Spo Membuat Spo 2 4i4b54

MEMBUAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RSU Dr.H.KOESNADI

Bondowoso

SPO

No.Dokumen 01/SPO/RENBANG/VII/2016

TANGGAL TERBIT

No.Revisi : 01

Halaman 1/4

DITETAPKAN OLEH, DIREKTUR RSU Dr. H. Koesnadi BONDOWOSO

dr. AGUS SUWARDJITO, M.Kes Pembina Utama Muda NIP : 19640920 199011 1 002 Membuat suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO); 2. Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisiensi, efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku SK Direktur nomor 188.4//430.11.8/2015 tentang kebijakan Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso I. ISI Standar Prosedur Operasional (SPO) : 1. Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi judul Standar Prosedur Operasional (SPO); 2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan Standar Prosedur Operasional (SPO) secara spesifik. Kata kunci: “sebagai acuan penerapan langkah-langkah………….…………”; 3. Kebijakan : berisi kebijakan Direktur yang menjadi dasar dibuatnya Standar Prosedur Operasional (SPO) tersebut, jika ada diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait (peraturan menteri ataupun pemerintah yang berlaku, peraturan daerah yang berlaku, kebijakan Direktur, ataupun peraturan perundang-undangan lain yang terkait); 4. Prosedur : menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu; 5. Unit terkait : berisi unit-unit/bagian/instalasi yang terkait dengan proses kerja tersebut; 6. Literatur : (jika ada) rujukan/pedoman yang menjadi acuan pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) 20 Juli 2016

PENGERTIAN TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

II. PENYUSUNAN Standar Prosedur Operasional (SPO) 1. Identifikasi apakah kegiatan yang dilakukan saat ini atau yang direncanakan sudah memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau belum, bila SPO sudah dibuat, identifikasi apakah SPO masih relevan atau membutuhkan perbaikan atau revisi; 2. Buatlah Standar Prosedur Operasional (SPO) oleh mereka yang melakukan pekerjaan tersebut, unit kerja,

MEMBUAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RSU Dr.H.KOESNADI

Bondowoso

No.Dokumen 01/SPO/RENBANG/VII/2016

No.Revisi : 01

Halaman 2/4

tim atau panitia yang ditunjuk oleh Direktur; 3. Pelaksana atau unit kerja mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya/flow charting dari suatu kegiatan; 4. Di dalam prosedur jelaskan secara spesifik “Siapa yang melakukan pekerjaan, bagaimana cara melakukan pekerjaan, kapan pekerjaan dilakukan, dan dimana pekerjaan tersebut dilakukan”; 5. Gunakanlah kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang dikenal pemakai; 6. Contoh kalimat perintah: 1) Menggunakan partikel “-lah” (buatlah); 2) Menggunakan tanda seru (!) (bawa alat kedekat pasien!); 3) Kalimat Perintah Larangan (jangan dekatkan barang-barang berbahaya pada pasien), dan lainlain. 7. Subyek, predikat dan obyek harus jelas; 8. Standar Prosedur Operasional (SPO) harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan; 9. Untuk Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan pasien harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan privasi pasien; 10. Untuk Standar Prosedur Operasional (SPO) profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, pola penyakit yang sering ditangani, mengikuti perkembangan IPTEK dan memperhatikan aspek keselamatan pasien; 11. Lakukanlah uji coba sebanyak 5x untuk Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan dan istrasi, uji SPO tidak berlaku untuk Standar Prosedur Operasional (SPO) profesi; 12. Instalasi/bagian yang membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) menyerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) kepada Bagian Umum dan Tata Usaha Sub Bagian Hukum, Informasi, dan Pemasaran untuk : 1) Tinjauan kelengkapan isi format; 2) Kalimat yang digunakan; 3) Mendapatkan nomor dokumen, nomor revisi, tanggal penerbitan dan tanda tangan Direktur. 13. Buatlah penomeran Yaitu no urut/nama dokumen/instalasi/bulan/ /tahun Contoh: 01/SPO/IGD/III/2016 Artinya no.01 dari nomer urut dokumen, SPO dari nama dokumen, IGD unit pembuat,angka romawi III dari

MEMBUAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RSU Dr.H.KOESNADI

Bondowoso

No.Dokumen 01/SPO/RENBANG/VII/2016

No.Revisi : 01

Halaman 3/4

bulan Maret tahun 2016 14. Untuk nomer urut dokumen di buat oleh Bagian Umum dan Tata Usaha dan dicatat di dalam buku penomeran SPO; 15. Tata Cara Pendistribusian a. Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SPO kepada unit kerja dan atau pelaksana yang memerlukan SPO tersebut agar dapat sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh Bagian Umum dan Tata Usaha Sub Bagian Hukum, Informasi, dan Pemasaran dalam pengendalian dokumen; b. Distribusi harus memakai buku ekspedisi dan atau formulir tanda terima; c. Distribusi SPO bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja. Hal tersebut tergantung jenis SPO tersebut, bila SPO tersebut merupakan acuan untuk melakukan kegiatan di semua unit kerja maka SPO di distribusikan ke semua unit kerja. Namun bila SPO tersebut hanya untuk unit kerja tertentu maka distribusi SPO hanya untuk unit kerja tertentu tersebut dan unit terkait yang tertulis di SPO tersebut; 16. Dokumentasikan SPO tersebut a. Yang dimaksud penyimpanan adalah bagaimana SPO tersebut disimpan; b. SPO asli agar disimpan di Bagian Umum dan Tata Usaha Sub Bagian Hukum, Informasi, dan Pemasaran RSU.Dr.H.Koesnadi Bondowoso sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan dokumen sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan; c. SPO foto copy ada di simpan di masing-masing unit Kerja dimana SPO tersebut dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di revisi atau hal lainnya maka unit kerja wajib mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku tersebut ke Bagian Umum dan Tata Usaha Sub Bagian Hukum, Informasi, dan Pemasaran RSU.Dr.H.Koesnadi Bondowoso sehingga di unit kerja hanya ada SPO yang masih berlaku saja. Bagian Umum dan Tata Usaha Sub Bagian Hukum, Informasi, dan Pemasaran RSU. Dr .H.

MEMBUAT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RSU Dr.H.KOESNADI

Bondowoso

UNIT TERKAIT

No.Dokumen 01/SPO/RENBANG/VII/2016

No.Revisi : 01

Halaman 4/4

Koesnadi Bondowoso dapat memusnahkan foto copy SPO yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SPO nya yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam pengarsipan dokumen di RSU.Dr.H.Koesnadi Bondowoso; d. SPO di unit kerja harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana ; 17. Lakukan revisi bila perlu a. Revisi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun sekali; b. Revisi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh kepala unit kerja; c. Hasil Revisi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu diperbaiki /direvisi. Perbaikan/revisibisaisi SPO sebagaian atau seluruhnya; d. Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :  Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada;  Adanya perkembagan IPTEK;  Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru;  Adanya perubahan fasilitas; e. Pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih sesuai/dipergunakan maka tidak perlu di revisi. 18. Lakukanlah sosialisasi pada bagian terkait oleh Instalasi/bagian setelah mendapatkan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah ditandatangani Direktur. 1. Bidang/Bagian 2. Instalasi 3. SMF