KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya “Buku Panduan Transportasi Pasien RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo” dapat diselesaikan sebagai panduan rujukan pasien yang dilakukan intra rumah sakit atau antar rumah sakit. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pejabat struktural maupun fungsional yang telah memberikan banyak kontribusi dalam penyusunan buku ini, serta kepada seluruh kepala dan staf instalasi yang terlibat dalam proses penyelesaian penyusunan buku panduan ini. Demi kesempurnaan substansi buku ini, maka segala bentuk evaluasi sangat dibutuhkan terhadap isi buku ini. Semoga buku Panduan Transportasi Pasien RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Situbondo, 2 Januari 2016
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...
ii
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN Di RSUD dr ABDOER RAHEM
……...............................................….
..…………………………………………………………..
iii - vi
BAB I
DEFINISI
BAB II
RUNAG LINGKUP
..……………………………………………….
2
BAB III
TATA LAKSANA …..………………………………………………..
3
A. ASESMEN KEBUTUHAN TRANSPORTASI PASIEN
3
1. Kriteria Jenis Transportasi Pasien ……………………………
3-4
2. Jenis-Jenis Alat Transportasi yang dapat digunakan pasien …..
4
B. TRANSPORTASI PASIEN RAWAT JALAN
………………...
4
…………………….
5
DOKUMENTASI …………………………………………………….
6
C. TRANSPOTASI PASIEN RAWAT INAP BAB IV
……..
1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. ABDOER RAHEM 2
NOMOR
: 445/
/431.518.2/2016
TENTANG TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
Menimbang
: a. bahwa
rumah
sakit
sebagai
institusi
pelayanan
kesehatan
menyelenggarakan pelayanan secara paripurna yang menyediakan pelayanan sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien keluar rumah sakit atau meninggal. b. bahwa untuk pelayanan paripurna RSUD dr. Abdoer Rahem melaksanakan pelayanan transportasi pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit lain atau pasien yang pulang ke rumah sesuai kondisi dan kebutuhan pasien rumah sakit. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Panduan Transportasi Pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem.
Mengingat
: 1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Undang-Undang RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 4. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO 3
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
KESATU
: KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
KEDUA
: Panduan Transportasi Pasien pada Diktum Kesatu, sebagai acuan bagi petugas rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan transportasi pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain atau dipulangkan ke rumah, sbegaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA
: Dalam upaya memberikan pelayanan paripurna, RSUD Situbondo melaksanakan pelayanan transportasi pasien dengan ambulance tranpost atau ambulan gawat darurat atau mobil operasional rumah sakit.
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Situbondo Pada tanggal : 2 Januari 2016 DIREKTUR RSUD dr ABDOER RAHEM
dr. Tony Wahyudi, M.Kes NIP.19630210 199011 1 001
PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO 4
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. ABDOE RAHEM SITUBONDO NOMOR :
445/
/431.518.2/2016
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO Menimbang
: a. bahwa rumah
sakit
sebagai institusi pelayanan
kesehatan
menyelenggarakan pelayanan secara paripurna yang menyediakan pelayanan sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien keluar rumah sakit atau meninggal. b. bahwa untuk pelayanan paripurna RSUD dr. Abdoer Rahem melaksanakan pelayanan transportasi pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit lain atau pasien yang pulang ke rumah sesuai kondisi dan kebutuhan pasien rumah sakit. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem tentang pemberlakuan Paduan Transportasi Pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem Mengingat
: 1. Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang RI No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 4. Undang-Undang RI No.29 tentang Praktek kedokteran 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.129/MENKES/SK/II/2208 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 6. Akta Notaris No…………………………….. tentang Pendirian
PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SITUBONDO 5
NOMOR : 445/
/431.518.2/2016
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSPORTASI PASIEN DI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO MEMUTUSKAN MENETAPAKAN
:
KESATU
:
KEPUTUSAN
DIREKTU
RSUD
dr.
ABDOER
RAHEM
PEMBERLAKUAN PANDUAN TRANSPORTASI DI RSUD dr. ABDOER RAHEM KEDUA
:
Panduan transportsi Pasien pada Diktum Kesatu, sebagai acuan bagi petugas rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan transportasi pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain atau dipulangkan ke rumah, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA
:
Dalam upaya memberikan pelayanan paripurna, RSUD dr. Abdoer Rahem melaksanakan pelayanan transportasi pasien dengan ambulance transport atau ambulan gawat darurat atau mobil operasional rumah sakit.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di :Situbondo Pada tanggal : 2 Januari 2016 Direktur RSUD dr.Abdoer Rahem
dr. Tony Wahyudi, M.Kes NIP.19630210 199011 1 001 BAB I DEFINISI
6
1.
Trasnportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan moda transportasi menggunakan alat transportasi atau kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
2.
Trasnportasi pasien adalah suatu proses transfer / perpindahan pasien dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat / sarana transportasi. Perpindahan pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain disebut transfer inter hospital atau rujukan , sedangkan perpindahan pasien antar instalasi didalam rumah sakit disebut transfer intra hospital.
3.
Alat transportasi adalah alat ynag digunakan dalam proses transportasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang diperlukan.
4.
Ambulan adalah suatu alat transportasi khusus pasien yang digunakan untuk memindahkan pasien dari rumah ke rumah sakit atau antar rumah sakit atau dari rumah sakit ke rumah.
5.
Ambulan transport adalah mobil ambulan yang bertujuan hanya sebagai alat transportasi mengangkut pasien yang diperkirakan tidak akam timbul kegawatan selama dalam perjalanan, tidak memerlukan perawatan dan peralatan khusus untuk tindakan darurat menyelamatkan nyawa.
6.
Ambulan emergensi / gawat darurat adalah mobil ambulan yang bertujuan disamping sebagai
alat
transportasi
mengangkut
pasien
yang
diperkirakan
dapat
timbul
kegawatdaruratan selama dalam perjalanan, dilengkapi petugas kesehatan dan peralatan untuk emergensi. Ambulan emergensi digunakan mengangkut pasien gawat darurat pra rumah sakit atau pasien gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian ketempat tindakan definitive atau ke rumah sakit rujukan yang lebih mapan. 7.
Transportasi umum adalah lendaran yang digunakan sebagai alat transportasi orang yang tidak mempunyai kekhususan untu keperluan medis, seperti kendaraan pribadi atau angkutan umum atau kendaraan roda dua.
BAB II RUANG LINGKUP
7
Proses transportasi dapat terjadi pada pasien-pasien yang berasal dari instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap rumah sakit atau untuk mengangkat pasien pra rumah sakit atau pasien gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian ketempat tindakan definitif atau kerumah sakit rujukan yang lebih mapan.
Alat transportasi yang digunakan dalam proses transportasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien yang diperlukan, dapat menggukan transportasi umum ( kendaraan pribadi atau kendaraan umum ) dan transportasi khusus ( ambulan transport, ambulan gawat darurat dan mobil operasioanl rumah sakit ).
Ruang lingkup panduan transportasi di RSUD dr. Abdoer Rahem Asesmen Kebutuhan Transportasi Pasien a. Kriteria jenis transportasi pasien b. Jenis-jenis alat tranpsortasi yang dapat digunakan pasien 1. Transportasi Pasien Rawat Jalan 2. Transportasi Pasien Rawat Inap
BAB III TATA LAKSANA
8
Transportasi pasien adalah suatu proses transfer / perpindahan pasien dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat transportasi. Perpindahan pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain disebut transfer inter hospital, sedangkan perpindahan pasien antar instalasi didalam rumah sakit disebut transfer intra hospital. Proses transportasi dapat terjadi pada pasien-pasien yang berasal dari instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap rumah sakit atau untuk mengangkut pasien pra rumah sakit atau pasien gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian ketempat tindakan definitif atau ke rumah sakit rujukan yang lebih mampu. Penentuan jenis transportasi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien sehingga sebelum melakukan transportasi perlu dilakukan asesmen kebutuhan transportasi pasien. A.
ASESMEN KEBUTUHAN TRANSPORTASI PASIEN Asesmen kebutuhan transportasi dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan lain. Setelah dilakukan asesmen maka ditentukan kebutuhan transportasi sesuai dengan kondisi pasien. 1. Kriteria jenis transportasi pasien : a. Pasien yang membutuhkan posisi yang nyaman ( tirah baring ), terdapat gangguan keseimbangan, instabilitas postural atau dalam kondisi lain yang tidak memungkinkan untuk pulang sendiri, tidak diperbolehkan manggunakan kendaraan roda dua. Pasien harus menggunakan kendaraan roda empat serta didampingi oleh keluarga. b. Pasein-pasien yang dalam kmondisi stabil, tidak terdapat gangguan keseimbangan diperbolehkan menggunakan kendaraan roda dua. c. Pasein yang membutuhkan pendampingan tenaga medis disertai peralatan medis yang memadai menggunakan ambulan. d. Transportasi pasien yang lain akan dirujuk atau ditransfer ke rumah sakit / penyedia pelayanan lain dilakukan menggunakan ambulance transport atau ambulan gawat darurat sesuai dengan kondisi pasien. e. Kebutuhan medikamentosa dan perbekalan lainnya di dalam kendaraan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. 9
2. Jenis-jenis Alat Transportasi yang dapat digunakan pasien : a. Transportasi umum 1)
Kendaran milik pribadi : sepeda motor, mobil, dll.
2)
Kendaran angkutan umum : ojek, mikrolet, taksi, bus, dll.
b. Transportasi khusus 1)
Ambulan transport
2)
Ambulan emergensi / gawat darurat Disiapkan sesuai kemampuan dan kapasitas rumah sakit dan bila tidak ada tempat digunkan dari luar seperti ambulan 118.
3)
Mobil operasional rumah sakit Untuk kasus-kasus tertentu apabila mobil ambulan sedang dipakai untuk merujuk pasien, transportasi pasien dapat menggunakan mobil operasional rumah sakit apabila kondisi pasien memungkinkan.
B. TRANSPORTASI PASIEN RAWAT JALAN 1.
Pasien-pasien yang datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dapat datang sendiri atau diantar keluarga dapat menggunakan transportasi umum dengan menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua.
2.
Setelah dilakukan pemeriksaan di polklinik / rawat jalan atau IGD ( Instalasi Gawat Darurat ), sesuai dengan kondisi kebutuhan pasien ditentukan apakah pasien ditransfer ke rawat inap (intra-hospital) atau dirujuk ke rumah sakit lain (inter-hospital) atau diperbolehkan pulang.
3.
Dalam melakukan rujukan ke rumah sakit lain (inter-hospital) maka DPJP atau petugas kesehatan harus melakukan pengkajian kebutuhan transportasi pasien. Proses pengkajian ini untuk menilai pasien dari poliklinik / rawat jalan atau IGD :
10
a. Dapat emnggunakan transportasi umum seperti roda empat atau roda dua, perlu keluarga untuk mendampingi atau diperbolehkan pulang sendiri. b. Menggunakan ambulan transport merujuk pasien ke rumah sakit lain untuk mengangkut pasien yang diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan, dilengkapi petugas kesehatan dan peralatan untuk emergensi.
C. TRANSPORTASI PASIEN RAWAT INAP 1.
Pasien yang akan dirujuk / ditransfer dari instalasi rawat inap rumah sakit untuk dirujuk ke rumah sakit lain atau pasien yang sudah diperbolehkan pulang ke rumah harus dilakukan pengkajian / asesmen kebutuhan transportasi sesuai kondisi pasien.
2.
Pasien yang akan ditransfer dari instalasi rawat inap dapat menggunakan alat transportasi : a. Ambulan gawat darurat b. Ambulan transport c. Mobil Operasional milik RS
3.
Pasien yang sudah diperbolehkan pulang dengan kondisi perbaikan / sembuh dan tidak memerlukan perawatan lagi dapat menggunakan transportasi kendaraan roda empat ( mobil pribadi atau transpotasi umum ) atau kendaraan mobil operasional RS.
4.
Pasien yang pulang dengan kondisi yang belum stabil tetapi tetap menginginkan untuk pulang ( pulang atas permintaan sendiri), rumah sakit dapat menyediakan ambulan sebagai alat transportasi ke rumah dan kondisi pasien selanjutnya menjadi tanggung jawab pada keluarga.
5.
Pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit lain dan diperkirakan tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan, tidak memerlukan perawatan dan peralatan khusus untuk tindakan darurat menyelamatkan nyawa dapat menggunakan ambulan transport dari rumah sakit.
11
6.
Pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit lain dan diperkirakan dapat timbul kegawatdaruratan selama dalam perjalanan, menggunakan ambulan emergensi / gawat darurat yang dilengkapi petugas kesehatan dan peralatan untuk emergensi.
BAB IV DOKUMENTASI
1.
Selama proses pengkajian kebutuhan transportasi pasien dilakukan pencatatan di berkas rekam medis pasien terintegrasi terkait dengan penggunaan transportasi yang akan dilakukan. 12
2.
Pasien yang dipulangkan ke rumah harus dilakukan pencatatan penjelasan yang diberikan kepada pasien tentang hal-hal yang dibutuhkan pasien lebih lanjut.
3.
Pada pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit lain, dilakukan dokumentasi sesuai dengan surat rujukan pasein dan pencatatan yang memuat kondisi pasien selama proses transportasi.
4.
Pada pasien yang menggunakan ambulan gawat daruat, dokumentasi dilengkapi formulirformulir yang diisi oleh petugas terkait kegawatdaruratan pasien selama dalam perjalanan.
Ditetapkan di :Situbondo Pada tanggal : 2 Januari 2016 DIREKTUR RSUD dr ABDOER RAHEM
dr. Tony Wahyudi, M.Kes NIP.19630210 199011 1 001
13