Kelompok 5 : Fajri Rozi Kamaris Siti Farhana Aulia Iwa Fathi Syahdia Izzat Nabillah Nur Adillah Yasmin Siti Tasya
Emerging and New Emerging Disease
Emerging Infectious Disease
Emerging infectious diseases (EID) adalah penyakit yang pertama kali muncul dalam suatu populasi, atau penyakit yang telah ada sebelumnya tetapi mengalami peningkatan insidendsi atau area geografis dengan cepat.
Emerging infectious diseases merupakan penyakit infeksi yang kejadiannya pada manusia meningkat dalam dua dasawarsa/ dekade terakhir atau cendedrung akan meningkat di masa mendatang.
Klasifikasi Secara umum EID dapat dibagi dalam tiga kelompok penyakit, yaitu: • Penyakit menular baru (New Emerging Infectious Diseases) • Penyakit menular lama yang cenderung meningkat (Emerging Infectious Diseases) • Penyakit menular lama yang menimbulkan masalah baru (ReEmerging Infectious Diseases)
Etiologi
Microbial Agent (virus, bakteri, jamur) menyebabkan wabah penyakit bagi manunsia dan juga memiliki karakteristik untuk mengubah pola penyakit tersebut sehingga menyebabkan wabah penyakit yang baru
Public Health Surveillance
sangat penting dalam deteksi dini dan penatalaksaanemerging dan reemerging disease ini.
• WHO telah merekomendasikan kepada setiap negara dengan sebuah sistem peringatan dini (early warning system) untuk wabah penyakit menular dan sistem surveillance untuk emerging dan re-emerging disease khususnya untuk wabah penyakit pandemik.
Contoh sistem surveillance yang dilakukan pada SARS Komprehensif atau surveillance berbasis hospital (sentinel) untuk setiap individual dengan gejala acute respiratory ilness ketika masuk dalam rumah sakit.
Surveillance terhadap kematian yang tidak dapat dijelaskan karena acute respiratory ilness di dalam komunitas.
Memonitor distribusi penggunaan obat antiviral untuk influenza A , obat antrimicrobial
dan obat lain yang biasa digunakan untuk menangani kasus acute respiratory illness.
Surveillance terhadap kematian yang tidak dapat dijelaskan karena acute respiratory ilness di lingkup rumah sakit.
Fungsi utama sistem surveillance Memonitor kecenderungan (trends) penyakit.
Mengidentifikasi kebutuhan riset
Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi penyakit secara dini.
Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasi.
Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan.
Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi Faktor demografi dan pertumbuhan ekonomi serta perubahan gaya hidup.
Kemajuan transportasi dan perjalanan internasional.
Sarana dan pelayanan kesehatan
Faktor lingkungan
Pengolahan makanan dan bahan makanan
Mutasi dan evolusi organisme
Agent Evolution of pathogenic infectious agents (microbial adaptation & change) Development of resistance to drugs Resistance of vectors to pesticides
Host Human demographic change (inhabiting new areas) Human behaviour (sexual & drug use) Human susceptibility to infection (Immunosuppression) Poverty & social inequality
Environment Climate & changing ecosystems Economic development & Land use (urbanization, deforestation) Technology & industry (food processing & handling)
Beberapa Emerging Infectious Diseases yang pernah terjadi didunia
ZIKA VIRUS • Virus Zika menyebar ke orang-orang melalui gigitan nyamuk. Wabah Zika telah terjadi di wilayah Afrika, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Amerika. Karena nyamuk tipe Aedes yang menyebarkan virus Zika banyak ditemukan di seluruh dunia, kemungkinan wabah akan menyebar ke negara baru. Pada bulan Desember 2015, Puerto Riko melaporkan kasus virus Zika yang dikonfirmasi pertama. Pada bulan Mei 2015, Pan American Health Organization (PAHO) mengeluarkan peringatan mengenai infeksi virus Zika yang dikonfirmasi pertama di Brasil. Wabah di Brasil menyebabkan laporan sindrom Guillain-Barre dan ibu hamil melahirkan bayi dengan cacat lahir dan hasil kehamilan yang buruk.
SARS • SARS merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia, pertama kali ditemukan di Cina pada tahun 2003 yang disebabkan oleh Corona Virus Pnemunia yang bermutasi hingga terjadi pandemi. SARS memiliki angka penularan yang tinggi dan pada tahun 2003 WHO menetapkan SARS merupakan ancaman kesehatan global. Penularan infeksi melalui inhalasi pernapasan dari pasien yang menderita pada saat batuk atau bersin, atau kontaminasi tangan penderita.
New emerging disease New Emerging Disease adalah penyakit baru yang dapat menimbulkan masalah dan ancaman baru. New Emerging disease termasuk wabah penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir.
Epidemiologi • Perkembangan berbagai penyakit Re-emerging Diseases dan New Emerging Diseases kembali mengancam derajat kesehatan masyarakat. • Kemunculan penyakit New Emerging Disease diantaranya ditandai dengan merebaknya Avian Flu mulai bulan Juni 2005 yang lalu, hingga tanggal 18 Maret 2007 telah mendekati ribuan Kasus dan sebanyak 86 orang diantaranya Positif Avian flu serta meninggal 65 orang.
• Penyakit infeksi yang baru muncul (New Emerging Diseases) dan mengancam saat ini sebagian besar adalah penyakit bersumber binatang, misalnya SARS, Avian flu, Hanta-virus Pulmonary Syndrome, Hanta-virus infection with renal involvement, Japanese Encephalitis, Nipah diseases, West Nile Fever dan E. Coli.
Penyebab • Kategori pertama dalam new emerging desease adalah SARS, H5N1 dan H1N1 yang menjadi pandemi global. Hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan protektif dan pengelolaan kawasan rawan terkena penyakit menular contohnya jalur-jalur masuk penduduk asing baik melalui udara, laut atau darat. • Migrasi penduduk merupakan faktor terbesar tersebarnya pandemi. Sistem informasi yang cepat dapat mendukung kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kesehatannya.
Penyebab lainnya adalah: • Product and Lifestyle • Prosperity • Environmental Issue and Degradation; Hal ini berkaitan erat dengan pemanasan global sampai sanitasi lingkungan dan kesediaan air bersih merupakan isu terpenting pada masa ini. Perubahan iklim dan tidak menentunya arah angin maupun cuaca • Healthy Child;.
• New information and communication technologies will help gov, make more effective decision for health;. • Habitats, Urbanization and Rural Deprvation • Families Structure; • Work • Ageing • Violence
• Food Consumption; • Bio-Terorism; • International Traveling/Migration/Mobility
• Weak Surveillance System; tidak bisa dipungkiri untuk negara berkembang terutama di Indonesia sendiri system pencatatan dan pelaporannya pun masih minim dan jauh dari nilai-nilai efektifitas misalnya dalam hal surveillans epidemiologi pun masih sangat lemah dan banyak kekeliruan ditambah lagi masih ada sebagian besar yang menggunakan system manual.
Kerjasama lintas sektor • Sesuai dengan kasus yang berkembang, maka kerjasama dengan berbagai instansi lintas sektor diperlukan, koordinasi dengan Departemen Pertanian beserta UPT Dinasnya di daerah dalam menangani KLB Flu burung oleh Virus Influenza A subtype H5N1. Kerja sama dengan Dinas Pariwisata ketika terjadi wabah SARS dan lain sebagainya.
• Untuk keberhasilan program dalam skala massal dan berkesinambungan perlu diterapkan pendekatan kesehatan berbasis masyarakat. Pembentukan kemampuan diagnosis dini dan respon dini secara proaktif di level desa, dalam rangka pengendalian yang cepat dan tepat sasaran berdasarkan spesifik wilayah, yang memiliki potensi risiko yang berbeda.
• Lembaga pendidikan kesehatan sebagai institusi yang memiliki tugas tridharma perguruan tinggi perlu melakukan rekonstruksi kurikulum pendidikan kesehatan masyarakat yang berbasis
• Di satu sisi, penanggulangan exposure lingkungan antara lain upaya pencemaran lingkungan merupakan tanggung jawab semua pelaku pembangunan. Departemen Kesehatan tidak mungkin dapat mewujudkan kesehatan masyarakat, tanpa komitmen pelaku pembangunan, mulai dari aspek perundang-undangan termasuk PERDA, penerapan strategi, adanya perioritas kebijakan dan program pelaksanaan dan evaluasi di masing-masing instansi, untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih.
WHO merekomendasikan prinsip-prinsip penatalaksaan pandemic preparedness : Perencanaan dan koordinasi antara sektor kesehatan, sektor nonkesehatan, dan komunitas
Pemantauan dan penilaian terhadap situasi dan kondisi secara berkelanjutan
Kesinambungan penyediaan upaya kesehatan melalui sistem kesehatan yang dirancang khusus untuk kejadian pandemic.
Mengurangi penyebaran wabah penyakit baik dalam lingkup individu, komunitas dan internasional
Komunikasi dengan adanya pertukaran informasi-informasi yang dinilai relevan.
Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Re – Emerging dan Emerging Infectious Diseases • Yang dimaksud dengan penanggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya untuk menekan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut. • kebijakan pencegahan dan penanggulangannya mengikuit prinsip dan pola pemberantasan penyakit menular umumnya, yaitu pemutusan rantai penularan antara host, agent, environment
Penemuan dan pengobatan/ tatalaksana penderita
Pencegahan dan penanggulangan risiko
Penanggulangan vektor
Pengamatan penyakit/surveilans
Perbaikan lingkungan pemukiman dan penyediaan sarana air bersih
Penyuluhan Kesehatan masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat