Pengertian Policy Brief
Policy brief = dokumen yang singkat, standalone (bisa dibaca tanpa informasi lampiran atau pengetahuan latar belakang), yang terfokus pada sebuah isu yang perlu ditanggapi dengan tindakan kebijakan. Tujuan = meyakinkan target audience untuk segera menangani masalah tertentu dan pentingnya tindakan kebijakan. Kunci sukses dari policy brief adalah perumusan pesan yang tepat untuk target audience yang tepat pula :
Target audience yang tepat adalah mereka yang perlu dipengaruhi pendapatnya Pesan yang tepat akan mempertimbangkan kekhawatiran, keyakinan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca Membangun argumen dari apa yang mereka ketahui dan percaya
Advokasi tidak selalu memakai policy brief. Hanya sebuah instrumen yang mempengaruhi pembuat keputusan. Struktur policy brief : 1. Judul : singkat, deskriptif, menarik perhatian 2. Ringkasan Eksekutif : menyampaikan esensi dari policy brief anda, ditulis di bagian belakang. 3. Pendahuluan atau konteks : mendeskripsikan akar masalah (dengan contoh), deskripsikan dampak dari situasi yang sekarang ini, mengapa pembaca harus peduli? 4. Metodologi : fokus pada meanings not methods (arti bukan metode), kalau ada sesuatu yang unik atau menarik. 5. Hasil dan kesimpulan : ringkasan tentang temuan-temuan dan fakta untuk mendukung rekomendasi (diberi perbandingan, contoh : dana rehabilitasi hutan Rp 5.000/ha per tahun lebih murah daripada konsumsi rokok satu untuk satu orang di Indonesia). 6. Rekomendasi / implikasi : minimal 3 rekomendasi kebijakan, memastikan rekomendasi terlaksana, berdasarkan bukti, tahapan-tahapan (solusi kebijakan) untuk melaksanakan rekomendasi 7. Reference : menyediakan referensi yang relevan
Unsur kunci penyusunan policy brief : 1. Sederhana : tulisan yang sederhana tidak berarti pikiran atau gagasan yang sederhana; menghindari jargon 2. Paragraf : tiap paragraf memiliki satu ide pokok; menggunakan judul dan subjudul 3. Berdasarkan fakta (ada data dan tabel) , mengandung hasil penelitian terkini 4. Praktis dan bisa dijelaskan : berdasarkan bukti, rekomendasi anda harus terlaksana, langkahlangkah yang diambil
5. Nada : meyakinkan, menghindari bahasa mengandung emosi 6. Ada kutipan yang berisi pentingnya gagasan dalam text box 7. Edit ulang : memeriksa ejaan, penggunaan bahasa 5C [ clear, consice, complete, correct, consistent ( jelas, singkat, lengkap, benar, konsisten) ], tanda baca, menghindari singkatan.
Desain dan layout : menarik untuk dilihat, photo, font : sederhana dan konsisten, menyediakan ruang putih (white space), label untuk poin-poin kunci Pemeriksaan kembali policy brief : Isu apa yang diangkat? Apakah terfokus pada satu isu? ; Mengapa isu itu perlu diangkat? ; Rekomendasi apa yang diberikan?; Apakah ada fakta, data, atau bukti yang membenarkan rekomendasi? ; Ada yang menonjol dari sisi gaya tulisan, desain, dan layout? Alur pentingnya policy brief adalah sebagai berikut : Policy brief -> analisis stakeholder -> momentum perubahan -> perubahan kebijakan / kebijakan baru Semoga bermanfaat ilmu yang kami berikan.