BAB I PENDAHULUAN Dalam bidang pendidikan yaitu pembelajaran bagi siswa terkadang penyampaian yang dilakukan oleh guru tanpa bantuan alat peraga atau biasa disebut dengan media pembelajaran mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan membosankan. Sehingga perlu dilakukan suatu cara agar pembelajaran menjadi menarik dan siswa menjadi lebih mudah menerima materi yang diajarkan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik adalah dengan menggunakan alat bantu atau media pembelajaran. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi antara guru dan siswa. Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan untuk menyampaikan informasi pembelajaran dari guru kepada siswa. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang di sediakan sekolah dan dapat mengembangkan bahan ajar dalam bentuk media yang menarik dan interaktif. Oleh karena itu, guru di harapkan dapat berkreasi menggunakan dan membuat sendiri media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan menjadikan belajar jadi lebih hidup. Dalam mengembangkan dan membuat media pembelajaran agar dapat menarik perhatian siswa, guru tidak harus menggunakan bahan-bahan yang modern dan mahal, tetapi media pembelajaran dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekitar, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan dapat bernilai ekononomis, sederhana. Selain itu media yang terbuat dari barang-barang bekas ini dapat membantu siswa untuk memahami informasi dari guru sehingga media ini tidak kalah dengan media pembelajaran yang bersifat modernd dan canggih. Pemanfaatkan barang bekas sebagai media bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Media yang terbuat dari barang bekas dan peralatan sederhana ini disebut dengan media sederhana. Kelebihan media modern adalah memudahkan guru memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, banyak masalah dapat dipecahkan, mata pelajaran apapun dapat dijelaskan dengan baik. Kekurangan dari media modern adalah: guru yang terlena dengan media modern, menjadi kurang peka terhadap media sederhana, akibatnya ketika guru dalam keadaan jauh dari media modern, guru menjadi bingung. Jika digunakan tepat dan sesuai, maka media sederhana dapat berfungsi efektif,. Sehingga media sederhana tidak kalah dengan media modern. Berdasarkan kesadaran pentingnya media sederhana, terdapat 3 tujuan pembuatan media sederhana yang terkait satu dengan lain: 1. Membangun komunitas pendidikan kreatif. 2. Mengembangkan berbagai alternative media, 3. Mengembangkan jaringan kerja (network)
BAB II PEMANFAATAN BARANG BEKAS, BAHAN DAN PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. A. Beberapa Program yang Bisa Dijadikan Contoh. Barang bekas disekitar kita dapat dimanfaatkan menjadi sumber belajar, tetapi hal itu tergantung pada diri kita untuk mengembangkannya menjadi media yang menarik. Sebelum menentukan media sederhana, terlebih dahulu merencanakan program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis besar program pengajaran. Kemudian menganalisis kematangan dan kemampuan peserta didik. Kemudian mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan barang bekas yang dapat digunakan untuk membuat media sederhana. B. Sampah Kertas Sampah kertas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan. Sampah kertas dapat dijadikan media untuk meningkatkan kesadaran lingkungan yang bersih dan sehat. Siswa diajarkan bahwa sampah dapat menurunkan kualitas dan merusak lingkungan. 1. Membuat barang berguna Salah satu cara pengolahan sampah kertas adalah, kertas diolah menjadi bubur kertas kemudian diubah menjadi barang baru. Sampah kertas dapat lansung diolah menjadi barang baru misalnya kertas surat, amplop, map. Keuntungan bagi siswa membuat barang-barang tersebut adalah, siswa memperoleh banyak keterampilan misalnya, mereka belajar mengenal dan belajar menggunakan alat seperti pisau, gunting, penggaris, penghapus, penjepit, karton tebal, lem, kertas, kaca. Mereka belajar memotong, mengukur, menggaris, membuat lingkaran, membuat lubang menyambung, menjiplak, melipat, mewarnai, menciptakan model sendiri. 2. Membuat wajah bulan Guru dapat membuat media sederhana dari limbah Koran misalnya membuat hiasan berbentuk wajah bulan sehingga dapat dipakai sebagai hiasan. Bahan yang diperlukan: Kertas Koran, Lem kertas dari sagu, Cat air, Kertas. Cara bembuat: 1. Merendam Koran dalam air sampai gembur (gampang hancur) dan menumbuk koran menjadi bubur kertas. 2. Mengaduk bubur kertas dengan Lem kertas dari sagu. 3. Menempelkan adonan bubur pada karton dan membentuk adonan menyerupai bentuk bulan. Dan mewarnai sesuai selera dan keinginan si pembuat. 3. Membuat sandiwara boneka Membuat boneka dari kaos kaki bekas. Media ini memberi pendidikan dan hiburan yang menyegarkan untuk siswa. Penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan dengan media boneka, dapat membuat anak atau siswa tidak merasa seperti belajar. Karena dibuat
sendiri, media ini setiap saat dapat dikembangkan, media ini mampu menangkap tren yang disukai anak. Boneka tidak hanya menampilkan materi dari guru tetapi juga memberikan kesempatan pada siswa untuk menampilkan karya mereka sendiri. Dengan begitu mereka akan mengembangkan kemampuan mengembangkan ide cerita, menggambar dan menulis. Pengembangan cerita dengan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi baru. Bahan yang diperlukan: kaos kaki bekas, uning, spidol Cara membuat: 1. Menyiapkan kapas yang dibuat bulat unuk mengisi bagian kepala. 2. Menggambar muka dengan spidol 3. Menggunting sisi kiri-kanan sebagai tempat jari C. Bermain dengan Magnet Daya antar magnet disebut magnetisme yang merupakan kekuatan alam yang luar biasa. Dengan magnet guru dapat menujukan berbagai hal menarik pada siswa. Misalnya: 1. Membuat kompas Bahan yang dibutuhkan: baskom, jarum jahit, gabus, magnet. Cara membuat: a. Mengisi panci dengan air hingga setengah penuh b. Memukul-mukul, dan menggosok jarum dengan magnet (pukulan selalu searah) c. Menancapkan jarum secara medatar pada gabus yang mengambang di air. d. Setelah air tenang maka jarum akan mencari arah kutup utara dan selatan. Kegiatan seperti di atas siswa diajak untuk berfikir mengenai kajadian alam yang terjadi sekitar mereka. Dalam percobaan siswa berbagai imajinasi, ide dan gagasan. Media pada intinya adalah memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Oleh karena itu media yang dirancang dalam bentuk permainan hendaknya juga memberikan kemudahan bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. D. Contoh media dalam bentuk permainan yang bisa menjadi pedoman guru: Permainan manipulatif yaitu memainkan alat yang akan memberikan konsep. misalnya 1. Permainan imajinasi, guru mempersiapkan situasi professional dengan berbagai atribut yang memiliki profesi tsb. 2. Permainan membaca menggunakan bahan yang ada sambil menujukan bentuk tulisannya. Misalnya guru mengajar kata daun sambil menunjukan daun. 3. Permainan membentuk model bangunan dari bahan kayu, kardus, dll. 4. Permainan nyanyian. Misalnya mengajarkan angka maka nyanyian yang dipilih mengandung kata dan kalimat angka yang harus dikuasai siswa. 5. Media pasir yang dikumpulkan disuatu tempat, digunakan untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka. Misalnya siswa dapat membentuk pasir menjadi bentuk kue, gunung dll.
Media pendidikan sangat beragam, mulai dari yang sederhana sampai modern. Untuk
dapat memilih media sederhana maka sebaiknya kita menggunakan pedoman berikut: 1. Pilih media yang bisa dibuat oleh siswa. Dengan demikian mereka tidak hanya belajar materi pelajaran tapi juga belajar mengenai kemampuan motorik, berkomunikasi dengan lingkungannya. Dan belajar mengerti, meahami, memanfaatkan dan melastarikan lingkungan sekitar. Dengan demikian guru berhasil mengembangkan fantasi keativitas dan imajinasi siswa. 2. Mengembangkan media yang berfungsi untuk kelompok, mengingat siswa masih memerlukan bimbingan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya. 3. menciptakan media yang dapat meningkatkan konsentrasi siswa. 4. Permainan untuk siswa SD sangat banyak variasinya. Dari yang sederhana sampai yang sukar atau yang mampu meningkatkan daya pikir siswa.
BAB III
KESIMPULAN 1. Kegiatan belajar dapat menjadi sangat membosankan bagi siswa apabila dalam proses pembelajaran tersebut bersifat monoton dan tidak ada variasi bahkan tidak adanya alat peraga atau media pembelajaran untuk membantu siswa danlam memahami suatu informasi yang disampaikan oleh guru. Untuk itu agar siswa tidak bosan dan mudah memahami informasi dari guru dalam proses pembelajaran maka diperlukan alat bantu yang disebut dengan media pembelajaran. 2. barang-barang bekas yang ditemukan di lingkungan sekitar, dapat di jadikan media pembelajaran sederhana yang besifat ekonomis. Media sederhana tidak kalah dengan media yang bersifat modern, karena media pembelajaran sederna dapat membantu siswa menangkap informasi dari guru. 3. Media pembelajaran sederhana yang misalnya yang berasal dari kertas dapat di olah menjadi hiasan dinding yang terlebih dahulu di olah menjadi bubur kertas dan kemudian di bentuk menjadi bermacam-macam bentuk sesuai yang diinginkan si pembuat. Selain itu dapat langsung dimanfaatkan menjadi kertas surat, amplop, map.dll
TUGAS
MODUL 5 KB 1 & 2 KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS, BAHAN DAN PERALATAN SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.
DISUSUN OLEH : SRI SUTARNI NIM : 816912099
SUWANTORO NIM : 816950232
SSSSUWARDI NIM : 816950289
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA YOGYAKARTA 2009