FLOUR ALBUS No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman
Puskesmas Sembayat 1. Pengertian
2. Tujuan
: :00 : :3
drg. Naniek Sulastri NIP: 19580618 198510 2 001
- Vaginal discharge atau keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi berupa cairan kental dan lengket pada seluruh siklus namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi. Masih dalam batas normal bila duh tubuh vagina lebih banyak terjadi pada saat stres, kehamilan atau aktivitas seksual. - Vaginal discharge bersifat patologis bila terjadi perubahanperubahan pada warna, konsistensi, volume, dan baunya. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menegakkan diagnosa dan pemberian terapi pada kasus tersebut.
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas No...........................................tentang pelayanan KIA/KB .
4. Referensi
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor hk.02.02/menkes/514/2015 Tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama Prosedur pelayanan secara komprehensif Petugas menjelaskan jika : - Pasien dengan riwayat risiko rendah penyakit menular seksual dapat diobati sesuai dengan gejala dan arah diagnosisnya. - Vaginosis bakterial: Metronidazol atau Klindamisin secara oral atau per vaginam. Tidak perlu pemeriksaan silang dengan pasangan pria. Bila sedang hamil atau menyusui gunakan metronidazol 400 mg 2x sehari untuk 5-7 hari atau pervaginam. Tidak direkomendasikan untuk minum 2 gram peroral. Tidak dibutuhkan peningkatan dosis kontrasepsi hormonal bila menggunakan antibiotik yang tidak menginduksi enzim hati. - Pasien yang menggunakan IUD tembaga dan mengalami vaginosis bakterial dianjurkan untuk mengganti metode kontrasepsinya.
5. Prosedur / Langkah
-
Vaginitis kandidiosis terbagi atas: Infeksi tanpa komplikasi Infeksi parah Infeksi kambuhan Dengan kehamilan Dengan diabetes atau immunocompromise
Penatalaksanaan vulvovaginal kandidiosis: Dapat diberikan azol antifungal oral atau pervaginam Tidak perlu pemeriksaan pasangan Pasien dengan vulvovaginal kandidiosis yang berulang dianjurkan untuk memperoleh pengobatan paling lama 6 bulan. Pada saat kehamilan, hindari obat anti-fungi oral, dan gunakan imidazol topikal hingga 7 hari. Hati-hati pada pasien pengguna kondom atau kontrasepsi lateks lainnya, bahwa penggunaan antifungi lokal dapat merusak lateks Pasien pengguna kontrasepsi pil kombinasi yang mengalami vulvovaginal kandidiosis berulang, dipertimbangkan untuk menggunakan metoda kontrasepsi lainnya Chlamydia: Azithromisin 1 gram single dose, atau Doksisiklin 100 mg 2 x sehari untuk 7 hari Ibu hamil dapat diberikan Amoksisilin 500 mg 3 x sehari untuk 7 hari atau Eritromisin 500 mg 4 x sehari untuk 7 hari Trikomonas vaginalis: Obat minum nitromidazol (contoh metronidazol) efektif untuk mengobati trikomonas vaginalis Pasangan seksual pasien trikomonas vaginalis harus diperiksa dan diobati bersama dengan pasien Pasien HIV positif dengan trikomonas vaginalis lebih baik dengan regimen oral penatalaksanaan beberapa hari dibanding dosis tunggal Kejadian trikomonas vaginalis seringkali berulang, namun perlu dipertimbangkan pula adanya resistensi obat Rencana Tindak Lanjut Pasien yang memiliki risiko tinggi penyakit menular seksual sebaiknya ditawarkan untuk diperiksa chlamydia, gonore, sifilis dan HIV. Konseling dan Edukasi : Pasien diberikan pemahaman tentang penyakit, penularan serta penatalaksanaan di tingkat rujukan. Pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama penyakit belum tuntas diobati. Kriteria Rujukan Pasien dirujuk apabila: 1. Tidak terdapat fasilitas pemeriksaan untuk pasangan 2. Dibutuhkan pemeriksaan kultur kuman gonore 3. Adanya arah kegagalan pengobatan
6. Diagram Alir
Px Datang
Anamnese tanda dan gejala
fisik dan Pemeriksaan Pemeriksaann laboratorium serta membuat diagnose kebidanan
Kartu Status dan
Kartu Status dan
Pembayaran lab ke kasir
komplikasi Kolaborasi
Observasi atau rujukan segera
Dengan Dokter
fisiologis KIE dan informasi kunjungan ulang
Obsevasi : KIE dan informasi kunjungan ulang Rujukan : istrasi rujukan
Apotik
Selesai
7. Dokumen terkait
Buku Status. Kunjungan
8. Unit terkait
Loket Poli KIA, Polindes, BPS, Rumah Sakit Laboratorium Kasir Apotik