Shinnihongokisoi 6881k

Shin Nihon go Kiso I

PELAJARAN 1 1. Kata Benda Dalam bahasa Jepang, kecuali untuk beberapa kata saja, Kata Benda tidak mempunyai bentuk jamak. Contoh: Watashi wa Indonesia jin desu ----- Saya adalah orang Indonesia Anata wa Nihon saabo no kaishain desu ka ----- Apakah anda karyawan PT. Japan Servo?

2. Partikel (wa, mo, ka dan no) Dalam bahasa Jepang, Kata Benda dan frase diikuti oleh sebuah partikel untuk menunjukkan hubungannya. Partikel ini ada bermacam-macam begitu pula cara pemakaiannya. 2.1

Partikel wa Kata Benda wa Wa menunjukkan tentang topik atau subjek si pembicara Contoh: Watashi wa kenshuusei desu. ----- Saya adalah peserta training

2.2

Partikel mo (mo = juga) Kata Benda mo Mo fungsinya sama dengan wa menunjukkan yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat, tapi mo digunakan untuk kalimat yang prediketnya sama dengan yang sudah diketahui pada kalimat sebelumnya. Contoh: Suzuki san wa nihon jin desu ----- Pak Suzuki adalah orang Jepang. Honda san mo nihon jin desu ----- Pak Honda juga orang Jepang.

2.3

Partikel ka Kalimat ka Ka diletakkan pada akhir kalimat untuk membuat kalimat tanya. Seperti halnya kalimat tanya dalam bahasa Indonesia, nada suara pada akhir kalimat tanya ditinggikan. Contoh: Anata wa kenshuusei desu ka ----- Apakah anda peserta training. Hige, Hachigatsu, 2003 Page_1

Shin Nihon go Kiso I 2.4

Partikel no Kata Benda no Kata Benda No menghubungkan dua Kata Benda, Kata Benda yang di depan menerangkan Kata Benda yang di belakang. Penggunaan no : 1. no digunakan menunjukkan kata kepunyaan. Contoh: Watashi no hon desu ----- Buku saya 2. Kata Benda setelah no dapat dihilangkan apabila tanpa Kata Benda itupun benda yang dimaksud sudah dimaklumi. Tetapi kalau Kata Benda yang menyusul no adalah orang maka Kata Benda umumnya tidak dihilangkan. Contoh: Kore wa anata no tegami desu ka ----- Apakah ini surat anda? Hai, watashi no (tegami) desu ----- Ya, punya saya. Are wa dare no kaban desu ka ----- Itu tas siapa? Kimura sa no (kaban) desu ----- Itu punya sdri Kimura. Anata wa Tokyo Kikai no kenshuusei desu ka ----- Apakah anda peserta training PT. Tokyo Kikai? Hai, Tokyo Kikai no kenshuusei desu ----- Ya, peserta training PT. Tokyo kikai.

3. Desu Bentuk Pemakaian Desu. Dipakai pada akhir kalimat yang prediketnya Kata Benda atau Kata Sifat, dan menunjukkan penilaian atau kesimpulan. Selain itu juga untuk memperlihatkan perasaan hormat pada lawan berbicara. Positif Negatif

desu dewa arimasen

4. – San Dalam bahasa Jepang menyebutkan nama orang lain selalu diikuti dengan kata – san, tetapi –san tidak pernah dipakai waktu menyebutkan nama sendiri.

Hige, Hachigatsu, 2003 Page_2

Shin Nihon go Kiso I Contoh: Watashi wa Kimura desu ----- Saya (adalah) Kimura. Anata wa Tanaka san desu ka ----- Apakah anda tuan Tanaka

5. Kalimat Tanya Dalam bahasa Jepang ada 2 jenis kalimat tanya. 5.1 Kalimat tanya yang menggunakan Partikel ka (apakah) pada akhir kalimat. Contoh: Anata wa kenshuusei desu ka. ----- Apakah saudara peserta training? Hai, kenshuusei desu. ----- ya, (saya) peserta training Iie, kenshuusei dewa arimasen. ----- bukan, saya bukan peserta training Kalimat Tanya yang seperti ini selalu diikuti dengan jawaban “Hai= Ya” atau “Iie Tidak/Bukan” 5.2

Kalimat Tanya yang mengandung Kata Tanya Contoh: Ano hito wa dare desu ka ----- Orang itu siapa Rao san desu ----- Tuan Rao Kalimat Tanya yang seperti ini tidak dapat dijawab dengan jawaban “Hai atau Iie”

6. – Sai -Sai dipakai untuk menunjukkan usia dan tempatnya diletakkan setelah Kata Bilangan. Untuk menanyakan usia dipakai kata tanya nan. Nan Sai desu ka. Kalau hendak menanyakan dalam bentuk sopan dipakai o-ikutsu (o-menunjukan bentuk sopan) Contoh: Tanakan san wa nan sai desu ka ----- Berapa umur Tuan Tanaka? (Watashi) wa 28 sai desu



PELAJARAN 2 1. Kata Penunjuk 1.1

Kore, Sore, Are. Kore digunakan untuk menunjukkan benda yang ada di dekat sipembicara. Sore digunakan untuk menunjukkan benda yang ada di dekat orang yang di ajak bicara. Are digunakan untuk menunjukkan benda yang jauh dari si pembicara maupun yang diajak bicara. Contoh: Kore wa hon desu ----- Ini adalah buku

1.2

Kono, Sono, Ano. Kore, sore dan Are tidak bisa langsung disusul dengan Kata Benda, pada waktu hendak menerangkan Kata Benda dipakai kono, sono dan ano yang letaknya di depan Kata Benda. Contoh: Kono hon wa watashi no desu ----- Buku ini kepunyaan saya

2. Hai, Soo Desu. Iie, Soo Dewa Arimasen Dalam menjawab kalimat tanya yang prediketnya Kata Benda, sering dipakai soo: soo desu atau soo dewa arimasen. Jika kalimat tanya yang prediketnya kata kerja tidak dapat digunakan soo desu dan soo dewa arimasen sebagai jawabannya. Contoh: Anata wa Nihon saabo no kaishain desu ka ----- Apakah anda karyawan PT. Japan Servo. Hai, Nihon saabo no kaishain desu ----- Ya, saya karyawan PT Japan Servo Hai, soo desu ----- Ya, begitu. Iie, Nihon saabo no kaishain dewa arimasen ----- Bukan, saya bukan karyawan PT. Japan Servo. Iie, soo dewa arimasen ----- Bukan, bukan begitu.

3. Kalimat Tanya Untuk membuat kalimat tanya bentuk pilihan digunakan ka untuk setiap kalimat yang akan dipilih.


Shin Nihon go Kiso I Contoh: Sore wa boorupen desu ka, enpitsu desu ka. ----- Itu bolpoin atau pensil Boorupen desu ----- Bolpoin Karena kalimat tanya ini berupa bentuk pilihan maka dalam hal ini tidak dipakai Hai atau Iie



PELAJARAN 3 1. Koko, Soko, Asoko dan Doko Digunakan untuk menunjukkan tempat suatu benda berada. Contoh: Ginko wa doko ni arimasuka ----- Bank ada di mana Asoko ni arimasu ----- Ada di sana (jauh dari pembicara dan, yang diajak bicara)

2. Kochira, Sochira dan Achira Selain untuk menunjukkan tempat suatu benda berada kochira, sochira dan achira juga merupakan bentuk sopan dari kata tunjuk Koko, Soko dan Asoko.

3. Doko dan Dochira Kata tanya penunjuk ini mempunyai dua arti: Pertama untuk menanyakan nama suatu perusahaan / instansi dan yang kedua untuk menanyakan tempat perusahaan / instansi Contoh: Anata no kaisha wa dochira desu ka ----- Anda bekerja di perusahaan apa? Anata no kaisha wa doko desu ka ----- Anda bekerja di mana?

4. Kata Ganti Penunjuk dan Kata Sifat Kata Ganti Kata Penunjuk Kata Penunjuk Kata Penunjuk Penunjuk Kata Sifat Tempat Arah/Pihak/ Tempat kore ini kono ini Koko Sini kochira Sebelah sini sore itu sono Itu Soko Sana sochira Sebelah sana Are itu Ano itu Asoko sana achira Sebelah sana dore yang mana dono mana Doko dimana dochira sebelah mana

5. Partikel ka Kalimat ka Partikel ka pada akhir kalimat tidak selalu menandakan bahwa kalimat itu adalah kalimat tanya, ka mungkin pula untuk menegaskan apa yang dimaksud lawan bicara. Contoh: Kaban-uriba wa doko desuka. ----- Bagian penjualan tas dimana Hige, Hachigatsu, 2003 Page_6

Shin Nihon go Kiso I Kaban-uriba desu ka. 5-kai desu. ----- Oh, bagian penjualan tas, Di tingkat 5.

PELAJARAN 4 Hige, Hachigatsu, 2003 Page_7


1. –Masu Masu adalah imbuhan pada akhir kata kerja yang dipakai untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Contoh: Nemasu Okimasu Hatarakimasu

2. Konjugasi Masu Dalam bahasa Jepang selain dari konjugasi (perubahan bentuk) kata kerja menurut waktu lampau dan waktu prefeksi, ada pula bentuk kenyataan yang tak ada kaitannya dengan waktu. Misalnya kebiasaan, bentuk waktu sekarang dan waktu depan.

Positif Negatif

Non- Waktu Lampau (oki)-masu (oki)-masen

Waktu Lampau (oki)-mashita (oki)-masendeshita

Contoh: Mai asa 6 ji ni okimasu ----- Setiap pagi bangun jam 6 Ashita 6 ji ni okimasu ----- Besok bangun jam 6 Kinoo 6 ji ni okimashita ----- Kemaren bangun jam 6

3. –ji, -fun (-pun) Untuk menunjukkan waktu dipergunakan Kata Bantu Bilangan sbb: -

-

ji (jam) ichi-ji ni-ji san-ji yo-ji go-ji roku-ji fun (menit) ip-pun ni-fun san-pun yon-pun go-fun rop-pun

jam 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam 6

shichi-ji hachi-ji ku-ji juu-ji juu cihi-ji juu ni-ji

jam 7 jam 8 jam 9 jam 10 jam 11 jam 12

1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit 6 menit

nana(shichi)-fun hap-pun kyuu-fun jup (jip)-pun nan-pun

7 menit 8 menit 9 menit 10 menit berapa menit

4. Partikel ni Kata Benda (waktu) "ni" Kata Kerja

Kata Benda (waktu) Kata Kerja


Shin Nihon go Kiso I Partikel ni digunakan untuk menunjukkan waktu kejadian yang dilakukan oleh Kata Benda, apabila waktu itu tidak dinyatakan dengan suatu bilangan, maka ni tidak dipakai. Tetapi jika waktu yang digunakan adalah hari ni boleh dipakai dan boleh pula tidak. Contoh: Watashi wa 6 ji ni okimasu ----- Saya bangun jam 6 9 gatsu 15 nichi ni nihon e ikimashita ----- Pergi ke Jepang tanggal 15 Sept. Nichi-yoobi ni Tookyoo e ikimasu ----- Hari minggu saya akan ke Tokyo

5. Partikel Kara dan Made Kata Benda (waktu/tempat) kara, Kata Benda (waktu/tempat) made 5.1

Kara menunjukkan titik permulaan waktu/tempat, sedangkan made menunjukkan titik akhir waktu/tempat. Contoh: 9 ji kara 5 ji made hatarakimasu ----- Saya bekerja dari jam 9 sampai jam 5 Tookyoo kara Oosaka made dono gurai kakarimasuka ----- Dari Tokyo sampai Osaka makan waktu berapa lama

5.2

–kara belum tentu selalu digunakan bersama –made.

Contoh: 9 ji kara nihon go o benkyoo shimasu ----- Saya belajar bahasa Jepang dari jam 9 12 ji made nihon go o benkyoo shimasu ----- Saya belajar bahasa Jepang sampai jam 12. 5.3. kara dan made belum tentu selalu diikuti oleh Kata Kerja. Contoh: Nihon go no benkyoo wa 9 ji kara desu ----- Pelajaran bahasa Jepang dari jam 9

6. Soo desu ka Ini bukan kalimat tanya, tapi sekedar untuk memperlihatkan bahwa kita mengikuti pembicaraan lawan, jadi intonasi pada akhir kalimat tidak dinaikkan. Contoh: Nihon go no benkyoo wa nan ji made desu ka ----- Pelajaran bahasa Jepang sampai jam berapa 12 –ji made desu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_9

Shin Nihon go Kiso I ----- Sampai jam 12 Soo desu ka ----- Oh, begitu

7. Partikel ne Kalimat ne Partikel ne pada akhir kalimat dipakai untuk menekankan perasaan kepada yang diajak bicara, atau waktu mengharapkan persetujuan yang diajak bicara. Contoh: Benkyoo wa 9 ji kara 5 ji made desu ----- Pelajaran saya dari jam 9 sampai jam 5. Sore wa taihen desu ne -----Kalau begitu berat, ya Ii satsu desu ne ----- Kemejanya bagus ya Kore desu ka. Tomodachi ni moraimashita ----- Yang ini? Saya mendapat dari teman.

PELAJARAN 5



1. Partikel e Kata Benda (tempat) e

Ikimasu Kimasu kaerimasu

Pergi Datang ke Kata Benda (tempat) Pulang

Partikel e menunjukkan arah gerakan atau tempat tujuan yang dinyatakan oleh Kata Kerja ikimasu, kimasu, kaerimasu.

2. Kata Tanya + Partikel + mo + Negatif doko (e) Nani Dare

mo ~ - masen

tidak …

(ke) mana-mana apa-apa siapa-siapa

Apabila Kata tanya langsung disusul dengan Partikel mo yang kemudian diikuti dengan bentuk negatif, maka kalimat itu bukanlah kalimat tanya, melainkan menunjukkan bentuk negatif mutlak. Contoh: Doko e mo ikimasen ----- Tidak pergi ke mana-mana Nani mo tabemasen ----- Tidak makan apa-apa Dare mo imasen ----- Tidak ada siapa-siapa

3. Partikel de Kata Benda (kenderaan) de …..

Naik (kendaraan) …..

Partikel de disini menunjukkan alat angkutan yang dipakai dalam Kata Kerja ikimasu, kimasu. Contoh: Densha de kimasu ----- Saya datang dengan kereta api

4. Partikel to Kata Benda (orang) to …..

Dengan (orang) …..

Partikel to setelah Kata Benda yang menunjukkan orang berarti bersama atau dengan. Contoh: Tomodachi to nihon e kimashita ----- Datang ke Jepang dengan teman.



5. Partikel yo Kalimat yo Partikel yo pada akhir kalimat berfungsi menekankan hal yang ingin kita beritahukan kepada lawan bicara. Partikel yo yang diucapkan terlalu kuat bisa memberikan kesan memaksa. Contoh: Kono densha wa Yokohama e ikimasu ka ----- Apakah kereta api ini pergi ke Yokohama Iie, ikimasen. 3 ban sen desu yo -----Tidak, Yang ke Yokohama di peron 3 Kono mise wa hanbaagu ga oishii desu yo ----- Hamburger di toko ini enak lho.

PELAJARAN 6



1. Partikel o Kata Benda O Kata Kerja Transitif Kata Bantu O menunjukkan objek atau tujuan dari kata kerja transitif. Berbeda dengan kalimat bahasa Indonesia, dalam kalimat bahasa Jepang urutanya adalah: Subjek ~ Objek / Tujuan ~ Kata Kerja Contoh: Kohii o nomimasu ----- Saya minum kopi Shatsu o kaimasu ----- Saya membeli kemeja

2. Partikel de Kata Benda (tempat) de ….. Partikel de menunjukkan tempat terjadinya suatu kejadian. Contoh: Kyooshitsu de nihon go o benkyooshimasu ----- Saya belajar bahasa Jepang di kelas.

3. Partikel to Kata Benda to Kata Benda Partikel to digunakan untuk menghubungkan kata-kata benda yang setaraf dan menyebutkannya satu persatu secara kongkrit. Contoh: Pan to tamago o tabemasu ----- Saya makan roti dan telur.

4. Nan dan Nani Kedua kata Tanya ini mempunyai arti yang sama yaitu apa: nan dipakai dalam hal-hal sebagai berikut: 4.1 Kata yang menyusulnya diawali denga huruf d, n, atau t. Contoh: Nan desu ka ----- Apa ? Nan no kaisha desu ka ----- Perusahaan apa? Nan to iimashita ka ----- Apa katanya? 4.2 Disusul dengan Kata Bantu bilangan atau yang sejenisnya Contoh: Nan sai desu ka ----- Umur berapa? Hige, Hachigatsu, 2003 Page_13

Shin Nihon go Kiso I Nan ban desu ka ----- Nomor berapa Nan yoobi desu ka ----- Hari apa?

5. Kata Kerja –masen ka Ini bukan ungkapan yang hanya menanyakan kenyataan saja tapi untuk mengajak dengan menanyakan pikiran yang diajak bicara. Contoh: Issho ni gohan o tabemasen ka ----- Bagaimana kalau kita makan bersama

6. Kata Kerja –mashoo Ungkapan yang secara positif mengajak lawan bicara. Dan juga dipakai untuk menanggapi ajakan secara positif. Contoh: Robii de yasumimashoo ----- Mari kita istirahat di lobby Ee, yasumimashoo ----- Ya, ayo kita istirahat.

PELAJARAN 7



1. Partikel de Kata Benda (cara alat) de dengan / pakai Selain digunakan untuk menyatakan kendaraan yang dipakai dan menunjukkan tempat kejadian Partikel de juga digunakan untuk menunjukkan cara atau alat yang digunakan untuk melakukan suatu perbuatan. Contoh: Hashi de gohan o tabemasu ----- Makan nasi dengan memakai sepit Nihon go de repooto o kakimasu ----- Menulis laporan dengan menggunakan bahasa Jepang

2. Partikel ni Orang KB1

perusahaan negeri

agemasu ni KB2 o

memberi

kashimasu

meminjamkan kakimasu menulis kakemasu menelepon

KB2 pada KB1

Partikel ni dipakai bersama kata kerja agemasu (memberi) denwa o kakemasu (menelepon) yang berarti pemberian barang/informasi dan menunjukkan sasaran pemberian tersebut. Contoh: Watashi wa Naron san ni tokei o agemasu ----- Saya memberi jam pada Tuan Narong Kaisha ni denwa o kakemasu ----- Saya akan menelepon ke Perusahaan. orang KB1

perusahaan Negeri

naraimasu belajar ni/kara KB2 o

KB2 dari KB1 moraimasu

mendapat

Ni yang dipakai bersama dengan Kata Kerja moraimasu (mendapat) naraimasu (belajar), menunjukkan asal atau arah dari mana datangnya pemberian barang atau informasi. Dalam hal ini, ni dapat digantikan dengan kara yang lebih umum dipakai apabila Kata Benda 1 bukan orang melainkan lembaga-lembaga seperti perusahaan atau sekolah. Contoh: Watashi wa tomodachi ni tokei o moraimashita ----- Saya mendapat jam dari teman Watashi wa kaisha kara tokei o moraimashita ----- Saya mendapat jam dari kantor.

3. Moo dan Mada Hige, Hachigatsu, 2003 Page_15

Shin Nihon go Kiso I Kata keterangan moo berarti sudah sedangkan kata mada berarti belum. Contoh: Moo hirugohan o tabemashita ka ----- Sudah makan siang? Hai, moo tabemashita ----- Ya, sudah makan Iie, mada desu ----- Belum

4. Hai dan Iie Dalam bahasa Jepang apabila menyetujui apa yang ditanyakan lawan maka kita menjawab Hai, sedangkan kalau tidak setuju Iie. Hai belum tentu selalu diikuti oleh kalimat positif, sedangkan Iie belum tentu diikuti oleh kalimat negatif. Dalam kata tanya negatif Ikimasen ka (Apakah tidak pergi?) Kalau yang ditanyakan itu “tidak pergi”adalah tidak benar maka kita jawab Iie, ikimasu. (Tidak, saya akan pergi) sedangkan kalau yang ditanyakan itu “tidak pergi” adalah benar maka kita menjawab dengan: Hai, ikimasen (Betul saya tidak pergi) Contoh: Ikimasen ka ----- Tidak pergi Iie, ikimasu ----- Tidak, saya akan pergi Hai, ikimasen ----- Ya, saya tidak akan pergi.



1. Penggunaan Keterangan Kata Sifat Dalam bahasa Jepang Kata Sifat yang menerangkan Kata Benda letaknya di depan Kata Benda. Ada 2 jenis Kata Sifat. 1. Kata Sifat –i 2. Kata Sifat –na Kata Sifat –i adalah Kata Sifat yang berasal dari bahasa Jepang asli dan selalu diakhiri oleh vocal –i. Contoh: Tookyoo wa ookii machi desu ----- Tokyo adalah kota yang besar. Sedangkan Kata Sifat –na adalah Kata Sifat yang diserap dari bahasa asing (China) yang tidak diakhiri oleh vocal –i atau diakhiri dengan bunyi –e + i. Contoh: Rao san wa shinsetsuna hito desu. ----- Tuan Rao adalah orang yang ramah.

2. Penggunaan Kata Sifat sebagai Prediket 2.1.

Kalimat Positif Non-Bentuk Lampau. Dalam kalimat positif yang Non-Bentuk Lampau, Kata Sifat –i tidak mengalami perubahan bentuk, tetapi Kata Sifat –na mengalami perubahan dengan menghilangkan akhiran –na. Contoh: Tokyoo wa ookii desu ----- Kota Tokyo besar Rao san wa shinsetsu desu ----- Tuan Rao ramah Kalimat Negatif Non-Bentuk Lampau 1.2.1 Bentuk Negatif Kata Sifat –i Untuk merubah Kata Sifat –i menjadi Bentuk negatif dapat dilakukan dengan cara mengganti vocal –i dengan kata kunai.

Kata Sifat -i

2.2.

Bentuk Positif atsui chiisai ookii omoi ii

Bentuk Negatif atsukunai chiisakunai ookikunai omokunai yokunai

Contoh: Tai wa ima atsukunai desu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_17

Shin Nihon go Kiso I ----- Di Thailand sekarang tidak panas Kono jisho wa ii desu ----- Kamus ini bagus Kono jisho wa yokunai desu ----- Kamus ini tidak bagus Bentuk Negatif Kata Sifat –na Untuk merubah Kata Sifat –na menjadi Bentuk negatif dapat dilakukan dengan cara mengganti vocal –na dengan dewa arimasen.

Kata Sifat -na

1.2.2

Bentuk Positif Shinsetsu desu Shizuka desu Kirei desu Yuumei desu Kinben desu

Bentuk Negatif Shinsetsu dewa arimasen Shizuka dewa arimasen Kirei dewa arimasen Yuumei dewa arimasen Kinben dewa arimasen

Contoh: Tookyoo wa shizuka dewa arimasen ----- Tokyo tidak sunyi

3. Amari~ -masen (Negatif) Amari adalah Kata Keterangan digunakan dalam kalimat negatif yang prediketnya adalah Kata Kerja atau Kata Sifat dan menunjukkan tingkat yang tidak begitu hebat dari apa yang diterangkan oleh prediketnya. Contoh: Tai wa ima amari atsukunai desu ----- Thailand sekarang tidak begitu panas. Nihon wa amari shizuka dewa arimasen ----- Jepang tidak begitu sunyi

4. (~wa ) doo desu ka Doo dipakai dalam bagian prediket yang menanyakan pendapat orang sifat atau keadaan seseorang atau benda. Contoh: Nihon no tabemono wa doo desu ka ----- Bagaimana pendapat anda tentang makanan Jepang? Oishii desu ga takai desu ----- Enak tapi mahal

5. Donna + Kata Benda Donna sama dengan doo, dipakai untuk menanyakan tentang sifat atau keadaan suatu benda tetapi dipakai di depan Kata Benda. Hige, Hachigatsu, 2003 Page_18

Shin Nihon go Kiso I Contoh: Kimura san wa donna hito desu ka ----- Saudari Kimura orang yang bagaimana? Kirei-na hito desu ----- Orang yang cantik

6. ~ ga~ Dipakai untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat, apabila apa yang diterangkan dalam kalimat kedua bertentangan dengan yang diterangkan dalam kalimat pertama. Contoh: Nihon no tabemono wa oishii desu ga takai desu. ----- Makanan Jepang enak tapi mahal.

7. Soshite Digunakan untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat Contoh: Kimura san wa kirei-na hito desu. Soshite taihen shinsetsu desu. ----- Saudari Kimuran orang yang cantik. Dan juga sangat ramah.

8. Dore Digunakan untuk menanyakan sesuatu yang lebih dari dua pilihan. Contoh: Rao san no kaban wa dore desu ka ----- Yang mana tas Tuan Rao Ano kuroi kaban desu ----- Tas yang hitam itu.

PELAJARAN 9


Shin Nihon go Kiso I 1. Kata Benda 1 wa Kata Benda 2 ga Kata Sifat KB 1 wa KB 2 ga KB 1 Kata Kerja

Kata Sifat Kata Kerja

Kata Benda 2

Dalam hal ini Kata Sifat yang digunakan adalah suki, kirei, joozo, heta, hoshii. Sedangkan Kata Kerja yang digunakan adalah: arimasu, imasu, wakarimasu, dekimasu dan irimasu. Penggunaan Partikel ga dalam kalimat. a. Menyatakan perasaan hati pembicara, misalnya kesukaan, keinginan, dsb. b. Menyatakan kesanggupan c. Menyatakan kepunyaan Objek dari Prediket kalimat-kalimat di atas menggunakan partikel ga bukan partikel o. Contoh: Watashi wa ringo ga suki desu ----- Saya suka apel Lee san wa kanji ga wakarimasu ----- Tuan Lee mengerti Kanji.

2. Donna + Kata Benda Digunakan untuk menyatakan pilihan dari antara suatu kelompok. Contoh: Donna supotsu ga suki desu ka ----- Anda suka olah raga apa Tenisu ga suki desu ----- Saya suka tennis

3. Zenzen ~ -masen (Negatif) Zenzen digunakan dalam kalimat negatif yang prediketnya adalah Kata Sifat atau Kata Kerja untuk menyangkal Kata Sifat atau Kata Kerja secara total. Contoh: Kanji ga zenzen wakarimasen ----- Kanjinya saya samasekali tidak mengerti.

4. Dooshite Dipakai dalam kalimat yang menanyakan sebab. Contoh: Kinoo kaisha o yasumimashita


Shin Nihon go Kiso I ----- Kemarin saya tidak masuk kerja Dooshite yasumimashita ka ----- Mengapa anda tidak masuk Netsu ga agarimashita kara ----- Karena suhu badan naik.

5. Kalimat/frase (yang menerangkan sebab) kara Dipakai dibelakang kalimat/frase untuk menjelaskan sebab. Berbeda dengan karena dalam bahasa Indonesia, kara tidak pernah dipakai di depan kalimat. Contoh: Onaka ga itai kara, nani mo tabemasen ----- Karena perut saya sakit, saya tidak makan apa-apa.



1. Arimasu dan imasu Kedua Kata Kerja ini menyatakan keberadaan suatu benda mati atau benda hidup (manusia, hewan). 1.1. Untuk benda yang tidak bernyawa, atau pun kalau bernyawa tapi tidak bisa bergerak sendiri dipakai arimasu. Contoh: Terebi ga arimasu ----- Ada televisi Hana ga arimasu ----- Ada bunga 1.2. Keberadaan benda-benda bernyawa dan dapat bergerak sendiri seperti manusia dan hewan dinyatakan dengan imasu. Contoh: Tanaka san ga imasu ----- Ada Tuan Tanaka

2. Partikel ni Kata Benda (tempat) ni

arimasu imasu

Di Kata Benda (tempat) ada …..

Tempat beradanya suatu benda atau orang dinyatakan dengan partikel ni. Contoh: Robii ni terebi ga arimasu ----- Di lobby ada televisi Jimusho ni Tanaka san ga imasu ----- Di Kantor ada Tuan Tanaka

3. Menyatakan Keberadaan suatu Benda di suatu Tempat KB 1 ni KB 2 ga

Arimasu Imasu

Di Kata Benda 2 ada Kata Benda 1

Bentuk kalimat seperti ini menunjukkan keberadaan suatu benda seadanya. Pokok dari kalimat bentuk ini dinyatakan dengan partikel ga. Contoh: Robii ni terebi ga arimasu ----- Di lobby ada televisi Jimusho ni Tanaka san ga imasu ----- Di Kantor ada Tuan Tanaka

4. Menyatakan Tempat adanya suatu Benda KB 1 wa KB 2 ni

Arimasu Imasu

Di Kata Benda 1 ada Kata Benda 2


Shin Nihon go Kiso I Bentuk kalimat seperti ini menunjukkan tempat adanya suatu benda. Pokok dari kalimat bentuk ini dinyatakan dengan partikel wa. Contoh: Hon wa tsukue no ue ni arimasu ----- Buku ada di atas meja Rao san wa heya ni imasu ----- Tuan Rao ada di kamar Jika pada waktu menanyakan dimana tempat benda/orang yang sudah dimaklumi baik oleh si penanya maupun orang yang ditanya maka dipakai bentuk: KB 1 (benda atau orang yang sudah dipahami) wa doko ni arimasu ka

Kata Benda 1 ada di mana

Contoh: Hon wa doko ni arimasu ka ----- Buku ada di mana Sebaliknya untuk menanyakan benda atau keadaan yang terdapat di suatu tempat dipakai bentuk: Kata Benda 2 ni nani ga arimasu ka

Ada apa di Kata Benda 2

Contoh: Tsukue no ue ni nani ga arimasu ka. ----- Apa yang ada di atas meja.

5. ~ ni arimasu ~ ni imasu

 ~ desu

Kalimat KB1 wa KB2 ni arimasu / imasu bisa di ganti menjadi KB1 wa KB2 desu Contoh: Hon wa tsukue no ue ni arimasu ----- Buku ada di atas meja Hon wa tsukue no ue desu ----- Buku ada di atas meja Rao san wa heya ni imasu ----- Tuan Rao ada di kamar Rao san wa heya desu ----- Tuan Rao ada di kamar.

6. Partikel ya


Shin Nihon go Kiso I Partikel to digunakan untuk menyebutkan semua benda yang ada di suatu tempat, sedangkan Partikel ya digunakan untuk menyebutkan benda hanya sebagian dari keseluruhan benda yang ada di suatu tempat. Contoh: Tsukue no ue ni hon to pen ga arimasu ----- Di atas meja ada buku dan pena. ( hanya 2 benda ini yang ada di atas meja ) Tsukue no ue ni hon ya pen ga arimasu. ----- Di atas meja ada buku, pena dll ( masih ada lagi benda yang ada di atas meja selain buku dan pena )



1. Cara Menghitung Jumlah 1.1. Hitotsu, futasu, …..too Digunakan untuk menghitung benda. Hitungan dengan bentuk –tsu ini hanya sampai 10. 1.2. Kata Bantu Bilangan Sama halnya dengan bahasa Indonesia, waktu menghitung benda atau menunjukkan jumlah benda, kata Bantu bilangan diletakkan setelah jumlah bilangan. Kata Bantu Bilangan ada bermacam-macam menurut jenis benda yang dihitung. Kata Bantu Bilangan

Penggunaan

Contoh

hitori = satu orang -nin Untuk menghitung orang futari = dua orang san-nin = tiga orang ichi-dai = satu buah Untuk menghitung -dai kendaraan, mesin ni-dai = dua buah Untuk menghitung benda ichi-mai = satu lembar -mai tipis ni-mai = dua lembar Untuk menghitung uang ichi-en = satu yen -en Jepang ni-en = dua yen Ik-kai, ichido = satu kali Untuk menghitung kai/do jumlah ni-kai, ni-do = dua kali ni-ban = nomor dua Untuk menghitung -ban nomor sa-ban = nomor tiga ikkai = lantai satu Untuk menghitung -kai tingkat / lantai san-gai = lantai tiga Ip-pun = satu menit -fun / pun Untuk menhitung menit ni-fun = dua menit ichi-jikan = selama satu jam -jikan Untuk menghitung jam ni-jikan = selama dua jam -nichi Untuk menghitung hari ichi-nichi = satu hari Is-shuukan = satu minggu Untuk menghitung -shuukan minggu ni-shuukan = dua minggu Kata Bantu Bilangan

Penggunaan

Contoh

ik-kagetsu = satu bulan ni-kagetsu = dua bulan ichi-nen = satu tahun Untuk menghitung tahun ni-nen = dua tahun is-sai = satu tahun Untuk menghitung umur ni-sai = dua tahun

-kagetsu Untuk menghitung bulan -nen -sai

1.3. Penggunaan Kata Bantu Bilangan Hige, Hachigatsu, 2003 Page_25

Shin Nihon go Kiso I Kalimat di bawah ini menyatakan bahwa pembilang yang berfungsi sebagai Kata Keterangan yang menerangkan Kata Kerja Contoh: Ringo o hitotsu tabemashita ----- Saya makan apel satu Kyoodai ga 3 nin imasu ----- Saudara sya ada tiga orang

2. Menanyakan Jumlah Untuk membuat kalimat tanya dengan menggunakan Kata Bantu Pembilang adalah dengan menggunakan kata tanya nan + Kata Bantu Bilangan. Tetapi bentuk tanya untuk hitostu, futatsu adalah menggunakan kata tanya ikutsu. Pada waktu menanyakan jumlah uang digunakan kata tanya ikura. Contoh: Jidoosha ga nan-dai arimasu ka ----- Mobil ada berapa unit? Kyooshitsu ni tsukue ga ikutsu arimasu ka ----- Di kelasa ada berapa meja? Okane ga ikura arimasu ka ----- Anda punya duit berapa?

3. Kata Benda ~ dake Dake (hanya) dipakai untuk mebatasi tingkat jumlah atau lingkupan, tetapi tempatnya dibelakang Kata Benda atau frase yang berbentuk kata benda. Contoh: Kuni de san-shuukan dake nihon go o benkyoo-shimasu. ----- Di negeri saya, saya belajar bahasa Jepang hanya tiga minggu.

4. Donokurai (donogurai) Pada waktu menanyakan uang, barang atau jumlah dsb. Umumnya dipakai donokurai, dan bergantung pada prediket yang menyusul. Donokurai bisa berarti berapa banyak, berapa jauh, berapa harganya dsb. Untuk menanyakan berapa lamanya waktu selain dari donokurai dapat pula digunakan nan + Kata Bantu Bilangan. Contoh: Tookyoo kara Kyooto made donokurai kakarimasu ka ----- Dari Tokyo sampai ke Kyoto makan waktu berapa lama? Tookyoo kata Kyooto made nan-jikan kakarimasu ka ----- Dari Tokyo sampai ke Kyoto makan waktu berapa jam? Hige, Hachigatsu, 2003 Page_26


PELAJARAN 12



1. Benda menurut Waktu dan Bentuk Positif/Negatif dari desu dalam Kalimat yang prediketnya Kata Benda atau Kata Sifat -na Non Waktu Lampau ame shizuka ame Negatif shizuka Positif

Waktu Lampau

ame shizuka ame dewa arimasen shizuka desu

deshita dewa arimasen deshita

Bentuk Desu selain digunakan untuk waktu sekarang juga digunakan untuk waktu yang akan datang. Contoh: Kyoo wa getsu-yoobi desu ----- Hari ini hari senin Ashita wa ka-yoobi desu ----- Besok hari Selasa

2. Bentuk menurut Waktu dan Bentuk Positif/Negatif dalam Kalimat yang prediketnya Kata Sifat -i Positif Negatif

Non Waktu Lampau atsui desu atsukunai desu

Waktu Lampau atsukatta desu atsukunakatta desu

Contoh: Kyoo wa atsui desu ka ----- Apakah hari ini panas Kinoo wa atsukatta desu ka ----- Apakah kemarin panas Hai, atsukatta desu ----- Ya, kemaren panas Iie, atsukunakatta desu ----- Tidak, kemaren tidak panas

3. Perbandingan Seperti halnya pada bahasa Indonesia, dalam kalimat perbandingan Kata Sifat tidak mengalami konjugasi tapi hanya dibubuhi dengan Partikel atau Kata Keterangan di depan Kata Sifat. 3.1 Perbandingan antara dua pihak KS (i) KB 1 wa KB 2 yori KS (na)

desu

Kata Benda 1 lebih dari KB 2


Shin Nihon go Kiso I Pola seperti ini digunakan untuk membandingkan sifat atau keadaan Kata Benda 1 dengan menggunakan Kata Benda 2 sebagai standar. Contoh: Tookyoo wa Oosaka yori Ookii desu ----- Tokyo lebih besar dari Osaka

KB 1 to KB 2 to dochira ga

KS (i) KS (na)

Desu ka

Mana yang lebih KB 1 atau KB 2

Contoh: Shinkansen to hikooki to dochira ga hayai desu ka ----- Mana yang lebih cepat Shinkansen atau pesawat terbang Niku to sakana to dochira ga suki desu ka ----- Anda lebih suka yang mana, daging atau ikan

KB1 (KB2) no hoo ga

KS (i) KS (na)

desu

KB1 (KB2) no hoo ga lebih

Contoh: Hikooki no hoo ga hayai desu ----- Pesawat terbang lebih cepat Sakana no hoo ga suki desu ----- Saya lebih suka ikan 3.2 Untuk memilih salah satu dari suatu kelompok Nani Doko KB no naka de ga ichiban Dare Itsu

Diantara KB

apa dimana siapa kapan

Kata Sifat (i) Kata Sifat (na)

desu ka

Kata Sifat (i) Kata Sifat (na)

yang paling

Contoh: Supootsu no naka de, nani ga ichiban suki desu ka ----- Diantara semua sport, apa yang paling anda sukai Sakka ga ichiban suki desu ----- Saya paling suka sepak bola Kurasu de dare ga ichiban wakai desu ka ----- Di antara kelas, siapa yang paling muda


Shin Nihon go Kiso I Naron san ga ichiban wakai desu ----- Tuan Narong yang paling muda.

PELAJARAN 13 1. Menyatakan Keinginan dengan Kata Sifat Hige, Hachigatsu, 2003 Page_30

Shin Nihon go Kiso I Watashi wa Kata Benda ga hoshii desu

Saya ingin Kata Benda

Untuk menyatakan sasaran dari prediket yang menunjukkan perasaan hati seperti keinginan atau kesukaan dipakai Partikel ga. Perhatikan bahwa hoshii adalah Kata Sifat. Contoh: Watashi wa kamera ga hoshii desu ----- Saya ingin kamera Watashi wa kamera ga hoshii kunai desu ----- Saya tidak ingin kamera

2. Menyatakan Keinginan dengan Kata Kerja Watashi wa Kata Benda O Kata Kerja -tai desu

Saya ingin Kata Benda

Untuk menyatakan keinginan terhadap suatu Benda (Kata Benda) maka digunakan Kata Sifat hoshii. Sedangkan untuk menyatakan keinginan terhadap suatu perbuatan maka digunakan Kata Kerja bentuk –tai.

Positif Negatif

Non-Waktu Lampau Nomitai desu Nomitakunai desu

Waktu Lampau Nomitakatta desu Nomitakunakatta desu

Objek dari Kata Kerja yang menunjukkan perbuatan ditandai dengan Partikel O. Apabila dalam hal ini yang ditekankan adalah perbuatannya, maka di belakang Kata Benda dipakai Partikel O, sedangkan yang ditekankan adalah keinginan si pembicara ( -tai) maka di belakang kata benda di pakai Partikel ga yang menunjukkan sasaran dari prediket Kata Kerja –tai. Pada ungkapan ini setelah Kata Benda dapat dipakai Partikel O maupun Partikel ga. Tapi kalau prediketnya Kata Kerja Transitif maka Pertikel O tidak dapat diganti dengan Partikel ga.

3. Bentuk -masu + ni

ikimasu kimasu kaerimasu

pergi datang pulang

untuk Kata Kerja

Partikel e digunakan untuk menentukan arah tujuan dari pergerakan Kata Kerja ikimasu, kimasu dan kaerimasu. Untuk menyatakan objek dari gerakan di tunjukkan dengan Bentuk –masu + ni. Contoh: Depaato e ikimasu ----- Pergi ke Toserba Kutsu o kaimasu ----- Membeli sepatu Depaato e kutsu o kai ni ikimasu ----- Pergi ke Toserba untuk membeli sepatu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_31

Shin Nihon go Kiso I Kalau kata kerja berasal dari kata benda yang menunjukkan gerakan, maka kalimat di atas bisa dijadikan sbb: Contoh: Nihon e kimasu ----- Datang ke Jepang Jidoosha o jisshuu-shimasu ----- Berlatih praktek tentang mobil Nihon e jidoosha o jisshuu-shi ni ikimasu ----- Datang ke Jepang untuk berlatih praktek tentang mobil Oleh karena dalam kalimat ini jisshuu adalah kata benda yang bersifat gerakan, maka O berubah menjadi no. Pada bentuk kalimat seperti ini sebagai ganti kata kerja bentuk –masu dapat pula dipakai kata benda. Contoh: Nihon e jidoosha no jisshuu ni kimasu ----- Datang ke Jepang untuk latihan praktek tentang mobil. Yang dimaksud dengan kata benda yang bersifat gerakan adalah kata-kata yang dibubuhi dengan –shimasu menjadi kata kerja. Contoh: Sanpo  sanpo-shimasu Jisshuu  jisshuu-shimasu Benkyoo  benkyoo-shimasu

4. Partikel ni dan Partikel to 4.1

Partikel ni Partikel ni dapat dipakai bersama kata kerja hairimasu, norimasu yang menunjukkan tempat atau tujuan dari pergerakan kata kerja. Contoh: Heya ni hairimasu ----- Masuk ke kamar Densha ni norimasu -----Naik kereta api

4.2

Paertikel O Partikel O dapat dipakai bersama kata kerja demasu dan orimasu yang menunjukkan tempat asal dari pergerakan kata kerja. Contoh: Heya o demasu ----- Keluar dari kamar


Shin Nihon go Kiso I Densha o orimasu ----- Turun dari Kereta api

PARTIKEL 14 1. Kelompok Kata Kerja Hige, Hachigatsu, 2003 Page_33

Shin Nihon go Kiso I Dalam bahasa Jepang, menurut konjugasinya Kata Kerja terdiri dari 3 kelompok. 1.1. Kata Kerja Kelompok I Kata kerja Kelompok I suku kata sebelum –masu berakhir dengan bunyi -i Contoh: Kakimasu Nomimasu 1.2.

Kata Kerja Kelompok II Kata kerja Kelompok II suku kata sebelum –masu berakhir dengan bunyi -e tapi ada pula yang berakhir dengan huruf -i Contoh: Tabemasu Misemasu Mimasu

1.3.

Kata Kerja Kelompok III Kata kerja Kelompok III adalah shimasu dan kata kerja yang dibentuk dengan menambahkan shimasu pada Kata Benda yang bersifat gerakan. Contoh: Kimasu Shimasu Benkyoo-shimasu

2. Cara Membuat Bentuk –te Kelompok I Masu -form Kakimasu Kikimasu Ikimasu Isogimasu nomimasu Yomimasu Yobimasu Furimasu

-te form kaite kiite Itte isoide nonde yonde yonde futte

Masu -form Kaerimasu Arimasu Machimasu Tanchimasu Kaimasu Suimasu Iimasu hanashimasu

-te form kaette atte matte tatte katte sutte Itte hanashite

Imi menulis Dengar pergi (pengecualian) bergegas Minum membaca memanggil (hujan) turun Imi Pulang Ada menunggu Berdiri membeli hirup, isap Berkata Bicara


Shin Nihon go Kiso I Kashimasu

kashite

pinjamkan

Kelompok II Masu -form tabemasu ashiemasu mimasu

-te form Tabete Oshiete mite

Kelompok III Masu -form kimasu shimasu

-te form kite shite

Imi makan ajarkan lihat

Imi datang lakukan

3. Pemakaian Bentuk –te Kata Kerja -te kudasai

Tolong Kata Kerja

Bentuk ini dipakai pada waktu kita meminta, mempersilahkan, menganjurkan atau menyuruh lawan bicara melakukan sesuatu. Contoh: Chotto matte kudasai ----- Harap tunggu sebentar Josho o kashite kudasai ----- Tolong pinjamkan kamus Yukkuri hanashite kudasai ----- Tolong bicara lambat-lambat Kata Kerja -te imasu

Sedang Kata Kerja

Bentuk ini digunakan untuk menunjukan pekerjaan yang sedang berlangsung. Contoh: Lee san wa ima terebi o mite imasu ----- Tuan Lee sekarang sedang menonton Televisi Watashi-tachi wa nihon go o benkyooshite imasu. ----- Kami sedang belajar bahasa Jepang Kanojo wa tegami o kaite imasu. ----- Dia (perempuan) sedang menulis surat Kata Kerja -te mo ii desu

Boleh …..

Ini adalah ungkapan untuk pemberian izin terhadap lawan bicara. Hige, Hachigatsu, 2003 Page_35

Shin Nihon go Kiso I Contoh: Tabako o suttee mo ii desu. ----- Anda boleh merokok disini. Kono kyooshitsu ni nihon go o benkyoo shite mo ii desu. ----- Anda boleh belajar bahasa Jepang di kelas ini. Kono koojoo de shashin o totte mo ii desu ka ----- Bolehkan saya memotret di pabrik ini? Hai, ii desu ----- Ya, boleh Iie, ikemasen ----- Tidak, tidak boleh Bentuk jawaban Iie ikemasen, bukan hanya berarti “Saya tidak memberi izin” melainkan mengandung arti larangan “Anda dilarang melakukannya”, jadi apabila tidak ada dasar peraturan atau kebiasaan yang umum maka dapat dipandang tidak sopan terhadap lawan bicara. Dalam percakapan individu biasanya dipakai ungkapan sebagai berikut: Contoh: Anata no shashin o totte mo ii desu ka ----- Bolehkah saya memotret anda Hai doozo, (ii desu yo) ----- Ya silahkan Iie, chotto (komarimasu) ----- Tidak (saya agak keberatan) Kata Kerja -te imasu

Sedang …...

Kata Kerja –te digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan atau kebiasaan, tapi harus diperhatikan bahwa ini hanya dipakai pada: 1. Keadaan yang masih berlangsung sebagai akibat dari suatu perbuatan 2. Keadaan dimana perbuatan yang sama berlangsung berulang-ulang untuk waktu lama. Contoh: Suzuki san wa moo kekkon shite imasu ----- Suzuki sudah menikah Watashi wa jidoosha no kaisha de hataraite –imasu ----- Saya bekerja di perusahaan mobil


Shin Nihon go Kiso I Kata Kerja 1 -te kara, Kata Kerja 2

Setelah Kata Kerja 1, Kata Kerja 2

Bentuk kalimat ini menunjukkan bahwa setelah selesai melakukan Kata Kerja 1 segera melakukan Kata Kerja 2. Contoh: Shigoto ga owatte kara, sugu uchi e kaerimasu ----- Setelah selesai pekerjaan langsung kembali ke rumah.

Kata Kerja -te kudasai

Silahkan Kata Kerja

Selain penggunaan –te kudasai untuk meminta lawan bicara melakukan sesuatu, -te kudasai juga digunakan untuk mempersilahkan lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Contoh: Oishii desu yo. Doozo takusan tabete kudasai. ----- Ini enak lho. Silahkan makan yang banyak.

PELAJARAN 15 1. Kata Kerja –mashoo ka Ungkapan ini dipakai untuk menawarkan suatu bantuan. Hige, Hachigatsu, 2003 Page_37

Shin Nihon go Kiso I Contoh: Takushii o yobimashoo ka ----- Apa bisa saya panggilkan Taksi Hai, yonde kudasai ----- Ya, Tolong panggilkan.

2. Shirimasen (bentuk negative dari shitte imasu) Contoh: Kenshu Sentaa no denwa bango wa shite imasu ka ----- Apakah anda tahu nomor telepon Kenshu Center Hai shite imasu ----- Ya, saya tahu Iie shirimasen ----- Tidak, Saya tidak tahu

PELAJARAN 16 1. Cara Menghubungkan Kalimat Hige, Hachigatsu, 2003 Page_38

Shin Nihon go Kiso I Untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat dan untuk menghubungkan kata dengan kata digunakan soshite dan to. Sedangkan untuk menjajarkan kalimat-kalimat dapat dikonjugasikan dengan Pemakaian Bentuk –te. 1.1.

Kalimat dengan prediket Kata Kerja. Kata Kerja -te, Kata Kerja -te Kata Kerja, Kata Kerja, lalu (atau) Apabila dua atau lebih perbuatan berlangsung berturut-turut, maka perbuatan itu dijajarkan menurut urutan terjadinya perbuatan tersebut. Bentuk waktunya ditentukan oleh bentuk kata kerja pada akhir kalimat. Contoh: Asa okite, gohan o tabete, kaisha e ikimasu. ----- Pagi saya bangun, makan, lalu pergi ke Perusahaan. Kinoo Ginza e itte, tomodachi ni atte, eiga o mimashita. ----- Kemaren saya pergi ke Ginza, bertemu teman dan menonton film.

1.2.

Kalimat dengan prediket Kata Sifat –i. Kata Sifat -kute, Kata Sifat -kute Kata Sifat, Kata Sifat, dan ….. Kata Sifat Ookii Chiisai Ii (yoi)

Kata Sifat -te Ookikute Chiisakute Yokute

Contoh: Tookyoo wa hito ga ookute, nigiyaka desu. ----- Tokyo orangnya banyak dan ramai. Kono booru wa marukute omoi desu ----- Bola ini bulat dan berat Kono booru wa marukute karui desu ----- Bola ini berat dan ringan Nihon no haru wa suzushikute kirei desu ----- Musim semi Jepang sejuk dan indah. 1.3. Kalimat dengan prediket Kata Benda dan Kalimat dengan prediket Kata Sifat –na. Kata Benda + de, Kata Benda, dan ….. Kata Sifat -na, + de Kata Sifat, dan ….. Untuk menghubungkan kalimat-kalimat yang prediketnya Kata Benda atau kalimat-kalimat yang prediketnya Kata Sifat –na kita hanya mengganti desu menjadi de. Contoh: Rao san wa Indo jin de, Tookyoo denki no kenshuusei desu. Hige, Hachigatsu, 2003 Page_39

Shin Nihon go Kiso I ----- Tuan Rao adalah orang India dan peserta training perusahaan listrik Tokyo. Han san wa kirei de, taehen shinsetsu desu. ----- Sdri Han cantik dan sangat ramah. Pola kalimat diatas bukan hanya untuk menghubungkan kalimat-kalimat yang subjeknya sama, tetapi dapat pula dipakai untuk menghubungkan beberapa kalimat yang subjeknya berbeda. Contoh: Lee san wa kikai o jisshuu shite, Han san wa denki o jisshuu shimasu ----- Tuan Lee latihan praktek mesin, Sdri Han latihan praktek listrik. Rao san wa Indo jin de, Kimura san wa nihon jin desu ----- Tuan Rao adalah orang India, Tuan Kimura orang Jepang. Sama hal nya dengan soshite pola kalimat ini tidak bisa dipakai untuk menghubungkan dua kalimat yang tidak setaraf. Untuk menghubungkan 2 kalimat yang tidak setaraf dipakai Partikel ga. Contoh: Kono heya wa semakutu, kirei desu.(X) ----- Kamar ini sempit dan bagus Kono heya wa semai desu ga kirei desu (OK) ----- Kamar ini sempit tetapi indah.

PELAJARAN 17 1. Cara membuat Bentuk –nai


Shin Nihon go Kiso I Kata Kerja Group I Kata Kerja Group I suku kata sebelum –masu semuanya berakhir dengan bunyi i, untuk merubah Kata Kerja ini hanya dengan mengganti huruf i dengan huruf a. Bentuk -masu Kakimasu Yomimasu Torimasu Kaimasu Hanashimasu Machimasu

Bentuk -nai Kakanai Yomanai Toranai Kawanai Hanasanai Matanai

Kata Kerja Group II Bentuk -masu Tabemasu Mimasu

Bentuk -nai Tabenai Minai

Kata Kerja Group III Bentuk -masu benkyoushimasu Shimasu Kimasu

Bentuk -nai Benkyoushinai Shinai Konai

2. Pemakaian Bentuk –nai Bentuk –nai digunakan untuk menyatakan kalimat larangan terhadap lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Kata Kerja -nai de kudasasi

Harap jangan ………….

Contoh: Shashin o toranai de kudasai ----- Harap jangan memotret

Bentuk –nai digunakan untuk menunjukkan suatu kewajiban yang harus dilakukan tanpa memandang keinginan orang yang melakukannya. Perlu diperhatikan bahwa ini bukan berarti penyangkalan. Kata Kerja –nakereba narimasen

Harus ….. …..

Contoh: Mainichi benkyoo shinakereba narimasen Hige, Hachigatsu, 2003 Page_41

Shin Nihon go Kiso I ----- Harus belajar setiap hari. Bentuk –nai digunakan untuk menunjukkan bahwa tidak perlu melakukan apa yang disebutkan oleh Kata Kerja. Kata Kerja –nakute mo ii desu

Tidak usah …..

Contoh: Doyoobi no gogo, benkyoo shinakute mo ii desu ----- Hari sabtu siang tidak perlu belajar.

3. Partikel Made ni Menunjukkan waktu dimana perbuatan atau gerakan harus selesai, jadi perbuatan atau gerakan itu harus dilakukan sebelum batas waktu yang ditunjukkan oleh made ni. Contoh: Yoru 12 ji made ni sentaa e kaeranakereba narimasen ----- Harus pulang ke Senter paling lambat jam 12 malam. Ashita shukka arimasu kara 7.30 made ni shigoto o shinakereba narimasen ----- Karena besok ada pengiriman, saya harus bekerja sampai jam 7.30 malam. Catatan: made : menunjukkan titik akhir dari perbuatan yang dilakukan terus menerus. ni : Menunjukkan saat perbuatan itu dilakukan Contoh: Hiru 12 ji made nihon go o benkyoo shimasu ----- Belajar bahasa Jepang sampai jam 12 siang. Asa 6 ji ni okimasu ----- Bagun pada jam 6 pagi

PELAJARAN 18 1. Cara Menentukan Bentuk Dasar dari Kata kerja (bentuk kamus) Kata Kerja Group I Kakimasu Kaku Torimasu Toru Hige, Hachigatsu, 2003 Page_42

Shin Nihon go Kiso I Hanashimasu Machimasu

Hanasu Matsu

Kata Kerja Group II Tabemasu Taberu Mimasu Miru Kata Kerja Group III Unten shimasu Untun suru Shimasu Suru Kimasu Kuru

2. Pemakaian Bentuk Kamus Kata Benda Kata Kerja (r) u koto

ga dekimasu

Bisa melakukan

Kata Benda Kata Kerja

Untuk menyatakan kemungkinan atau kesanggupan dipakai kata kerja dekimasu dan untuk menunjukkan hal yang mungkin atau yang disanggupi dipakai Kata Bantu ga setelah kata benda atau frase Katan Benda. 2.1

Pada Kata Benda Dalam hal ini dipakai Kata Benda yang bersifat gerakan seperti unten, kaimono dsb. Tapi bisa pula dipakai Kata Benda yang punya arti kecakapan seperti Nihon go. Contoh: Unten ga dekimasu ----- Bisa bahasa Jepang Nihon go ga dekimasu ----- Bisa bahasa Jepang

2.2

Pada Kata Kerja Pada waktu ingin menyatakan kesanggupan melakukan sesuatu misalnya yomu, maka pada bentuk dasar Kata Kerja harus dirubah dulu menjadi frasen yang berbentuk Kata Benda dengan menambahkan koto, kemudian dilanjutkan dengan – ga dekimasu.( ….. koto adalah frase kata benda) Contoh: Lee san wa kanji o yomu koto ga dekimasu ----- Tuan Lee bisa membaca kanji Watashi wa kanji o kaku koto ga dekimasen ----- Saya tidak bisa menulis kanji Watashi wa oyogu koto ga dekimasu ----- Saya bisa berenang kanji o yomu koto adalah frase Kata Benda



3. Pemakaian Bentuk Kamus Shumi wa

K. Benda K. Kerja (r) u koto

desu

Hobi saya adalah

K. Benda K. Kerja (kamus)

Contoh: Watashi no shumi wa e desu ----- Hobi saya lukisan Watashi no shumi wa e o kaku koto desu ----- Hobi saya melukis Watashi no shumi wa e o miru koto desu ----- Hobi saya melihat lukisan

4. Pemakaian Bentuk Kamus Kata Kerja ( r ) u Kata Benda no Kata Bilangan

Mae ni

Sebelum

Kata Kerja ( r ) u Kata Benda no Kata Bilangan

4.1 Ketika menggunakan kata Keterangan Waktu ~mae ni dengan Kata Kerja, maka yang digunakan adalah bentuk dasar dari Kata Kerja dan ini tidak mengalami konjugasi terhadap waktu. Baik dalam kalimat bentuk lampau maupun dalam kalimat bentuk sekarang. Contoh: Nihon e kuru mae ni, nihon go o benkyoo shimashita ----- Sebelum datang ke Jepang saya belajr bahasa Jepang Jishuu suru mae ni, nihon go o benkyoo shimasu ----- Sebelum latihan praktek saya belajar bahasa Jepang. 4.2 Ketika menempatkan ~mae ni di belakang Kata Benda maka setelah Kata Benda harus dibubuhkan Partikel no. Tetapi setelah Kata Bilangan Partikel no tidak bisa digunakan. Contoh: Koogi no mae ni, chotto jimusho e kite kudasai ----- Sebelum pelajaran(ceramah), harap datang ke kantor sebentar San nen no mae ni, kekkon shimashita (X) San nen mae ni, kekkon shimashita (OK) ----- Saya kawin 3 tahun yang lalu.

5. Arti dari dekimasu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_44

Shin Nihon go Kiso I Dekimasu mepunyai 2 arti: 1.1. Kesanggupan Contoh: Lee san wa kanji o yomu koto ga dekimasu ----- Tuan Lee bisa membaca kanji Lee san wa kanji o kaku koto ga dekimasu ----- Tuan Lee bisa menulis kanji. 1.2. Kemungkinan Contoh: Uketsuke de takushii o yobu koto ga dekimasu ----- Kita bisa memanggil Taksi di tempat resepsionis Sono kawa de oyogu koto ga dekimasu ----- Kita bisa berenang di sungai itu

PELAJARAN 19 1. Cara Membuat Kata Kerja Bentuk –ta Untuk mebuat kata kerja bentuk –ta dapat dilakukan dengan merubah akhiran -te atau –de dari kata kerja bentuk –te menjadi –ta atau da. Bentu -te kaite

Bentuk -ta Kaita


Shin Nihon go Kiso I nonde tabete kite shite

Nonda Tabeta Kita Shita

2. Pemakaian Bentuk –ta ….. 1 Kata Kerja -ta koto ga arimasu

Saya Pernah (Kata Kerja)

Bentuk ini dipakai untuk menyatakan suatu perbuatan yang pernah dilakukan diwaktu lampau sebagai pengalaman pada saat ini. Contoh: Nihon-ryoori o tabeta koto ga arimasu ----- Saya pernah makan masakan Jepang Nihon e itta koto ga arimasu ----- Saya pernah pergi ke Jepang Nihon no osake o nonda koto ga arimasu ----- Saya pernah minum sake Jepang Apabila hanya hendak menyatakan sesuatu yang dilakukan di waktu lampau kalimatnya menjadi. Contoh: Senshuu Nihon-ryori o tabemashita ----- Minggu lalu saya makan masakan Jepang Watashi wa Indo kara kimashita ----- Saya datang dari India Nihon no osake o nomimashita ----- Saya minum sake Jepang

3. Pemakaian Bentuk –ta ….. 2 Kata Kerja -ta + ri, Kata Kerja -ta + ri shimasu

Saya melakukan Kata Kerja, Kata Kerja dsb

Menyatakan perbuatan yang dilakukan secara berurutan. Bentuk waktu dilakukannya tindakan tersebut dinyatakan pada akhir kalimat. Contoh: Nichiyoubi kaimono shitari, eiga o mitari shimasu ----- Hari minggu saya belanja, melihat film dsb. Kinoo kaimono o shitari, eiga o mitari shimashita ----- Kemaren saya belanja, melihat film dsb.



4. ~ narimasu Narimasu dipakai untuk menyatakan perubahan keadaan. Kata Benda –ni Kata Sifat Na –ni Kata Sifat i –ku

Narimasu

Menjadi ………..

Contoh: 25 sai ni narimasu ----- Mejadi umur 25 tahun Genki ni narimasu ----- Menjadi sehat Samuku narimasu ----- Menjadi dingin

PELAJARAN 20 1. Bentuk Sopan dan Bentuk Biasa Prediket kalimat yang berbentuk Kata Benda, Kata Sifat –i, Kata Sifat –na dan Kata Kerja semuanya diiringi dengan desu atau –masu di akhir kalimat. Bentuk seperti ini adalah bentuk Sopan. Contoh: Tabetai desu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_47

Shin Nihon go Kiso I ----- Saya ingin makan Taberu mae ni, te o araimasu. ----- Sebelum makan, mencuci tangan Tabeta kotoga arimasu ----- Saya pernah makannya Tetapi ada juga kalimat yang Prediketnya berupa Kata Kerja bentuk –nai atau bentuk –ta atau langsung berupa Kata Sifat yang tidak diikuti dengan desu pada akhir kalimat. Bentuk seperti ini disebut Bentuk Biasa. Contoh: Ashita Tookyoo e iku ----- Besok saya pergi ke Tokyo Mainichi isogashii ----- Setiap hari sibuk Watashi wa nihon jin dewa nai ----- Saya bukan orang Jepang

2. Daftar Bentuk Biasa

Kata Sifat –na Kata Sifat -i

Kata Kerja

2.1. Betuk Sopan dan Bentuk Biasa Bentuk Sopan kakimasu kakimasen kakimashita kakimasen deshita

Bentuk Biasa kaku kakanai Kaita kakanakatta

Bentuk Sopan Bentuk Biasa atsui desu atsui atsukunai desu atsukunai Atsukatta desu atsukatta atsukunakatta desu atsukunakatta hima desu Hima da hima dewa arimasen Hima dewa nai hima deshita Hima datta hima dewa arimasendeshita hima dewa nakatta

2.2. Bentuk Sopan dan Bentuk Biasa dari Frase susulan Bentuk Sopan Bentuk Biasa nomitai desu nomitai nomi ni ikimasu nomi ni iku kaite kudasai kaite kaite imasu kaite iru

Arti Ingin minum pergi minum tolong tulis Sedang menulis


Shin Nihon go Kiso I kaite mo ii desu kakanakute mo ii desu kaite agemasu kaite moraimasu kaite kuremasu ikanakereba narimasen ikanakute mo ii desu taberu koto ga dekimasu taberu koto desu yonda koto ga arimasu tondari, kaitari shimasu

kaite mo ii kakanakute mo ii kaite ageru kaite morau kaite kureru ikanakereba naranai ikanakute mo ii taberu koto ga dekiru taberu koto da yonda koto ga aru yondari, kaitari suru

boleh tulis boleh tidak tulis saya aka tuliskan minta dituliskan dituliskan harus pergi tidak usah pergi bisa makan (hal) makan Pernah baca baca, tulis dsb

3. Kalimat Tanya Bentuk Biasa Kalimat Tanya Bentuk Biasa biasanya dinyatakan dengan menghilangkan Kata Tanya Ka dan meninggikan nada (intonasi) di akhir kalimat. Contoh: Koohii o nomu ----- Minum kopi? Dalam kalimat tanya Kata Benda dan Kata Sifat da dari bentuk biasa desu dihilangkan. Contoh: Konban hima ----- Malam ini nganggur?

4. Bahasa laki-laki dan Bahasa Wanita Dalam bahasa Jepang kadang-kadang ada perbedaan dalam penggunaan kata-kata untuk laki-laki dan wanita. Dibawah ini adalah percakapan yang dilakukan oleh wanita. Suzuki Kimura Suzuki Kimura Suzuki Kimura

: Kimura an, ashita no ban hima? : Un, hima yo. Doshite? : Paatii ni ikanai? : Ii wa ne. Basho wa doko? : Fuji Hoteru. 6 ji gor hoteru no robii de matte iru wa : Wakatta wa. Jaa mata ashita.



PELAJARAN 21 1. Partikel to ….. 3 Partikel to digunakan bersamaan dengan omoimasu dan iimasu yang berarti sebuah perkiraan dan sebuah kutipan seseorang. Biasanya Partikel to didahului oleh kalimat Bentuk Biasa Contoh: Konban ame ga furu to omoimasu ----- Saya rasa malam ini akan hujan Kaisha no hito wa ashita sentaa e kuru to iimasu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_50

Shin Nihon go Kiso I ----- Orang Perusahaan mengatakan bahwa dia besok akan datang ke Center.

2. ~ to omoimasu. ( Kalimat Biasa ) ~ to omoimasu

Saya rasa ~

Bentuk ini dipakai pada keadaan sebagai berikut: 2.1. Dugaan Contoh: Konban ame ga furu to omoimasu ----- Saya rasa malam ini akan hujan Rao san wa sentaa ni inai to omoimasu ----- Saya raya Tuan Rao tidak ada di Center Tanakan san wa moo uchi e kaetta to omoimasu ----- Saya rasa Tuan Tanaka sudah pulang kerumahnya 2.2. Menyatakan Pendapat Contoh: Nihon wa kootsuu ga benri da to omoimasu ----- Saya rasa Jepang lalu-lintasnya praktis Nihon wa hontoo ni gijutsu ga susunde iru to omoimasu ----- Saya rasa Jepang tekhnoya benar-benar maju.

3. Daftar ~ to omoimasu dan ~ to iimasu Kata Kerja iku ikanai itta ikanakatta

to omoimasu to iimasu

Kata Benda Nihon jin da Nihon jin dewa nai Nihon jin datta Nihon ji dewa nakatta Kata Sifat –i Samui Samukunai Samukatta Samuku nakatta



Kata Sifat –na Hige, Hachigatsu, 2003 Page_51

Shin Nihon go Kiso I Kirei da Kirei dewa nai Kirei datta Kirei dewa nakatta


4. Partikel to yang dihilangkan Apabila omoimasu dan iimasu dipakai bersamaan dengan soo atau doo maka Partikel to dapat dihilangkan. Contoh: Watashi mo soo omoimasu ----- Saya juga berpendapat begitu Nihon ni tsuite doo omoimasu ka ----- Bagaimana pendapat anda tentang Jepang?

5. ~ deshoo Bentuk ~deshoo dipakai untuk memastikan sesuatu dimana lawan bicara sudah tahu tentang yang dibicarakan dan diharapkan sepandapat dengan pembicara. Apabila di depan ~deshoo adalah Kata Kerja, maka dipakai bentuk biasa tetapi jika didepan ~deshoo adalah Kata Sifat –na maka da dalam bentuk nigiyaka da dihilangkan. Contoh: Doyoobi sentaa de paatii ga aru deshoo ----- Hari Sabtu di Center ada pesta, bukan? Shinjuku wa nigiyaka deshoo ----- Shinjuku ramai, bukan?

PELAJARAN 22 1. Keterangan Kata Benda Dalam bahasa Jepang, kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan. ( Hukum M-D ) Contoh: Rao san no kaisha ----- Perusahaan Tuan Rao (Kata Benda menerangkan Kata Benda) Ookii kaisha ----- Perusahaan besar (Kata Sifat-i menerangkan Kata Benda)


Shin Nihon go Kiso I Yuumeina kaisha ----- Perusahaan terkenal (Kata Sifat-na menerangkan Kata Benda) Rao san ga jisshuu suru kaisha ----- Perusahaan tempat tuan Rao melakukan latihan praktek. (Kalimat menerangkan Kata Benda)

2. “ga” Penunjuk subjek dari anak Kalimat yang menerangkan Untuk menunjukkan subjek dari Anak Kalimat yang menerangkan, tidak dipakai Partikel wa melainkan Partikel ga. Contoh: Rao san wa jisshuu shimasu ----- Tuan Rao melakukan latihan praktek Rao san ga jisshuu suru kaisha wa Tookyoo denki desu ----- Perusahaan tempat Tuan Rao melakukan latihan praktek adalah Tokyo Denki

3. Contoh Anak Kalimat yang menerangkan 3.1. Kata Benda wa (anak kalimat) Kata Benda desu Contoh: Kore wa (watashi ga totta shashin desu) ----- Ini adalah foto yang saya ambil 3.2. (anak kalimat) Kata Benda wa Benda desu Contoh: (Asoko ni iru hito) wa Lee san desu ----- Orang yang ada di sana adalah Tuan Lee (Senshuu kengaku shita tokoro wa Nagoya jidoosha desu ----- Perusahaan yang kita kunjungi minggu lalu adalah Perusahaan Mobil Nagoya Kata Sifat -na Kata Sifat -I

3.3. (anak kalimat) B wa

desu

Contoh: (Kinoo mita eiga) wa totemo omoshirokatta desu ----- Film yang saya lihat kemaren sangat menarik

3.4. (anak kalimat) B

O ga

Kata Kerja -masu

Contoh: Hige, Hachigatsu, 2003 Page_53

Shin Nihon go Kiso I (Jidoosha o tsukutte iru koojoo) o kengaku shimashita ----- Kami mengunjungi perusahaan yang membuat mobil (Tomodachi ni au yakusoku) ga arimasu ----- Saya ada janji bertemu dengan teman

PELAJARAN 23 1. ~ toki, ~ Kata Kerja Kata Sifat -i Kata Sifat -na Kata Benda no

toki

Pada waktu (Ketika), …..

Toki dipakai untuk menghubungkan dua kalimat dan menunjukkan waktu dilakukannya suatu keadaan / gerakan yang dinyatakan dalam kalimat pokok. Contoh: Gaikoku e iku toki, pasupooto ga irimasu ----- Pada waktu pergi ke Luar Negeri, perlu Paspor


Shin Nihon go Kiso I Okane ga nai toki, tomodachi ni karimasu -----Waktu tidak ada uang, pinjam dari teman Senshuu Tookyoo e itta toki, kono shsashin o torimashita ----- Ketika pergi ke Tokyo minggu lalu, saya ambil foto ini. Isogashii toki 10 ji goro made hatarakimasu ----- Ketika sibuk, saya bekerja sampai kira-kira jam 10 Hima toki, terebi o mitari, hon o yondari shimasu. ----- Ketika senggang saya menonton TV, membaca buku dan sebagainya Gakusei no toki, yoku sukii ni ikimasu ----- Waktu masih sekolah, saya sering pergi main ski

2. ~ to, ~ Kata Kerja (kamus) Kata Kerja + nai

to, ~

Kalau ….., maka …..

Ketika suatu hal atau tindakan secara otomatis mengakibatkan suatu hal atau tindakan yang lain, maka penyebab itu diikuti dengan Partikel to. Contoh: Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu ----- Kalau kita tekan tombol ini, maka mesinnya akan bergerak Nihon go ga wakaranai to, koojoo e itte, komarimasu ----- Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka waktu ke pabrik akan susah Kono michi o massugu iku to, migi ni eki ga arimasu -----Kalau kita jalan terus, maka disebelah kanan ada stasiun Setelah Partikel to tidak dapat digunakan kalimat-kalimat yang menunjukkan maksud, keinginan, ajakan, permintaan dan sebagainya. Contoh: Jikan ga aru to eiga o mi ni ikimasu ----- Kalau ada waktu saya akan pergi meninton film

3. Partikel “o” Selain dari Partikel o dipakai untuk menunjukkan objek dari kata kerja transitif, Partikel o juga dipakai untuk menunjukkan tempat terjadinya suatu hal yang dilakukan oleh Kata Kerja, dalam hal ini Kata Kerja nya menunjukkan gerakan berpindah seperti: arukimasu, watarimasu, sanposhimasu dan sebagainya. Contoh: Hashi o watarimasu Hige, Hachigatsu, 2003 Page_55

Shin Nihon go Kiso I ----- Menyeberang di jembatan Kooen o sanpo shimasu ----- Berjalan-jalan di taman

PELAJARAN 24 1. Kata Kerja yang menyatakan memberi atau mendapat Selain dari agemasu (memberi) dan moraimasu (mendapat) yang telah dipelajari dalam Pelajaran 7, kuremasu (memberi, mengasi) juga sering digunakan dalam berbicara bahasa Jepang. Kata Benda O kuremasu

Memberi Kata Benda

Kata agemasu berarti memberi tapi harus diperhatikan bahwa kata ini tidak dapat dipakai dalam hal orang lain yang memberikan sesuatu pada kita. Dalam hal ini kata yang digunakan adalah kuremasu. Contoh: Watashi wa Lee san ni shatsu o agemasu. ----- Saya memberi kemeja kepada Tuan Lee


Shin Nihon go Kiso I Ali san wa watashi ni shatsu o kuremashita ----- Tuan Lee memberi saya kemeja.

2. Menyatakan “beri terima” Selain untuk menyatakan pemberian atau penerimaan benda, kata-kata kerja agemasu, moraimasu dan kuremasu dapat pula dipakai untuk suatu perbuatan yang menunjukkan arah dari siapa kepada siapa sesuatu perbuatan dilakukan. Selain itu juga untuk menyatakan rasa suka atau rasa berterima kasih. Dalam hal ini perbuatannya tersebut dinyatakan dengan Kata Kerja bentuk –te. Kata Kerja -te agemasu Contoh: Watashi wa Kimura san ni kasa o kashite agemasu ----- Saya memberi pinjam payung kepada Tuan Kimura Nimotsu o motte agemashoo ka ----- Mari saya tolong bawakan barangnya. Takushii o yobimashoo ka ----- Bisa saya panggilkan Taksi? Tetsudaimashoo ka ----- Bisa saya Bantu? Kata Kerja -te moraimasu Bentuk ini mengandung makna rasa terima kasih pihak yang menerima perbuatan. Contoh: Watashi wa Suzuki san ni nihon go o oshiete moraimashita ----- Saya diajarkan bahasa Jepang oleh Tuan Suzuki Kata Kerja -te kuremasu Seperti halnya dengan Kata Kerja –te moraimasu, bentu Kata Kerja –te kuremasu juga mengandung rasa terima kasih orang yang menerima perbuatan, tetapi kalau Kata Kerja –te moraimasu menunjukkan bahwa Sujeknya yang menerima perbuatan, maka pada bentuk Kata Kerja –te kuremasu Subjek adalah orang yang melakukan perbuatan, dan ada nuansa bahwa perbuatan itu dilakukan atas prakarsa pelakunya sendiri. Disamping itu karena umumnya yang menerima perbuatan itu adalah orang yang berbicara, maka dalam hal ini watashi ni yang menyatakan penerima biasanya dihilangkan. Contoh: Kanai wa (watashi ni) kodomo no shashin o okutte kuremashita ----- Istri saya mengirimkan saya foto anak kami.



PELAJARAN 25 1. Menyatakan Persyaratan Bentuk Syarat Kata Kerja Kata Sifat -I Kata Sifat -na Kata Benda

Bentuk Lampau Biasa + ra, ~

Kalau …., maka …..

Dengan menambahkan ~ra pada bentuk lampau, maka terbentuk anak kalimat persyaratan berupa sesuatu hal atau gerakan. Ini dipakai untuk menunjukkan kedudukan, opini, permintaan, keadaan dll. dari pembicara dibawah persyaratan tersebut. Contoh: Ame ga Futtara, pikuniku ni ikimasen ----- Kalau turun hujan, tidak pergi piknik


Shin Nihon go Kiso I Jikan ga nakattara, paati ni ikimasen ----- Kalau tidak ada waktu, saya tidak pergi ke pesta Yasukattara, bideo o kaimasu ----- Kalau murah, saya akan beli Video Hima dattara, Tookyoo-Tawaa e ikimasu ----- Kalau ada waktu senggang, saya akan pergi ke Tokyo Tower. Ame dattara, uchi ni imasu ----- Kalau hujan, saya akan di rumah. Kata Kerja –tara,~

Setelah Kata Kerja, maka …..

Ini dipakai untuk menyatakan hal, perbuatan atau keadaan yang menyusul tercapainya sesuatu persyaratan berupa hal, perbuatan atau keadaan. Contoh: Nan ji goro kengaku ni ikimasu ka ----- Kira-kira jam berapa kita pergi meninjau Hirugohan o tabetara, sugu ikimasu ----- Setelah makan siang, kita segera pergi Nihon go o benkyoo shimashitara, depaato e ikimasu. ----- Setelah selesai belajar, saya pergi ke Departement Store Shigoto o shimashitara, sugu kaerimasu ----- Setelah selesai bekerja, saya langsung pulang.

2. Pengandaian yang berlawanan Kata Kerja –te Kata Sifat -i -kute Kata Sifat –na -de Kata Benda - de

+ mo,

Sekalipun ….., tetapi …..

Berlawanan dengan –tara,~ bentuk –te + mo dipakai pada pengandaian yang akibatnya berlawanan dengan yang diharapkan atau yang sepantasnya terjadi. Contoh: Suitchi o irete mo, kikai ga ugokimasen ----- Walaupun saya tekan tombolnya, mesinnya tidak bergerak Takakute mo, kono rajikase o kaitai desu ----- Walaupun mahal, saya ingin membeli radio cassette ini Shizuka de mo, neru koto ga dekimasen ----- Walaupun sunyi, saya tidak bias tidur.


Shin Nihon go Kiso I Nichi youbi de mo, shigoto o shimasu ----- Walaupun hari minggu, saya bekerja.

3. Moshi dan Ikura Masing-masing dipakai dalam kalimat –tara, ~ dan –te mo, ~ untuk menunjukan bahwa kalimat itu yang menjadi syaratnya. Moshi menunjukan syarat yang dipikirkan oleh pembicara sedangkan ikura lebih memperkuat derajat syarat tersebut. Contoh: Moshi ame ga futtara, pikuniku ni ikimasen ----- Kalau turun hujan, kita tidak akan pergi piknik Ikura takakute mo, kono raji-kase o kaitai desu ----- Berapapun mahalnya, saya ingin membeli radio cassette ini

4. Partikel ne Kalimat ne ….. 2 Partikel ne dipakai apabila pembicara menganggap bahwa yang diajak bicara sependapat dengan dengan dia, dan ingin meyakinkan atau mendapatkan kesepakatan dari yang diajak bicara. Contoh: Nichi youbi wa pikuniku desu ne ----- Hari Minggu piknik, ya? Hai, soo desu. ----- Ya, betul



Shin Nihongo Kiso I II II II II II II II Hige, Hachigatsu, 2003 Page_61


II IIIIIIIII II II II II II II II Tata Bahasa Jepang I PT.Mitsuba Indonesia Heriyanto- PE. Departement ”Sesungguhnya bersama kesulitan terdapat suatu kemudahan”


Shinnihongokisoi 6881k

Overview 26281t

More details 6y5l6z

Related Documents 3h463d

Shinnihongokisoi 6881k

More Documents from "tr" 5ui29

Chat X Documentation 41k1w

Shinnihongokisoi 6881k

Solseal - Pile Cap Sealer Datasheet p5e8

Problemologia 6g1l35

4p345f

Swiggy-order-1133076260 6u2j21