu pertimbangan yang diinginkan. Kebebasan ini menjadi suatu sumber adanya “kebingungan“ di beberapa pihak. AIA mencoba menerapkan suatu aturan dengan menerbitkan sejumlah resolusi, namun tak semuanya berhasil. Alasannya adalah resolusi yang diterbitkan hanya menjadi suatu “distillation of practice“ yang didukung komite ad hoc dibanding dengan suatu prinsip yang memang disusun oleh susunan prinsip dasar yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi. APB mengakui hal ini ketika mendeklarasikan prinsip akuntansi yang diterima umum bersifat konvensional (secara umum diterima berdasarkan suatu persetujuan) alih-alih adanya turunan secara formal dari susunan postulat atau konsep dasar. Prinsip itu dikembangkan dari basis pengalaman, alasan tertentu, tingkat penggunaan, dan keperluan praktis saja. Sumber dari otoritas akuntansi timbul dalam jumlah besar. Contohnya, IRS mengakui konsep LIFO dalam rangka valuasi sediaan dan “accelerated method“ untuk depresiasi, oleh sebab hal itu diakui dalam profesi. Petinggi bisnis terkadang membujuk akuntan untuk merancang skema akuntansi yang diterima dalam rangka minimalisasi pajak. Karena suatu metode tidak mendasar diterapkan dalam suatu sektor akuntansi atau adanya motif lain di belakangnya, bukan berarti hal tersebut dapat dianggap layak, namun hal itu berarti bahwa konsep yang inkonsisten-lah yang menjadi masalah. Oscar Gellein – mantan anggota APB dan FASB berpendapat bahwa karena adanya keterbatasan kerangka konseptual, “Hukum Greshman terkadang mengambil alih : praktik yang buruk menutupi suatu praktik yang telah baik adanya“. Baik APB maupun FASB telah mengikuti dasar yang ditetapkan AIA untuk memberikan jawaban terkait pertanyaan spesifik di bidang akuntansi. Namun dalam rangka melengkapi jawaban atas masalah khusus tertentu, hal itu mensyaratkan adanya suatu teori atas asal suatu jawaban dinyatakan. Karena tidak adanya titik terang atas suatu prinsip akuntansi yang diterima secara umum, rekomendasi dari badan-badan otoritas akuntansi dipandang menjadi solusi yang bersifat ad hoc untuk mengendalikan masalah pada saat itu. FASB memandang bahwa adanya teori umum dapat membawa kepada suatu konsistensi terkait standar akuntansi serta menentukan dasar, fungsi, dan batasan dalam akuntansi
keuangan dan penyusunan laporan keuangan. FASB pun memperdebatkan terkait teori yang komprehensif dapat menghasilkan keuntungan tertentu dalam profesi, yang mana suatu teori dapat : 1. Membimbing otoritas akuntansi untuk bertanggungjawab menghasilkan standar akuntansi. 2. Menyediakan suatu “kerangka“ referensi untuk menyelesaikan masalah akuntansi atas ketidakhadiran suatu standar yang benar-benar resmi diundangkan. 3. Menentukan batasan judgment dalam menyusun laporan keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan dan kerahasiaan laporan keuangan. 5. Meningkatkan komparabilitas. Dari pernyataan FASB diatas, alasan berdirinya kumpulan teori akuntansi adalah menjawab pertanyaan, yang mana setiap jawabannya dapat diselesaikan sesuai dengan standar yang benar-benar ditetapkan. Suatu teori dapat dipandang sebagai suatu model yang mewakili suatu hal yang nyata. Anggaplah kita membangun suatu kota dalam rangka menentukan berapa banyak waktu yang dihabiskan mobil untuk mencapai suatu titik dari titik tertentu. Adapun model yang disusun haruslah realistis sehingga bisa menghasilkan suatu pemahaman tertentu. Agreement On Postulate And Principle Sejak 1930an, baik individu dan badan otoritas telah mengusahakan untuk membentuk suatu tatanan postulat akuntansi. Tujuannya secara eksplisit adalah menegaskan keyakinan terkait apa yang telah diundangkan dalam komponen utama dari teori-teori akuntansi. Pemeriksaan setiap percobaan ini mengungkapkan adanya konsistensi pemahaman terkait asumsi dasar, yang mana terdiri dari 1. Entity : Aktivitas ekonomi telah dipimpin dan teridentifikasi lewat suatu entitas tertentu. 2. Monetary Unit : Uang digunakan sebagai satuan moneter pengukuran objek ekonomis dan setiap kejadian 3. Exchange Prices : Data akuntansi menggunakan basis harga secara historis, masa kini, atau pertukaran di masa mendatang 4. Continuity : Entitas dipandang memiliki masa waktu tak terbatas, kecuali adanya bukti lain yang kontras 5. Time Period : Aktivitas ekonomi dilakukan dalam periode spesifik tertentu. Dalam akuntansi konvensional, berikut ini secara khusus standar-standarnya yaitu historical cost measurement, pengakuan pendapatan, matching, dan disclosure. OBJECTIVE OF ING FASB dalam Concept Statement No.1 menerangkan tujuan dasar dari pelaporan eksternal untuk suatu perusahaan bisnis perlu menyediakan informasi yang memadai dalam rangka ditujukan bagi s untuk keputusan kelayakan berinvestasi, pemberian kredit, atau
keputusan serupa lainnya. Penyediaan informasi pada setiap memiliki banyak tujuan dalam akuntansi. Karena adanya dinamika sosial dan ekonomi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, permintaan dari para pengguna laporan keuangan semakin beragam. Akuntan berperan dalam hal ini untuk terus melihat permintaan , bekerja keras memperbarui kualitas pelaporan keuangan. Bila konten yang disediakan tidak informatif, investor tentu akan mencari sumber lainnya. Informasi untuk Pengambilan Keputusan Gagasan bahwa data akuntansi digunakan untuk pengambilan akuntansi atau mengevaluasi tujuan spesifik sebuah entitas sepenuhnya diterima. Informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan dimulai dari fungsi pelayanan. Menurut Pacioly Itali, akuntansi harus dibuat oleh partner yang diam setelah kerja sama diselesaikan. Informasi tentang bagaimana manajer melaksanakan tanggung jawab pelayanannya digunakan oleh para pemilik modal untuk mengevaluasi kinerja manajer dan perusahaan. Sejak tahun 1960an, penekanan informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan gencar dillakukan. Contohnya pada postulat yang dikemukakan oleh Moonitz: Data kuantitatif sangat membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti memilih alternatif yang ada sehingga tindakan yang diambil dapat sesuai dengan sebab akibatnya. Informasi untuk pengambilan keputusan mempunyai arti yang lebih dari sekedar informasi untuk pelayanan. Pertama, investor yang potensial dan kreditur adalah termasuk pengguna informasi. Kedua, informasi akuntansi dilihat sebagai input data yang akan digunakan oleh pengguna untuk melakukan prediksi. Ketiga, meskipun pelayanan secara umum merupakan satu hal yang dilakukan oleh sebuah entitas, namun kegiatan prediksi jauh lebih penting karena untuk menghadapi masa yang akan datang. Informasi akuntansi untuk pengguna eksternal memang berdasarkan kejadian historis, tetapi mereka juga membutuhkan informasi akuntansi untuk memprediksi masa yang akan datang demi keberlangsungan entitas. Pendekatan Teoritis Keputusan Pendekatan digunakan untuk mengetes keseluruhan teori untuk memastikan telah terpenuhinya tujuan. Teori digunakan sebagai standar untuk menilai praktik akuntansi dan panduan untuk membangun system individual. Model keputusan akan mengindikasi apa itu informasi relevan bagi pengguna dan output apa yang harusnya dihasilkan system akuntansi serta apakah komponen yang semestinya dari keseluruhan teori .
teori akuntansi secara keseluruhan
sistem akuntansi individual
Pengguna Informasi Akuntansi Investor sekarang dan yang potensial
model prediksi pengguna
model keputusan pengguna
• pemegang saham • pemegang sekuritas hutang Kreditur • supplier • customer • karyawan dengan klaim • institusi dan individu pemberi pinjaman • pemegang sekuritas hutang Pengguna lain • analisis dan konsultan saham • broker • pengacara • agensi hukum • dsb Masyarakat sebagai pengguna APB dan FASB tak menganggap masyarakat sebagai pengguna namun sebenarnya, mereka yang menggunakan laporan akuntansi akan menghasilkan economic events yang akhirnya mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat juga merupakan pengguna jika dilihat dari aspek pemerintah yang merupakan wakil rakyat. Social ing:informasi yang diinginkan public melebihi yang disediakan untuk investor dan kreditor. Social Profit mengandung Social Benefit and Cost yang membedakannya dari profit biasa. Contoh social benefit: perekrutan tenaga kerja minoritas, konservasi SDA, dan daur ulang limbah. Contoh social cost: polusi air karena perusahaan. Menilai social benefit and cost dalam satuan uang sangat sulit dan subjektif sehingga dapat dideskripsikan secara kualitatif. Pengguna Naif atau Berpengetahuan Trueblood Committee: laporan keuangan ditujukan untuk mereka yang terbatas dalam akses dan kemampuan menginterpretasikannya, sehingga akuntanlah yang bertanggungjawab untuknya. FASB: akuntan bertanggungjawab untuk menyediakan informasi namun pengguna yang harus belajar sendiri untuk menginterpretasikannya. Informasi yang berguna Adalah yang relevan (membawa perubahan pada keputusan pengguna) dan dapat dipercaya (represents what it purports to represent)→Tujuan Kualitatif Tujuan Utama→benar, adil, dan benar.
Jika tujuan utama tercapai, otomatis tujuan kualitatif tercapai dan didapatkanlah informasi yang berguna Circumscribed View Informasi berguna jika menyediakan basis untuk investor dan kreditor menilai jumlah, waktu dan ketidak pastian arus kas masa depan berkaitan dengan perusahaan. Mereka berharap bahwa kas yang mereka dapatkan akan > yang mereka keluarkan yang mana bergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan kas. Kinerja perusahaan berhubungan langsung dengan profitabilitas, namun profit dapat berubah dalam jangka panjang dan pengguna external mungkin tidak mengetahui kesempatan yang dilkewatkan perusahan untuk menghasilkan profit yang lebih banyak. Sehingga jumlah actual dari income yang dilaporkan dinilai paling tepat untuk menilai kinerja perusahaan. Kondisi financial berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan yang mana dinilai dari kemampuannya menghasilkan profit. Informasi yang dihasilkan dengan metode akrual dinilai lebih baik dalam menilai kinerja perusahaan karena tidak didasarkan pada kas semata namun kegiatan ekonomi perusahaan. OBJECTIVES OF ING Littleton menyatakan bahwa tujuan utama dari akuntansi merupakan untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Tujuan akuntansi sebagai berikut: 1) Sebagai sumber acuan informasi keuangan yang dapat dipercaya kebenarannya mengenai kewajiban, modal dan sumber ekonomi. 2) Sumber informasi terpercaya dalam hal perubahan-perubahan dan perbandingan sumber ekonomi setelah terjadinya kegiatan usaha dari waktu ke waktu. 3) Membantu penggunanya dalam membaca informasi keuangan yang berguna untuk memperkirakan posisi perusahaan dan potensi perusahaan dalam menambah sumber ekonomi baru maupun laba. 4) Memonitor jika terjadi perubahan pada sumber ekonomi dan kewajiban. 5) Menyampaikan data-data secara detail yang nantinya akan digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal. Pada tahun 1966, AAA menerbitkan AStatement of Basic ing Theory (ASOBAT) yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi, yaitu : 1. Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut. 2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan factor produksi lainnya secara efektif.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (Aktiva). 4. Memfasilitasi fungsi dan pengendalian social
CHAPTER 16 THE SCIENTIFIC VIEW AND ING Theory Formulation : Teori merupakan pernyataan umum dari suatu keyakinan yang sering digunakan. Teori harus memiliki pengertian secara umum, maksudnya teori itu harus dapat diterapkan dalam lingkup yang luas. Part to Theory : Suatu teori harus dapat dinyatakan dalam bahasa, baik secara verbal maupun matematika. Umumnya, suatu teori itu dapat lebih mudah dipahami ketika berhubungan dengan dunia nyata. Terdapat tiga tipe hubungan dalam struktur teoritikal yang perlu dipahami yaitu Syntatic, Semantics, dan Pragmatics. Sintatik yakni hubungan dengan konsep dasar, misalnya ketika teori itu menggunakan bahasa inggris maka patokannya adalah grammar sedangkan ketika teori itu matematikal maka harus mengacu pada aturan matematika. Semantik, hubungan yang mencakup bahasa, symbol, tanda dari suatu objek nyata sehingga dapat membuat teori itu realistis dan bermakna. Pragmatik, hubungan ini menyinggung dampak dari symbol dan kata pada manusia yang sangat berguna bagi penggunaan akuntansi. Maksudnya didalam konsep akuntansi dan perhitungannya berhubungan dengan dunia nyata dan mempengaruhi perilaku manusia. Paradigm and Scientific Development : Istilah paradigm seringkali digunakan sebagai teori, hipotesis, kerangka pemikiran yang menawarkan pendekatan model berfikir, bertanya dan menjawabnya. Ketika teori muncul dan menjadi dominan, maka teori itulah yang dianggap diterima, namun ketika fenomena baru muncul dan menimbulkan perdebatan maka teori baru akan dimunculkan. Di dalam akuntansi, paradigm konvensional itu berdasarkan pada historical cost dan prinsp matching dan pengakuan pendapatan penjualan. ing Theory : Teori Akuntansi secara komprehensif harus menyediakan aturan untuk menagkui objek ekonomi yang terkait dan mengukur nilai karakteristiknya dan juga membrikan standar untuk menentukan hal ersebut baik atau buruk, dengan kata lain memberikan aturan untuk mengukur pendapatan dan modal secara benar. Normative and Positive Theories Kapan pun teori mencakup pernyataan “seharusnya”, teori itu bersifat normatif. Penelitian akuntansi di masa lalu didominasi oleh pendekatan normatif. Misalnya, suatu kasus mungkin harus menggunakan biaya historis, atau biaya saat ini atau harga keluar, atau dolar konstan. Sudut normatif membutuhkan spesifikasi fungsi objektif. Kesesuaian tujuan sering kali menjadi sasaran ketidaksepakatan.
Sejumlah peneliti akuntansi telah menyatakan ketidakpuasannya dengan pendekatan normatif dan lebih memilih pandangan "positif". Watts dan Zimmerman menawarkan teori positif. "Positivis" ini melihat tujuan teori akuntansi sebagai upaya untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi daripada memberi tahu praktisi dan perusahaan tentang prosedur akuntansi yang harus mereka gunakan. Demand for ing research Mengapa ada permintaan untuk penelitian di bidang akuntansi? Watts dan Zimmerman menyajikan jawaban berikut: 1. Permintaan informasi. Manajer, auditor, kreditor, investor, dan analis keuangan ingin memahami dan memprediksi pengaruh alternatif akuntansi terhadap kesejahteraan mereka. 2. Permintaan pedagogik. Keragaman prosedur akuntansi membuat pengajaran akuntansi menjadi sulit. Sebagai bantuan, peneliti memeriksa sistem akuntansi yang ada dan meringkas perbedaan dan persamaannya 3. Justifikasi permintaan. Penelitian akuntansi dapat memberikan argumen siap pakai kepada auditor untuk mendebat manajer. Misconceptions by positivists Mattessich menunjukkan bahwa perbedaan harus dibuat antara teori pengukuran akuntansi dan teori perilaku standar akuntansi. Kita masih perlu mengetahui prosedur akuntansi apa yang terbaik untuk mencapai tujuan akuntansi TESTING OF THEORIES Fungsi yang paling penting dalam metodologi ilmiah adalah pengujian sebuah teori untuk menentukan apakah layak diterima. Criteria of truth Perbedaan perlu dibuat antara definisi kebenaran dan kriteria kebenaran. Selama bertahuntahun para filsuf telah berusaha untuk mendefinisikan kebenaran namun tidak pernah sepenuhnya berhasil. Demikian juga, terlepas dari kenyataan bahwa makna sebenarnya dari kebenaran tidak dapat disepakati, masih dimungkinkan untuk menetapkan kriteria untuk mengakui kebenaran. Istilah "kebenaran" mengacu pada kualitas yang disebabkan oleh pernyataan atau keyakinan. Ada berbagai cara di mana seseorang percaya bahwa pernyataan tertentu itu benar atau salah. Orang memiliki keyakinan akan kriteria kebenaran yang berbeda. Tiga jenis kriteria atau dasar otoritatif yang digunakan orang adalah: 1. Dasar dogmatis Kapan pun kita percaya pada pernyataan yang dibuat oleh orang lain, kita menggunakan dasar dogmatis untuk menilai kebenaran. Yang mendasari dasar dogmatik adalah
kepercayaan orang-orang apakah saya yang membuat pernyataan. Kelemahan basis dogmatis adalah bukti instrospektif, termasuk bias pribadi, dapat diterima untuk menentukan apakah sebuah pernyataan itu benar adanya. 2. Bukti diri Pembenaran bukti diri sebagai cara untuk menentukan kebenaran adalah kewajaran, kepekaan, atau pernyataan yang jelas berdasarkan pengetahuan umum, pengalaman, dan pengamatan kita. Kriteria bukti diri telah mengungkapkan ketidakpercayaannya dalam sains. Beberapa proporsi yang sebelumnya dianggap sebagai diri terbukti benar telah terbukti salah 3. Dasar ilmiah Dasar ilmiah untuk mengenali kebenaran saat ini adalah hasil dari proses berkembangnya perdebatan trial and error bertahun-tahun. Kesimpulan yang dicapai adalah bahwa orangorang yang masuk akal dibujuk dengan logika dan objektif, bukti empiris. Pengujian sebuah teori untuk memutuskan apakah layak diterima masuk dalam dua kategori. Agar bermakna dalam sains, teori atau pernyataan harus dirumuskan sedemikian rupa agar masuk akal. Kedua, pernyataan yang kebenaran atau kepalsuannya hanya bisa diketahui dengan mengacu pada bukti empiris. TEORI PENGUKURAN Pengukuran merupakan bagian penting dari penyelidikan ilmiah. Pengukuran dibuat, seperti yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena mereka memberi informasi yang lebih besar. Apa itu Pengukuran? Proses pengukuran adalah sama dengan pendekatan ilmiah untuk formulasi teoritis dan pengujian disebutkan sebelumnya. Sebuah pernyataan, yang dinyatakan secara matematis, akan diteruskan. aturan Semantical (operasi) yang dirancang untuk menghubungkan simbol pernyataan untuk objek tertentu atau GENAP. Ketika ditunjukkan bahwa hubungan benda atau kejadian, maka pengukuran aspek tertentu dari benda atau peristiwa telah dibuat. Mock dan Grove menekankan bahwa tujuan dari proses pengukuran adalah untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya, relevan dan ekonomis untuk pengambilan keputusan. Skala Aturan untuk menetapkan nomor menciptakan skala. Jenis skala tergantung pada seperangkat operasi (aturan) yang telah dibangun untuk berhubungan pernyataan matematis dan obyek atau peristiwa. Skala A menunjukkan berapa banyak informasi yang mewakili angka-angka. Ini memberi makna ke nomor. Menurut Stevens, apapun skala tertentu yang telah dibangun, dapat dijelaskan dalam istilah umum sebagai nominal, ordinal interval, atau rasio. Skala Nominal
Dalam skala nominal, angka yang digunakan hanya sebagai lebels. Penomoran dari pemain sepak bola adalah contoh yang diberikan oleh Stevents. Banyak teori objek dengan skala nominal sebagai mewakili pengukuran. Says Torgerson, Dalam pengukuran, seperti kita menggunakan istilah tersebut, nomor yang ditetapkan mengacu pada jumlah relatif atau derajat properti dimiliki oleh objek, dan bukan obyek itu sendiri, sedangkan, dalam skala nominal yang berbeda, angka merujuk pada obyek atau kelas objek: itu adalah objek yang diberi nama atau disebut. Skala nominal hanya merupakan klasifikasi, yang tidak apa pengukuran dianggap biasa dalam penggunaan istilah. Dan, seperti Torgerson menunjukkan, pengukuran mengacu pada sifat obyek, sedangkan dalam skala nominal angka sering menunjukkan benda mereka-sendiri. Skala Ordinal Skala ordinal diciptakan ketika perintah operasi rank benda-benda di pertanyaan yang berkenaan dengan kekayaan yang diberikan. Misalnya, seorang investor tertentu memiliki tiga peluang investasi layak dengan jumlah tertentu uang untuk berinvestasi, yang peringkat 1, 2, 3, menurut nilai bersih yang dapat hadir, dengan menduduki peringkat 1 tertinggi dan terendah sebagai 3. Operasi (perhitungan nilai sekarang) menimbulkan skala ordinal, yang merupakan himpunan bilangan merujuk pada alternatif investasi. Angka-angka menunjukkan urutan ukuran dari nilai kini pilihan, dan karena itu profitabilitas mereka. Kelemahan dari skala ordinal adalah bahwa perbedaan atau interval antara nomor tersebut belum tentu sama. Perbedaan dalam angka ordinal tidak menceritakan apa-apa tentang perbedaan dalam kuantitas milik objek. Dalam contoh kita, dalam hal aspek yang diukur (nilai sekarang) opsi 2 mungkin sangat dekat dengan opsi 1, sedangkan pilihan 3 mungkin jauh kurang dari opsi 2. Kelemahan lain adalah bahwa angka tidak berarti "berapa banyak" dari atribut yang dimiliki obyek. Torgerson berpendapat bahwa beberapa skala ordinal memiliki "asal alam", yaitu titik nol alam. Dia menyebutkan bahwa banyak skala estetika eksperimental adalah dari jenis ini. Urutan nomor sesuai dengan urutan pleasantness stimulus, dengan asal membagi seri antara menyenangkan dan tidak menyenangkan. Diterapkan pada contoh kita alternatif investasi peringkat, titik nol alam bisa menjadi titik netral dimana dalam satu arah yang menguntungkan semua alternatif yang diharapkan, dan di arah lain yang tidak menguntungkan yang diharapkan. Nomor yang ditetapkan untuk pilihan pada salah satu sisi titik nol akan memiliki tanda positif dan tanda, yang lain negatif. Skala Interval Skala interval menanamkan informasi lebih lanjut maka skala ordinal, karena tidak hanya merupakan urutan ranking objek yang diketahui sehubungan dengan harta yang diberikan, tetapi juga jarak antara objek yang sama dan dikenal, dan titik nol dipilih ada pada skala. contoh adalah skala Fahrenheit suhu. Equal interval temperatur yang dicatat oleh ekspansi volume yang sama dengan titik nol sembarang disepakati untuk skala. perbedaan suhu dibagi antara beku dan mendidih menjadi 180 derajat, dengan set titik beku sewenang-wenang di 32
derajat. Jika temperatur pada dua ruangan yang berbeda diukur dengan termometer Fahrenheit dan memberikan bacaan 87 derajat dan 99 derajat, kita dapat mengatakan tidak hanya bahwa kamar kedua adalah lebih panas, tetapi yang juga adalah 12 derajat lebih tinggi pada suhu. Perbedaan antara angka-angka dapat diterjemahkan secara langsung untuk mewakili perbedaan karakteristik objek. Kelemahan dari skala interval titik nol adalah sewenang-wenang ditetapkan sehingga angkaangka tidak menyampaikan sebanyak makna seperti untuk skala rasio. misalnya, misalkan kita adalah untuk mengukur tinggi dari kelompok laki-laki pada skala interval, dan menetapkan sebuah nomor ke masing-masing sesuai dengan tinggi badannya sehubungan dengan rata-rata kelompok .. rata-rata merupakan titik nol pada skala. Jika A adalah 3 inci di atas rata-rata, maka kita akan menetapkan dia nomor 3, dan jika B is5 inci di bawah rata-rata, maka kita akan menetapkan dia nomor -5. Pada skala ini, kami tidak diketahui berapa tinggi A atau B dalam pengertian (yang sebenarnya) mutlak. B mungkin orang terpendek dalam grup tersebut, namun kelompok dapat terdiri dari pemain basket profesional. Mattessich menyebutkan akuntansi biaya standar sebagai salah satu contoh di mana skala interval yang digunakan dalam akuntansi. Standar ini mungkin didasarkan pada kinerja teoritis, rata-rata, praktis atau normal. Karena pilihan lebih atau kurang sewenang-wenang, perhitungan standar dan varians menghasilkan skala interval. Jika varians adalah nol, netralitas ini menandakan, tetapi titik ini dipilih secara sewenang-wenang. Skala Rasio Skala rasio adalah (1) urutan peringkat benda atau peristiwa yang berkenaan dengan kekayaan yang diberikan diketahui, (2) interval antara obyek adalah sama dan dikenal, dan (3) asal unik, nol alami titik, ada dimana jarak dari itu selama setidaknya satu objek diketahui. Pengukuran panjang adalah contoh yang baik skala rasio. bila A adalah 10 meter panjang dan B adalah 20 kaki, kita dapat mengatakan tidak hanya bahwa B adalah 10 meter lebih panjang, tetapi juga bahwa itu adalah dua kali lebih lama. Rasio nomor tersebut juga langsung ditafsirkan sebagai rasio jumlah dari properti yang diukur. Jadi, masuk akal untuk mengatakan bahwa A adalah setengah selama B atau B dua kali lebih lama A. Contoh skala rasio dalam akuntansi adalah penggunaan dolar untuk mewakili biaya dan nilai. Jika aset biaya A $ 10,000 dan aset B $ 20.000, kita bisa sate yang harganya B dua kali lipat A. Suatu titik nol alam yang ada, karena tidak adanya 0 menunjukkan biaya atau nilai, seperti 0 untuk panjang berarti panjang sama sekali. Diperbolehkan Operasi Scales. Salah satu alasan untuk membahas skala adalah bahwa aplikasi matematika tertentu diperbolehkan hanya untuk yang berbeda skala. Skala rasio memungkinkan untuk semua operasi aritmatika dasar penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, dan juga aljabar, geometri analitik, kalkulus, dan metode statistik. Sebuah skala rasio tetap invarian atas semua transformasi ketika dikalikan dengan sebuah konstanta. Sebagai contoh, pertimbangkan hal berikut: X '= c X
Jika X mewakili semua poin skala rasio tertentu, dan setiap titik dikalikan dengan berisi c, skala yang dihasilkan juga akan menjadi skala rasio. alasannya adalah bahwa struktur skala invarian yang tersisa, yaitu; (1), urutan peringkat titik tidak berubah, (2) rasio dari titik-titik atau tidak berubah dan (3) titik nol tidak berubah. Ini berarti bahwa jika kita mengukur panjang sebuah ruangan dan menemukan itu menjadi 18 kaki, dan kemudian dikonversi 18 kaki untuk 6 meter dengan mengalikan oleh konstanta 1 / 3, kita dapat diyakinkan bahwa panjang ruangan tidak berubah, walaupun jumlah yang mewakili panjang telah berubah. Ini adalah titik yang sama kita buat dalam bab 6 tentang konversi biaya historis, katakanlah, $ 100.000 peralatan dalam skala dolar nominal daya beli skala dolar dengan menerapkan suatu konstanta, katakanlah, 120/100, untuk mendorong $ 120.000. $ 120.000 masih biaya historis. Invarian dari skala memungkinkan kita untuk mengetahui sejauh mana suatu teori atau aturan pada dasarnya tetap sama, meskipun skala dinyatakan dalam unit yang berbeda, seperti dari kaki ke meter atau dari nominal dolar ke dolar konstan. Sebuah transformasi invarian dari skala rasio akan meninggalkan utuh yang umum yang sama dari hubungan variabel. Tanpa invarian, adalah mungkin untuk menemukan bahwa X adalah dua kali lebih lama Y ketika diukur di kaki, tetapi tiga kali lebih lama ketika diukur dalam meter. Dalam akuntansi, skala untuk biaya saat ini adalah varian dari biaya historis, karena atribut yang akan diukur berbeda. Ketika Sebuah mesin diukur berdasarkan nilai historis mungkin $ 90.000, tetapi ketika diukur dalam biaya saat ini, mungkin menjadi $ 110.000. Satuan ukuran, dolar, yang digunakan dalam kedua kasus tetapi skala berbeda, mereka varian. Tetapi mengubah dari skala dolar nominal daya beli skala dolar untuk atribut yang sama (biaya historis atau biaya saat ini) meninggalkan invarian struktur. Dengan skala interval, tidak semua operasi aritmatika yang diperbolehkan. Penambahan dan pengurangan dapat digunakan sehubungan dengan nomor tertentu pada skala serta interval, tetapi perkalian dan pembagian tidak dapat digunakan dengan mengacu pada nomor tertentu, hanya untuk interval. Alasannya karena kondisi invarian. Skala interval tidak berubah dalam setiap transformasi linear dalam bentuk: X '= c X b Transformasi satu skala interval untuk mengukur properti spesifik ke skala interval untuk mengukur properti yang sama dibuat dengan mengalikan setiap titik dari skala pertama X oleh konstanta c dan menambahkan untuk itu konstan b. alasan untuk b adalah bahwa tidak ada titik nol absolut pada skala interval. misalnya, untuk mengubah dari suhu celcius ke Fahrenheit suhu, kami akan kalikan setiap derajat oleh 9 / 5 dan tambahkan 32. The 9 / 5 digunakan karena skala 100 derajat celcius menggunakan karena bertentangan dengan 180 derajat Fahrenheit dan 32 untuk akan ditambahkan karena itu adalah titik beku untuk skala huruf. Kondisi invariannya menunjukkan bahwa kita dapat berkembang biak dan membagi sehubungan dengan interval, tetapi operasi ini aritmatika tidak dapat digunakan untuk jumlah tertentu skala. untuk mengilustrasikan, mempertimbangkan transformasi berikut.
X '= X 10 Perhatikan objek pada titik 3 dan 6 pada skala X. transformasi untuk skala X 'kita sekarang memiliki 13 dan 16. Rasio 13 sampai 16 adalah tidak sama dengan rasio 3 to6 karena penambahan konstanta. Perkalian dan pembagian yang rasio sehingga tidak diperbolehkan untuk nomor tertentu. Jadi jika john menerima 90 poin pada ujian intermediate Akuntansi dan Bill menerima 45 poin, kami tidak dapat mengatakan bahwa john tahu dua kali sebanyak Bill mengenai subyek ujian. Alasannya adalah bahwa tidak ada titik nol alami untuk ujian, karena "pengetahuan tidak" bahkan jika seorang mahasiswa menerima "0" pada ujian, kita tidak bisa mengatakan bahwa ia tidak memiliki pengetahuan tentang subjek. Dalam contoh ini, apa yang dapat kami katakan adalah bahwa Yohanes lulus ujian dan Bill gagal ujian, tetapi kita tidak dapat menyimpulkan perbandingan jumlah pengetahuan ke nomor. Demikian juga jika varian kuantitas adalah $ 5.000 menguntungkan, yang bertentangan dengan varians s bulan sebelumnya sebesar $ 10.000 yang menguntungkan, kita tidak bisa mengatakan bahwa penggunaan bahan bulan ini hanya ½ seefisien bulan sebelumnya. Dengan skala ordinal, tidak ada operasi aritmetika dapat digunakan. Kita tidak bisa menambah, mengurangi, mengalikan atau membagi angka-angka atau interval pada skala. skala ordinal, sehingga menyampaikan informasi yang terbatas. Jenis Pengukuran Jenis pengukuran:
Fundamental : Angka dapat ditetapkan pada property sesuai natural laws dan tidak bergantung pada variabel lain. Property fundamental adalah yang dapat diukur, ex: panjang, jumlah, volume.
Derived : Bergantung pada pengukuran 2 kuantitas lain atau lebih. Operasi pengukuran ini bergantung pada hubungan yang diketahui dengan property-properti fundamental. Operasi matematis dapat dilakukan pada angka dari pengukuran derivative karena matematik parallel dan operasi fisikpada property fundamental. Contoh: pengukuran density didapat dari pengukuran masa dan volume
Fiat : Menurut Campbell, pengukuran hanya dapat dilakukan bila terdapat teori empiris terbukti yang mendukungnya. Namun, banyak dalam social science dimana property/variabel dihubungkan ke yang lain tanpa teori empiris terbukti yang mendukungnya dan hanya berdasar pada definisi arbtrari, karena pengukuran langsung tak dapat dilakukan sehingga dihubungkan ke variabel lain yang dapat diukur untuk mendapatkan pengukuran tak langsung. Contoh: di akuntansi, penjumlahan pendapatan, keuntungn, biaya, dan rugi dilakukan untuk menghasilkan pengukuran income.
Reliabilitas dan Akurasi Seluruh pengukuran, kecuali perhitungan, akan mengandung eror.
Sumber Eror 1. Operasi Pengukuran ditampilkan Tak Tepat Peraturan untuk menetapkan angka atas property yang diberikan mungkin tak ditampilkan secara tepat sehingga dapat disalah interpretasikan oleh pengukur. Contoh: pengukuran income melibatkan banyak operasi yang mungkin diinterpretasi berbeda oleh akuntan yang berbeda. 2. Pengukur Pengukur dapat salah interpretasi aturan, bias atau salah menerapkan dan membaca instrument. Contoh: 10 orang yang mengukur luas ruangan akan menghasilkan 10 hasil yang berbeda meskipun berdekatan. 3. Instrumen Banyak operasi yang menggunakan instrument fisik(ex: thermometer, meteran) yang mungkin dapat salah, juga dapat berbentu non fisik seperti index dan grafik. 4. Lingkungan Contoh: cuaca dapat mempengaruhi instrument maupun pengukur, noise dari tekanan managemen 5. Ketidak jelasan Atribut Apa yang hendak diukur mungkin tak jelas, khususnya bila ia tak dapat diukur secara langsung. Contoh: kemampuan mekanis manusia Karena eror tak dapat dihindari, maka kesempurnaan tak dapat diraih dan batas kewajaran eror harus ditetapkan Pengukuran Reliabel Reliabilitas: konsistensi yang telah terbukti oleh produk untuk menghasilkan hasil yang memuaskan atau oleh hasil tersebut sendiri untuk kegunaan tertentu. Lawannya adalah variabelitas. Pengukuran yang Reliabel: kepresisian pengukuran suatu properti oleh seperangkat operasi yang diberikan. Pengukuran Akurat Pengukuran yang reliable mungkin tak menghasilkan yang akurat. Karena kepresisian belum tentu membawa keakuratan, namun nilai sebenarnya dari apa yang diukurlah yang penting. Property fundamental dapat dikatakan akurat dengan membandingkan objek dengan standar nilai sebenarnya. Tujuan akuntansi adalah kegunaan dari informasi sehingga pengukuran akurasi kemudian berhubungan dengan gagasan pragmatis dari kegunaan dan kepresisian harusnya dideskripsikan dengan validitas, bukan keakuratan.
PENDEKATAN ILMIAH YANG DITERAPKAN PADA AKUNTANSI Kesalahpahaman Tujuan Kesalahpahaman muncul dalam usaha penerapan pendekatan ilmiah terhadap akuntansi. Muncul kepercayaan bahwa usaha tersebut bertujuan menciptakan ilmuwan dari praktisioner akuntansi. Akuntan yang mempercayai pendekatan ilmiah menginginkan bukti empiris untuk mendukung praktek akuntansi sehingga para praktisioner dapat menyarankan metode yang paling tepat untuk situasi yang ada berdasarkan bukti tersebut. Kesalahpahaman lain yang umum mengenai penerapan pandangan ilmiah dalam akuntansi adalah menginginkan kebenaran yang absolut. Menguji Teori Akuntansi Pertanyaan yang seringkali muncul adalah: Apakah data kuantitatif, yang diturunkan dari serangkaian operasi yang diberikan berdasarkan keseluruhan teori akuntansi, berguna untuk pengguna? Untuk menjawabnya, yang perlu dilakukan adalah melihat output data dari sistem akuntansi yang spesifik yang berdasar pada keseluruhan teori, dan menentukan apakah data tersebut membantu pembuat keputusan untuk membuat keputusan yang benar. Pembuat keputusan menggunakan data akuntansi untuk membuat prediksi terhadap perusahaan. Berdasarkan prediksi ini, para pembuat keputusan akan menentukan keputusan yang akan diambil. Terdapat dua masalah dalam pengujian ini, yang pertama, jika prediksi terbukti, itu membuktikan kebenaran model prediksi pengguna, bukan sistem akuntansinya. Masalah yang kedua yaitu jika keputusan yang diambil adalah benar, itu membuktikan model keputusan, bukan sistem akuntansi.