Proyek Rumah Sakit Pak Fahmi 502o2v

Proses untuk maincont di PT.Globalindo Bumi Nusantara.

Point yang harus disiapkan: 1. Company Profile. 2. Fc Rek Koran min 10% dari nilai Proyek Rp. 600 Milyar. 3. LOI.

4. Proses Pengecekan rekening Maincon oleh PT.Globalindo Bumi Nusantara 5. Jika Rekening dan dana Valid. 6. MOU / Kontrak. 7. Selanjutnya Maincon menerbitkan SI dan akan diserahkan Bukti SI tersebut ke pihak GBN 8. Proses Pincab (Bank Pelaksana ) menyiapkan dana untuk proyek ( bisa di cek ) .Dana ini 100% yang di pakai untuk proses pembangunan oleh kontraktor. 9. Konsultan PT Globalindo Bumi Nusantara dan Konsultan dari Maincont bertemu untuk evaluasi gambar dan Rab.

10. Spk. 11. Kerja. 12. Sistem Pembayaran. 12.1. Dana 100% siap/ ready 12.2. Untuk pembelanjaan bahan baku di ijinkan 100% dari RAB. 12.3. Untuk selanjutnya per progress berjalan.

DRAFT SI

Proses Pelaksanaan pencairan pembayaran.

A. PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. Bangunan Penunjang Medik 2. Bangunan Rawat Inap Type A 3. Bangunan Rawat Inap Type B 4. Bangunan Mes karyawan 5. Bangunan Pendukung 6. Bangunan Ipal & Reservoir 7. Sarana & Prasarana B. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL 1. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal 2. Pekerjaan Instalasi Telepon & Data 3. Pekerjaan Instalasi Gas Medis C. INTERIOR, ALAT & PERALATAN MEDIS 1. Pengadaan Mebeler 2. Pengadaan Furniture Medik 3. Pengadaan Alat & Peralatan Medis 4. Pengadaan Alat Transport & Mesin Tinjauan Lokasi Rumah Sakit Berdasar tinjauan pengembangan wilayah Kota Jogyakarta maka rencana pengembangan pembangunan RSCC diarahkan di wilayah selatan kota Jogyakarta yang lokasinya merupakan jalur lingkar selatan kota Jogyakarta yang sangat strategis dalam persebaran dan pencapaian akses ke lokasi rumah sakit Selain mempertimbangkan hal diatas pemilihan lokasi tersebut didukung oleh tuntutan terhadap pelayanan bagian gawat darurat untuk mengantisipasi adanya kepadatan lalu lintas dan berisiko terjadinya rawan kecelakaan. 3. 1 Master Plan Rumah sakit Condong Catur ( RSCC ) Rencana master plan komplek RSCC sudah dalam tahapan pembuatannya dan seluruh rencana fasilitas rumah sakit berada di zona pengembangan wilayah Pemda Kota Yogyakarta 3..2 Kondisi fisik Teknis Lokasi Rumah sakit Condong Catur ( RSCC ) berada di jalur utama jalan lingkar Selatan Jogyakarta . Kondisi kontur tanah datar , kondisi ini sangat mendukung perencanaan pembangunan rumah sakit baik dari segi konstruksi maupun segi drainase.dan untuk kebutuhan air tidak ada permasalahan karena di lokasi tersebut terdapat sumber air. 3.3 Penetuan lokasi Tapak dan type rumah sakit. Sesuai dengan Master plan , tapak rencana Rumah sakit Condong Catur (RSCC) berada di Zona pengembangan wilayah Kota Jogyakarta dengan pemikiran bahwa keberadaan Rumah sakit Condong Catur (RSCC) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Jogyakarta dan sekitarnya untuk itu tapak rumah sakit ini harus berada disuatu lokasi yang mudah dicapai dari semua jurusan

a.

b. c. d.

Bangunan Rumah Sakit di desain sesuai dengan trend dan standart Rumah Sakit modern, yakni berbentuk kompak menjulang keatas ( high rise building )setinggi maksimal 5 lantai, bukan landed house karena menyulitkan kejadian darurat medis maupun non medis Terdiri dari 3 kompartemen utama : OPD, IPD, Pelayanan Penunjang Medis Setiap kompartemen gedung dilengkapi dengan 1 Lift pasien dan 1 lift pengunjung,tangga darurat dan fasilitas ramp. Khusus lantai 1 digunakan untuk fasilitas umum seperti toko, rumah makan,bank, ATM Center, dsb, untuk menghilangkan kesan seram dari rumah sakit Fasilitas penunjang gedung seperti IPAL, Incinerator, Laundry, Genset dsb, terletak di belakangterpisah dengan gedung utama

PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti dapat menyelesaikan Studi kelayakan pembangunan Pengembangan Rumah Sakit Condong Catur ( RSCC ) Jogyakarta Bahwa terwujudnya proposal ini didorong oleh kenyataan dilapangan bahwa masih sangat dibutuhkan adanya layanan kesehatan yang dapat menenuhi harapan masyarakat karena belum semua sarana pelayanan kesehatan yang ada di Jogyakarta dapat terjangkau bagi sebagian masyarakat menengah bawah dengan melihat kondisi tersebut maka PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti berkeinginan untuk membangun / mengembangkan Rumah Sakit type D ke type C + ( plus ) yang lengkap dan bersifat komplementer dari rumah sakit yang ada. Besar harapan kami ada pihak-pihak yang dapat mendukung terwujudnya proyek pembangunan pengembangan rumah sakit ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan study kelayakan ini untuk itu kami tetap terbuka bagi pihak-pihak yang ingin menyempurnakannya.

Jogyakarta 10 Januari 2015 PT.DAMARJATI FAJAR HUSADA BHAKTI

Ir Harso Sudono

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perubahan yang cukup signifikan telah terjadi di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia pada dekade ini. Sistem pemerintahan misalnya, telah bergeser dari sentralistik menjadi desentralisasi dan otonomi daerah yang terletak di kabupaten/kota.. Dengan dimulainya perdagangan bebas tingkat Asia, dari sisi regulasi hampir tidak ada lagi perbedaan antara organisasi domestik dengan organisasi asing dalam menjalankan usahanya diberbagai bidang dan daerah di Indonesia. Kondisi ekonomi memaksa setiap organisasi lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensinya sehingga dapat meningkatkan daya saing agar dapat mengimbangi banyaknya organisasi bisnis asing yang masuk ke Indonesia. Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan. Berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumahsakit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik pemerintah kini telah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta,mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit berskala internasional. Jumlah kunjungan pasien ke berbagai fasilitas tersebut juga menunjukkan kecenderungan positif. Ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pelayanan medis makin meningkat Kesehatan menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan modal dasar bagi suatu bangsa untuk maju dan berkembang. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang tercermin dalam visi Indonesia Sehat 2017. Untuk mendukung visi tersebut, tiap pro pinsi dan Kabupaten/kota mengembangkan strateginya masing-masing dengan target-target tertentu yang diharapkan dapat menjadi titik awal tercapainya visi tersebut. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa ada keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam berbagai upaya pengembangan tersebut., antara lain : ► ► ► ► ►

Fasilitas infrastruktur Sarana komunikasi dan telekomunikasi ; Kemudahan perijinan lokasi ; Masalah sumber daya manusia ; Masalah dana.

Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta perkembangan lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Dari sisi demografi, saat ini kecenderungan yang tampak adalah bergesernya piramida penduduk dari muda ke dewasa dan tua. Ini menunjukkan bahwa angka kelahiran semakin menurun dan angka harapan hidup yang semakin meningkat. Sementara itu, gaya hidup masyarakat cenderung makin konsumtif. Dengan gaya hidup tidak seimbang, akibatnya, dari segi epidemiologi juga telah terjadi pergeseran pola penyakit. Meskipun angka kejadian infektus sebagai tipikal penyakit di negara tropis masih tinggi, namun kini sudah banyak masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tipikal negara industri-industri dan maju. Pergeseran ini tentunya akan sangat berpengaruh pada penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, teknologi kedokteran yang harus dikuasai/disediakan dan kecukupan tenaga kesehatan terlatih. Pada aspek lain, untuk faktor mutu dan manajemen pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit turut memegang peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tenaga kesehatan, anggaran dana, obat,dan sistem pelayanan kesehatan secara makro. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rumah sakit. Ini iterlihat dari makin meningkatnya utilitasi fasilitas di Rumahsakit dari tahun ketahun. Dengan berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan perkembangan teknologi, diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benar benar berbasis pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Hal ini penting untuk menghindari suatu investasi yang sia-sia karena berbeda dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu studi khusus untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut, dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. 2. Maksud dan Tujuan PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti bermaksud untuk mendirikan fasilitas pengembangan pelayanan kesehatan yaitu Rumahsakit untuk mendukung misi pemerintah Jogyakarta dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Secara umum, rencanan pendirian Rumahsakit ini akan membantu pemerintah kota Jogyakarta dalam mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi masyarakatnya, dengan menyediakan fasilitas pelayanan yang memadai, membentuk intregrasi dalam bidang kesehatan dari berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana layaknya bidang usaha yang lain. Pengembangan pendirian Rumah sakit ini diharapkan sebagai salah satu upaya mempersiapkan diri terhadap perubahan lingkungan akibat globalisasi. Untuk itu

PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti membuat studi kelayakan terhadap rencana pendirian pengembangan Rumah sakit yang ditinjau terutama dari kebutuhan masyarakat. Mengacu pada berbagai hal tersebut di atas maka pihak PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti telah menunjuk konsultan untuk melakukan kajian terhadap berbagai aspek tersebut. Hasil Studi Kelayakan ini akan dijadikan bahan pertimbangan bagi pengurus Perseroan PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti dalam pengambilan keputusan investasi khususnya dalam perencanaan tipe dan berbagai fasilitas yang disediakan di Rumahsakit nantinya. Selain mempunyai motivasi sosial dan keuntungan, sebagaimana layaknya bentuk usaha lain, rencana pendirian Rumahsakit ini juga diharapkan dapat : a. Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatanmasyarakat pada umumnya b. Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. d. Meningkatkan peluang terjadinya aliansi strategis antar-berbagai lembaga pelayanan kesehatan di Kota Jogyakarta dan sekitarnya.

3. Ruang Lingkup Studi Kelayakan Studi kelayakan ini pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan berusaha untuk mengkaji kebutuhan dan harapan masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan kesehatan khususnya pengembangan Rumahsakit baru. Kajian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai pelayanan yang potensial untuk dikembangkan dalam konteks pendirian Rumahsakit Condong Catur (RSCC) di kota Jogyakarta . Karena itu untuk dapat mengungkap lebih mendalam maka dalam penelitian ini dilakukan survey langsung kepada masyarakat. Pada dasarnya pelaksanaan studi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan yang juga tercermin dalam 3 jenis pelaporan yaitu ; a) . Laporan fakta dan analisa, laporan ini berisi berbagai kajian mengenai fakta dilapangan melalui hasil survey langsung dan berbagai data statistic yang ada. b) Fakta yang ada selanjutnya akan dilakukan analisa awal untuk memberikan kajian-kajian mendalam yang berhubungan dengan rencana pendirian RSCC. Laporan Draft Studi Kelayakan ; Laporan ini lebih lengkap karena terdiri dari kajian pasar, keuangan dan block plan. Namun masih perlu dibahas dan disempurnakan, terutama masukan dari pemilik

4. Metode Penyusunan Studi Kelayakan 4.1. Pengumpulan dan Analisis data a. Data Sekunder Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait di kotaJogyakartadan sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik maupun data non statistik. Yang selanjutnya akan diolah dengan cara pengkajian dan tabulasi secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan dengan tujuan studi kelayakan ini. b. Studi Kepustakaan Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini. c. Survei Survei ini bertujuan untuk meyakinkan keinginan dan harapan masyarakat terhadap kemungkinan adanya pelayanan kesehatan baru . d. Pengamatan lingkungan Untuk lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan : a. Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktor yang mendukung pendirian pengembangan Rumahsakit baru di kota Jogyakarta b. Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan berkaitan dengan pendirian pengembangan Rumahsakit baru, c. Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian pengembangan Rumahsakit Condong Catur ( RSCC ) 4.2. Sistematika Pembahasan Studi Secara umum, study ini merupakan tahap akhir dari proses studi kelayakan, dengan sistematika pembahasannya sebagai berikut : a. Pendahuluan b. Profil Kota Jogyakarta

c. Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran e. Kajian AspekTeknis & Tekhnologi serta kebutuhan peralatan f. Kajian Aspek Sumberdaya manusia dan aspek lainnya h. Rekomendasi Studi

BAB II ASPEK YURIDIS DAN ORGANISASI 1.1. Pemrakarsa Pemrakarsa proyek ini adalah PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti yang merupakan badan yang bergeraak dalam bidang jasa kesehatan selaku pihak yang yang berwenang ,sekaligus sebagai pemilik utama rumah sakit ini. Untuk menjalankan dan merealisasikan pembangunan rumah sakit ,makaPT.Damarjati Fajar Husada Bhakti membentuk panitia yang terdiri dari :  Penanggung jawab : PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti  Penyusun proposal : PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti dan Konsultan Dalam realisasi pembangunannya akan mengikut sertakan mitra kerja dari pihak lain yaitu : a) Mitra Kerja : Sebagai badan usaha swasta Nasional yang bergerak dalam jasa Konsultan, yang akan membantu pada tahap perencanaan dan menyiapkan dokumen gambar pelaksanaan ,pengawasan sampai tahap pelaksanaannya yaitu PT. Medva. b) Kontrakator Pelaksana : Badan usaha swasta Nasional yang bergerak dibidang pelaksanaan pembangunan fisik yang akan membantu dalam merealisasikan bangunan pada tahap pelaksanaaan pembangunan fisik dan membantu merealisasikan bangunan pada tahap pelaksanaan 1.2. Maksud dan tujuan Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta mengembangkan persebaran akan pelayanan kesehatan di masyarakat, maka PT.Damarjati Fajar Husada Bhakti bermaksud membangun pengembangan rumah sakit yang sudah ada Type D ke Type C + ( plus ) di Jalan Manggis 5-6 Gempol Condong Catur, Sleman Yogyakarta, ► RS.Condong Catur ( RSCC ) adalah :  General Hospital yaitu rumah sakit umum dengan keunggulan pada bidang kedokteran konvensional maupun pengobatan komplementer alternative ( Herbal Medik )  Rumah sakit yang menyediakan pelayanan medis lengkap ditunjang peralatan medis modern dengan tingkat kecanggihan Utama.  Rumah sakit yang menyajikan pelayanan prima dengan mengutamakan pasien

 Runah sakit yang dapat memberikan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh kemampuan daya beli masyarakat Jogyakarta dan sekitarnya  Penanganan dan pengelolaan RS.Condong Catur ( RSCC ) mempunyai pengaturan dan kedudukan tugas fungsi dan tanggung jawab,susunan organisasi ,tat kerja dan tata laksana sesuai dengan kelas rumah sakit type Madya . Adapun aspek hukum pembangunan RS.Condong Catur ( RSCC ) berlandaskan pada perundang-udangan tentang pelayanan kesehatan Republik Indonesia antara lain : 1. Undang-undang no 23 1992 ttg pokok2 kesehatan ( Lembaga negara 1969 no 131, tambahan lembaran negara no 2068 ) 2. PP RI no 32 thn 1992 ttg tenaga kesehatan. 3. Per MenKes RI No 920/Menkes/ Per/XII/86 ttg upaya pelayanan kesehatan swasta di bidang medik. 4. Kep.Menkes RI no 99A/Menkes/ SK/ 1982 ttg Sistim Kesehatan Nasional 5. Kep.Dirjen pelayanan medik no 698/Yan.Med/ RSKS/87 tentang petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan swasta. 6. SK Dirjen Yan Med No 1058/Yan med / RSKS/ 88 tentang pengembangan pelayanan kesehatan swasta.

Legalitas Hukum Pengobatan Tradisional/ Herbalberpedoman pada : ► Kepmenkes No. 1076/ 2003 tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional (battra) ► Kepmenkes No. 1109/ 2007 tentang pengobatan komplementer alternatif, merupakanpengaturan cara pengobatan tradisional pada pelayanan kesehatan formal, dokter/doktergigi, dan battra. ► UU No. 36 Tahun 2009, pada Pasal 48 dinyatakan: “Pelayanan kesehatan tradisionalmerupakan bagian dari penyelenggaraan upaya kesehatan”. ► Pasal 59-61 mengatur tentang pelayanan kesehatan tradisional, jenis pelayanan kesehatantradisional, pembinaan dan pengawasan, serta pengembangannya. ► Pasal 101 : dinyatakan, “Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakandalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan kesehatan,tetap dijaga kelestariannya.” ► Permenkes No. 003/ 2010 tentang Saintifikasi Jamu, yang mengatur tentang perlunyapembuktian ilmiah obat tradisional melalui penelitian berbasis pelayanan (dual system),serta pemanfaatan obat tradisional untuk tujuan promotif dan preventif ,kuratif .

ORGANISASI CHART MANAGEMENTRS.CONDONG CATUR ( RSCC)

2 Kebutuhan Tenaga Kerja Tetap : Mengacu pada peraturan dari Kemenkes RI , maka untuk rumah sakit kelas Madya berdasarkan perbandingan personil dan jumlah tempat tidur adalah : Kelompok Personil

1 tenaga medis 1 tenaga paramedic perawat 1 tenaga paramedic non perawat 1 tenaga non medis

Kemampuan Pelayanan

9 tempat tidur / pasien 1 tempat tidur / pasien 5 tempat tidur / pasien 1,3 tempat tidur / pasien.

Kelompok Personil BOR = 40 % Tenaga medis Paramedis /perawat Paramedis non perawat Non Medis BOR = 70 % Tenaga Medis Paramedis/perawat Paramedis non perawat Non Medis

Tenaga Medis Dr.Umum , Dr.Sp Anak , Dr.Gigi , Dr.Sp.Internis, Dr.Sp.Bedah Saraf Dr.Sp.Bedah Minor Dr Sp.Bedah Tulang Dr.SpAnastesi , Dr.SpParu, Dr.Psykiatri Dr.Sp Patologi Dr.Sp Jantung , Dr.Sp Herbal / Holistic Dr.Sp.THT Dr.Sp Radiologi Dr.Sp.Mata Dr Obs Gyn. Dr.Sp Saraf

Kemampuan layanan

Jumlah yg dibutuhkan

Tenaga Purna Waktu

Tenaga Pauh waktu

9 TT / Pasien 1 TT / Pasien 5 TT / Pasien 1,3 TT / Pasien

17 160 32 23

17 96 20 50

64 12 73

9 TT / Pasien

34

20

14

1 TT / Pasien 5 TT / Pasien 1,3 TT / Pasien

300 60 230

180 36 92

120 24 138

TenagaPenunjang Medis Para medis Apoteker Asisten apoteker SPK – SPR Gizi

Tenaga Non Medis S1 Teknik D3 STM SMEA /SLTA Sarjana Ekonomi Sarjana Hukum Sarjana Komputer Sarjana istrasi

BAB III ASPEK TEKNIS Tinjauan Lokasi Runah Sakit Berdasar tinjauan pengembangan wilayah Kota Jogyakarta maka r encana pengembangan pembangunan RSCC diarahkan di wilayah selatan kota Jogyakarta yang lokasinya merupakan jalur lingkar selatan kota Jogyakarta yang sangat strategis dalam persebaran dan pencapaian akses ke lokasi rumah sakit Selain mempertimbangkan hal diatas pemilihan lokasi tersebut didukung oleh tuntutan terhadap pelayanan bagian gawat darurat untuk mengantisipasi adanya kepadatan lalu lintas dan berisiko terjadinya rawan kecelakaan. 3. 1 Master Plan Rumah sakit Condong Catur ( RSCC ) Rencana master plan komplek RSCC sudah dalam tahapan pembuatannya dan seluruh rencana fasilitas rumah sakit berada di zona pengembangan wilayah Pemda Kota Yogyakarta 3..2 Kondisi fisik Teknis Lokasi Rumah sakit Condong Catur ( RSCC ) berada di jalur utama jalan lingkar Selatan Jogyakarta . Kondisi kontur tanah datar , kondisi ini sangat mendukung perencanaan pembangunan rumah sakit baik dari segi konstruksi maupun segi drainase.dan untuk kebutuhan air tidak ada permasalahan karena di lokasi tersebut terdapat sumber air. 3.3 Penetuan lokasi Tapak dan type rumah sakit. Sesuai dengan Master plan , tapak rencana Rumah sakit Condong Catur (RSCC) berada di Zona pengembangan wilayah Kota Jogyakarta dengan pemikiran bahwa keberadaan Rumah sakit Condong Catur (RSCC) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Jogyakarta dan sekitarnya untuk itu tapak rumah sakit ini harus berada disuatu lokasi yang mudah dicapai dari semua jurusan

a. Bangunan Rumah Sakit di desain sesuai dengan trend dan standart Rumah Sakit modern, yakni berbentuk kompak menjulang keatas ( high rise building )setinggi maksimal 5 lantai, bukan landed house karena menyulitkan kejadian darurat medis maupun non medis Terdiri dari 3 kompartemen utama : OPD, IPD, Pelayanan Penunjang Medis b. Setiap kompartemen gedung dilengkapi dengan 1 Lift pasien dan 1 lift pengunjung,tangga darurat dan fasilitas ramp. c. Khusus lantai 1 digunakan untuk fasilitas umum seperti toko, rumah makan,bank, ATM Center, dsb, untuk menghilangkan kesan seram dari rumah sakit d. Fasilitas penunjang gedung seperti IPAL, Incinerator, Laundry, Genset dsb, terletak di belakangterpisah dengan gedung utama Identifikasi Potensi , Permasalahan Tapak dan lingkungan Identifikasi fisik tapak lokasi adalah tergambar sbb : Kriteria Aspek

Kondisi tapak

Keadaan Topologi Pencapaian aksesbilitas Kesesuaian tapak terhadap Poros U / S Kemapuan Tapak mengadaptasi bentuk fisik RS Fungsi Tapak Existing Adaptasi Tapak terhadap system Drainase

Relatif datar Sangat mudah Baik Baik sekali Tanah kebun Baik sekali

Kemampuan tapak terhadap sistim Struktur

Baik

Dari penilaian identifikasi fisik terhadap gagasan pendekatan konsep dasar perancangan dapat dilihat bahwa kondisi tapak telah sesuai dengan pembangunan Rumah sakit . Gagasan Respon terhadap aspek tapak lingkungan Mengingat bahwa lingkungan tapak merupakan tanah kebun dan dekat dengan jalan raya utama,maka perlu pengolah tapak dan penampilan bagunannya tetap selaras dan tahan terhadap getaran arus lalu lintas kendaraan.

BAB IV PROFILE JOGYAKARTA Demografi[ Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2013berjumlah 400.188 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Transportasi Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta - Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 - 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini. Batas istrasi Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga batas-batas istrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan). Adapun batas-batas istratif Yogyakarta adalah: Utara

Kecamatan Mlati dan Kecamatan Depok

Selatan Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Sewon, dan Kecamatan Banguntapan Barat

Kecamatan Gamping dan Kecamatan Kasihan

Timur

Kecamatan Depok dan Kecamatan Banguntapan

Pembagian istratif Kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatanyi :    

Mantrijeron Kraton Mergangsan Umbulharjo

   

Kotagede Gondokusuman Danurejan Pakualaman

   

Gondomanan Ngampilan Wirobrajan Gedongtengen

Geografi[

DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 8º 30' 7º 20' Lintang Selatan, dan 109º 40' - 111º 0' Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan fisiografi Pegunungan Sewu atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi Dataran Rendah. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu.

Kondisi fisiografi tersebut membawa pengaruh terhadap persebaran penduduk, ketersediaan prasarana, dan sarana wilayah, dan kegiatan sosial ekonomi penduduk, serta kemajuan pembangunan antarwilayah yang timpang. Daerah-daerah yang relatif datar, seperti wilayah dataran fluvial yang meliputi Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul (khususnya di wilayah AglomerasiPerkotaan Yogyakarta) adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, dan memiliki kegiatan sosial ekonomi berintensitas tinggi, sehingga merupakan wilayah yang lebih maju, dan berkembang.

 

Ekonomi

Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi sektor Investasi; Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM; Pertanian; Ketahanan Pangan; Kehutanan, dan Perkebunan; Perikanan, dan Kelautan; Energi, dan Sumber Daya Mineral; serta Pariwisata. Penanaman modal dan industri Penanaman modal di DIY dilaksanakan melalui program peningkatan promosi, dan kerja sama investasi serta program peningkatan iklim investasi, dan realisasi investasi. Capaian investasi total pada tahun 2014 mencapai Rp 4.580.972.827.244,00 dengan rincian PMDNsebesar Rp 1.884.925.869.797,00, dan PMA sebesar 2.696.046.957.447,00. Unit usaha di DIY pada tahun 2010 ada sekitar 78.122 unit dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 292.625 orang, dan nilai investasi sebesar Rp. 878.063.496.000,00 Perdagangan dan UKM[ Varian produk ekspor DIY andalan meliputi produk olahan kulit, tekstil, dan kayu. Pakaian jadi tekstil dan mebel kayu merupakan produk yang mempunyai nilai ekspor tertinggi. Namun secara umum ekspor ke mancanegara didominasi oleh produk-produk yang dihasilkan dengan nilai seni, dan kreatif tinggi yang padat karya (labor intensive). Program pembangunan dalam mengembangkan koperasi dan UKM di DIY, salah satunya adalah memberdayakan usaha mikro, dan kecil, dan menengah yang disinergikan dengan kebijakan program dari pemerintah pusat. Salah satu upaya pembinaan UKM adalah melalui kelompok (sentra) karena upaya ini lebih efektif, dan efisien, di samping itu dengan sentra akan banyak melibatkan usaha mikro, dan kecil. Pada 2010 tercatat koperasi aktif sebanyak 1.926 koperasi, dan UKM tercatat 13.998 unit usaha

Pertanian dan kehutanan[

Tingkat kesejahteraan petani dalam bidang pertanian di DIY yang diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) NTP dapat menjadi salah satu indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan petani di suatu wilayah. Pada 2013 NTP sebesar 112,74% Ketahanan panganmerupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak atas pangan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak asasi manusia. Secara umum ketersediaan pangan di DIY cukup karena berkaitan dengan musim panen sehingga diperlukan pengaturan distribusi oleh pemerintah. Pemenuhan kebutuhan ikan di DIY dapat dipenuhi dari perikanan tangkap maupun budidaya. Untuk perikanan tangkap dilakukan melalui pengembangan pelabuhan perikanan Sadeng dan Glagah. Produksi perikanan budidaya tahun 2013 mencapai 39.032 ton, dan perikanan tangkap mencapai 4.906 ton, dengan konsumsi ikan sebesar 22,06 kg/kap/tahun[15].

ESDM Sumber daya mineral atau tambang yang ada di DIY adalah Bahan Galian C yang meliputi, pasir, kerikil, batu gamping, kalsit, kaolin, dan zeolin serta breksi batu apung. Selain bahan galian Golongan C tersebut, terdapat bahan galian Golongan A yang berupa Batu Bara. Batu bara ini sangat terbatas jumlahnya, begitu pula untuk bahan galian golongan B berupa Pasir Besi (Fe), Mangan (Mn), Barit (Ba), dan Emas (Au) yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Dalam bidang ketenagalistrikan, khususnya listrik, minyak, dan gas di DIY dipasok oleh PT PLN dan PT Pertamina. Pariwisata

Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pada 2013 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.956.980 orang, dengan rincian 352.843 dari mancanegara, dan 1.504.137 orang dari nusantara Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive,Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Tercatat ada 37 hotel berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2013. Adapun penyelenggaraan MICE sebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari. Keanekaragaman upacara keagamaan, dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya, dan pariwisata yang menjanjikan. Pada tahun 2010 tedapat 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten Sleman hancur terkena erupsi gunung Merapi sedang 14 lainnya rusak ringan ]. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta pada September 2014, angka kunjungan mencapai 2,4 juta wisatawan domestik dan 1,8 juta wisatawan manca negara. Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh.

Sosial budaya[ Kondisi sosial budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi Kependudukan; Tenaga Kerja, dan Transmigrasi; Kesejahteraan Sosial; Kesehatan; Pendidikan; Kebudayaan; dan Keagamaan

Kependudukan dan tenaga kerja

] Laju

pertumbuhan penduduk di DIY antara 2011-2014 sebanyak 145.915 jiwa atau kenaikan rata-rata pertahun sebesar 1,1%. Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk di DIY menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari 72,4 tahun pada tahun 200 menjadi 73,9 tahun pada tahun 2010. Ditinjau dari sisi distribusi penduduk menurut usia, terlihat kecenderungan yang semakin meningkat pada penduduk usia di atas 60 tahun.

Proporsi distribusi peduduk berdasarkan usia produktif memiliki akibat pada sektor tenaga kerja. Angkatan kerja di DIY pada 2013 sebesar 71,41%[ Di sektor ekonomi yang menyerap tenaga kerja paling besar adalah sektor pertanian kemudian disusul sektor jasajasa lainnya. Sektor yang potensial dikembangkan yaitu sektor pariwisata, sektor perdagangan, dan industri terutama industri kecil menengah serta kerajinan. Pengangguran di DIY menjadi problematika sosial yang cukup serius karena karakter pengangguran DIY menyangkut sebagian tenaga-tenaga profesional dengan tingkat pendidikan tinggi.

Kesejahteraan dan kesehatan[ Sebagai salah satu aspek yang penting dalam kehidupan, pembangunan kesehatan menjadi salah satu instrumen di dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2013 jumlah keluarga miskin sebanyak 275.110 RTM dan menerima bantuan raskin dari pemerintah pusat (meningkat 27 persen dibanding periode tahun 2010 sebanyak 216.536 RTM). Penduduk DIY menurut tahapan kesejahteraan tercatat bahwa pada tahun 2010 kelompok pra sejahtera 21,12%; Sejahtera I 22,70%; Sejahtera II 23,69%; Sejahtera III 26,83%; dan Sejahtera III plus 5,66%. Tingkat kesejahteraan pada tahun 2013 meningkat dengan penurunan persentase penduduk miskin menjadi 16,83%[25]. Arah pembangunan kesehatan di DIY secara umum adalah untuk mewujudkan DIY yang memiliki status kesehatan masyarakat yang tinggi tidak hanya dalam batas nasional tetapi memiliki kesetaraan di tataran internasional khususnya Asia Tenggara dengan mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, peningkatan jangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikan DIY sebagai pusat mutu dalam pelayanan kesehatan, pendidikan pelatihan kesehatan serta konsultasi kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2010 menempatkan DIY sebagai daerah setingkat provinsi dengan indikator kesehatan terbaik, dan paling siap dalam mencapai MDG’s Pada tahun 2013 capaian indikator kesehatan untuk umur harapan hidup berada pada level usia 74,20 tahun. Angka kematian balita sebesar 18/1000 KH, angka kematian bayi sebesar 17/1000 KH, dan angka kematian ibu melahirkan sebesar 103/100.000 KH. Prevalensi gizi buruk sebesar 0.70%, Cakupan Rawat Jalan Puskesmas 16% sedangkan Cakupan Rawat Inap Rumah Sakit sebesar 1,32%]. Dari 118 Puskesmas, 20% puskesmas telah menerapkan sistem manajemen mutu melalui pendekatan ISO 9001:200; 7% rumah sakit telah menerapkan ISO 9001:200; 25% rumah sakit di DIY telah terakreditasi dengan 5 standar; 17% RS terakreditasi dengan 12 standar; dan 5% RS telah terakreditasi dengan 16 standar pelayanan. Sarana pelayanan

kesehatan yang memiliki unit pelayanan gawat darurat meningkat menjadi 40% dan RS dengan pelayanan kesehatan jiwa meningkat menjadi 9%. Meskipun demikian cakupan rawat jalan tahun 2009baru mencapai 10% (nasional 15%) sementara untuk rawat inap 1,2% (nasional 1,5%). Rasio pelayanan kesehatan dasar bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan DIY maupun Kabupaten/Kota telah mencapai 100%. Rasio dokter umum per 100.000 penduduk menunjukkan tren meningkat sebesar 39,64 pada tahun 2012. Adapun program jamkesos tahun 2013 dianggarkan Rp. 34.978.592.000,00. Penyakit jantung dan stroke telah menjadi pembunuh nomor satu di DIY sementara faktor risiko penyakit jantung penduduk DIY ternyata cukup tinggi. Rumah tangga di DIY yang tidak bebas asap rokok sebesar 56%, sedangkan remaja yang perokok aktif sebesar 9,3%. Sebanyak 52% penduduk DIY kurang melakukan aktivitas olahraga, dan hanya 19,8% penduduk DIY yang mengkonsumsi serat mencukupi. Dalam tiga tahun terakhir angka obesitas pada anak-anak di DIY meningkat hampir 7%. Pendidikan Penyebaran sekolah untuk jenjang SD/MI sampai Sekolah Menengah sudah merata, dan menjangkau seluruh wilayah sampai ke pelosok desa., dan SMA/MA/SMK sejumlah 381 sekolah negeri maupun swasta. Ketersediaan ruang belajar dapat dikatakan sudah memadai dengan rasio siswa per kelas untuk SD/MI: 22, SMP/MTs: 33, SMA/MA/SMK: 31. Sedangkan tingkat ketersediaan guru di DIY juga cukup memadai dengan rasio siswa per guru untuk SD/MI: 13, SMP/MTs: 11, SMA/MA/SMK: 9

Kebudayaan

DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya, dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.

DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Selain itu, DIY juga mempunyai 30 museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Pada 2010, persentase benda cagar budaya tidak bergerak dalam kategori baik sebesar 41,55%, seangkan kunjungan ke museum mencapai 6,42% Keagamaan Penduduk DIY mayoritas beragama Islam yaitu sebesar 90,96%, selebihnya beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha.

Tata ruang dan infrastruktur[

Tata ruang ] Model

yang digunakan dalam tata ruang wilayah DIY adalah corridor development atau disebut dengan “pemusatan intensitas kegiatan manusia pada suatu koridor tertentu” yang berfokus pada Kota Yogyakarta, dan jalan koridor sekitarnya. Dalam konteks ini, aspek pengendalian, dan pengarahan pembangunan dilakukan lebih menonjol dalam koridor prioritas, terhadap kegiatan investasi swasta, dibandingkan dengan investasi pembangunan oleh pemerintah yang dengan sendirinya harus terkendali. Untuk mendukung aksesibilitas global wilayah DIY, maka diarahkan pengembangan pusatpusat pelayanan antara lain Pusat Kegiatan Nasional (PKN)/Kota Yogyakarta, Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sleman, PKW Bantul, dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang RTRW Prov DIY 2009-2029 mengatur pengembangan tata ruang di DIY. Penataan ruang ini juga memiliki keterkaitan dengan mitigasi bencana di DIY. Prasarana Prasarana jalan yang tersedia di DIY tahun 2014 meliputi Jalan Nasional (168,81 Km), Jalan Provinsi (690,25 Km), dan Jalan Kabupaten (3.968,88 Km), dengan jumlah jembatan yang tersedia sebanyak 114 buah dengan total panjang 4.664,13 meter untuk

jembatan nasional, dan 215 buah dengan total panjang 4.991,3 meter untuk jembatan provinsi. Di wilayah perkotaan, dengan kondisi kendaraan bermotor yang semakin meningkat (rata-rata tumbuh 13% per tahun), sedangkan kondisi jalan terbatas, maka telah mengakibatkan terjadinya kesemrawutan, dan kemacetan lalu lintas, dan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terus meningkat setiap tahun.

Transportasi ] Pelayanan

angkutan kereta api pemberangkatan, dan kedatangan berpusat di Stasiun Kereta Api Tugu untuk kelas eksekutif, dan bisnis, sedangkan Stasiun Lempuyangan untuk melayani angkutan penumpang kelas ekonomi, dan barang. Saat ini untuk meningkatkan layanan jalur Timur-Barat sudah dibangun jalur ganda (double track) dari Stasiun Solo Balapan sampai Stasiun Kutoarjo. Berkaitan dengan keselamatan lalulintas, permasalahan yang berkaitan dengan layanan angkutan kereta api antara lain masih banyak perlintasan yang tidak dijaga. Selain kerata api, Pemda DIY mengembangkan layanan Bus Trans Jogja yang menjadi prototipe layanan angkutan massal pada masa mendatang.

BAB V ASPEK PASAR & PEMASARAN Aspek pasar merupakan salah satu aspek utama dalam suatu studi kelayakan Pendirian pengembangan Rumahsakit harus dikaji secara bersamaan dengan berbagai aspek lainnya secara lebih tajam. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa tidak mungkin suatu produk atau pelayanan dapat dikembangkan jika tidak ada pangsa pasar yang akan menyerapnya. Hasil kajian terhadap aspek pasar ini akan membantu pengambil kebijakan untuk menentukan segmen mana yang akan dijadikan sebagai sasaran pengembangan produk atau layanan. 1.Kondisi Persaingan Pasar Rumahsakit di Kota Jogyakarta Persaingan pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit di Kota Jogyakarta cukup tinggi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan tampak bahwa RS yang telah ada di Kota Jogyakarta masih ada beberapa kelemahan-kelemahan yang dapat dijadikan titik tolak untuk mendirikan pengembangan RSCC.. Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : ► Beberapa RS mempunyai lahan parkir yang terbatas dan akses ke jalan besar juga terbatas. Hal ini dapat menjadi kelemahankarena akses adalah unsur utama yang harus dimiliki sebuah RS. ► Kamar-kamar diRS tersebut juga menunjukkan bahwa masih terdapat peluang untukmengembangkan yang lebih baik ► Faktor pelayanan / Servis pada pasien masih menunjukkan pelayanan yang belum memuaskan bagi penderita ► BOR kamar VIP yang selama ini menjadi andalandari RS menurut wawancara yang dilakukan seringkali penuh sering pasien harus menunggu. ► Adanya program BPJS mendorong masyarakat mengharapkan RS dengan layanan yang prima.. Untuk Kota Jogyakarta, peluang untuk mendirikan Rumahsakit umum masih terbuka karena ratio jumlah tempat tidur dibandingkan dengan jumlah penduduk daerah cakupan masih lebih rendah daripada standar (analisis lebihlanjut dapat dilihat di bahasan tentang proyeksi kebutuhan tempat tidur untuk rawat inap. Selain itu, Rumahsakit umum lebih prospektif secara finansial karenamenyediakan pelayanan paripurna. Rumahsakit khusus hanya akan melayani pasar khusus yang tentu saja jumlahnya lebih terbatas Sebagai Rumahsakit umum, nantinya juga dapat menjadi Rumahsakit rujukan karena selama ini rujukan puskesmas di Kota Jogyakarta maupun daerah sekitarnya.

Seperti telah dikemukakan di atas, Kota Jogyakarta masih membutuhkan pelayanan kesehatan yang sifatnya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, bukan lagi pelayanan dasar karena indikator kesehatan menunjukkan bahwa masalah pelayanan dasar sudah diatasi oleh Puskesmas yang ada. Dengan adanya sebuah Rumahsakit umum dengan pelayanan lanjutan maka Kota Jogyakarta akan dapat meningkatkanderajat kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Seperti diketahui kelompokmasyarakat menengah ke atas, selama ini memanfaatkan pelayanan Rumahsakit di luar negeri.. Apabila RSCC dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai, mereka tidak akan berobat keluar Kota Jogyakarta dan pada akhirnya aliran dana masyarakat tidak akan keluar dari Kota Jogyakarta 2. Faktor Pembeli Pada masa lalu, konsumen di sektor kesehatan adalah konsumen yang pasif dan penurut. Bagaimanapun kualitas jasa pelayanan kesehatan yang ada, ramah atau tidak ramah, mereka tetap menerimanya karena kurangnya pengetahuan dan tidak banyaknya pillihan. Namun kondisi saat ini telah berubah. Oleh karena semakin banyaknya pilihan, konsumen rumah sakit saat ini adalah konsumen yang pemilih (choosy) dan cepat berubah pendirian. Mereka semakin cenderung menjadi konsumen yang penuh perhitungan, serta menuntut jasa pelayanan yang terbaik yang bisa diberikan. Selain itu, dengan adanya UU Perlindungan Konsumen, maka konsumen mempunyai daya tawar yang lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Dokter dan RS saat ini merupakan institusi yang rentan terhadap tuntutan hukum. Bila konsumen kurang mendapat informasi yang memadai tentang jasa pelayanan yang ada, salah paham dan saling tuntut dapat menjadi ancaman. Bila hal itu terjadi, maka citra RS akan menjadi taruhannya dan pesaing yang akan mendapat keuntungan. Beberapa Rumahsakit sudah mengantisipasi hal itu dengan produk penanganan keluhan yang komprehensif yang terintegrasi dengan bagian pemasaran RS. Untuk dapat mengukur keinginan dan harapan konsumen atau pembeli pelayanan kesehatan di Kota Jogyakarta telah dilakukan survei kepada sejumlah pasien di beberapa RS di Kota Jogyakarta. Survei ini bertujuan untuk menilai kekuatan tawar, terutama dari aspek kemauan dan kemampuan responden yang membayar, dari calon pembeli RS yang akan dibangun. Dari hasil survei terhadap 3600 ressudah mengembalikan kuesioner tampak bahwa kemampuan membayar responden yang saat ini dirawat di berbagai RS cukup tinggi. Hal ini tampak pada rata-rata alokasi dana yang diperuntukkan untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dialihkan untuk kesehatan yaiturokok, kesehatan itu sendiri, rekreasi dan sumbangan seperti tampak pada tabel berikut ini:

Tabel . Rata-rata Alokasi Dana Keterangan

Jumlah

Sewa rumah dan pemeliharaan rumah Makan

Rp 92.500 Rp 449.216

Transportasi Rokok Kesehatan Rekreasi dan Sumbangan sosial Rekening listrik Rekening telpon Rekening air Lain-lain

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

78.178 113.341 116.389 93.226 57.967 129.196 20.750 268.406

Dari data di atastampak bahwa total alokasi dana untuk rokok, kesehatan,rekreasi dan sumbangan sosial adalah sebesar Rp 322.956 per bulan. Hal inicukup tinggi, terutama untuk rokok, mengingat dari beberapa penelitiansebelumnya dan angka SUSENAS, jumlah uang yang dialokasikan untuk rokok berkisar antara Rp 50.000 sampai dengan Rp 60.000. Dari angka yang diperoleh dari survei ini maka dapat dikatakan bahwa potensi pasar kesehatan di Salatiga cukup baik karena kemampuan membayarnya cukup baik. Bila melihat kemauan membayar, maka tabel-tabel di bawah ini menunjukkan bahwa responden mempunyai kemauan yang kurang untuk membayar pelayanan kesehatan. Tabel Kurangnya Kemauan Membayar Pelayanan Kesehatan Responden Keterangan Setiap berobat ke dokter umum saya bersedia membayar Setiap berobat ke dokter spesialis saya bersedia membayar Setiap kali menebus obat di apotik saya bersedia membayar Apabila saya dirawat inap kurang dari 3 hari tanpa operasi (kamar klas III) kurang 1 juta

Apabila saya dirawat inap 3 sampai 5 hari tanpa operasi (klas III) kurang 1 juta Apabila saya dirawat inap kurang dari 3 hari dan dioperasi (kamar klas III) kurang 2 juta Apabila saya dirawat inap 3 sampai 5 hari tanpa operasi (kamar VIP) kurang 2 juta Apabila saya dirawat inap kurang dari 3 hari dan dioperasi (VIP) kurang 3 juta Apabila saya dirawat inap kurang dari 3 hari dan dioperasi (VIP) kurang 3 juta Apabila saya dirawat inap 3 sampai 5 hari dan dioperasi (VIP) kurang 3 juta

Jumlah 15.000 30.000 50.000

Hal ini terutama tampak pada kemauan untuk membayar operasi yang jika dilihat maka kemauan tersebut amat kurang dibandingkan biaya rata-rata sesungguhnya bila dioperasi, apalagi di kamar VIP. Namun demikian, mengingat pelayanan kesehatan lebih tidak sensitif terhadap harga (sensitivitas harga rendah), kemauan yang rendah ini lebih menunjukkan bahwa segmentasi untuk Rumahsakit yang akan dibangun sebaiknya lebih fokus. Selain itu hal ini menunjukkan bahwa manajemen RSCC yang akan didirikan nantinya harus profesional sehingga dapatmeraih pasar yang cukup sulit ditembus ini. Berdasarkan survei terhadap harapan pasien yang ada di Kota Jogyakarta dan sekitarnya tampak bahwa sebagian besar mengharapkan adanya pelayanan yang baik serta murah. Hal ini tampak pada tabel berikut ini: Tabel Harapan Konsumen akan Pelayanan Kesehatan Harapan utama Pelayanan yang baik Murah Fasilitas lengkap Letaknya strategis Bersih Obat-obatan tersedia Ada pelayanan ASKES Ada tempat parkir luas

Proporsi respondenyang berpendapat 42,6% 33,2% 15,3% 5,0% 2,5% 0,5% 0,5% 0,5%

Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Kota Jogyakarta sudah lebih mengedepankan mutu pelayanan daripada harga yang murah. Hal ini berartiRumahsakit yang akan dibangun sebaiknya lebih mengedepankan pelayananyang berkualitas, walaupun dari segi harga harus kompetitif. Hasil survei di atas menunjukkan gambaran pasar yang bersifat individual. Sebenarnya di Kota Jogyakarta juga terdapat peluang pasar yang bersifat kelompok yaitu mereka yang biaya kesehatannya ditanggung perusahaan tempat bekerja atau yang diasuransikan. Biasanya pasar ini menyukai tarif yang lebih pasti, tidak berubah-ubah dan mengingat mereka merupakan pembeli besar (borongan) maka mereka menginginkan harga khusus atau diskon. Dengan demikian Perusahaan dapat lebih memfokuskan diri pada core bisnis, urusan kesehatan karyawan dicontracting out dan Perusahaan dapat merencanakan anggaran lebih jelassehingga tidak mengganggu cashflow Pasar kelompok adalah pasar yang selama ini sering kurang diperhatikan oleh Rumahsakit. Hal ini disebabkan karena pasar kelompok oleh sebagianRumahsakit

dianggap “merepotkan”, bahkan sebagian pasar kelompok yangberasal dari asuransi dianggap “merugikan”. Padahal sebenarnya “kerepotan” dan“kerugian” tersebut dapat diminimalisir kalau pihak Rumahsakit telah menguasai teknik penentuan tarif paket untuk pasar kelompok. Dengan demikian, RS dapat mempunyai posisi tawar yang lebih tinggi. Bila pasar kelompok tersebut tidak dapat memenuhi tarif yang disepakati, kontraknya tidak perlu diperpanjang lagi. Apabila RS telah dapat menguasai teknik penentuan tarif paket ini dan pihak perusahaan yang ingin mengontrak RS telah sepakat dan memahami tariff tersebut, maka keuntungan dari pihak Rumahsakit akan lebih banyak daripada melayani pasar individual karena RS telah memiliki captive market. Mengingat Kota Jogyakarta dekat dengan daerah-daerah industri maka perludiraih peluang pasar perusahaan atau asuransi kesehatan yang menjaminkaryawan perusahaan. Rumahsakit yang akan didirikan untuk itu perlumenetapkan tarif paket karena tarif paket lebih disukai pasar khusus ini. Sistem pembayaran biasanya dapat dilakukan dengan cara klaim apabila ada karyawan yang sakit. Sistem klaim dapat dilakukan secara penggantian langsung (reimbursement), atau per hari rawat (daily charge) atau memberi RS tersebut sejumlah anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya per orang yang dijamin (kapitasi) atau per kelompok diagnosis (diagnosis related group). 3. Faktor Pendatang Baru Intensitas persaingan semakin tinggi bila dalam waktu dekat akan segera dibangun RS baru. Ini berarti akan muncul pesaing baru dan ada kemungkinan pasar yang tadinya sudah dikuasai akan beralih ke pesaing tersebut. Bila hal itu terjadi, maka RSCC yang akan didirikan di Kota Jogyakarta ini akan membuat produk-produk yang dapat membuat pasar tetap setia atau produk produk unggulan., RS CC mempunyai pelayanan yang khas dan komplementer. 4. Faktor Pemasok Kekuatan posisi tawar pemasok kepada RS dapat mempengaruhi intensitaspersaingan dan mendorong perlunya inovasi dan pengembangan produk.Pemasok di sini dapat berarti pemasok alat kesehatan atau pemasok jasa.Pemasok obat atau alat kesehatan biasanya mempunyai daya tawar yang lebih rendah. Namun pemasok jasa medik, terutama dokter spesialis mempunyai daya tawar yang lebih tinggi. Sering terjadi tarif RS sangat tergantung pada dokter spesilias tertentu yang memang merupakan pemasok pasien utama. Hal ini akan mempengaruhi intensitas persaingan dengan RS lain yang mungkin dapat lebih murah tarifnya. Beberapa RS mencoba melakukan inovasi dengan menciptakan produk pelayanan yang tidak tergantung pada satu atau sekelompok

spesialis tertentu misalnya dengan pelayanan home care pasca perawatan. Dengan cara ini, RS berharap dapat mengurangi hari rawat di RS, dan tentu saja jumlah jasa medis yang harus diberikan kepada dokter spesialis, sehingga dapat mengurangi biaya bagi pasien namun RS sendiri tidak kehilangan sumber pendapatan Hasil pengamatan di Kota Jogyakarta menunjukkan bahwa faktor pemasok ini juga dapat menjadi ancaman karena dokter spesialis sepertijuga kota-kota lain, juga berpraktek di banyak Rumahsakit 5. Faktor Produk Substitusi Produk substitusi pelayanan kesehatan, yang biasaya berupa pelayanankesehatan alternatif, juga berpengaruh terhadap perlu tidaknya sebuah RSmengembangkan produk baru. Sebuah RS di Yogyakarta bahkan mencoba mengakomodasi pelayanan kesehatan alternatif ini sebagai salah satu produknya. Pelayanan kesehatan alternatif memang mempunyai pasar yang cukup luas. Dengan mengakomodasinya dalam produk RS tersebut berharap dapat meraih pangsa pasar yang selama ini lebih banyak dikuasai oleh profesional non medis seperti shinse, paranormal dan lain sebagainya. Sekaligus RS tersebut berusaha meningkatkan posisi persaingannya karena dengan demikian konsumen yang tertarik untuk mencoba pelayanan alternatif tersebut dapat mengenal RS secara lebih baik dan ini dapat merupakan pasar baru yang potensial untuk pelayanan medik konvensional. Kota Jogyakarta saat ini terdapat sebuah klinik alternatif berdasarkan pengamatan, jumlah pasien tidak terlalu banyakdan kebanyakan merupakan mereka yang sebenarnya menderita gangguan psikosomatis. Namun demikian, bila tidak diwaspadai, pelayanan seperti ini dapat menipu masyarakat, selain dapat merebut pasar rawat jalan Rumahsakit. PROYEKSI PANGSAPASAR PENDIRIAN PENGEMBANGAN RSCC Proyeksi terhadap pangsa pasar yang kemungkinan dicapai oleh Rumahsakit pengembangan nantinya di Kota Jogyakarta berguna terutama untuk mengantisipasi kapasitas dan jenis layanan yang perlu disiapkan. Berikut ini akan disajikan hasil proyeksi kinerja (BOR, hari perawatan, dan jumlah pasien). PROYEKSI PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP Pada prinsipnya output (volume) di rawat inap dapat berupa Lenght of Stay (LOS), jumlah pasien, dan Bed Occupancy Ratio (BOR). Proyeksi kinerja instalasi rawat inap berbasis pada ketiga item tersebut. Proyeksi jumlah tempat Tidur(TT) Rumahsakit yang nantinya akan didirikan, berbasis data jumlah penduduk Kota Jogyakarta dan sekitarnya

Disamping itudata jumlah tempat tidur yang tersedia di berbagai Rumahsakit tersebut juga diperhitungkan. Hasil analisis kemudian diperbandingkan dengan standar WHO.Proses analisis kebutuhan tempat tidur adalah sebagai berikut: ► Jumlah penduduk: ► Perbandingan jumlah penduduk dgn TT>1 TT = 2.012penduduk Standar: 500-1000 penduduk = 1TT Berdasarkan analisis perbandingan jumlah penduduk dengan TT dan standar WHO maka terlihat masih ada kemungkinan penambahan TT untuk pasar Kota Jogyakarta dan sekitarnya.Kapasitas TT yang dibutuhkan ± 200TT ditambah dengan 10TT untuk ICU/ICCU. Karena itu,proyeksi proporsi TT untuk Rumahsakit yang akan didirikan dapat dilihat pada tabel berikut. NO 1 2 3 4 5 6

KELAS VIP /VVIP I II III ICU / ICCU BANGSAL

TT 20 40 60 70 10 85

Berdasarkan kajian terdahulu terlihat bahwa untuk kelas atas (VIP) selalu penuh. Sedangkan untuk kelas menengah ke bawah relatif sedang. Karena itu BOR untuk tahun pertama diproyeksikan masing-masing; VIP 50%, kelas I 20%, kelas II 20%, kelas III 30%, dan ICU/ICCU 30%. Peningkatan BOR diproyeksikan 20% pertahun hingga BOR mencapai kapasitas maksimal, yaitu untuk VIP 100%, untuk kelas I dan II 86%, kelas III 90%, dan ICU/ICCU 100%. Pada tingkatan kapasitas maksimal tersebut diharapkan akan ada penambahan jumlah tempat tidur. Proyeksi BOR secara rinci selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel Proyeksi BOR Rawat Inap selama 10 tahun No

Tahun

Kelas 1

Kelas 2

Kelas 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I II III IV V VI VII VIII IX X

50% 60% 72% 86% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

20 % 24% 29% 35% 41% 50% 100% 72% 86% 86%

20 % 24% 29% 35% 41% 50% 90% 72% 86% 86%

VIP /VVIP

ICU / ICCU

30 % 36% 43% % 52 62% 75% 90% 90% 90% 90%

30 % 36% 43% 52% 62% 75% 90% 100% 100% 100%

Bangsal 40 % 42 % 45 % 47 % 56 % 75% 90% 100% 100% 100%

LOS rata-rata untuk kelas I hingga VIP berdasarkan data kinerja Rumahsakit Kota Jogyakarta sekitar 4 hari. Sedangkan rata-rata LOS pasienICU/ICCU sekitar 7 hari. Dengan proyeksi LOS tersebut, maka jumlah pasiendiperoleh dengan cari membagi jumlah hari dalam setahun dengan LOS yangdikalikan dengan jumlah Tempat Tidur dan BOR. Hasil perhitungan tersebut,selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Inap No

Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I II III IV V VI VII VIII IX X

Kelas I

Kelas II

Kelas III

VIP / VVIP

ICU /ICCU

Bangsal

913 438 526 631 757 908 1.090 1.308 1.569 1.600

548 657 788 946 985 1.112 11.210 1.530 1.800 2.052

365 1.057 1.314 1.825 1.858 1.980 2.102 2.250 2.330 2.458

456 488 525 670 724 989 1.467 1.521 1.920 2.530

148 125 145 150 125 130 140 202 212 253

2.190 2.628 3.154 3.784 4.541 6.539 6.539 6.700 7.250 8.325

Mengacu pada berbagai data proyeksi, selanjutnya dilakukan diproyeksi terhadap jumlah hari perawatan (JHR). Gambar berikut adalah proyeksi JHR untuk tahun I. Gambar . Proyeksi JHR tahun I 5000 4000 3000

2000 1000

0 VIP

Kelas I

Kelas II

Kelas III

6.2. PROYEKSI PASIEN RAWAT JALAN Proyeksi pasien rawat jalan didasarkan pada jumlah penduduk yang kemungkinan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan penduduk Kota Jogyakarta sebanyak 400.188 dan diasumsikan tiap orang rata-rata sakit 4 bulan sekali akan diperoleh pasar pelayanan kesehatan di Kota Jogyakarta Apabila untuk Rumahsakit Kota Jogyakarta yang rencananya akan dibangun, diproyeksikan mengambil pangsa pasar

sebesar 1,5% dari pasar pelayanan kesehatan yang ada maka proyeksi jumlah pasien rawat jalan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel . Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Jalan No

Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I II II IV V VI VII VIII IX X

Jumlah Pertahun 11.859 14.231 15.664 17.220 18.942 20.352 22.890 25.929 27.788 30.750

pasien Perhari 32 39 43 47 52 57 63 69 76 85

Jumlah pasien rawat jalan pada tabel diatas selanjutnya tiap tahun meningkat20% seiring dengan perkembangan dan cakupan pelayanan yang ada. Selanjutnya, berdasarkan kajian pola dan jenis penyakit dalam bab terdahulu, maka direncanakan pendirian RSCC di Kota Jogjakarta ini akan menyediakan pelayanan rawat jalan di 8 poli spesialis, 1 poli gigi dan 1 poli umum. Selain poliumum dan poli gigi, pelayanan rawat jalan terdiri dari poli spesialis yaitu: 1. Poli penyakit dalam, 2. Poli Jantung &Poli anak, 2. Poli Herbal / Holistik 3. Poli mata, 4. Poli kebidanan dan kandungan, 5. Poli syaraf, 6. Poli bedah, dan 7. Poli THT. Dari total pasien rawat jalan pada tabel diatas, selanjutnya akan diproyeksikedalam setiap poli dengan asumsi sbb: 1. Jumlah pasien poli umum sebesar 25% dari total proyeksi jumlah pasien rawat jalan, 2. Jumlah pasien poli penyakit dalam sebesar 20% dari total proyeksi jumlahpasien rawat jalan, 3. Jumlah pasien poli bedah bedah, mata, THT dan poli Syaraf masing- masing sebesar 5% dari total proyeksi jumlah pasien rawat jalan, 4. Jumlah pasien poli kebidanan dan kandungan sebesar 15% dari total proyeksi jumlah pasien rawat jalan,

5. Jumlah pasien poli syaraf sebesar 10% dari total proyeksi jumlah pasien rawat Jalan Berdasarkan dasar asumsi tersebut, kemudian dilakukan proyeksi jumlah pasien untuk setiap poli seperti pada tabel berikut Tabel . Proyeksi Jumlah Pasien Setiap Poli di Rawat Jalan Tahun I – X POLIKLINIK No

Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I II III IV V VI VII VIII IX X

Umum 2.965 3.558 3.914 4.304 4.736 5.209 5.730 6.303 6.933 7.626

Penyakitdal am 2.372 2.846 3.131 3.444 3.788 4.167 4.584 5.042 5.547 6.101

Bedah

Anak

593 712 783 861 947 1..042 1.146 1.261 1.387 1.525

1.186 1.423 1.565 1.722 1.894 2.084 2.292 2.521 2.773 3.051

Kebidanan 1.179 2.135 2.384 2.583 2.841 3.125 3.438 3.782 4.160 4.576

Mata

THT

Syaraf

Gigi

593 712 783 861 947 1.042 1.146 1.261 1.387 1.525

593 712 783 853 947 1.042 1.146 1.261 1.387 1.525

523 658 745 834 895 1.212 1.224 1.268 1.387 1.525

1.186 1.423 1.722 1.894 2.084 2.292 2.521 2.773 2.884 3.054

Tabel diatas menunjukkan jumlah pasien dengan pelayanan periksa dokter.Sedangkan untuk pelayanan tindakan untuk poli spesialist seperti; tindakan sederhana, tindakan kecil, tindakan sedang, dan tindakan besar diproyeksi masing-masing sebesar 40%, 30%, 20% dan 10% dari proyeksi jumlah pasti 6.3. PROYEKSI JUMLAH PEMERIKSAAN RADIOLOGI Pasien radiologi dapat berasal dari rawat jalan maupun rawat inap. Karena itu, jumlah pasien radiologi diasumsikan berasal dari 25% pasien rawat jalan dan 50% pasien rawat inap. Proyeksi jumlah pasien radiologi selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahun I II III IV V VI VII VIII IX X

Proyeksi 1.563 2.372 2.517 2.548 2.920 3.150 3.178 3.658 4.576 5.650

PROYEKSI JUMLAH PASIEN KAMAR BEDAH Proyeksi jumlah pasien kamar Bedah berbasis asumsi bahwa minimal 2 pasien per hari. Setiap tahun meningkat 20%. Selanjutnya, proyeksi pasien bedah dapat dilihat pada tabel berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahun

Proyeksi Per Tahun 730 876 1.051 1.261 1.514 1.816 2.180 2.616 3.139 3.767

I Ii Iii Iv V Vi Vii VIII IX X

Per Hari 2 2 3 3 4 5 6 7 9 1

PROYEKSI JUMLAH PEMERIKSAAN LAB Seperti halnya pasien radiologi, pasien lab juga dapat berasal dari rawat jalan maupun rawat inap. Karena itu, jumlah pasien lab diasumsikan berasal dari 50% pasien rawat jalan dan 100% pasien rawat inap. Berikut adalah gambar proyeksi jumlah pasien lab. Proyeksi Jumlah pasien lab mulai tahun I – X.

20 15 10 5

Jml.Pasien .Jml.Pasien

0 TAHUN 1

TAHUN 2

Jml pasien TAHUN 3

TAHUN 4

PROYEKSI JUMLAH PASIEN REHAB MEDIK Proyeksi jumlah pasien Rehab Medik berbasis asumsi bahwa minimal 2 pasien per hari. Setiap tahun meningkat 20%. PROYEKSI JUMLAH PASIEN IGD Proyeksi jumlah pasien Rehab Medik berbasis asumsi bahwa minimal 10 pasien per hari untuk tahun I. Setiap tahun meningkat 20%. Tabel . Proyeksi Jumlah pasien IGD Tahun I – X No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Per tahun 3.650 4.380 5.256 6.307 7.569 9.082 10.899 11.079 13.694 14.833

Tahun

Per hari 10 12 14 17 21 25 30 36 43 52

BAB V KAJIAN ASPEK TEKNIS , TEKHNOLOGI & KEBUTUHAN PERALATAN Kajian kedua aspek ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat sampai berapa besar kebutuhan dana pendirian Rumahsakit baru tersebut. Karena itu, mengacu pada kajian pasar dan kebutuhan pelayanan kesehatan maka direncanakan pendirian RSCC mengacu pada standar Rumahsakit tipe C+. Rumahsakit tipe C + adalah Rumahsakit yang menyediakan pelayanan rujukan tingkat pertama yang dilengkapi dengan 4 spesialis besar yaitu; spesialis penyakit dalam, bedah, Obgyn, dan spesialis Anak dan 4 spesialis lainnya Spesifikasi Rumahsakit yang rencananya akan didirikan adalah sebagai berikut: ► Instalasi Rawat Inap Fasilitas kamar di instalasi rawat inap terdiri dari VIP (25 TT), Kelas I (30 TT), Kelas II (50 TT), dan kelas III (85 TT), ditambah dengan 10 TT untuk ICU/ICCU. Pada instalasi ini tentunya membutuhkan berbagai fasilitas mulai dari kamar, hingga peralatan medis dan non medis. Rincian kebutuhan peralatan medis dan non medis selanjutnya dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan untuk kebutuhan fisik akan dibahas kemudian ► Instalasi Rawat Jalan & IGD Selain fasilitas ruang poli dan IGD, di instalasi ini juga membutuhkan investasi alat medis dan non medis. Rincian kebutuhan peralatan medis dan non medis selanjutnya dapat dilihat pada lampiran. ► Instalasi Penunjang Medis Instalasi penunjang medis seperti lab, Radiologi, Rehab Medik dan lain-lain lebih banyak membutuhkan investasi peralatan medis dan non medis dari pada bangunan. ► Fasilitas & Sarana Pendukung Rumahsakit Fasilitas pendukung Rumahsakit seperti unit gizi, londry, dan unit lainnya juga diperlukan dana untuk investasi. Tapi penekanannya lebih banyak pada peralatan non medis dan bangunan. ► Lain-Lain. Yang dimaksud dengan lain-lain adalah sarana umum yang ada di Rumahsakit, seperti masjid, wartel, dll.

Pembangunan berbagai fasilitas fisik serta kebutuhan peralatan sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai kemmampuan dan melihat kondisi pasar. Dari kelima item yang rencananya ada untuk pendirian pengembangan RSCC dan kampus sekolah Tinggi Kesehatan dibutuhkan dana sebesar Rp. 610.000.000.000,( Enam Ratus Sepuluh Milyar Rupiah) 1.ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGI Secara umum apabila ditinjau dari berbagai aspek, ada beberapa hal yang merupakan pertimbangan adalah : Lokasi: a. Mendukung produk unggulan Rumahsakit yaitu Trauma Center (IGD), dimana letak tanah tersebut cukup strategis, berada dipinggir jalan dan mudah diakses dari segala arah, b. Luas tanah minimal 2 hektar, c. Lokasi yang tersedia berada di tempat yang “ strategis b. Bangunan yang direncanakan adalah High Rise Building shg dapat mendukung kecepatan dalam pelayanan khususnya dalam tindakan darurat / emergemcy c. Akses dari jalan besar lancar Persyaratan teknis selanjutnya dijelaskan di bawah ini. 1.1. Persyaratan Lokasi 1.1.1 Umum Pada dasarnya lokasi ideal yang diharapkan dapat dibangun RSCC mengacu pada Strategi Kebijakan Pemerintah baik dari Rencana Tata Ruang Kota Jogyakarta untuk Renstra maupun Zona Pemerintahan Wilayah Pembangunan Kota yang bisa memberikan dukungan baik dari segi perdagangan (pemasaran), ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup, pariwisata, dll sehingga diupayakan bisa mendapatkan keuntungan secara komprehensif dari segala kebijakan Pemerintah Salatiga secara optimal. Perlu diingat bahwa lokasi yang ada memberikan suatu kemungkinanpengembangan di masa mendatang dari segi perkembangan lokasi proyek yangmemiliki potensi lokasi yang dapat dikembangkan di masa mendatang di mana dapat kita ketahui dari potensi lahan disekitar lokasi yang memiliki mayoritas masih merupakan tanah kosong disisi lokasi. Disamping itu tidak kalah penting adalah adanya faktor pendukung dari Puskesmas- yang telah ada sebelumnya dengan harapan dapat mendukung RSCC yang akan berdiri seoptimal mungkin.

1.1.2. Khusus Lokasi yang disyaratkan untuk pembangunan pengembangan RSCC diharapkan memiliki luas lahan minimal 3.000 m2 dengan ukuran panjang x lebar ideal dan terletak di sepanjang jalan raya dengan kontur tanah yang relatif rata sehingga mengakomodasi segala kepentingan dengan harapan memberikan kenyamanan dan keamanan pasien 1.2. Persyaratan Pendukung Lokasi Untuk mendukung tercapainya lokasi yang ideal perlu ada tinjauan untuk mempertajam persyaratan lokasi 1.2.1. Faktor Primer  SDM di bidang Kesehatan SDM yang memadai sangat dibutuhkan untuk penyelenggaraan sebuah Rumah Sakit yang baik. Meskipun pada dasarnya RSCC merupakan usaha yang banyak memberikan pelayanan berupa produk jasa.Namun kebutuhan dokter spesialis, tenaga medis & manajemen kesehatan tidak bisa dianggap sepele begitu saja baik kuantitas maupun kualitas akan sangat berpengaruh terhadap terselenggaranya sebuah RSCC yang unggul dalam segala hal terutama pelayanan dan peralatan yang memadai  Sarana Transportasi Sarana transportasi untuk akses ke arah lokasi memadai baik angkutan kota, bus dimana dapat dicapai dengan mudah sehingga membantu terhadap pasien dari segala penjuru.. Adapun untuk lokasi juga tidak kalah penting dari segi parkir sehingga tidak menyebabkan kemacetan yang akan mengganggu kenyamanan penghuni RSCC. Maka diperlukan sistem sirkulasi baik dari luar ke dalam maupun sebaliknya secara efisien dan efektif.  Sarana Pendukung Lain Beberapa sarana lain yang dibutuhkan berkaitan dengan proyek untukmendukung kelancaran operasional proyek baik pada saat persiapan maupunsaat proyek sudah berjalan adalah :  Sarana Listrik Sarana listrik harus tersedia untuk menunjang berjalannya proyek baik dari persiapan maupun opersionalnya bangunan ditambah dengan kapasitas listrik dan jarak yang dekat dengan gardu induk akan sangat membantu terselenggaranya proses pembangunan RSCC juga ditunjang adanya kebutuhan darurat listrik denganpenyediaan listrik cadangan secara prima dan bisa dipertanggungjawabkan baik untuk bangunan itu sendiri maupun alat-alat medis perangkat pendukung lainnya.

 Sarana Air Sarana air merupakan unsur utama dalam pelaksanaan proyek dimana sarana air harus tersedia baik dalam kapasitas sebagai persediaan sementara maupun setelah bangunan RSCC berlangsung. Ada beberapa sumber air yang bisa didapatkan yaitu sumur biasa dengan buis beton , sumur bor maupun sumur dari PDAM. Ada baiknya sumber air menggunakan ketiganya sehingga bisa dijadikan cadangan sewaktu-waktu sumber air tersebut berkurang sehingga kelangsungan operasional Rumah Sakit bisa berlangsung tanpa mengurangi kenyamanan penghuni.RSU tersebut.(untuk efisiensi penyimpanan dibutuhkan sarana water torn secara terpadu). Perlu diingat bahwa jarak antara sumber air bersih dengan sanitasi khususnya air kotor bisa diatur dengan peraturan yang berlaku sehingga mengurangi pencemaran dari sumber air kotor yang nantinya dikaji bersama-sama dengan pengolahan limbah dengan analisa dampak lingkungan ( AMDAL ) secara terpadu.  Sarana Telekomunikasi Guna menunjang kegiatan pelayanan RSCC, telekomunikasijuga merupakan sarana pendukung yang penting dimana dapat berfungsi sebagai : - Komunikasi dari dalam atau ke luar bangunan (Telkom) - Antar ruang dalam bangunan (PABX) - Komunikasi dari bangunan ke unit-unit mobile yang bergerak (HT/Selular) Untuk itu daerah tersebut harus tersedia jalur telekomunikasi yang cukupmemadai baik jalur Telkom maupun jalur telpon selular ataupun satelit. 1.2.2. Faktor Sekunder 1. Strategi Kebijakan Pemerintah ( RENSTRA, RTURK ) 2. Pengembangan di masa datang. Berbagai hal di masa mendatang bisa terjadi baik hal positif maupun negatif, namun demikian kemungkinan-kemungkinan tersebut bisa kita prediksikan secara ilmiah dengan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada analisa-analisa terpadu dari beberapa aspek-aspek pendukung antara lain: a. Potensi lahan untuk lokasi masih memungkinkan untuk dikembangkan secara maksimal. b. Potensi disekeliling lokasi yang memungkinkan mendukung berkembangnya RSCC ini. c. Akses dari segala penjuru yang mudah dicapai. d. Kontur tanah yang relatif stabil dan rata untuk menjaga kekuatan struktur bangunan 3. Persyaratan teknis dan non teknis rancang bangun

a. Faktor Teknis Faktor pemikiran terhadap prosedur sanitasi dan utilitas dan limbah yang akan membentuk lay out (tata letak) Rancang Bangun yang mencerminkan kualitas dan hirearki ruang dengan prosedur sebagai berikut : Persyaratan teknis terdiri dari konstruksi ruang, instalasi medis dan pendukung lainnya. Pencegahan adanya pencemaran lingkungan terdiri dari penyebaran infeksi dan limbah. Pemeliharaan baik bangunan maupun alat-alat medis Untuk lebih jelasnya akan kita tinjau ulang faktor-faktor tersebut dengan faktor-faktor lain yang mendukung terselenggaranya RSCC yang optimal, yaitu :  Keamanan dan kenyamanan Hal ini sangat berkaitan dengan jasa maupun produk yang akandiberikan kepada konsumen berupa pelayanan kesehatan, makafaktor keamanan dan kenyamanan menjadi faktor pertimbanganyang penting, dimana faktor pengenaan tarif serta bentuk lay outbangunan akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan Rumah Sakit yang optimal.  Struktur Bangunan Struktur bangunan hendaknya dapat menjamin terselenggaranya kegiatan Rumah Sakit secara maksimal dengan syarat sebagai berikut : o Dapat secara baik berfungsi minimal 20 th sesuai standar yang berlaku. o Dapat secara kuat menahan semua beban dan gaya yang bekerja pada bangunan sesuai dengan fungsinya. o Dapat secara baik melindungi dari berbagai kekuatan perusakbangunan. o Dapat menahan struktur terhadap kebakaran minimal satu jam dariterjadinya kebakaran.  Bahan Bangunan Untuk menjamin keawetan bangunan dan efisiensi pemakaian bahan bangunan perlu diperhatikan syarat sebagai berikut : • Memenuhi standar dan norma yang berlaku mengenai bahanbangunan. • Penggunaan bahan bangunan harus sesuai dengan fungsinya. • Memiliki ketahanan minimal 5 tahun untuk susunan bahan bangunan non struktur dan minimal 20 tahun untuk susunan bahan bangunanstruktur bila digunakan sesuai aturan yang berlaku. • Terlindungi dari berbagai kekuatan perusak bahan bangunan. • Dapat menahan semua beban dan gaya yang bekerja pada struktur bangunan.

 Tenaga Listrik Berdasarkan pada jenis tindakan pengamanan terhadap bahaya karena gangguan tenaga listrik bisa dibagi dalam ruang fasilitas pelayanan kelompok 1., 1.E dan 2E yaitu : Dalam kelompok 1 terputusnya aliran listrik karena gangguan tidak berbahaya dan pelayanan yang diberikan dapat dihentikan atau diulang. Dalam kelompok 1.E dimana penghentian pelayanan masih bias terganggu dengan batas toleransi tertentu, jika ada gangguan atas tenaga listrik maka diperlukan catu daya pengganti khusus yang dapat mengganti tugas jaringan listrik umum dalam beberapa saat secara otomatis. Untuk kelompok 2.E pelayanan yang diberikan tidak boleh terhenti,maka diperlukan catu daya pengganti khusus yang bersifat back up penuh tanpa jeda jika terjadi gangguan listrik.  Jaringan Listrik Jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan listrik yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga listrik. Komponen-komponen pokok dari jaringan listrik dalam bangunan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu :  Saluran listrik  Peralatan listrik  Peralatan pemakaian aliran listrik Penerangan Darurat (Emergency Lighting) Penerangan darurat merupakan jenis penerangan yang diperlukan pada saat aliran listrik pada bangunan atau komplek bangunan padam. Dalam kondisi tersebut diperlukan catu daya yang memenuhi syarat paling tidak diperlukan untuk penerangan pada ruang-ruang yang memerlukannya.  Air Bersih Sistem pengaliran air bersih harus dapat memenuhi persyaratan plumbing dalam bangunan sehingga tidak terjadi pengaliran kembali air bekas ke jaringan air bersih serta mencegah kemungkinan terjadinya water hammer. Selain itu jika sistem menggunakan air tanah maka sistem ini harus terpisah dari sistem pemadam kebakaran menggunakan air tanah maka sistem ini harus terpisah dari sistem air untuk pelayanan. Apabila tekanan air kota dapat menjangkau fixture unit didalam bangunan maka diperlukan tandon air bawah tanah dengan kapasitas 2/3 kebutuhan cadangan air total kemudian langsung dipompa ke sistem air bersih dalam bangunan. Selanjutnya agar kerja pompa tidak terlalu berat perlu juga direncanakan adanya Tandon air atap dengan

kapasitas 1/3 dari kebutuhan cadangan air total, jika tandon atap juga di gunakan untuk masalah kebakaran maka kapasitasnnya juga harus ditambah. Fasilitas air bersih terdiri dari pemasangan pipa baru dan pendistribusiannya serta penyempurnaan sistem pipa bila memungkinkan di lengkapi dengan pressure tank. Sesuai denganketentuan Pemerintah maka penyediaan air minum untuk memenuhi seluruh kegiatan minimal di rumah sakit adalah 600 liter/ tempat tidur/hari. Disamping itu yang perlu diadakan adalah : 1. Water Treatment dengan menggunakan metode Filtuasi Pasir Lembut, Penurunan kadar besi dan Chlorinasi. Diharapkan air Konsumsi Setelah melalui pengolahan sesuai dengan kriteria dalam PERMENKES No. 416 tahun 1990. 2. Hot Water System dengan Kebutuhan air panas untuk bangunan Rumah Sakit adalah sekitar 130 Liter per hari perpasien.  Sistem Sanitasi. Sistem Sanitasi Rumahsakit Umum wajib dilaksanakan oleh pengelola RSCC hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI No. 51 / 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang kemudian ditindaklanjuti dengan SK Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor.KEP-10/MENLH/3/1994 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan untuk jenis-jenis Rumahsakit dengan kelas C+ atau yang setara dengan pelayanan spesialisasi lengkap dan menyeluruh.( Rumah Sakit Umum type dibawahnya menyesuaikan.) Tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan Rumahsakit yang wajib dilakukan oleh pengelola Rumahsakit menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.KEP-58/MENLH/ 12/1995 adalah :  Melakukan pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkunga sehingga mutu limbah cair yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu limbah cair yang telah ditetapkan.  Membuat saluran pembuangan limbah cair tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan ke tanah serta terpisah dengan saluran limpahan air hujan.  Memasang alat ukur debit laju air limbah cair dan melakukanpencatatan debit harian limbah cair tersebut. Berdasarkan peraturan tersebut diatas, maka RSCCakan membuat suatu instalasi Pengolahan Air Limbah dari Kamar Bedah, Laboratorium, Radiologi dan WC. Air Kotoran dan air hujan yang berasal dari ruang perawatan, bagian cuci dan dari halaman dialirkan melalui saluran terbuka/ tertutup langsung ke parit atau sungai terdekat atau Riol Kota.

Intinya adalah pengolahan limbah cair seefektif dan seefisien mungkin untuk menurunkan zat pencemaran organik dan angka kuman sehingga sifat air limbah cair memerlukan syarat baku mutu limbah.  Sarana Gas Sarana gas di dalam Rumahsakit hendaknya memikirkan mengenai pasokan sarana gas medis yang cukup dimana pasokan gas medis ini dilayani oleh agen per tabung gas sedangkan pada masa mendatang gas akan didistribusikan melalui stasiun gas di berbagai lokasi yang telah ditentukan menurut kebutuhan masing-masing secara medis.  Masalah Kebakaran Penanggulangan bahaya kebakaran sangat berkaitan dengan :  Kelengkapan lingkungan yang disyaratkan agar dilengkapi dengan sumur kebakaran, komunikasi dan hydrant kebakaran dimana jarak hydrant atau sumur kebakaran 500 meter dengan aliran air berkapasitas 100 liter per menit, sedangkan sumber air bisadiperoleh dari berbagai sumber asal berada dalam jangkauan dan tidak beracun.  Jalan lingkungan yang menuju lokasi Rumah Sakit mudah dicapai dimana harus cukup dilewati mobil pemadam kebakaran dan petugas pemadam kebakaran, serta harus kuat menahan beban mobil pemadam kebakaran, serta bangunan khususnya yang bertingkat harus dapat dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran dengan jarak maksimal 12 meter.  Khusus tempat-tempat penting seperti kamar operasi dan kamar inap disediakan tabung pemadam kebakaran yang diletakkan stasioner pada tempat yang sekiranya mengundang resiko kebakaran seperti : dapur, ruang diesel dan laboratorium - Sebagai tindakan penanggulangan bahaya kebakaran perludilakukan penanganan secara teknis yaitu :  Penanganan secara manual  Penanganan secara semi otomatis  Penanganan secara otomatis  Sistem Komunikasi Sistem komunikasi berkaitan erat juga dengan pemberian pelayanan yang akan diberikan di bidang kesehatan terdapat masalah kedaruratan yang harus ditangani dengan segera. Untuk ini diperlukan pendukung untuk dapat mempertahankan pemberian pelayanan dan

menangani kedaruratan dimana jalur komunikasi menjadi penting sehingga system komunikasi yang handal harus tersedia, hal ini juga dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan sebagai sarana untuk mencari informasi terbaru mengenai pelayanan kesehatan dari berbagi media. Prinsip utama jaringan internal Rumah Sakit adalah kelancaran hubungan dan komunikasi antar masing-masing bagian dan dalam setiap bagian dapat dilakukan dengan sistem intercom tersentralisir, sedangkan pada tiap bagian juga disediakan nurse call. Kebutuhan intercom dapat untuk satu tempat tidur terdapat satu nurse call, untuk perbandingan dalam RSCC, satu stasiun perawat melayani 20 – 40 tempat tidur. Untuk jaringan internal RSCCrata-rata memerlukan 3 satuan sambungan telepon, yaitu: o Sambungan telepon darurat o Sambungan telepon kantor istrasi o Sambungan telepon sentral yang mampu menampung 20 nomor extension namun jumlah ini bisa disesuaikan. Disamping itu perlu juga tersedia adanya komunikasi SSB atau VHF atau UHF untuk komunikasi darurat yang sering disebut radio medik. Untuk mempercepat arus komunikasi juga bisa disediakan satu atau dua fasilitas faximile.  Pengaturan Udara (Pengkondisian Ruang ) Pengkondisian Ruang di Rumah Sakit ditujukan untuk kenyamanan,mengurangi laju pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur dan bakteri. Oleh sebab itu ruang ICU, ruang operasi dan ruang poliklinik harus dikondisikan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Porsi energi listrik untuk pengaturan udara berkisar antara 10 – 20 %. , Oleh karena itu persyaratan pengaturan udara untuk Rumah Sakit cukup bervariasi maka dibutuhkan perencanaan yang tepat dan teliti dalam pemilihan peralatan. Untuk pengaturan udara digunakan ventilasi alam, kipas angin, air conditioning (AC). Untuk menentukan kapasitas AC yang dipasang dibutuhkan data-data awal sebagai berikut :  Penangkal Petir Penangkal petir sangat penting untuk mengantisipasi bangunan terhadap gangguan yang mungkin timbul akibat petir. Pada prinsipnya, instalasi penangkal petir merupakan suatu sistem instalasi dengan komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkal petir dan menyalurkannya ke dalam tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau bendabenda disekelilingnya terlindung/terhindar dari bahaya sambaran petir.

Sistem jaringan ini akan dilewatkan melalui yang tertinggi dari bangunan yang kemudian disalurkan ke bawah melalui sudut-sudut bangunan sampai ke permukaan air tanah.  Sistem Transportasi dalam bangunan Sistem transportasi dalam bangunan perlu direncanakan dengan seksama mengingat penggunaannya merupakan seseorang yang memerlukan bantuan dan mencapai ruang tertentu seperti pasien,pengunjung, dokter, perawat dan barang, untuk itu dalam menentukan sistem transportasi perlu diperhatikan sebagai berikut : o Tangga umum o Tangga darurat o Selasar o Ramp o Eskalator (tangga berjalan otomatis), untuk bertingkat dua atau lebih. o Elevator (lift), untuk bertingkat dua atau lebih. o Elevator barang, untuk bertingkat dua atau lebih.  Pertamanan dan Perparkiran Perencanaan untuk pertamanan dibuat dengan tujuan untukmempertahankan kenyamanan suasana agar udara tetap segar dan bangunan terlindung dari sinar matahari. Perencanaan kawasan perparkiran mempertimbangkan jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan yang terjadi setiap harinya, banyaknya karyawan Rumah Sakit dan banyaknya penghantar pasien. ► . Faktor Non Teknis 1. Analisa Situasi Umum. Gambaran umum kota Jogyakarta secara geografis seperti tergambar dalam profile kota Jogyakarta diatas. ► Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan kotaJogyakarta meliputi. 1. Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia dan Lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, Pencegahan, Penyembuhan Pemulihan dan Rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan lanjut usia. 2. Meningkatkan dan memelihara mutu, efisiensi, akuntanbilitas lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana dan prasarana dalam bidang medis, juga mutu dan akreditas termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

Dari pandangan situasi yang telah kita pelajari diatas maka untuk memenuhi peningkatan kinerja mutu sumber daya dan pelayanan sarana dan prasarana RSCC perlu segera dibangun pengembangan RSCC yang merupakan unggulan di kota Jogyakarta , yang representative dengan pelayanan yang unggul dan memuaskan dengan didukung oleh peralatan medis yang lengkap . ► Persyaratan Tata Letak Bangunan a. Persyaratan Lay Out Persyaratan Tata Letak bangunan hendaknya diperhitungkan secara seksama dengan pertimbangan-pertimbangan yang berguna untuk menghasilkan suatu tingkat kenyamanan hunian Rumah Sakit secara optimal. Dalam proses operasionalnya dimana dalam pengorganisasiannya terdapat beberapa pola seperti Pola tata letak fungsional - Pola tata letak produk - Pola tata kelompok - Pola tata letak posisi Yang kesemuanya dapat diterapkan tetapi perlu diingat bahwa tujuan dari penentuan desain adalah optimalisasi pengaturan operasional sehingga nilai yang diciptakan menjadi maksimal. Khusus untuk Rumah Sakit RSCC pengelompok dan desain tata ruang sering dikelompokkan menjadi Blok Bangunan yang mendasarkan fungsi yang meliputi : - Kelompok Medis : - Ruang Rawat Jalan - Ruang Gawat Darurat - Ruang Rawat Inap - Ruang Operasi - Ruang untuk melahirkan - Kelompok Penunjang Medis : - Ruang Radiologi - Ruang Farmasi - Ruang laboratorium - Kelompok Penunjang Non Medis : - Ruang Bengkel - Ruang Dapur - Ruang Cuci - Ruang Pusat Steril , Ruang Mayat. - Kelompok Pelayanan istras Ada beberapa persyaratan yang yang dapat digunakan dalam penilaian lay out : 1. Konsisten dengan teknologi 2. Adanya arus produk dalam proses yang lancar dari proses yang satu ke proses yang lain.

3. Penggunaan ruang yang optimal 4. Terdapat kemudahan dalam penyesuaian dan ekspansi 5. Minimalisasi biaya dan memberikan jaminan keselamatan kerja Pada prinsipnya Perencanaan Rumah Sakit RSCC diperhitungkan agar dapat mencukupi kebutuhan dan kapasitas pelayanannya untuk kurun waktu beberapa periode kedepan sehingga titik balik pelayanan baru akan tiba pada tahun impas proyeksi maka dalam perencanaan fisik Rumah Sakit perlu diperhatikan : Prosedur Medik, Non Medik, Sanitasi, Utility dan persyaratan normatifrancang bangun Rumah Sakit.. Persyaratan yang menentukan penekanan karakter fisik setiap instalasi pelayanan di Rumah Sakit RSCC adalah sebagai berikut : Penekanan penting yang mempengaruhi Rancang Bangun pada beberapa unit dan Instalasi pelayanan di RS CC No Instansi atau Unit Karateristik Penekanan layanan 1 Unit Gawat Darurat Kecepatan Penanganan Pemisahan Sirkulasi Medis dan Umum 2 Rawat Jalan Prosedur istrasi Pasien Dimensi Ruang Poli Khusus Pengelolaan ruang Tunggu 3 Rawat Inap Efektivitas Penanganan Pasien Pengendalian Infeksi Nosokomial 4 Radiologi Proteksi terhadap Radiasi Prosedur Kamar Gelap Pelistrikan 5 Kamar Operasi Pendarahan Steril, Semi Streril dan Tidak steril Prosedur Pre dan Post Operasi 6 Laboratorium Prosedur Pemeriksaan Pencegahan Infeksi Nosokomial Pengelolaan Limbah Perlistrikan 7 Farmasi Prosedur Penanganan Sediaan Farmasi Pengeloaan Limbah Farmasi 8 Gizi Prosedur Distribusi Bahan dan alat

BAB VI KAJIAN ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA & ASPEK LAINNYA 1. Perencanaan SDM Kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) yang sesuai dan bermutu di organisasi manapun termasuk Rumahsakit sangat diperlukan terutama yang menduduki posisi kunci. SDM yang dimaksud adalah direksi serta stafnya. Kesuksesan suatu perencanaan dan pengoperasionalisasian suatu organisasi Rumahsakit sangat bergantung pada SDM yang solid. Membangun sebuah tim yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Karena itu, dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau staf semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja. 2. Proyeksi Kebutuhan SDM diI RSCC Dalam konteks rencana pendirian RSCC kota Jogyakarta ini, SDM mengacu pada standar Rumahsakit tipe C. Hasil analisis secara umum, total SDM yang dibutuhkan berjumlah 300 orang yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tenaga Dokter Umum

Jmlah

Bagian / Instalasi

5

Rawat darurat dan rawat jalan

Dokter Gigi Dokter Spesialis Bedah Umum Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Spesialis OBGYN

3 1 1 1

Rawat jalan

Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Penyakit Syaraf Dokter Spesialis Radiologi Dokter Spesialis Anesthesi Dokter Spesialis Bedah Orthopedi Dokter Spesialis Bedah Syaraf Dokter Spesialis THT Dokter Spesialis Mata Laboran Radiografer Perawat Ruang Rawat Inap Asisten Perawat Rawat Inap

1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 8 80

Poli Anak Poli Syaraf

Poli Bedah Poli Penyakit Dalam Poli Obsgyn

Radiologi Kamar Operasi dan ICU/ICCU Kamar Operasi Kamar operasi Poli THT Poli Mata Laboratorium Rawat Inap/kamar bayi Rawat Inap Rawat Inap

Perawat di IGD Perawat di Kamar Operasi Perawat di Poliklinik Ahli Gizi Ahli Sanitasi Laundry Cleaning Service Apoteker Asisten Apoteker Pramusaji Office Boy Satpam Sopir Keuangan Kasir Customer Service Pemasaran/Humas

40 12 10 30 3 3 12 5 3 8 4 3 6 4 8 4 2

Rekam Medis

2

Pendaftaran

4

Personalia

3

Juru Masak

4

Instalasi Rawat Darurat Kamar operasi Rawat Jalan Instalasi Gizi Instalasi Pengolahan limbah Instalasi Launddry Rumah Tangga Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi Instalasi Gizi Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga Keuangan Pemasaran Pemasaran

Pemasaran Rekam Medis Umum Umum Instalasi Gizi

Dengan proyeksi jumlah SDM sebanyak 300 orang, dan gaji rata-rata sebesar Rp. 1.500.000, maka total gaji untuk tahun pertama di proyeksikan sebesar Rp. 4.500.000.000,-. Mulai tahun kedua dan selanjutnya, total gaji diproyeksikan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Total gaji tersebut tidak termasuk jasa pelayanan dan lain-lain yang bersifat tidak tetap. Proyeksi gaji setiap tahun dapat dilihat pada`lampiran Kebutuhan SDM seperti pada tabel diatas, dengan asumsi bahwa total SDM disuatu instalasi/unit merangkap sebagai kepala instalasi/unit. Proyeksi tersebut berbasis standar DEPKES yang kemudian disesuaikan dengan pengalaman dibeberapa Rumahsakit tipe C. 3. Aspek Manajemen & Sistem Informasi Inti dari manajemen adalah perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengendalian suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumberdaya sehingga memiliki nilai tambah. Karena itu efektivitas dan efesiensi dalam suatu

organisasi akan sangat bergantung pada komitmen diantara angggota organisasi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini tentunya akan sangat terkait dengan kebutuhan SDM.. Dalam kaitannya dengan sistem informasi pada dasarnya dapat dibagi 2 yaitu; sistem informasi berbasis manual dan sistem informasi berbasis komputer. Untuk perkembangan dan kebutuhan kedepan, sistem informasi berbasis komputer sangat dibutuhkan dalam jangka panjang. Bahkan, kebutuhan SDM akan diperkecil apabila sistem informasi ini dikembangkan secara baik. Di samping itu, dengan sistem informasi berbasis komputer (seperti billing system). Tingkatkebocoran akan dapat ditekan sampai pada titik terendah. Dalam rancangan struktur organisasi sebenarnya cukup fleksibel tergantung pada tingkat dan jenis usaha yang dijalani, dalam hal ini pelayanan kesehatan untuk Rumahsakit.

Gambar Struktur Organisasi RSCC

BAB VII ASPEK KEUANGAN I.Analisis Keuangan Analisis keuangan yang diuraikan dalam study ini guna memberi informasi pada pihak bank atau investor untuk mengambil keputusan apakah pembangunan RSCC layak dilaksanakan. Ruang lingkup dan sasaran dari analisis keuangan ini dengan menentukan menganalisis dan membuat penafsiran maupun konsekwensi keuangan yang relevan dengan kebutuhan. Pembahasan dan analisis aspek keuangana ini meliputi : a) b) c) d) e) f)

Kebutuhan dana Alokasi dana Penggunaan Dana Sumber dana Proyeksi laba rugi Proyeksi aliran Kas

Pembahasan butur (a ) sampai butir (d) diatas dilakukan dengan menggunakan bebrapa asumsi berdasarkan pengalaman empiris serta melibatkan beberapa tenaga ahli dibidangnya , sedangkan pembahasan butir (e) dan (f) dilakukan dengan proyeksi 10 tahun kedepan dan dinilai berdasarkan kaidah yang umum digunakan dalam kegiatan investasi yaitu : 1) Model Nondiskonto = masa pengembalian Investasi ( Payback Periode) 2) Model Diskonto = a) Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value ) b) Laju Pengembalian Investasi ( Internal Rate Return ) Pembahasan aspek keuangan terdiri dari beberapa bagian yaitu :  Pokok-pokok pikiran dalam menyusun analisis keuangan.  Asumsi yang diambil dalam perhitungan keuangan  Analisis dan kesimpulan. I. Pokok – pokok Pikiran a) Masa pembangunan proyek ini dijadwalkan 13 bulan setelah itu dalam upaya agar kinerja rumah skit damarjati meningkat secara berkesinambungan harus didukung dengan faktor management dan penyediaan dana yang memadai

b) Dana pembangunan RS diharapkan berasal dari investor dan mitra kerja sama oleh karena ituoperasinya sangat bergantung pada langkah dan tahapan dalam strategic & bussines plan serta kemampuan managementnya yang berpengalaman dalam RS ini disamping itu nantinya seluruh asset juga harus dioperasionalkan secara maksimalserta dirawat dengan baik. c) Dana operasionalnya harus disediakan dengan cukup untuk merawat seluruh asset d) Dalam meminimalkan resiko usaha maka pengeluaran biaya rutin ( fixcost ) harus mampu ditutup oleh penerimaan yang memadai hal mana ini sanagat bergantung pada strategi dalam penyusunan pola tarif II Asumsi – Asumsi yang digunakan 1) Masa kegiatan pembangunan RS dalam waktu 13 bulan sehingga rumah sakit mulai dapat beroperasi pada bulan ke 14 atau 15 sarana poliklinik , IRD/UGD dan fasilitas one day care sudah mampu melakukan tindakan operasi dll. RSCC direncanakan berkapasitas 200 TT 2) Suku bunga yang diperhitungkan ,bebas resiko adalah adalah suku bunga deposito saat ini yang besarnya sesuai dengan fluktuasi pasar. 3) Proyeksi Pendapatan terdiri dari dua variabel yaitu, volume dan tarif. karena itu asumsi dasar mengenai kedua variabel tersebut secara umum adalah: a. Rata-rata tarif untuk tahun I sebesar mengacu pada tarif RSUD Kota Salatiga saat ini, b. Tarif diprediksi akan meningkat sebesar 17,5% pertahun. Dasar asumsi ini dipakai untuk mengantisipasi perubahan harga akibat inflasi yang berkisar antara 10-20%tiap tahun , kedua asumsi awal ini akan digunakan untukmenganalisis pendapatan rawat jalan, rawat inap, maupun penunjang medis. c. Tingkat inflasi adalah 10 % pertahun sebagai dasar penyesuaian perhitungan tarif dan beban pembiayaan. belum termasuk pajak d. Jasa medik untuk rawat jalan dan jasa visite rawat inap sebesar 90 % dari tarif dikenakan kepada pasien tidak termasuk pajak e. Jasa medik untuk tindakan medik adalah 90 % dari tarif yang dikenakan kepada pasien, tidak termasuk pajak ) . f. Jasa penunjang medik seperti unit laborarorium dan radiologi tarif dikenakan 90 % pada pasien belum pajak g. Tarif obat dikenakan biaya 90 % pada pasien belum termasuk pajak .

h. Rawat inap per kamar pada pasien akan dikenakan biaya 90 % belum termasuk pajak. i. Jasa pelayanan fisioterapi pada pasien akan dikenakan biaya 90 % belum pajak. j. Pengisian TT rawat inap diasumsikan secara lineair dengan peningkatan kunjungan rawat jalan. k. Hari buka klinik spesialis adalah 250 hari kerja. l. l Sekitar 90 % pasien rawat jalan akan mengambil resep obat di apotik RS m. m.Sekitar 98 % pasien rawat inap akan mengambil resep diapotik RS n. Sekitar 75 % pasien rawat jalan akan melakukan pemeriksaan laboratoriumdi RS o. Sekitar 95 % pasien rawat inap akan melakukan pemeriksaan laboratoriumdi rumah sakit menganalisis pendapatan rawatjalan, rawat inap, maupun penunjang medis. III. Kebutuhan Dana Kebutuhan dana didapatkan dengan melakukan Bencmarking dengan RS yang setaraf mengacu pada kota Semarang , Jogjakarta serta Solo.. Dari hasil tersebut didapatkan besarnya nilai proyek dengan bangunan 4 lantai,3 lantai dan 1 lantai dengan kapasitas seluruhnya 200 tempat tidur . Gedung untuk perawatan rawat inap meliputi : Kelas Suite , VVIP ,VIP ,Kelas IA dan IB,Kelas II,dan kelas III , serta pelayanan penunjang medik yang meliputi : Radiologi , Farmasi , Laboratorium , dan penunjang non medik serta layanan lainnya. Tabel berikut menggmbarkan jumlah kebutuhan dana untuk pembangunan rumah sakit RSCC : RINCIAN ANGGARAN PENGEMBANGAN PROYEK RUMAH SAKIT CONDONG CATUR DENGAN NILAI PROYEK Rp. 610.000.000.000,-

NO

CAPITAL EXPENDITURE

A

Pembangunan Runah sakit

1

Pengembangan lahan + Perijinan + Pengawasan

VILUME

Ls

JUMLAH NILAI RUPIAH

67,000,000,000.00

2 3 4 5

Pekerjaan Biaya Konstruksi Pekerjaan Gas Medis Pekerjaan M & E. Genzed Pengadan IT , Televisi dll

6 6 7 8

Ls

120,000,000,000.00

Ls Ls Ls

25,000,000,000.00

Transportasi / Ambulans & mobil dinas Pekerjaan Furniteure Pekerjaan Alkes

Ls

40.000.000.000,00

Ls

23.000,000,000.00

Ls

200,000,000,000.00

Biaya Operasional / Modal Kerja

Ls

50,000,000,000.00

Jumlah

60,000,000,000.00 25,000,000,000.00

610.000.000.000.oo

Struktur Modal yang dibuthkan adalah sebesar Rp 610.000.000.000,00( Enam Ratus Sepuluh Milya Rupiah ) IV. Proyeksi Laba Rugi Dengan mengacu pada perhitungan 10 tahun dan berdasarkan gamabaran proyeksi kemungkinan yang terjadi pada seluruh layanan rumah sakit ,maka akan diketahui pendapatan RSCC secar garis besar pendapatan ini dapat diklasifikasikan dengan melihat perkiraan pendapatan dan proyeksi Laba / Rugi dan cashflow rumah sakit yang terdiri dari : 1) Perkiraan Pendapatan : a) b) c) d) e) f) g) h)

Pendapatan Unit Rawat Inap Pendapatan Unit Rawat Jalan Pendapatan Unit Penunjang Pendapatan Jasa Visitae Pendapatan Unit Gawat Darurat Pendapatan Unit Kamar Operasi PendapatanUunit Persalinan Pendapatan Unit Polyklinik

2) Perkiraan Pengeluaran : A. Biaya / Pengeluaran Langsung B. Biaya / Pengeluaran Tidak Langsung Perkiraan pendapatan dilakukan dengan mengasumsikan perkiraan pelayanan yang akan menjadi Revenue Center serta dengan memperhatikan revenue center rumah sakit lain.

Secara garis besar sumber pendapatan berasl dari unit-unit : UGD , Rawt Inap , Rawat Jalan , Laboratorium , Radiologi , Farmasi , CT-Scan , USG / ECG/EEG/EKG/ECHO, Visitae , OK dan Persalinan. Hal tersebut dapat tercermin dalam penjelasan berikut : a) Pendapatan Rawat Inap Pendapatan ini didasrakan dari beberapa asumsi yang digunakn untuk menghitungnya yaitu :  Tarif Layanan Pada Tingkat Hunian pada masing2 kelas perawatan (BOR)  Rata-rata lama hari perawatan ► Tarif Pelayanan rawat Inap Dengan memperhatikan Need & Demand masyarakat , daya beli dan RS Swasta lain yang dijadikan acuan , maka tariff yang akan dibelakukan Kelas Rawat Inap

Tarif ( Rp )

Keterangan

Kelas III A Kelas II Kelas I Kelas Utama I Kelas Utama II VIP VVIP

50.000 100.000 150.000 300.000 250.000 525.000 650.000

Dokter Umum Dokter Umum Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Spesialis

Gawat Darurat

Tarif ( RP )

Keterangan

Kelas Umum

25.000

Dokter Umum

Kelas Spesialis

50.000

Dokter Spesialis

Kelas Rawat Intensif

Tarif ( Rp )

Keterangan

Kelas III B Kelas III A Kelas II Kelas I Kelas Utama II Kelas Utama I VIP VVIP

40.000 75.000 100.000 150.000 200.000 250.000 350.000 550.000

Dokter Umum Dokter Umum Dokter Umum Dokter Umum Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Spesialis Dokter Spesialis

► Bed Occupancy Rate ( BOR ) dan Average Length of Stay ( AVLOS ) Dengan memperhatikan rata-rata lama hari perwatan RS lain yang sejenis maka diperkirakan AVLOS pada RSCC berada pada kisaran 4 hari , hal ini didasrkan pada asumsi bahwa dalam operasionalisasi pertama bagi rumah sakit baru tidaklah mungkin mencapai tingkat hunian yang optimal Untuk Pendapatan rawat Inap dihitung berdasar skenario pemanfaatan tempat tidur dalam bentuk BOR , tingkatt pesimis ,tingkat moderat dan tingkat optimis :  BOR = 20 % ,  BOR = 40 % ,  BOR =70 % Perspektif ini menggunakan perhitungan : 1. BTO (Bed Turn Over Ratio) 2. GDR (Gross Death Rate) 3. NDR (Net Death Rate) 4.A - LOS Indikator

BOR ( % ) LOS ( rata2 hari ) TOI ( hari ) BTO ( hari ) GDR ( hari ) NDR ( hari )

Tahun

Tahun

Tahun

1

2

3

Nilai Ideal

40 %

60 %

75 %

60 – 85 %

5

5

5

6 -9 hari

0,8

0,8

1

1-3 hari

-

-

-

40 -50 kali

-

-

-

< 45 per 1000

-

-

-

< 45 per 1000

Pendapatan Rawat Inap Rawat inap terdiri dari 4 kelas yaitu VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III, dan ICC/ICCU. Sesuai dengan asumsi diatas, proyeksi pendapatan rawat inap dapat dilihat pada lampiran tabel IV-4. Berikut adalah proyeksi pendapatan rawat inap mulai tahun 1 hingga tahun 6 dapat dilihat pada gambar berikut. No A 1 2 3 4 5 6

Indikator Rawat Inap BOR ( % ) LOS / hr TOI ( hari ) BTO ( hari ) GDR ( hari NDR ( hari )

B 1 2

Rawat Jalan Out patiemt Medical Drug sales istration

3 4

Hari Bulan 30 3 1 15 25 25

12 12 12 12 12 12

30 30

12 12

30 30

12 12

Uraian

Tahun I

Pendapatan

Keterangan

3.415.166 18.500 10.348 500 300 250

I

Pemanfaatan TT Lama rawat 2 hari setelah dirawat TT tersisa Tiap 20 pasien keluar 2 hari setelah dirawat

213.750 Perawatan day off 1.395.000 Pemanfaatan saat perawatan 900.000. Penjualan saat tindakan 45.000.

satuan

Volume

indikator

jumlah

1

Penerimaan Rawat jalan

Bulan

12

2

Penerimaan Rawat Inap

Bulan

12

‘’

48,494,000

3

Penerimaan Penunjang Medik

Bulan

12

‘’

10,980,000

4

Penerimaan Penjualan Obat

Bulan

12

‘’

10,800,000

5

Penerimaan istrasi

Bulan

12

‘’

610,000

6

Penerimaan istrasi

Bulan

12

‘’

4,379,760

no

Uraian

satuan

1 2 3 4 5 6

Penerimaan Rawat jalan Penerimaan Rawat Inap Penerimaan Penunjang Medik Penerimaan Penjualan Obat Penerimaan istrasi Penerimaan istrasi

bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

BOR 40 %

Volume 12 12 12 12 12 12

indikator BOR 70 % ‘’ ‘’ ‘’ ‘’ ‘’

2,565,000

Jumlah 9,292,136 160,432,191 39,776,863 39,124,783 1,956,239 15,868,404

Proyeksi pendapatan rawat inap mulai tahun I - VI. 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

1.1.2 Pendapatan Rawat Jalan Pendapatan rawat jalan didasarkan asumsi yang digunakan untuk menghitung yaitu : a) Tarif Pelayanan Rawat Jalan b) Jenis Layanan c) Perkiraan Jumlah Layanan Rawat jalan a) Dengan memperhatikan RS lain yang ada ,maka tariff rawat jalan yang akan diberlakukan pada tahun pertama operasional RSCC adalah : Jenis Rawat Jalan

Tarif ( Rp)

Keterangan

Poli Umum

75.000,-

Per kali kunjungan

Poli Spesialis

125.000,-

Per kali kunjungan

Proyeksi jumlah pasien dan tarif seperti dalam asumsi yang disebutkan diatas akan mempengaruhi jumlah pendapatan berbagai poli di Rawat jalan. Dasar penetapan estiamasi kunjungan rawat jalan adalah dilihat dari angka mobiditas rawat jalan penduduk disekitar wilayah sasaran , jumlah kunjungan pasien jalan ke sarana layanan kesehatan ( bekisar antara 20 % s/d 35 % ) di wilayah sasaran dan dikaitkan dengan kemampuan rumah sakit umum untuk tahun pertama mencapai 9,2 % dari jumlah totalpenduduk diwilayah sasaran) atau 70 % dari kemampuan maksimal layanan rawat jalan rumah sakit umum dengan rata-rata kunjungan perhari mencalai 250 pengunjung yang berasal dari masyarakat dan tenaga kerja di wilayah sasaran

Berikut adalah tabel proyeksi jumlah pasien dan tarif untuk tahun I disetiap poli. NO 1 2

KETERANGAN J. PAS.

TARIF

2,965

25,000

- Periksa Dokter

2,372

85,000

Sederhana

949

5.000

- Kecil

712 712 -

10.000 15.000

POLI UMUM Periksa Dokter POLI PENYAKIT DALAM

- Sedang - Besar 3

4

POLI BEDAH

593 237 178 119 590

85.000 10.000 20.000 40.000 150.000

- Tindakan Kecil

1.186 474 356

85.000 5.000 10.000

- Tindakan Sedang

356

15.000

- Tindakan Besar

-

-

- Periksa Dokter

1.779

85.000

Tindakan Sederhana - Tindakan Kecil

712 534

10.000 20.000

- Tindakan Sedang

356

40.000

- Tindakan Besar

178

150.000

- Periksa Dokter

539

85.000

Tindakan Sederhana - Tindakan Kecil

237 178

10.000 20.000

- Tindakan Sedang

119

40.000

- Tindakan Besar

591

150.000

- Periksa Dokter Tindakan Sederhana - Tindakan Kecil - Tindakan Sedang - Tindakan Besar POLI ANAK - Periksa Dokter - Tindakan Sederhana

5

6

7

TH I

POLI KEBIDANAN & KANDUNGAN

POLI MATA

POLI THT

8

9

- Periksa Dokter

539

85.000

Tindakan Sederhana

237

10.000

- Tindakan Kecil - Tindakan Sedang

178 119

20.000 40.000

- Tindakan Besar POLI SYARAF - Periksa Dokter

59

150.000

539

85.000

Tindakan Sederhana

-

-

- Tindakan Kecil - Tindakan Sedang

-

-

- Tindakan Besar

-

-

- Periksa Dokter

1.189

85.000

Tindakan Sederhana - Tindakan Kecil - Tindakan Sedang

471 356 237

7.500 23.750 100.000

- Tindakan Besar

119

300.000

IGD - Periksa Dokter - Tindakan Kecil

3.650 1.825

25.000 25.000

- Tindakan Sedang - Tindakan Sedang

1.278 365

80.000 250.000

- Tindakan Besar

183

375,000

POLI GIGI

10

Hasil kali antara proyeksi jumlah pasien dan proyeksi tarif pada tabel diatas adalah proyeksi pendapatan rawat jalan dan IGD. 6 4 559.070

979.908

1..349.566

1.861.411

2 0 Tahun 1

Tahun 2

Tanun 3 Tahun 4

Pendapatan Radiologi Dari keempat jenis pemeriksaan radiologi yang biasa disediakan, kemudian dilakukan proyeksi terhadap setiap item tersebut. Berikut adalah tabel proyeksi jumlah pasien dan tarif untuk tahun I. Mo 1 2 3 4

Keterangan

Tahun

- Sederhana (rata-rata) - Sedang(rata-rata) - Canggih(rata-rata) - Khusus(rata-rata)

VOL. 1.989 1.492 994 497

TARIF 75.000 100.000 200.000 350.000

Hasil kali antara volume(jumlah pemeriksaan) dengan tarif proyeksi akan menghasilkan proyeksi pendapatan radiologi. Secara rinci, proyeksi pendapatan radiologi, pasien bedah, lab, farmasi dan pendapatan lainnya dapat dilihat pada lampiran tabel Proyeksi pendapatan radiologi untuk tahun I- III.

100% 100% 80% 50%

60%

40%

30%

20% 0% Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

1.1.4 Pendapatan pasien bedah Rata-rata jumlah pasien bedah per hari sebanyak 2 orang : Proyeksi Jumlah pasien &tarif bedah untuk tahun I sbb :

Jenis Operasi / Tarif Kelas

Volume

VVIP VIP Kelas I Kelas II Kelas III

100

3.500.000

150

2.500.000

146 215

1.500.000 1.000.000

300

750.000

Kecil

Sedang

Besar

Khusus

4.500.000

7.500.000

10.000.000

6.500.000

8.500.000

2.500.000 1.750.000

3.500.000 2.500.000

6.000.000 5.000.000

1.250.000

2.000.000

3.000.000

3.500.000

1.1.5 Pendapatan Laboratorium Sama seperti unit penunjang lainnya, pemeriksaan lab dikategorikan dalam 4 jenis pemeriksaan. Berikut adalah gambar proyeksi pendapatan lab dari tahun I hingga tahun III 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1

0.5 0

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

0

1.1.6 Pendapatan Farmasi dan Pendapatan Lainnya Pendapatan farmasi diperoleh dari penjualan obat kepada pasien di Rumahsakit. Sedangkan pendapatan lain-lain dihasilkan dari aktivitas pelayanan tambahan seperti rahab medik, ICU/ICCU, jasa kamar jenazah,ambulance, dll. Proyeksi pendapatan farmasi (apotik) sebesar 35% dari total pendapatan proyeksi minus pendapatan lain-lain. Sedangkan proyeksi pendapatan lain-lain sebesar 35% dari total pendapatan proyeksi. Kegiatan-kegiatan lain yang menghasilkan pendapatan RSCC berupa layanan Extramural dan Public services , Profit Sahring peralatan medis , pelaksanaan program Preventio Medicine dll, belum terhitung dalam pendapatan.

1.2. Proyeksi Biaya Dasar-dasar analisis proyeksi biaya operasional yang terjadi dan tidak termasuk biaya penyusutan adalah sebagai berikut A.. Asumsi Umum Pengeluaran 1 Upah karyawan diperkirakan naik 10 % 2. Biaya pemeliharaan : Yang dikeluarkan untuk aktiva tetap dengan estimasi biaya per tahun antara 1 % -3 % dari nlai aktiva .Biaya ini diperkirakan naik 10 %/ thn 3. Biaya Bahan Bakar : untuk pembelian Solar , oli , gas ,dll untuk generator dan pemanas biaya ini diperkirakan naik 5-10 % per tahun. Listrik , Air dan telpon : biaya ini diperkirakan naik 10 % per tahun 4. Biaya istrasi : kebutuhan kantor , peralatan diperkirakan naik 10 % / th 5. Biaya promosi : biaya iklan diperkirakan naik 10 % per tahun. 6. Biaya penyusutan : diperhitungkan menurut usia ekonomi dari aktiva tetap. 7. Biaya asuransi : Asuransi untuk seluruh aset rumah sakit diperkirakan mencapai 2 % dari nilai aktiva tetap per tahun dan biaya ini dianggap tetap selama operasional 8. Mortasi biaya pra operasional : biaya ini merupakan biaya pembebanan yang dikeluarkan dari awal hingga rumah sakit mulai beroperasi komersial. 9. Pajak penghasilan : dihitung dari tarif yang berlaku yaitu : a) Rp 0,- s/d Rp 10 juta = 5%, b) Rp 11 juta – Rp Rp 50 juta = 15 % , c) Rp 51 juta Rp seterusnya = 25 % . 10. Pajak Pertambahan Nilai : Dalam harga jual jasa diperhitungkan PPn dan dalam realisasinya nanti pajak yang dipungut akan langsung disetorkan setelah diperhitungkan dengan PP masukkan sehingga tidak diperhitungkan dalam proyeksi keuangan. B. Biaya kamar pasien umum sebesar 15% dari total pendapatan kamar pasien umum. Yang dimaksud dengan biaya ini adalah pengeluaran yang merupakan fasilitas kamar pasien seperti biaya bahan medis habis pakai yang tidak dibayar pasien. Yang tidak termasuk biaya kamar pasien adalah biaya penyusutan, gaji dan biaya obat yang dibayar pasien. C. Biaya kamar bedah sebesar 40% dari total pendapatan kamar bedah untuk jasa Rumahsakit. Biaya kamar adalah pengeluaran yang terjadi dikamar bedah yang merupakan fasilitas pasien kecuali biaya penyusutan, gaji, dan obat yang dibayar pasien. D. Biaya rawat jalan di proyeksikan sebesar 35% dari pendapatan rawat jalan. Yang tidak termasuk biaya rawat jalan adalah biaya penyusutan, gaji, dan obat

yang dibayar pasien. Biaya rawat jalan adalah segala bentuk pengeluaran yang terjadi dan merupakan fasilitas pasien rawat jalan kecuali ketiga item biaya tersebut. E. Biaya lab, Radiologi, sebesar 35% dari pendapatan masing-masing unit tersebut. Pada dasarnya definisi biaya-biaya adalah segala bentuk pengeluaran yang terjadi di setiap unit tersebut kecuali biaya penyusutan, gaji, dan obat yang dibayar pasien. Harga pokok penjualan obat farmasi (apotik) sebesar 75% dari pendapatannya. Sedangkan biaya atas pendapatan lainnya sebesar 10% atas pendapatannya Harga pokok penjualan obat adalah harga beli obat ditambah biaya lainnya diluar biaya penyusutan dan gaji. F. Biaya gaji diproyeksikan sebesar 30% dari total biaya min biaya pemeliharaan dan penyusutan. G. Biaya pemeliharaan untuk tahun pertama sebesar 10% dari total biaya min biaya penyusutan. Untuk tahun kedua dan selanjutnya meningkat 25% dari tahun pertama.  Asumsi Perhitungan Penyusutan : Lihat Tabel Biaya penyusutan : diperhitungkan menurut usia ekonomi dari aktiva tetap Depresiasi fisik metode linear selama 10 – 15 tahun kedepan terhitung berjalannya operasional RSCC Depresiasi peralatan medis garis lurus selama 4--5 tahun dan kemungkinanya diadakannya investasi tambahan.Depresaisi peralatan non medis dan peralatan penunjang lain metode garis lurus selama 20 tahun dan kemungkinannya diadakan investasi tambahan

2. Analisis Kelayakan Investasi / Analisa Keuangan

Dari analisis keuangan terhadap proyeksi cashflow dilakukan analisa indicator Pay back Periode dan Internal Rate of Return , karena payback period merupakan investasi yang menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi awal. Untuk menghitung PBP dengan cara diakumulasikan Cash flow dari tahun pertama s.d yang mendekati atau sudah bisa menutup ( sama dengan ) angka di investasi awal seperti tabel Payback Period terlampir Tingkat pengembalian modal nvestasi (payback period) terjadi pada tahun ke 11dan 5 bulan

2.1 Analisis Aliran Kas (Cash Flow) Prediksi terhadap aliran kas mengacu pada prediksi pendapatan dan biaya operasional rumah sakit.. Suatu investasi biasanya diakatakan layak secara ekonomis apabila Net Present Value (NPV) > 0. Apabila NPV< 0 investasi tersebut tidak layak secara ekonomis. Dalam menghitung NPV menggunakan formula Financial dengan langkah sbb : NPV = Total PV CashFlow – Total PV Investasi / Total PV Investasi X 100 %  Rate : suku bunga pada satu periode tertentu.  Values : NPV berdasarkan Discount rate , Future Payment (negative Values ) dan Income ( positive values ).  Suku bunga menggunakan deposito Bank Mandiri sebesar 6,25 %

2.2 Rekomendasi Kelayakan Investasi Berdasarkan proyeksi selisih antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar, dapat dilakukan penilaian mengenai kelayakan investasi pendirian RSCC dengan metode IRR Metode ini dilakukan dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang Cara penghitungan NPV yaitu menggunakan Fomula financial sebagai berikut : ► Values adalah suatu Array / Referen dari angka-angka yang ingin dikalkulasikan Internal Rate of Return nya. ► Guess : dugaan prosentase ( misal : 10 % = 0,1 ; 25 % = 0,25 ) PI ( Profatibilitas Index ) Profitability Index / Benefit cost ratio proyek untuk mengukur profitabilitas rencana investasi proyek yaitu dicari dengan jalan membandingkan jumlah seluruh present valuae net cash flow dengan nilai invesatasi proyek. PI = Jml PV cash inflow / jumlah PV invesatasi X 100 % Bila PI lebih tinggi dari 100 % berarti nilai keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Keterangan

a) Umur analisis ekonomi 17 tahun b) Pendapatan : Pemasukan 50 % tiap tahun berasal dari rawat inap , rawat jalan , apotik c) Biaya Operasional terdiri dari : ► Biaya tetap / Gaji

► Biaya Suplai , air , Listrik , biaya promosi , biaya perawatan dan pengembangan staf 15 % dari pendapatan ► Penyusutan dikurangi Pre Operating Cost dikurangi tanah dan perijinan ditambah transportasi dan Utilitas , parker dan Renigerator ► Pajak 25 % d) Pendapatan tambahan pada tahun ke 17 : a) Tanah naik 100 % b) Gedung memiliki nilai 50 % dari nilai bangunan

3. Analisis Kelayakan Investasi Alternatif

Kajian ini bersifat kajian keuangan alternatif (proyeksi minimal) rencana pendirian RSCC di kota Jogyakarta Analisis ini masih menggunakan berbagai asumsi proyeksi pendapatan dan proyeksi biaya seperti yang dijelaskan sebelumnya. Asumsi tambahan adalah 7,5% dari proyeksi pendapatan tidak tertagih (dalam bentuk piutang). Dengan asumsi tersebut, secara ekonomis investasi ini layak karena NPVmasih prositif

BAB VII KESIMPULAN & REKOMENDASI

A .Kesimpulan : a) Dari asumsi Cash flow diprediksikan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakanbisnis yang memungkinkan untuk dijalankan baik dari scenario pesimis apalagi optimis. b) Proyek pembangunan rumah sakit ini ditargetkan bias kembali modal dalam waktu 15 - 16 tahun tetapi dalam PBP dapat dilihat bahwa dalam jangka waktu 10 tahun untuk scenario optimis c) Data perhitungan NPV menunjukkan bahwa NPV > 0 % maka proyek ini dapat dijalankan. d) Perhitungan IRR optimis untuk NPV = 0 , IRR 15 % bisnis ini menunjukan bahwa akan mendapatkan keuntungan 15 %. , dengan demikian proyek ini layak untuk direalisasikan pendanaanya. B . Rekomendasi study Berdasarkan fakta hasil Studi Kelayakan Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Kesehatan pengembangan RS.Condong Catur direkomendasikan sebagai berikut : a. Layak didirikan Rumahsakit Umum yang setara tipe C + yaitu Rumahsakit yang b) menyediakan layanan rujukan terutama untuk 4 besar layanan (bedah,kebidanan dan kandungan, anak dan penyakit dalam) secara full time, namun juga melayani spesialisasi kecil (THT, Mata, Syaraf) a. Rumahsakit tersebut sebaiknya mempunyai pelayanan unggulan untuk rawat inap (VIP) dan IGD khususnya Trauma Center. Hal ini mengingat beberapa alas an sebagai berikut :  Berbagai Rumahsakit yang ada tidak mempunyai fasilitas pelayanangawat darurat yang sesuai dengan kebutuhan standar.  Tingginya kasus korban kecelakaan di yang berada dijalur selatan Jogyakarta yang padat. Berdasarkan UU NO. 34/1964 jumlah korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2011 mencapai 1.678 dengan jumlah klaim sebanyak Rp. 19.482.708.950.  Tingkat Utilisasi kamar VIP di Rumahsakit yang ada saat ini cukup tinggi. c. Jumlah tempat tidur di Rumahsakit yang akan dibangun berjumlah 200 TT ditambah 10 TT untuk ICU/ICCU, yang dapat dirinci sbb :  20 TT, kamar VIP,  30 TT, kamar kelas I,

  

60 TT, kamar kelas II, 80 TT, kamar kelas III dan, 10 TT, kamar ICU/ICCU

d. Lokasi pendirian Rumahsakit memliki luas minimal 3000 M2 dengan beberapa pertimbangan tempat seperti yang telah disebutkan. e. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, bukan hanya fasilitas medis yang perlu diperhatikan tetapi juga fasilitas pendukung seperti sistem informasi yang terintegrasi. Sebagai bagian dari pemerintahan kota Salatiga, RS.Condong Catur nantinya harus menjadi unit strategis yang mampu memberikan laporan up to date mengenai diagnose dan terapi pasien di rawat jalan, status kamar di rawat inap, sisa stok bahan medis di gudang farmasi hingga nilai transaksi dan lain-lain. f. Kebutuhan SDM dan struktur organisasi sebaiknya mengacu pada standar Rumahsakit tipe C.+ ( plus) g. Pembangunan RS.Condong Catur bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kondisi pasar ===============================================================

BAB 5 PROYEKSI PEMBIAYAAN A. PERHITUNGAN PENYUSUTAN / DEPRESIASI NO

URAIAN

KUMULATIF BIAYA 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Biaya Pengadan Tanah

0 16,372,744 24,948,000 6,771,600 1,692,900 207,900 524,762 2,328,750 36,871,875 7,204,143 10,091,250 27,972,945 29,919,780 302,737,500 10,246,500 477,890,649

Bangunan Penunjang Medik Bangunan Rawat Inap Type A Bangunan Rawat Inap Type B Bangunan Mes karyawan Bangunan Pendukung Bangunan Ipal & Reservoir Sarana & Prasarana Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal Pekerjaan Instalasi Telepon & Data Pekerjaan Instalasi gas Medis Pengadaan Mebeler Pengadaan Furniture Medik Pengadaan Alat & Peralatan Medis Pengadaan Alat Transport & Mesin JUMLAH

TAHUN 1 6

0

0

9

12

3

0

0

0

9 0%

12 0%

3 0%

TAHUN 2 6

0

TAHUN 3 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

9 10%

12 15%

3 20%

27 27 128 639 767 767 493 548 27 37 37 9 46 73

41 41 192 958 1,150 1,150 739 821 41 55 55 14 68 110

3,623

5,434

NILAI PENYUSUTAN ( Dalam Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 3 6 9

TAHUN 5 6

9

12

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 3 6 25%

9 30%

12 35%

55 55 256 1,278 1,533 1,533 986 1,095 55 73 73 18 91 146

68 68 319 1,597 1,916 1,916 1,232 1,369 68 91 91 23 114 183

82 82 383 1,916 2,300 2,300 1,478 1,643 82 110 110 27 137 219

96 96 447 2,236 2,683 2,683 1,725 1,916 96 128 128 32 160 256

110 110 511 2,555 3,066 3,066 1,971 2,190 110 146 146 37 183 292

7,245

9,057

10,868

12,679

14,491

15%

20%

TAHUN 3 TAHUN 3 25% 30%

36,450 32,400 107,100 378,000 302,400 226,800 97,200 54,000 1,234,350

54,675 48,600 160,650 567,000 453,600 340,200 145,800 81,000 1,851,525

72,900 64,800 214,200 756,000 604,800 453,600 194,400 108,000 2,468,700

91,125 81,000 267,750 945,000 756,000 567,000 243,000 135,000 3,085,875

109,350 97,200 321,300 1,134,000 907,200 680,400 291,600 162,000 3,703,050

127,575 113,400 374,850 1,323,000 1,058,400 793,800 340,200 189,000 4,320,225

145,800 129,600 428,400 1,512,000 1,209,600 907,200 388,800 216,000 4,937,400

164,025 145,800 481,950 1,701,000 1,360,800 1,020,600 437,400 243,000 5,554,575

182,250 162,000 535,500 1,890,000 1,512,000 1,134,000 486,000 270,000 6,171,750

182,250 162,000 535,500 1,890,000 1,512,000 1,134,000 486,000 270,000 6,171,750

200,475 178,200 589,050 2,079,000 1,663,200 1,247,400 534,600 297,000 6,788,925

200,475 178,200 589,050 2,079,000 1,663,200 1,247,400 534,600 297,000 6,788,925

20,250 27,000 18,000 9,000 33,750 72,000

30,375 40,500 27,000 13,500 50,625 108,000

40,500 54,000 36,000 18,000 67,500 144,000

50,625 67,500 45,000 22,500 84,375 180,000

60,750 81,000 54,000 27,000 101,250 216,000

70,875 94,500 63,000 31,500 118,125 252,000

81,000 108,000 72,000 36,000 135,000 288,000

91,125 121,500 81,000 40,500 151,875 324,000

101,250 135,000 90,000 45,000 168,750 360,000

101,250 135,000 90,000 45,000 168,750 360,000

111,375 148,500 99,000 49,500 185,625 396,000

180,000

270,000

360,000

450,000

540,000

630,000

720,000

810,000

900,000

900,000

990,000

9 10% 1,119,730 490,603 421,342 207,785 1,539,917 300,134 387,865 401,718 450,201 1,414,350 1,234,350 180,000 858,152 444,429 230,872 182,851 1,639,192 1,500,669 63,490 46,174 28,859

12 15% 1,679,595 735,905 632,013 311,677 2,309,876 450,201 581,798 602,576 675,301 2,121,525 1,851,525 270,000 1,287,228 666,643 346,308 274,276 2,458,789 2,251,004 95,235 69,262 43,289

TAHUN 3 3 6 20% 25% 2,239,460 2,799,325 981,207 1,226,508 842,683 1,053,354 415,570 519,462 3,079,835 3,849,793 600,268 750,335 775,730 969,663 803,435 1,004,294 900,401 1,125,502 2,828,700 3,535,875 2,468,700 3,085,875 360,000 450,000 1,716,304 2,145,380 888,858 1,111,072 461,744 577,180 365,702 457,127 3,278,385 4,097,981 3,001,338 3,751,673 126,980 158,725 92,349 115,436 57,718 72,148

9 30% 3,359,190 1,471,810 1,264,025 623,355 4,619,752 900,401 1,163,596 1,205,153 1,350,602 4,243,050 3,703,050 540,000 2,574,455 1,333,287 692,616 548,552 4,917,577 4,502,007 190,470 138,523 86,577

12 35% 3,919,055 1,717,112 1,474,696 727,247 5,389,711 1,050,468 1,357,528 1,406,011 1,575,702 4,950,225 4,320,225 630,000 3,003,531 1,555,501 808,053 639,978 5,737,173 5,252,342 222,214 161,611 101,007

6,571,341

9,857,012

13,142,683

19,714,024

22,999,695

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

9 50%

12 50%

3 55%

123 123 575 2,874 3,449 3,449 2,217 2,464 123 164 164 41 205 329

137 137 639 3,194 3,833 3,833 2,464 2,738 137 183 183 46 228 365

137 137 639 3,194 3,833 3,833 2,464 2,738 137 183 183 46 228 365

16,302

18,113

18,113

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 6 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 5 6 55%

9 60%

12 60%

3 65%

151 151 703 3,513 4,216 4,216 2,710 3,011 151 201 201 50 251 402

151 151 703 3,513 4,216 4,216 2,710 3,011 151 201 201 50 251 402

164 164 767 3,833 4,599 4,599 2,957 3,285 164 219 219 55 274 438

164 164 767 3,833 4,599 4,599 2,957 3,285 164 219 219 55 274 438

19,924

19,924

21,736

TAHUN 7 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 6 6 65%

9 70%

12 70%

3 70%

TAHUN 7 6 75%

12 75%

178 178 830 4,152 4,982 4,982 3,203 3,559 178 237 237 59 297 475

178 178 830 4,152 4,982 4,982 3,203 3,559 178 237 237 59 297 475

192 192 894 4,471 5,366 5,366 3,449 3,833 192 256 256 64 319 511

192 192 894 4,471 5,366 5,366 3,449 3,833 192 256 256 64 319 511

192 192 894 4,471 5,366 5,366 3,449 3,833 192 256 256 64 319 511

205 205 958 4,791 5,749 5,749 3,696 4,106 205 274 274 68 342 548

205 205 958 4,791 5,749 5,749 3,696 4,106 205 274 274 68 342 548

21,736

23,547

23,547

25,358

25,358

25,358

27,170

27,170

60%

65%

65%

70%

70%

218,700 194,400 642,600 2,268,000 1,814,400 1,360,800 583,200 324,000 7,406,100

218,700 194,400 642,600 2,268,000 1,814,400 1,360,800 583,200 324,000 7,406,100

236,925 210,600 696,150 2,457,000 1,965,600 1,474,200 631,800 351,000 8,023,275

236,925 210,600 696,150 2,457,000 1,965,600 1,474,200 631,800 351,000 8,023,275

255,150 226,800 749,700 2,646,000 2,116,800 1,587,600 680,400 378,000 8,640,450

255,150 226,800 749,700 2,646,000 2,116,800 1,587,600 680,400 378,000 8,640,450

255,150 226,800 749,700 2,646,000 2,116,800 1,587,600 680,400 378,000 8,640,450

273,375 243,000 803,250 2,835,000 2,268,000 1,701,000 729,000 405,000 9,257,625

273,375 243,000 803,250 2,835,000 2,268,000 1,701,000 729,000 405,000 9,257,625

111,375 148,500 99,000 49,500 185,625 396,000

121,500 162,000 108,000 54,000 202,500 432,000

121,500 162,000 108,000 54,000 202,500 432,000

131,625 175,500 117,000 58,500 219,375 468,000

131,625 175,500 117,000 58,500 219,375 468,000

141,750 189,000 126,000 63,000 236,250 504,000

141,750 189,000 126,000 63,000 236,250 504,000

141,750 189,000 126,000 63,000 236,250 504,000

151,875 202,500 135,000 67,500 253,125 540,000

151,875 202,500 135,000 67,500 253,125 540,000

990,000

1,080,000

1,080,000

1,170,000

1,170,000

1,260,000

1,260,000

1,260,000

1,350,000

1,350,000

9 60% 6,718,380 2,943,620 2,528,050 1,246,710 9,239,504 1,800,803 2,327,191 2,410,305 2,701,204 8,486,100 7,406,100 1,080,000 5,148,911 2,666,573 1,385,233 1,097,105 9,835,154 9,004,014 380,939 277,047 173,154

12 60% 6,718,380 2,943,620 2,528,050 1,246,710 9,239,504 1,800,803 2,327,191 2,410,305 2,701,204 8,486,100 7,406,100 1,080,000 5,148,911 2,666,573 1,385,233 1,097,105 9,835,154 9,004,014 380,939 277,047 173,154

TAHUN 6 3 6 65% 65% 7,278,245 7,278,245 3,188,922 3,188,922 2,738,721 2,738,721 1,350,602 1,350,602 10,009,462 10,009,462 1,950,870 1,950,870 2,521,124 2,521,124 2,611,164 2,611,164 2,926,305 2,926,305 9,193,275 9,193,275 8,023,275 8,023,275 1,170,000 1,170,000 5,577,987 5,577,987 2,888,788 2,888,788 1,500,669 1,500,669 1,188,530 1,188,530 10,654,750 10,654,750 9,754,349 9,754,349 412,684 412,684 300,134 300,134 187,584 187,584

9 70% 7,838,110 3,434,223 2,949,392 1,454,495 10,779,421 2,100,937 2,715,057 2,812,023 3,151,405 9,900,450 8,640,450 1,260,000 6,007,063 3,111,002 1,616,105 1,279,955 11,474,346 10,504,683 444,429 323,221 202,013

12 70% 7,838,110 3,434,223 2,949,392 1,454,495 10,779,421 2,100,937 2,715,057 2,812,023 3,151,405 9,900,450 8,640,450 1,260,000 6,007,063 3,111,002 1,616,105 1,279,955 11,474,346 10,504,683 444,429 323,221 202,013

TAHUN 7 3 6 70% 75% 7,838,110 8,397,975 3,434,223 3,679,525 2,949,392 3,160,063 1,454,495 1,558,387 10,779,421 11,549,380 2,100,937 2,251,004 2,715,057 2,908,989 2,812,023 3,012,882 3,151,405 3,376,505 9,900,450 10,607,625 8,640,450 9,257,625 1,260,000 1,350,000 6,007,063 6,436,139 3,111,002 3,333,217 1,616,105 1,731,541 1,279,955 1,371,381 11,474,346 12,293,943 10,504,683 11,255,018 444,429 476,174 323,221 346,308 202,013 216,443

12 75% 8,397,975 3,679,525 3,160,063 1,558,387 11,549,380 2,251,004 2,908,989 3,012,882 3,376,505 10,607,625 9,257,625 1,350,000 6,436,139 3,333,217 1,731,541 1,371,381 12,293,943 11,255,018 476,174 346,308 216,443

39,428,049

39,428,049

42,713,719

45,999,390

45,999,390

45,999,390

49,285,061

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

12 0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

B. DAFTAR PERKIRAAN BOR NO

KELAS PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ruang Suite Room Ruang Excutif Ruang VIP Kamar Type A Kamar Type B1 Kamar Type B2 Kamar Type C1 Kamar Type C2 Ruang OK Ruang VK Type A Ruang VK Type A Ruang ICU VIP Ruang ICU / ICCU One Day Care

JUMLAH T.TIDUR

3 0%

TAHUN 1 6 0%

TAHUN 2 6 0%

3 3 14 70 84 84 54 60 3 4 4 1 5 8

Jumlah

397

0

0

0

0

0

0

JUMLAH PER TRIWULAN TAHUN 4 3 6 40% 45%

C. PERKIRAAN PENERIMAAN KAMAR RAWAT INAP BERDASARKAN BOR NO

KELAS PERAWATAN

JUMLAH T.TIDUR

TARIP PER T.TIDUR 0%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ruang Suite Room Ruang Excutif Ruang VIP Kamar Type A Kamar Type B1 Kamar Type B2 Kamar Type C1 Kamar Type C2 Jumlah

3 3 14 70 84 84 54 60 372

1,350,000 1,200,000 850,000 600,000 400,000 300,000 200,000 100,000

3 4 4 1 5 8

750,000 750,000 500,000 1,000,000 750,000 1,000,000

Ruang OK Ruang VK Type A Ruang VK Type A Ruang ICU VIP Ruang ICU / ICCU One Day Care Jumlah

0

25

0

0%

0

0

TAHUN 1 TAHUN 1 0%

0

0%

0

0%

0

0

0

0

9 0%

12 0%

3 0%

0%

0

0

TAHUN 2 TAHUN 2 10%

35%

REVENUE / PENGHASILAN RAWAT INAP ( Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 TAHUN 4 40% 45% 50% 50% 55%

55%

TAHUN 5 TAHUN 5 60%

TAHUN 6 TAHUN 6 70%

TAHUN 7 TAHUN 7 75%

75%

D. PERKIRAAN REVENUE / PENERIMAAN RUMAH SAKIT NO A 1 2 3 B 1 2 3 4 C 1 2 D 1 2 3 E 1 2 3 4

DIVISI DAN UNIT BISNIS Divisi Rawat Jalan. - UBS Rawat Jalan Umum - UBS Rawat Jalan Spesialis - Sub Divisi Rekam Medik Div Gawat Darurat & Tindakan Medik. - UBS Gawat Darurat - UBS Tindakan Medik - UBS Rawat Intensif - UBS Persalinan Divisi Rawat Inap. - UBS Rawat Inap - UBS Tindakan Divisi Pelayanan Penunjang Medis. - UBS Radiologi - UBS Patologi Klinik & Mikrobiologi - UBS Rehabilitasi Medik Div Pelayanan Penunjang Non Medik - UBS Farmasi - UBS Gizi - UBS Promosi Kesehatan - UBS Pelayanan Binroh & Jenazah Jumlah

KUMULATIF BIAYA 411,500,766 180,296,727 154,843,072 76,360,967 565,919,610 110,299,174 142,540,472 147,631,203 165,448,762 519,773,625 453,623,625 66,150,000 315,370,793 163,327,624 84,845,519 67,197,651 602,403,183 551,495,872 23,332,518 16,969,104 10,605,690 2,414,967,978

3 0%

TAHUN 1 6 0%

TAHUN 2 6 0%

16,428,354

REVENUE / PENGHASILAN RUMAH SAKIT ( Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 TAHUN 5 3 6 9 12 3 6 40% 45% 50% 50% 55% 55% 4,478,920 5,038,785 5,598,650 5,598,650 6,158,515 6,158,515 1,962,413 2,207,715 2,453,017 2,453,017 2,698,318 2,698,318 1,685,367 1,896,038 2,106,708 2,106,708 2,317,379 2,317,379 831,140 935,032 1,038,925 1,038,925 1,142,817 1,142,817 6,159,669 6,929,628 7,699,587 7,699,587 8,469,545 8,469,545 1,200,535 1,350,602 1,500,669 1,500,669 1,650,736 1,650,736 1,551,461 1,745,394 1,939,326 1,939,326 2,133,259 2,133,259 1,606,870 1,807,729 2,008,588 2,008,588 2,209,447 2,209,447 1,800,803 2,025,903 2,251,004 2,251,004 2,476,104 2,476,104 5,657,400 6,364,575 7,071,750 7,071,750 7,778,925 7,778,925 4,937,400 5,554,575 6,171,750 6,171,750 6,788,925 6,788,925 720,000 810,000 900,000 900,000 990,000 990,000 3,432,607 3,861,683 4,290,759 4,290,759 4,719,835 4,719,835 1,777,716 1,999,930 2,222,145 2,222,145 2,444,359 2,444,359 923,489 1,038,925 1,154,361 1,154,361 1,269,797 1,269,797 731,403 822,828 914,254 914,254 1,005,679 1,005,679 6,556,769 7,376,366 8,195,962 8,195,962 9,015,558 9,015,558 6,002,676 6,753,011 7,503,345 7,503,345 8,253,680 8,253,680 253,959 285,704 317,449 317,449 349,194 349,194 184,698 207,785 230,872 230,872 253,959 253,959 115,436 129,866 144,295 144,295 158,725 158,725 26,285,366

29,571,036

32,856,707

32,856,707

36,142,378

36,142,378

42,713,719

49,285,061

E. PROYEKSI ALIRAN KAS ( CASH FLOW ) NO

A 1 2 3 4

URAIAN AKTIFITAS

PENERIMAAN DANA Modal Sendiri / Saham disetor Pinjaman dari Pemegang Saham Pinjaman dari Pihak II / Dana Investor Revenues / Pendapatan RS. JUMLAH PENERIMAAN ( A )

B I 1 2 3 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 III 1 2 3 4 5 6 7 IV 1 2 IV 1 2

PENGELUARAN BIAYA Biaya Legalitas & Perencanaan Biaya Legalitas & Perizinan Baru Biaya Perencanaan Bangunan Biaya Pengawasan / MK Biaya Tetap Biaya Tanah ( Equity RS. ) Bangunan Penunjang Medik Bangunan Rawat Inap Type A Bangunan Rawat Inap Type B Bangunan Mes karyawan Bangunan Pendukung Bangunan Ipal & Reservoir Sarana & Prasarana Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal Pekerjaan Instalasi Telepon & Data Pekerjaan Instalasi Gas Medis Pengadaan Mebeler Pengadaan Furniture Medik Pengadaan Alat & Peralatan Medis Pengadaan Alat Transport & Mesin Biaya Operasional Biaya Star Up Gaji, lembur & diklat Pegawai Belanja Pegawai Belanja Kelengkapan Medis Biaya Utilitas Biaya Pemeliharan Biaya Penyusutan Overhead & Pajak Biaya Proses & Overhead Pajak-Pajak PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Pengembalian Modal Investor JUMLAH ( I+II+III+IV )

KUMULATIF BIAYA

1,460,000 30,740,000 600,000,000 2,414,967,978 3,047,167,978

3 0%

TAHUN 1 6 0%

9 0%

12 0%

3 0%

TAHUN 2 6 0%

TAHUN 3 6 25%

9 10%

12 15%

3 20%

71,135,902

68,307,646

12 35%

71,098,907

76,718,423

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA ( Dalam Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 TAHUN 5 3 6 9 12 3 6 40% 45% 50% 50% 55% 55%

45,006,551

41,705,796

39,902,690

39,208,777

40,317,971

41,427,164

9,857,012

13,142,683

16,428,354

19,714,024

22,999,695

26,285,366

29,571,036

32,856,707

32,856,707

36,142,378

36,142,378

39,428,049

39,428,049

42,713,719

42,713,719

45,999,390

45,999,390

45,999,390

49,285,061

49,285,061

9,857,012

13,142,683

16,428,354

19,714,024

22,999,695

26,285,366

29,571,036

32,856,707

32,856,707

36,142,378

36,142,378

39,428,049

39,428,049

42,713,719

42,713,719

45,999,390

45,999,390

45,999,390

49,285,061

49,285,061

700,000 250,000 475,000

250,000 475,000

500,000 3,183,600 150,000 1,100,625 345,000 12,000 8,849,827

345,000 3,581,550 168,750 1,100,625 345,000 13,500 8,849,827

3,979,500 187,500 1,100,625 345,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,100,625 345,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,320,750 414,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,320,750 414,000 15,000 8,849,827

4,377,450 206,250 1,540,875 483,000 16,500 8,849,827

4,377,450 206,250 1,540,875 483,000 16,500 8,849,827

4,775,400 225,000 1,761,000 552,000 18,000 8,849,827

5,173,350 243,750 2,201,250 690,000 19,500 8,849,827

5,571,300 262,500 2,641,500 828,000 21,000 8,849,827

5,969,250 281,250 3,081,750 966,000 22,500 8,849,827

6,367,200 300,000 3,522,000 1,104,000 24,000 8,849,827

7,163,100 337,500 3,962,250 1,242,000 27,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

0 746,743

0 1,120,115

1,493,487

1,866,858

2,240,230

2,613,602

30,740,000 6,500,000 10,000,000

1,550,000

6,500,000 10,000,000 3,300,000 1,060,000 325,000 1,550,000 12,000,000 1,625,000

48,500,000 2,100,000

6,500,000 10,000,000 3,300,000 1,060,000 185,000 325,000 1,550,000 12,000,000 1,500,000 1,625,000 7,300,000 7,750,000 48,500,000 2,100,000

6,500,000 10,000,000 3,300,000 1,060,000 185,000 325,000 1,550,000 12,000,000 1,500,000 1,625,000 7,300,000 7,750,000 48,500,000 2,100,000

6,500,000 10,000,000 3,300,000 582,000 92,000 191,138 1,550,000 12,000,000 1,500,000 1,625,000 7,300,000 7,750,000 48,500,000 2,100,000

875,000 6,625,000 836,403 975,000 4,000,875 4,453,500 30,250,000 1,087,500

600,000

600,000

2,045,000 384,817,650 18,131,250 203,395,500 63,756,000 1,450,500 477,890,649 30,000,000 274,428,179

10,800,000

4,800,000

4,800,000

4,800,000

4,800,000

38,099,584

45,448,656

12 75%

6,571,341

30,740,000 36,383,875 55,440,000 15,048,000 3,762,000 462,000 1,166,138 8,625,000 54,625,000 5,336,403 7,475,000 25,900,875 27,703,500 224,250,000 9,487,500

46,892,656

3 70%

6,571,341

250,000 475,000

50,694,610

12 70%

0

725,000 750,000 475,000

53,500,114

TAHUN 7 6 75%

9 70%

152,200,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

750,000 475,000

58,221,467

3 65%

76,803,256

725,000 750,000 475,000

61,946,370

12 60%

85,844,710

725,000 750,000

67,876,247

TAHUN 6 6 65%

9 60%

91,135,000 117,425,000 127,705,000 137,260,000 148,144,863 1,460,000 30,740,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000

2,875,000 3,750,000 2,850,000

68,391,689

9 30%

53,491,640

3,883,875 5,440,000 1,848,000

0

600,000,000

2,986,973

3,360,345

3,733,717

3,733,717

4,107,088

4,107,088

4,480,460

4,480,460

4,853,832

4,853,832

5,227,203

5,227,203

5,227,203

5,600,575

5,600,575

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667

16,666,667 45,263,569

2,571,795,018

61,065,000

93,710,000

109,720,000 110,445,000 109,115,138

62,300,153

15,612,795

15,524,367

15,970,939

16,344,310

17,006,807

17,380,179

35,127,542

35,500,914

36,581,610

37,578,060

38,947,882

39,944,332

41,314,154

42,728,804

44,516,825

44,516,825

44,890,197

44,890,197

44,890,197

45,263,569

SALDO PER TRIWULAN ( A - B )

475,372,960

91,135,000

26,290,000

10,280,000

10,884,863

-62,300,153

-9,041,454

-5,667,355

-2,828,256

84,043

2,707,217

5,619,516

-8,842,176

-5,929,877

-3,724,903

-4,721,353

-2,805,504

-3,801,954

-1,886,105

-3,300,755

-1,803,106

-1,803,106

1,109,193

1,109,193

1,109,193

4,021,492

4,021,492

SALDO KAS AKHIR

475,372,960

91,135,000

117,425,000 127,705,000 137,260,000 148,144,863

85,844,710

76,803,256

71,135,902

68,307,646

68,391,689

71,098,907

76,718,423

67,876,247

61,946,370

58,221,467

53,500,114

50,694,610

46,892,656

45,006,551

41,705,796

39,902,690

38,099,584

39,208,777

40,317,971

41,427,164

45,448,656

53,491,640

9

12

3

9

12

9

12

3

9

12

3

9,555,000

F. PERHITUNGAN LABA-RUGI NO A 1

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9

URAIAN

KUMULATIF BIAYA

PENERIMAAN DANA Revenues / Pendapatan RS.

2,414,967,978

JUMLAH PENERIMAAN ( A )

2,414,967,978

PENGELUARAN BIAYA Biaya Star Up Gaji, lembur & diklat Belanja Pegawai Belanja Kelengkapan Medis Biaya Utilitas Biaya Pemeliharan Biaya Penyusutan Biaya Proses & Overhead Pajak-Pajak

2,045,000 384,817,650 18,131,250 203,395,500 63,756,000 1,450,500 477,890,649 30,000,000 274,428,179

JMLH PENGELUARAN ( B )

TAHUN 3 6

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA ( Dalam Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 TAHUN 5 3 6 9 12 3 6

3

TAHUN 1 6

9

12

3

TAHUN 2 6

6,571,341

9,857,012

13,142,683

16,428,354

19,714,024

22,999,695

26,285,366

29,571,036

32,856,707

32,856,707

36,142,378

36,142,378

39,428,049

39,428,049

42,713,719

42,713,719

45,999,390

45,999,390

45,999,390

49,285,061

49,285,061

0

0

0

0

0

0

6,571,341

9,857,012

13,142,683

16,428,354

19,714,024

22,999,695

26,285,366

29,571,036

32,856,707

32,856,707

36,142,378

36,142,378

39,428,049

39,428,049

42,713,719

42,713,719

45,999,390

45,999,390

45,999,390

49,285,061

49,285,061

600,000

600,000

500,000 3,183,600 150,000 1,100,625 345,000 12,000 8,849,827

345,000 3,581,550 168,750 1,100,625 345,000 13,500 8,849,827

3,979,500 187,500 1,100,625 345,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,100,625 345,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,320,750 414,000 15,000 8,849,827

3,979,500 187,500 1,320,750 414,000 15,000 8,849,827

4,377,450 206,250 1,540,875 483,000 16,500 8,849,827

4,377,450 206,250 1,540,875 483,000 16,500 8,849,827

4,775,400 225,000 1,761,000 552,000 18,000 8,849,827

5,173,350 243,750 2,201,250 690,000 19,500 8,849,827

5,571,300 262,500 2,641,500 828,000 21,000 8,849,827

5,969,250 281,250 3,081,750 966,000 22,500 8,849,827

6,367,200 300,000 3,522,000 1,104,000 24,000 8,849,827

7,163,100 337,500 3,962,250 1,242,000 27,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

10,800,000

4,800,000

4,800,000

4,800,000

4,800,000

0

1,455,914,728

10,800,000

4,800,000

4,800,000

4,800,000

5,400,000

600,000

LABA BERSIH ( A - B )

959,053,250

-10,800,000

-4,800,000

-4,800,000

-4,800,000

-5,400,000

-600,000

-8,316,454

-5,667,355

-2,828,256

84,043

2,707,217

5,619,516

LABA BERSIH KOMULATIP

959,053,250

-10,800,000

-15,600,000

-20,400,000

-25,200,000

-30,600,000

-31,200,000

-39,516,454

-45,183,808

-48,012,064

-47,928,021

-45,220,803

-39,601,287

9

12

3

9

12

3

9

12

TAHUN 6 6

TAHUN 7 6

12

746,743

1,120,115

1,493,487

1,866,858

2,240,230

2,613,602

2,986,973

3,360,345

3,733,717

3,733,717

4,107,088

4,107,088

4,480,460

4,480,460

4,853,832

4,853,832

5,227,203

5,227,203

5,227,203

5,600,575

5,600,575

14,887,795

15,524,367

15,970,939

16,344,310

17,006,807

17,380,179

18,460,875

18,834,247

19,914,944

20,911,394

22,281,215

23,277,665

24,647,487

26,062,137

27,850,159

27,850,159

28,223,530

28,223,530

28,223,530

28,596,902

28,596,902

7,824,491

10,736,790

12,941,764

11,945,314

13,861,163

12,864,713

14,780,562

13,365,912

14,863,561

14,863,561

17,775,860

17,775,860

17,775,860

20,688,159

20,688,159

-31,776,796

-21,040,007

-8,098,243

3,847,071

17,708,233

30,572,946

45,353,508

58,719,419

73,582,980

88,446,541

106,222,401 123,998,261 141,774,120 162,462,279 203,838,597

9

12

3

G. PAYBACK PERIOD / JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN INVESTASI NO

URAIAN 3

TAHUN 1 6

TAHUN 2 6

TAHUN 3 6

J U M L A H D A N A ( Dalam Ribuan Rupiah ) TAHUN 4 3 6 9 12

3

TAHUN 5 6

TAHUN 6 6

9

12

3

TAHUN 7 6

12

1

JUMLAH MODAL INVESTASI

632,200,000 643,000,000 647,800,000 652,600,000 657,400,000 662,800,000 663,400,000 671,716,454 677,383,808 680,212,064 680,128,021 677,420,803 671,801,287 663,976,796 653,240,007 640,298,243 628,352,929 614,491,767 601,627,054 586,846,492 573,480,581 558,617,020 543,753,459 525,977,599 508,201,739 490,425,880 449,049,562

2

LABA BERSIH PER TRIWULAN

-10,800,000

SISA INVESTASI

643,000,000 647,800,000 652,600,000 657,400,000 662,800,000 663,400,000 671,716,454 677,383,808 680,212,064 680,128,021 677,420,803 671,801,287 663,976,796 653,240,007 640,298,243 628,352,929 614,491,767 601,627,054 586,846,492 573,480,581 558,617,020 543,753,459 525,977,599 508,201,739 490,425,880 469,737,721 428,361,403

PAYBACK PERIOD / JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN INVESTASI =

-4,800,000

-4,800,000

-4,800,000

-5,400,000

11.50 Tahun

-600,000

-8,316,454

-5,667,355

-2,828,256

84,043

2,707,217

5,619,516

7,824,491

10,736,790

12,941,764

11,945,314

13,861,163

12,864,713

14,780,562

13,365,912

14,863,561

14,863,561

17,775,860

17,775,860

17,775,860

20,688,159

20,688,159

BAB 5 PROYEKSI PEMBIAYAAN A. PERHITUNGAN PENYUSUTAN / DEPRESIASI NO

URAIAN

KUMULATIF BIAYA 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Biaya Pengadan Tanah

0 16,372,744 24,948,000 6,771,600 1,692,900 207,900 524,762 2,328,750 36,871,875 7,204,143 10,091,250 27,972,945 29,919,780 302,737,500 10,246,500 477,890,649

Bangunan Penunjang Medik Bangunan Rawat Inap Type A Bangunan Rawat Inap Type B Bangunan Mes karyawan Bangunan Pendukung Bangunan Ipal & Reservoir Sarana & Prasarana Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal Pekerjaan Instalasi Telepon & Data Pekerjaan Instalasi gas Medis Pengadaan Mebeler Pengadaan Furniture Medik Pengadaan Alat & Peralatan Medis Pengadaan Alat Transport & Mesin JUMLAH

TAHUN 8 6

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 9 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 10 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 11 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 12 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 13 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 14 6

9

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

TAHUN 15 6

12

3

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

KET 12 0 303,199 462,000 125,400 31,350 3,850 9,718 43,125 682,813 133,410 186,875 518,018 554,070 5,606,250 189,750 8,849,827

B. DAFTAR PERKIRAAN BOR NO

KELAS PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ruang Suite Room Ruang Excutif Ruang VIP Kamar Type A Kamar Type B1 Kamar Type B2 Kamar Type C1 Kamar Type C2 Ruang OK Ruang VK Type A Ruang VK Type A Ruang ICU VIP Ruang ICU / ICCU One Day Care

3 80%

TAHUN 8 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 9 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 10 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 11 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 12 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 13 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 14 6 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 15 6 80%

12 80%

3 3 14 70 84 84 54 60 3 4 4 1 5 8

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

219 219 1,022 5,110 6,132 6,132 3,942 4,380 219 292 292 73 365 584

397

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

28,981

80%

80%

80%

80%

80%

80%

80%

80%

80%

80%

JUMLAH T.TIDUR

Jumlah

KET

C. PERKIRAAN PENERIMAAN KAMAR RAWAT INAP BERDA NO

KELAS PERAWATAN

JUMLAH T.TIDUR

TARIP PER T.TIDUR 80%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ruang Suite Room Ruang Excutif Ruang VIP Kamar Type A Kamar Type B1 Kamar Type B2 Kamar Type C1 Kamar Type C2 Jumlah

TAHUN 8 TAHUN 8 80% 80%

TAHUN 9 TAHUN 9 80% 80%

TAHUN 10 TAHUN 10 80% 80%

TAHUN 11 TAHUN 11 80% 80%

TAHUN 12 TAHUN 12 80% 80%

TAHUN 13 TAHUN 13 80% 80%

80%

TAHUN 14 TAHUN 14 80% 80%

80%

TAHUN 15 TAHUN 15 80% 80%

KET 80%

3 3 14 70 84 84 54 60 372

1,350,000 1,200,000 850,000 600,000 400,000 300,000 200,000 100,000

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

291,600 259,200 856,800 3,024,000 2,419,200 1,814,400 777,600 432,000 9,874,800

3 4 4 1 5 8

750,000 750,000 500,000 1,000,000 750,000 1,000,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

162,000 216,000 144,000 72,000 270,000 576,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

1,440,000

TAHUN 8 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 9 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 10 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 11 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 12 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 13 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

9 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 14 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

TAHUN 15 3 6 80% 80% 8,957,840 8,957,840 3,924,827 3,924,827 3,370,734 3,370,734 1,662,280 1,662,280 12,319,338 12,319,338 2,401,070 2,401,070 3,102,922 3,102,922 3,213,740 3,213,740 3,601,606 3,601,606 11,314,800 11,314,800 9,874,800 9,874,800 1,440,000 1,440,000 6,865,215 6,865,215 3,555,431 3,555,431 1,846,977 1,846,977 1,462,806 1,462,806 13,113,539 13,113,539 12,005,352 12,005,352 507,919 507,919 369,395 369,395 230,872 230,872

12 80% 8,957,840 3,924,827 3,370,734 1,662,280 12,319,338 2,401,070 3,102,922 3,213,740 3,601,606 11,314,800 9,874,800 1,440,000 6,865,215 3,555,431 1,846,977 1,462,806 13,113,539 12,005,352 507,919 369,395 230,872

Ruang OK Ruang VK Type A Ruang VK Type A Ruang ICU VIP Ruang ICU / ICCU One Day Care Jumlah

25

D. PERKIRAAN REVENUE / PENERIMAAN RUMAH SAKIT NO A 1 2 3 B 1 2 3 4 C 1 2 D 1 2 3 E 1 2 3 4

DIVISI DAN UNIT BISNIS Divisi Rawat Jalan. - UBS Rawat Jalan Umum - UBS Rawat Jalan Spesialis - Sub Divisi Rekam Medik Div Gawat Darurat & Tindakan Medik. - UBS Gawat Darurat - UBS Tindakan Medik - UBS Rawat Intensif - UBS Persalinan Divisi Rawat Inap. - UBS Rawat Inap - UBS Tindakan Divisi Pelayanan Penunjang Medis. - UBS Radiologi - UBS Patologi Klinik & Mikrobiologi - UBS Rehabilitasi Medik Div Pelayanan Penunjang Non Medik - UBS Farmasi - UBS Gizi - UBS Promosi Kesehatan - UBS Pelayanan Binroh & Jenazah Jumlah

KUMULATIF BIAYA 411,500,766 180,296,727 154,843,072 76,360,967 565,919,610 110,299,174 142,540,472 147,631,203 165,448,762 519,773,625 453,623,625 66,150,000 315,370,793 163,327,624 84,845,519 67,197,651 602,403,183 551,495,872 23,332,518 16,969,104 10,605,690 2,414,967,978

52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732

KET 17%

23%

22%

13%

25%

E. PROYEKSI ALIRAN KAS ( CASH FLOW ) NO

A 1 2 3 4

URAIAN AKTIFITAS

PENERIMAAN DANA Modal Sendiri / Saham disetor Pinjaman dari Pemegang Saham Pinjaman dari Pihak II / Dana Investor Revenues / Pendapatan RS. JUMLAH PENERIMAAN ( A )

B I 1 2 3 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 III 1 2 3 4 5 6 7 IV 1 2 IV 1 2

PENGELUARAN BIAYA Biaya Legalitas & Perencanaan Biaya Legalitas & Perizinan Baru Biaya Perencanaan Bangunan Biaya Pengawasan / MK Biaya Tetap Biaya Tanah ( Equity RS. ) Bangunan Penunjang Medik Bangunan Rawat Inap Type A Bangunan Rawat Inap Type B Bangunan Mes karyawan Bangunan Pendukung Bangunan Ipal & Reservoir Sarana & Prasarana Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal Pekerjaan Instalasi Telepon & Data Pekerjaan Instalasi Gas Medis Pengadaan Mebeler Pengadaan Furniture Medik Pengadaan Alat & Peralatan Medis Pengadaan Alat Transport & Mesin Biaya Operasional Biaya Star Up Gaji, lembur & diklat Pegawai Belanja Pegawai Belanja Kelengkapan Medis Biaya Utilitas Biaya Pemeliharan Biaya Penyusutan Overhead & Pajak Biaya Proses & Overhead Pajak-Pajak PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Pengembalian Modal Investor JUMLAH ( I+II+III+IV )

KUMULATIF BIAYA

3 80%

TAHUN 8 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 9 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 10 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 11 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 12 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 13 6 80%

9 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 14 6 80%

12 80%

3 80%

TAHUN 15 6 80%

12 80%

KET

60,425,432 67,359,223 74,293,014 81,226,805 88,160,597 95,094,388 102,028,179 108,961,970 115,895,762 122,829,553 129,763,344 136,697,135 143,630,926 150,564,718 157,498,509 164,432,300 171,366,091 178,299,883 185,233,674 192,167,465 215,767,923 239,368,381 262,968,839 286,569,297 310,169,755 333,770,213 380,971,128 404,571,586 428,172,044 475,372,960 1,460,000 30,740,000 600,000,000 2,414,967,978

52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732

3,047,167,978

52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732

2,875,000 3,750,000 2,850,000 30,740,000 36,383,875 55,440,000 15,048,000 3,762,000 462,000 1,166,138 8,625,000 54,625,000 5,336,403 7,475,000 25,900,875 27,703,500 224,250,000 9,487,500 2,045,000 384,817,650 18,131,250 203,395,500 63,756,000 1,450,500 477,890,649

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

30,000,000 274,428,179

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

600,000,000

16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667 16,666,667

2,571,795,018

\ 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 45,636,940 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274

SALDO PER TRIWULAN ( A - B )

475,372,960

6,933,791

SALDO KAS AKHIR

475,372,960

60,425,432 67,359,223 74,293,014 81,226,805 88,160,597 95,094,388 102,028,179 108,961,970 115,895,762 122,829,553 129,763,344 136,697,135 143,630,926 150,564,718 157,498,509 164,432,300 171,366,091 178,299,883 185,233,674 192,167,465 215,767,923 239,368,381 262,968,839 286,569,297 310,169,755 333,770,213 380,971,128 404,571,586 428,172,044 475,372,960

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

6,933,791

23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458

F. PERHITUNGAN LABA-RUGI NO

URAIAN

KUMULATIF BIAYA 3

A 1

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TAHUN 8 6

9

12

3

TAHUN 9 6

9

12

3

TAHUN 10 6

9

12

3

TAHUN 11 6

9

12

3

TAHUN 12 6

9

12

3

TAHUN 13 6

9

12

3

TAHUN 14 6

12

3

TAHUN 15 6

KET 12

PENERIMAAN DANA Revenues / Pendapatan RS.

2,414,967,978

52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732

JUMLAH PENERIMAAN ( A )

2,414,967,978

52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732 52,570,732

PENGELUARAN BIAYA Biaya Star Up Gaji, lembur & diklat Belanja Pegawai Belanja Kelengkapan Medis Biaya Utilitas Biaya Pemeliharan Biaya Penyusutan Biaya Proses & Overhead Pajak-Pajak

2,045,000 384,817,650 18,131,250 203,395,500 63,756,000 1,450,500 477,890,649 30,000,000 274,428,179

JMLH PENGELUARAN ( B )

1,455,914,728

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

7,959,000 375,000 4,402,500 1,380,000 30,000 8,849,827

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

5,973,947

28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274 28,970,274

LABA BERSIH ( A - B )

959,053,250

23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458

LABA BERSIH KOMULATIP

959,053,250

227,439,055 251,039,513 274,639,971 298,240,429 321,840,887 345,441,344 369,041,802 392,642,260 416,242,718 439,843,176 463,443,634 487,044,092 510,644,550 534,245,008 557,845,466 581,445,924 605,046,381 628,646,839 652,247,297 675,847,755 699,448,213 723,048,671 746,649,129 770,249,587 793,850,045 817,450,503 864,651,418 888,251,876 911,852,334 959,053,250

G. PAYBACK PERIOD / JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN NO

URAIAN 3

TAHUN 8 6

9

12

3

TAHUN 9 6

9

12

3

TAHUN 10 6

9

12

3

TAHUN 11 6

9

12

3

TAHUN 12 6

9

12 -20,047,297

JUMLAH MODAL INVESTASI

2

LABA BERSIH PER TRIWULAN

23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458

SISA INVESTASI

404,760,945 381,160,487 357,560,029 333,959,571 310,359,113 286,758,656 263,158,198 239,557,740 215,957,282 192,356,824 168,756,366 145,155,908 121,555,450 97,954,992 74,354,534 50,754,076 27,153,619

PAYBACK PERIOD / JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN INVESTASI

428,361,403 404,760,945 381,160,487 357,560,029 333,959,571 310,359,113 286,758,656 263,158,198 239,557,740 215,957,282 192,356,824 168,756,366 145,155,908 121,555,450 97,954,992 74,354,534 50,754,076 27,153,619

3,553,161

1

3,553,161

-20,047,297 -43,647,755

3

TAHUN 13 6

9

12

3

TAHUN 14 6

12

3

TAHUN 15 6

KET 12

MENGHITUNG NPV - PI - ARR - IRR NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 13 14 15 16 17 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 53 54 55 56 57 58 59 60

UMUR INVES TAHUN Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3 Tahun 4

Tahun 5 Tahun 10

Tahun 11

Tahun 12

Tahun 13 Tahun 14

Tahun 15

ALIRAN KAS MASUK BERSIH

TRI W DEPRESIASI LABA BERSIH 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4

0 0 0 0 0 0 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827 8,849,827

-10,800,000 -4,800,000 -4,800,000 -4,800,000 -5,400,000 -600,000 -8,316,454 -5,667,355 -2,828,256 7,824,491 10,736,790 12,941,764 11,945,314 13,861,163 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458 23,600,458

JUMLAH -10,800,000 -4,800,000 -4,800,000 -4,800,000 -5,400,000 -600,000 533,373 3,182,472 6,021,571 16,674,317 19,586,616 21,791,590 20,795,140 22,710,990 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285 32,450,285

JUMLAH 477,890,649 959,053,250 1,436,943,899 PRESENT VALUE CASH INFLOW PRESENT VALUE INVESTASI NET PRESENT VALUE ( NPV ) PROFITABILITY INDEK ( P I ) AVERAGE RETURN ON INVESTMENT ( ARR ) INTERNAL RATE OF RETURN ( IRR )

BUNGA 3.66% BUNGA 12.04% KOEF DF PV C INFLOW KOEF DF PV C INFLOW

0.991 0.982 0.973 0.938 0.930 0.921 0.913 0.905 0.754 0.747 0.740 0.734 0.727 0.720 0.714 0.707 0.701 0.695 0.688 0.682 0.676 0.652 0.646 0.640 0.634 0.628 0.623 0.617 0.612

0 0 0 0 0 0 528,538 3,125,030 5,859,280 15,644,503 18,210,335 20,076,696 18,984,973 20,546,081 24,468,521 24,246,695 24,026,879 23,809,056 23,593,207 23,379,316 23,167,363 22,957,332 22,749,206 22,542,966 22,338,595 22,136,078 21,935,396 21,150,700 20,958,952 20,768,942 20,580,655 20,394,074 20,209,185 20,025,973 19,844,421

0.971 0.942 0.915 0.813 0.789 0.766 0.743 0.722 0.399 0.387 0.376 0.365 0.354 0.344 0.334 0.324 0.315 0.305 0.296 0.288 0.279 0.248 0.241 0.234 0.227 0.220 0.214 0.208 0.202

0 0 0 0 0 0 517,785 2,999,177 5,508,914 13,548,126 15,449,318 16,686,204 15,457,854 16,388,611 12,938,958 12,560,822 12,193,736 11,837,378 11,491,435 11,155,601 10,829,583 10,513,092 10,205,850 9,907,588 9,618,042 9,336,958 9,064,089 8,050,059 7,814,799 7,586,414 7,364,704 7,149,473 6,940,532 6,737,697 6,540,790

1,112,407,975 1,112,407,975 630,895,000 481,512,975 176.32 19.00

630,895,000 630,895,000 630,895,000 0 100.00 19.00

3.66

12.04