Stasiun Kernel 5b5h1r

STASIUN KERNEL I. Pendahuluan Stasiun kernel merupakan stasiun tempat pengolahan biji sawit dan fibre press dari stasiun press. Ampas press yang keluar dari mesin press terdiri dari fibre (serat) dan biji (nut) akan dipisahkan untuk mempermudah proses selanjutnya. Fibre yang persentasenya sekitar 10 s/d 12 % dari TBS olah akan ditransfer ke unit boiler menjadi bahan bakar, sedangkan nut yang persentasenya 12 s/d 16 % dari TBS olah akan dipecahkan menggunakan ripple mill untuk mengeluarkan inti sawit (kernel). Secara garis besar produk yang dihasilkan dari stasiun kernel yaitu : 1. Inti sawit (Kernel). 2. Cangkang (Shell). 3. Fibre. Semua produk yang dihasilkan dari stasiun kernel mempunyai nilai ekonomis masingmasing, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Inti sawit merupakan bahan baku untuk menghasilkan Crude Palm Kernel Oil (KO), yaitu salah satu produk dari kelapa sawit yang banyak dipergunakan dalam industri kosmetik, obat obatan dan bahan makanan, dll. Ampas press dari inti sawit juga masih bernilai ekonomis yaitu sebagai bahan pembuatan pakan ternak. Sedangkan cangkang sawit dan fibre

dipergunakan sebagai bahan bakar boiler untuk proses

menghasilkan uap dan power untuk keberlangsungan proses pengolahan di pabrik. Proses pengolahan di stasiun kernel menggunakan hukum fisika, antaralain : 1. Proses hisapan fan, berlangsung pada fibre cyclone dan LTDS. 2. Perbedaan berat jenis dengan media fluida (campuran CaCo3 dengan air), berlangsung di claybath. 3. Prinsip centrifugal dan perbedaan berat jenis, berlangsung pada hidrocyclone. 4. Proses pengurangan kadar air menggunakan hembusan udara panas, berlangsung di kernel silo.

1

a. Tujuan Adapun tujuan mempelajari stasiun kernel yaitu : 1. Dapat memahami prinsip kerja peralatan-peralatan di stasiun kernel. 2. Memahami alur proses pengolahan di stasiun kernel. 3. Memahami proses pengoperasian stasiun kernel. 4. Memahami Trouble yang sering terjadi di stasiun kernel. 5. Memahami proses maintenance peralatan di stasiun kernel.

b. Manfaat 1.Menambah ilmu pengetahuan tentang proses pengolahan kelapa sawit khususnya tentang stasiun kernel yang berguna sebagai bekal dalam meniti karir di industri kelapa sawit. 2.Untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu melaksanakan proses pengolahan kelapa sawit khususnya di stasiun kernel dengan yang baik dan benar, sesuai dengan SOP.

2

II. Peralatan – Peralatan di Stasiun kernel 1.Cake Breaker Conveyor (CBC) Cake Breaker Conveyor adalah alat untuk memecah ampas press yang masih berbentuk gumpalan yang keluar dari mesin press dan sekaligus sebagai alat pengangkut ampas press dari stasiun press ke depericarper. Fungsi CBC adalah : 1.Menghancurkan ampas agar memudahkan proses pemisahan antara nut dan fibre. 2.Sebagai alat transfer ampas press ke depricarper. Cake Breaker Conveyor mengaduk ampas hasil press sehingga ampas terpecah pecah. Dengan adanya proses pencincangan dan pengadukan maka fibre akan mudah terpisah dari nut. 2.Depricarper Depricarper berfungsi untuk memisahkan fibre dan nut. Prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan berat jenis (density). Ampas yang telah diaduk dalam vakum depricarper akan mengalami pemisahan fibre dan nut, fibre yang berat jenisnya lebih ringan akan terhisap oleh hisapan fan dan terbawa ke fibre cyclone sedangkan nut yang berat jenisnya lebih besar akan jatuh ke polishing drum. Kevakuman udara di depricarper terjadi karena hisapan fan yang kuat, pada saat motor penggerak fan dihidupkan akan memutar impeller fan sehingga lama kelamaan terjadi kevacuman udara pada coulom depricarper, ampas yang telah diaduk pada cake breaker conveyor dalam keadaan kering sehingga mudah berpisah antara bagian yang berat dan ringan. Nut dan benda-benda yang tidak terhisap jatuh ke polishing drum untuk diproses, sedangkan fibre masuk ke fibre cyclone selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar boiler. Untuk menjaga kevacuman udara diusahakan sambungan benar-benar rapat dan hindari kebocoran udara, apabila banyak kebocoran maka daya hisap terhadap fibre berkurang. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada depricarper antara lain : a. Banyak fibre yang tidak terhisap, penyebab kemungkinan : - Pengadukan ampas kurang merata, sehingga nut dan fibre masih menyatu. - Daya hisap fan kurang kuat, kemungkinan banyak kebocoran. 3

b. Banyak broken kernel di dalam fibre, hal ini disebabkan oleh : - Proses perebusan terlalu masak dan tekanan pada saat pressing terlalu kuat sehingga banyak broken kernel. - Daya hisap fan terlalu kuat. 3. Nut Polishing Drum Fungsi polishing drum adalah : - Memberi kesempatan kepada fibre yang masih ada pada nut terhisap kembali ke fibre cyclone. - Mengurangi serat-serat agar tidak menyulitkan pada proses pemecahan nut berikutnya. - Sebagai alat transfer nut dari depricarper ke conveyor nut. Prinsip kerja polishing drum adalah dengan sistem perputaran (rotasi). Pada bagian dalam polishing drum terdapat kisi-kisi yang berderetan satu dengan yang lain saling tegak lurus dan pada sekeliling dindingnya diberi alur untuk memudahkan nut bergerak keluar ruang polishing drum sampai pada ujung keluaran. Dengan adanya putaran, nut akan terbanting terus menerus sehingga terjadi gesekan-gesekan antara nut dan dinding polishing drum dan antara nut dengan nut itu sendiri, akibatnya serat-serat yang yang terdapat pada nut akan terlepas. Posisi polishing drum yang horizontal dengan adanya alur maka nut akan bergrerak ke ujung drum dan akhirnya jatuh ke nut conveyor melalui lubang-lubang polishing drum. Polishing drum berputar digerakkan oleh motor penggerak menggunakan rantai, putaran polishing drum dapat dihitung dari data yang diperoleh, yaitu : Data sebagai contoh nut polishing drum line 2 : -putaran motor penggerak

: 1450 rpm

-ratio cyclo driver

: 29

-Z1(gigi sprocket penggerak)

: 57

-Z2(gigi sprocket yang digerakkan)

: 128

Maka putaran nut polishing drum adalah : 𝑍1 𝑛 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 57 1450 𝑥 = 𝑥 = 22,26 𝑟𝑝𝑚 𝑍2 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑜 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑟 128 29

4

Gambar nut polishing drum

Spesifikasi cyclo drive polishing drum : Model : CHHM15-6180 Ratio : 29 Input : 11 kw 1.450 rpm Serial number : C 15H1616

4. Fibre Cyclone Fibre cyclone berfungsi untuk memisahkan dan menampung fibre yang terhisap oleh fan fibre cyclone. Karena adanya hisapan fan maka fibre terhisap ke fibre cyclone, saluran fibre cyclone dibuat melingkar sehingga terjadi aliran pusaran( cyclone), akibatnya fibre yang terhisap akan turut berputar, karena berat jenis maka fibre jatuh ke dasar dari fibre cyclone sedangkan udara terus terhisap keluar lewat lubang keluaran, fiber yang jatuh masuk ke air lock fibre cyclone dan jatuh ke fibre shell conveyor untuk bahan bakar boiler. alat pendukung fibre cyclone adalah fan fibre cyclone, dimana mulut fan dihubungkan ke fibre cyclone dengan pipa isap udara sedangkan jalur pengeluaran udara dilengkapi pengatur tekanan udara. Spesifikasi electromotor penggerak fan fibercyclone : Merek : Elektrim 3 phase motor Type : EM 2806-4 75 kw 380 v 50 Hz Berat : 562 kg 1.485 rpm

5

5. Nut Transport Sistem (Destoner system) Nut transport sistem Merupakan serangkaian alat untuk menghantar nut dari polishing drum ke nut silo. Adapun alat-alat nya adalah (Conveyor nut, fan/kipas, nut cylone, air lock nut cyclone). a.Conveyor nut. Berfungsi untuk mentransfer nut dari polishing drum ke jalur hisap nut cyclone. b.Fan(kipas). Berfungsi untuk menghasilkan daya hisap sehingga dapat menghisap nut dari conveyor nut ke tabung destoner. c.Nut cyclone. Nut cyclone model isapan untuk menghisap kotoran-kotoran kecil yang terikut pada destoner system. d.Tabung Destoner Merupakan wadah untuk menampung nut yang terhisap dari conveyor nut selanjutnya nut jatuh ke auger nut. e.Auger nut destoner sistem. Auger nut dipasang di bawah tabung destoner yang berfungsi untuk mengatur umpan/kapasitas grading drum dan diteruskan ke nut silo. e. Grading drum atas. Berfungsi untuk menyeleksi nut berdasarkan besar ukuran nut. Nut yang diameternya lebih kecil akan dipisahkan dengan nut yang diameternya lebih besar, tujuannya adalah untuk memaksimalkan efisiensi ripple mill, sehingga memudahkan untuk penyetelan ripple mill. f. Air lock nut cyclone. Berfungsi untuk menjaga udara luar tidak masuk ke dalam cyclone sehingga kevakuman di dalam cyclone dan daya hisap fan tidak berkurang, sekaligus untuk membuang kotorankotoran yang terhisap pada destoner system yang jatuh ke dasar cyclone.

6

6. Nut Silo Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan nut sementara (hopper), sebelum dipecah pada ripple mill. Nut silo terdapat ruangan yang dibagi 3 berdasarkan besar ukuran nut, pada bagian dalam silo diberi sekat-sekat ruang nut silo, Nut yang dihisap oleh fan kemudian ditampung di air lock selanjutnya diumpankan ke nut silo , tujuan dari penyekatan adalah agar nut di dalam nut silo mempunyai permukaan yang luas untuk kontak langsung dengan udara panas,sehingga udara dapat dengan mudah melalui semua permukaan nut..

7. Ripple Mill Ripple mill adalah alat pemecah nut untuk mendapatkan kernel yang terlepas dari cangkangnya, sehingga memudahkan untuk dipisah pada proses pemisahan di separator. Ripple mil digerakkan oleh motor penggerak dan juga terdiri dari : 1. Rotor Bar, adalah bagian yang bergerak terdiri dari batang-batang besi. 2. Ripple plate, adalah bagian yang diam terdiri dari batang-batang besi juga sebagai landasan nut agar proses pemecahan terjadi dengan baik. 3. Mill housing, merupakan rumah atau body ripple mill tempat pemasangan ripple plat. 4. bearing assembly, merupakan bearing yang menopang poros ripple mill sehingga terjadi putaran. Ripple mill bekerja dalam putaran kecepatan rendah dengan tujuan efisiensi pemecahan sampai 98 %. Nut yang diumpankan dimasukkan dari bagian atas ripple mill dan terjadi benturan berulang ulang terhadap ripple plate dan rotor yang bergerak. Rotor mempercepat gerak/laju nut yang jatuh sehingga proses benturan menjadi lebih keras dan memaksa cangkang nut pecah terpisah dari inti (kernel). Cangkang yang telah pecah dan kernel yang terpisah jatuh dan keluar dari mill housing seterusnya masuk ke cracked mixture conveyor. Data spesifiksi motor penggerak, dimana diambil contoh dat ripple mill no 1 : • Merek

: TECO 3 phase induction motor

• Frekuensi

: 50 Hz

• Daya input

: 15 Kw

• Putaran

: 1450 rpm

• Volt

: 380 V

• Amp

: 44,3 A 7

Data Transmisi : • V Belt

: SKF PHG B63

• Fully penggerak

:6“

• Fully yang digerakkan

:8"

Sehingga putaran poros ripple mill nomor 1 adalah :

n ripple mill =

6 8

x 1450 =

1087 rpm

Perawatan ripple mill : 1.Periksa komponen-komponen pengikat,seperti baut,mur dan las-lasan yang ada. 2.Periksa motor penggerak,keausan fully dan v-belt. 3.Periksa keausan rotor dan ripple plate. 4.Bersihkan bearing dari kotoran.

Gambar ripple mill

Kritikal point after ripple mill : • inti bulat

: max 30 %

• inti pecah

: max 10 %

• biji bulat

: max 1 %

• biji setengah pecah

: max 1 %

• kadar kotoran

: max 8 %

• Efisiensi ripple mill

: 98 % 8

8.Cracked Mixture Separation Cracked mixture separation adalah alat pemisah inti dan cangkang. Di PT.PAA Duri alat ini ada 2 bagian, yaitu : a. Separation tingkat pertama (LTDS 1A dan LTDS 1B) b. Separation tingkat kedua (LTDS 2). Cracked mixture separation pada masing-masing tingkat terdiri dari beberapa bagian,yaitu: 1. Kolom vertical Kolom pemisah ini berbentuk empat segi dengan masing-masing dua jalur keluar, yaitu jalur bagi massa yang berat dan satu lagi jalur bagi massa yang ringan. Bagian massa yang berat akan jatuh ke lantai,sedangkan massa yang ringan, yaitu inti dan cangkang yang berat akan jatuh ke grading inti. Dan massa yang lebih ringan lagi, yaitu debu,cangkang ringan akan dihisap oleh fan melalui siklon LTDS kemudian disalurkan ke conveyor bahan bakar. Kolom dilengkapi dengan pengaturan kecepatan angin dengan cara mengatur plat dinding bagian belakang yang akan mengatur luasan penampang melintang kolom.

2. Airlock Airlock di stasiun kernel pada umumnya untuk mengatur kapasitas umpan masuk untuk suatu proses tanpa ada kebocoran, sehingga airlock dilengkapi dengan kanvas agar tidak ada celah bagi udara. Karena pemakaiannya yang bervariasi maka fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Airlock dipasang pada lubang jalur masuk dan jalur keluar kolom vertical. Airlock terdiri dari poros yang sekelilingnya terdapat impeller sepanjang rumah airlock yang berfungsi sebagai tempat membagi umpan dan membawa umpan yang dimasukkan. Pada bagian dari badan samping dipasang bearing tempat poros berputar dan digerakkan oleh electromotor yang ditransmisikan oleh sprocket dan rantai.

3. Siklon LTDS Siklon LTDS merupakan tabung berbentuk kerucut dimana di dalamnya terjadi putaran siklon akibat isapan dari fan LTDS, cangkang halus yang terhisap akan tertampung di siklon LTDS dan jatuh ke conveyor bahan bakar . 4. Airlock Siklon LTDS Airlock siklon LTDS dipasangkan di bawah siklon LTDS yang berfungsi untuk pengaturan umpan cangkang halus ke conveyor bahan bakar.

9

5. fan (Kipas) Fan (kipas) centrifugal dengan tipe isapan, yang digerakkan oleh electromotor yang ditransmisikan oleh pully dan v-belt. Fan LTDS menghasilkan tenaga isapan untuk proses yang terjadi di separating system. 6. Ducting Transport Ducting transport berfungsi untuk membawa cangkang halus dari kolom vertikal ke siklon LTDS.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada separator adalah daya isapan atau kemampuan pemisahan. Maka perlu diperhitungkan daya hisap di bagian separator yang disesuaikan dengan kapasitas umpan tiap jam nya. Kapasitas umpan yang terlalu banyak akan menurunkan kecepatan aliran udara sehingga daya angkutnya berkurang dan berakibat pemisahan yang kurang sempurna atau kotoran pada inti tinggi, sebaliknya kapasitas yang berkurang akan berakibat daya hisap fan sangat kuat sehingga losis tinggi.

Agar

operasional separator berfungsi dengan baik sesuai yang diharapkan maka perlu dilakukan perawatan pada komponen – komponen separator. Perawatan yang dilakukan yaitu: 1.Periksa pada bagian-bagian pemisah dan ducting apa ada kebocoran yang dapat menyebabkan penurunan daya hisap dari fan. 2.Periksa kondisi motor penggerak fan, bersihkan dari debu dan kotoran serta periksa tegangan v-belt, jika kendur kencangkan. 3.Pelumasan pada semua bearing, serta sudu-sudu kipas diperiksa dan dibersihkan. 4.Periksa kondisi airlock, kencangkan baut-baut dan mur,berikan pelumasan pada gear dan rantai airlock serta bersihkan dari kotoran yang mengakibatkan korosi pada plat-plat housing.

Diagram alir :

Ripple Mill

CM Conveyor

LTDS 2

Air Lock LTDS 2

Conveyor umpan LTDS 1

Conveyor umpan LTDS 2

Corong umpan

10

LTDS 1

Air lock LTDS 1

Hydrocyclone / Claybath

9. Hydrocyclone Prinsip dasar kerja hydrocyclone adalah memanfaatkan efek dari gaya centrifugal air akibat tekanan pompa dan berat jenis (density) dari benda kerja. Partikel-partikel kernel dengan berat jenis yang lebih ringan daripada cangkang dengan aliran tahanan yang lebih kecil akan hanyut ke poros putaran dan akan keluar dari hydrocyclone melalui vortex. Partikel-partikel cangkang dengan berat jenis yang lebih besar dari kernel dengan aliran tahanan yang lebih besar akan lebih banyak dipengaruhi gaya centrifugal sehingga akan terdesak ke dinding cyclone dan keluar melalui lubang pengeluaran di ujung dasar cone. Cara kerja hydrocyclone : Pada saat umpan masuk (campuran inti dan cangkang) ke bak hydrocyclone nomor 1 maka pompa hydrocylone nomor 1 memompakan umpan ke tabung hydrocyclone, pada tabung hydrocyclone terjadi proses pemisahan cangkang dan inti berdasarkan gaya centrifugal dan berat jenis, karena berat jenis inti lebih ringan maka akan dengan pengaruh gaya centrifugal akan berada pada bagian tengah pusaran dan terdorong ke atas keluar melalui vortex, kernel keluar lalu jatuh ke drum berputar bak hidrocyclone dan seterusnya jatuh ke conveyor kernel basah. Sedangkan cangkang karena lebih berat akan terdorong ke arah dinding cyclone dan keluar dari dasar cone lalu jatuh ke bak hidrocyclone nomor 2. Pada tahap berikutnya proses seperti di atas akan terjadi pada tabung hydrocyclone nomor 2. Selanjutnya pada bak nomor 3 yang dikeluarkan adalah cangkang dan jatuh ke conveyor cangkang basah, sedangkan dari jalur keluar vortex nomor 3 dibuang kembali ke bak nomor 2. Begitulah proses pemisahan cangkang dan inti dengan menggunakan 3 bak hydrocyclone.

Kernel

Kernel

Cangkang produksi

Umpan masuk

Gambar flow di hydrocyclone 11

Spesifikasi pompa hidrocyclone : Merek : TECO 3 Phase induction motor Kode : AEEBKB 40 Hp 30 Kw 50 Hz 380 volt 57 A 1.460 rpm 278 kg

10. Claybath Berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang dengan menggunakan campuran air dan kalsium karbonat (CaCo3). Prinsip kerjanya adalah berdasarkan perbedaan specific gravity antara kernel dan cangkang. Kernel basah mempunyai berat jenis 1,07 sedangkan cangkang mempunyai berat jenis 1,30. Maka dibuatlah fluida yang berat jenisnya berada diantara berat jenis kernel basah dan berat jenis cangkang agar dapat memisahkan kernel dengan cangkang. Campuran air dan kalsium karbonat mempunyai specific gravity 1,13-1,15. Karena specivic gravity kernel lebih kecil dari campuran kalsium carbonat maka kernel akan terapung sedangkan cangkang akan tenggelam karena specivic grafitynya lebih besar dari campuran kalsium karbonat. Kernel akan mengapung di permukaan cairan dan oleh arus cairan karena tekanan pompa akan terbawa ke vibrating screen dan sterusnya jatuh ke conveyor kernel basah, sedangkan cairan kalsium karbonat akan kembali ke bak claybath. Cangkang akan tengggelam dalam larutan kalsium karbonat dan terbawa ke vibrating screen dan jatuh ke conveyor cangkang basah, sedangkan cairan kalsium karbonat akan kembali ke bak claybath. Pada pengoperasiaanya komposisi kalsium karbonat dengan TBS olah adalah 1 kg CaCo3 untuk 1 ton TBS. Untuk menambah daya pisah claybath ditambahkan abu dari incinerator untuk menghemat pemakaian calcium.

Gambar Claybath 12

11. Kernel Silo dan kernel Dryer Fungsi kernel silo adalah sebagai tempat menampung kernel hasil dari proses di hydrocyclone atau claybath, juga sebagai tempat mengeringkan kernel dan menurunkan kadar air dengan proses pemanasan menggunakan kernel dryer. Selain itu juga berfungsi untuk menstrilkan kernel dari bakteri-bakteri yang akan menaikkan kadar FFA dalam kernel. Prinsip kerja kernel silo dimana steam dimasukkan lewat hembusan udara melalui fan dan mengalir dari bagian bawah ke atas. Ruang kernel silo dibagi menjadi beberapa tingkat dengan suhu yang berbeda untuk setiap tingkatnya. Suhu nya berkisar 40 oC sampai 70oC, dimana semakin ke bawah temperaturnya semakin rendah. Spesifikasi Elektromotor fan kernel dryer : Merek : Elektrim Type : EM 180-4 B3 IP : 55 380-420 v 22 Kw 1.470 rpm 40,2 A Fan kernel dryer : Novenco Fan Type : CBS 800/70/R Fan rpm : 1400 Motor : 30 Hp

12.Bungker Kernel Fungsi bungker kernel adalah untuk menampung kernel hasil proses stasiun kernel selama belum dikirim ke pengolahan selanjutnya, yaitu ke K. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bungker kernel adalah : a.Waktu penimbunan kernel di dalam bungker usahakan tidak terlalu lama karena akan berpengaruh terhadap mutu kernel. b.Hindarkan kernel dari tempat yang lembab sebab akan timbul jamur pada kernel. c.Periksa sekali waktu apa ada perubahan warna dan bau pada kernel. Perubahan warna biasanya kernel berwarna keputih putihan akibat jamur sedangkan perubahan bau biasanya kernel berbau asam.

13

13. Conveyor dan Elevator Di stasiun kernel pabrik kelapa sawit PT.PHS Mananti ada beberapa unit conveyor dan elevator yang mempunyai fungsi masing-masing sesuai kebutuhan proses, yaitu : a. Conveyor Jenis-jenis conveyor dan fungsinya masing-masing : • Conveyor nut Fungsinya memindahkan nut yang keluar dari polising drum ke nut transport. • Cracked Mixture Conveyor Fungsinya untuk mengantar campuran cangkang dan kernel hasil proses ripple mill ke Cracked mixture separation . • Conveyor umpan inlet LTDS 1 Fungsinya menampung dan memindahkan campuran biji pecah dan kernel masuk ke system separasi tingkat pertama (LTDS 1). • Conveyor grading drum Berfungsi untuk menampung dan memindahkan biji yang dipisahkan pada grading drum bawah ke wet kernel conveyor. Conveyor ini terletak di bawah grading drum bawah. • Conveyor feed hydrocyclone Berfungsi untuk menampung dan memindahkan campuran biji pecah dan kernel dari separasi tingkat kedua (LTDS 2) ke bak hydrocyclone untuk dipisahkan. • Wet kernel conveyor Fungsinya menampung dan memindahkan kernel basah dari hydrocyclone ke wet elevator kernel menuju ke kernel silo. • Wet shell conveyor Berfungsi untuk menampung dan memindahkan cangkang basah dari proses hydrocyclone ke wet shell elevator. 14

• Wet kernel distribution conveyor Berfungsi untuk memindahkan kernel dari wet kernel elevator dan mendistribusikannya ke kernel silo, conveyor ini terletak di atas kernel silo. • Dry kernel scraper conveyor Fungsinya untuk mengantar kernel masak dari kernel silo ke elevator kernel masak menuju bunker kernel. Conveyor ini terletak di bawah kernel silo. • Fibre & shell screw conveyor incline Mengangkut dan memindahkan fibre serta cangkang menuju conveyor bahan bakar.

b. Elevator Jenis – jenis elevator dan fungsinya masing – masing : • Wet kernel elevator Fungsinya untuk mengangkut dan memindahkan cangkang basah ke wet shell kernel distribution conveyor. • Wet shell elevator Mengangkat dan memindahkan cangkang basah dari conveyor kernel basah ke scraper bahan bakar dan langsung tercampur dengan fiber cincang dari stasiun empty bunch shredder. Untuk kelancaran proses di stasiun kernel maka semua conveyor dan elevator harus dijaga perawatannya agar tidak mengganggu jalannya proses produksi kernel dan cangkang sehingga hasil yang diharapkan tercapai. Adapun hal-hal dalam perawatan ini yaitu : a. Perawatan conveyor 1. Pelumasan pada cyclo drive secara berkala, periksa volume minyak pelumas. 2. Pelumasan dengan grease pada gear dan rantai, pada semua bearing. 3. Periksa keausan pada daun-daun screw conveyor dan plat aus. 15

4. Kencangkan sambungan mur dan baut pada bagian yang berputar dan periksa sambungan las pada daun-daun conveyor terhadap porosnya. 5. Periksa keausan rel dan rantai pada conveyor scraper dan periksa kemuluran rantai dan keausan dari gigi sprocket.

b. Perawatan Elevator 1. Pelumasan pada cyclo drive dan periksa volume minyak pelumas. 2. Pelumasan grease pada gear dan rantai transmisi,semua bearing rantai dan gigi sprocket. 3. Periksa keausan pada plat timba-timba elevator. 4. Periksa kemuluran rantai dan diusahakan tetap dalam keadaan normal. 5. periksa sambungan las pada timba-timba elevator terhadap plat rantai serta kencangkan semua sambungan baut dan mur yang ada. 6. Periksa kedudukan gear transmisi putaran, kedudukan sprocket apakah dalam posisi senter serta kencangkan pasak-pasak (spi) pengikat gear sprocket terhadap porosnya.

16

Daftar elektromotor di stasiun kernel :

LINE 1 Kondisi Motor Cake Breaker Conveyor N0.1 Cake Breaker Conveyor N0.2 Fibre Cyclone Fan Nut Transport Fan Dry Separation Fan No. 1 Dry Separation Fan No. 2 Dry Separation Fan No. 3 Airlock Cyclone Polishing Drum Nut Auger Conveyor Airlock Biji No. 1 Airlock Biji No. 2 Nut Grading Drum Hidrocyclone pump 1 Hidrocyclone pump 2 Hidrocyclone pump 3 Drum Screen Hydrocyclone 1 Drum Screen Hydrocyclone 2 Drum Screen Hydrocyclone 3 A/L DS Sistem No. 1 A/L DS Sistem No. 2 A/L DS Sistem No. 3 A/L DS Sistem No. 4 A/L DS Sistem No. 5 A/L DS Sistem No. 6 A/L DS Sistem No. 7 A/L DS Sistem No. 8 A/L DS Sistem No. 9 A/L DS Sistem No. 10 Airlock Feeder No. 1 Airlock Feeder No. 2 Airlock Feeder No. 3 Total

KW Motor

Amper Actual

Kw Actual

22 30 55 55 30 30 30 7.5 7.5 5.5 2.2 2.2 7.5 22 22 22 2.2 2.2 2.2 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 2.2 2.2 2.2 378.6

29.8 43.2 83.7 84.8 41.3 40.6 38.7 9.2 8.8 7.6 3.1 2.8 7.9

15.7 22.7 44.1 44.6 21.7 21.4 20.4 4.8 4.6 4.0 1.6 1.5 4.2 10.4 10.4 10.4 0.7 0.7 0.7 1.1 1.0 0.9 1.1 1.0 1.2 0.8 0.9 1.0 0.9 1.2 1.4 0.9 258.3

19.8 19.8 19.8 1.3 1.3 1.3

2 1.9 1.8 2.1 1.9 2.3 1.6 1.7 1.9 1.8 2.3 2.6 1.8 490.5

LINE 2 Kondisi Motor Cake Breaker Conveyor N0.1 Cake Breaker Conveyor N0.2 Fibre Cyclone Fan Nut Transport Fan Dry Separation Fan No. 1 Dry Separation Fan No. 2 Dry Separation Fan No. 3 Airlock Cyclone Polishing Drum Nut Auger Conveyor Airlock Biji No. 1 Airlock Biji No. 2 Nut Grading Drum Hidrocyclone pump 1 Hidrocyclone pump 2 Hidrocyclone pump 3 Drum Screen Hydrocyclone 1 Drum Screen Hydrocyclone 2 Drum Screen Hydrocyclone 3 A/L DS Sistem No. 1 A/L DS Sistem No. 2 A/L DS Sistem No. 3 A/L DS Sistem No. 4 A/L DS Sistem No. 5 A/L DS Sistem No. 6 A/L DS Sistem No. 7 A/L DS Sistem No. 8 A/L DS Sistem No. 9 A/L DS Sistem No. 10 Airlock Feeder No. 1 Airlock Feeder No. 2 Airlock Feeder No. 3 Total

Sumber data dari : unit elektrikal PT.PAA 17

KW Motor

Amper Actual

30 30 55 55 30 30 30 7.5 7.5 5.5 2.2 2.2 7.5 22 22 22 2.2 2.2 2.2 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 2.2 2.2 2.2 386.6

15.9 10.1

83.7 51.5 40 32.2 35.9 3.6 9.9 1.9 2 2 6 34.1 30.3 34.7 1.6 1.6 1.6 1.9 2 2 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9 1.9

2.3 2.6 1.8 424.5

KW Actual 8.4 5.3 44.1 27.1 21.1 17.0 18.9 1.9 5.2 1.0 1.1 1.1 3.2 18.0 16.0 18.3 0.8 0.8 0.8 1.0 1.1 1.1 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.2 1.4 0.9 223.5

III. Proses Pengoperasian Stasiun Kernel. Untuk mengoperasikan stasiun kernel hal – hal yang perlu diperhatikan adalah : a. Persiapan 1.Operator harus menggunakan alat pelindung diri, yaitu : sepatu safety, helem, masker, sarung tangan dan earplug. 2.Periksa seluruh kondisi mesin dan peralatan ( CBC, polishing drum, ripple mill, fibre cyclone, hydrocyclone, claybath, conveyor, elevator dan LTDS ), pastikan dalam keaadan baik dan siap dioperasikan. 3.Periksa kondisi volume nut silo dan kernel silo. 4.Periksa specific gravity larutan calcium carbonat (CaCo3) masih baik atau tidak.

b. Proses Start Up 1.Hidupkan air lock fiber cyclone, air lock nut cyclone, wet shell conveyor, wet kernel conveyor, elevator shell dan wet elevator kernel. 2.Hidupkan fibre fan dan nut transport fan. 3.Hidupkan polishing drum. 4.Hidupkan CBC. 5.Hidupkan fan-fan LTDS. 6.Hidupkan pompa hidrocyclone. 7.Hidupkan cracked mixture conveyor 8.Hidupkan ripple mill, lalu masukkan umpan (nut). 9.Buka steam trap (buang kondensasi uap pada steam trap), lalu buka valve steam kernel silo.

18

c. Operasional 1.Operasikan heater dan fan kernel silo. 2.Sampel boy mengambil sampel losses kernel di : • fibre cyclone

: 1,5 %

• LTDS 1

: 1,5 %

• LTDS 2

: 1,5 %

• Hidrocyclone / Clay bath : 1,5 % 3.Bila hasil analisa sampel melebihi batas maksimal, maka lakukan penambahan calcium pada claybath, dan penyetelan dumper pada LTDS 1 dan LTDS 2, serte penyetelan dumper pada fan hidrocyclone. 4.Sampel boy mengambil sampel losses after ripple mill, yaitu : • Inti bulat

: max 30 %

• Inti pecah

: max 10 %

• Biji bulat

: max 1 %

• Biji ½ pecah

: max 1 %

• Kadar kotoran kernel elevator : max 8 % • Efisiensi ripple mill

: max 98 %

Apabila hasil analisa sampel berada di atas normal maka lakukan penyetelan rotor ripple mill, dan jika ripple mill tidak dapat disetting segera lapor ke bagian maintenance agar dilakukan perbaikan. 5.Sampel boy mengambil sampel produksi di kernel dryer untuk memastikan kualitas produksi PK (kernel), adapun ketentuannya adalah sebagai berikut : • Kadar FFA

: max 1 %

• Kadar air/moisture : max 8 %

19

• Biji pecah

: max 15 %

• Kadar kotoran

: max 8 %

• Oil content

: max 50 %

Apabila kadar kotoran di atas 8 % maka atur kembali umpan LTDS dan tambah larutan claybath. 6. Bersihkan ducting fibre cyclone minimal 2 minggu sekali. 7. Bersihkan heater minimal 1 bulan sekali. 8. Bersihkan nut silo dan kernel silo minimal 1 tahun sekali.

d. Proses Shut Down 1. Matikan fibre fan, polishing drum dan nut transport fan. 2. Matikan ripple mill dan cracked mixture conveyor. 3. Matikan fan-fan LTDS. 4. Sirkulasi cairan claybath sampai kernel dan cangkang habis, lalu matikan claybath system. 5. Matikan heater dan fan kernel silo, kemudian tutup valve steam.

e. Proses Emergency Turunkan handle breaker listrik di utama dengan segera bila terjadi keadaan darurat.

20

CBC Nut

Fiber Depericarper

Polishing Drum

Fibre Cyclone

Airlock Fibre Cyclone

Nut conveyor Nut Transport

Conveyor bahan bakar Nut Silo Boiler Ripple mill Conveyor cangkang basah Cracked mixture conveyor Elevator cangkang basah Conveyor umpan LTDS 1

LTDS 1

Conveyor bahan bakar

Airlock LTDS 1 Conveyor umpan LTDS 2 LTDS 2

Scraper Kernel Masak Split Conveyor

Elevator kernel masak

Air Lock LTDS 2 Kernel Silo Split Conveyor

Corong umpan hidrocyclone

Conveyor distribusi

Bungker Kernel Split Conveyor

Split Conveyor

Conveyor feed hidrocyclone Split Conveyor

Cangkang

Hidrocyclone /

Elevator Kernel Split Conveyor

Kernel Conveyor kernel basah

Claybath Gambar diagram alir di stasiun Kernel

21

IV. Kesimpulan da Saran a. Kesimpulan 1. Kritikal point di stasiun kernel antara lain : Kontrol losses di : • Fibre cyclone

: 1,5 % max

• LTDS 1

: 1,5 % max

• LTDS 2

: 1,5 % max

• Hidrocyclone / Claybath

: 1,5 % max

Losses after ripple mill : • Inti bulat

: 30 % max

• Inti pecah

: 10 % max

• Biji bulat

: 1 % max

• Biji ½ pecah

: 1 % max

• Kadar kotoran kernel elevator

: 8 % max

• Efisiensi Ripple mill

: 98 % max

Losses kernel produksi kernel dryer : • Kadar FFA

: 1 % max

• Kadar air / moisture

: 8 % max

• Biji pecah

: 15 % max

• Kadar kotoran

: 8 % max

• Oil content

: 50 % max

• Rendemen kernel

: 5 % max

2. Kontrol losses dan kwalitas pada ripple mill

keberhasilan proses pada ripple mill akan berpengaruh terhadap kualitas kernel dan kwantitas kernel yang dihasilkan. 22

a.Segi kwalitas, kadar broken kernel yang diijinkan adalah kurang dari 10 %, kernel yang pecah akan berpengaruh pada mutu kernel, misalnya FFA kernel akan naik, cepat gosong. b.Segi Kwantitas, jelas akan menurunkan rendemen kernel karena dengan adanya broken kernel yang banyak kemungkinan loses kernel semakin besar sehingga kapasitas produksi turun. c.Untuk mengurangi loses yang tinggi pada proses kernel perlu diperhatikan hal yang berhubungan dengan proses, hal-hal yang perlu dianalisa antara lain : • Suhu pemanasan di kernel silo. • Pengaturan jarak antara ripple plat dengan rotor bar disesuaikan dengan ukuran kernel. • Tekanan/daya hisap fan harus disesuaikan dengan kapasitas umpan separator. Disamping itu perlu juga diperhatikan proses-proses sebelumnya, diantaranya : • Proses perebusan yang tepat sesuai dengan kondisi buah. • Proses ekstraksi di screw press.

b. Saran 1. Untuk mendapatkan mutu kernel khususnya kadar moisture dan impurities yang di bawah 16 %, maka daya hembusan blower harus ditingkatkan dengan merombak ukuran pully as blower lebih kecil lagi. Jika hembusan udara panas semakin kencang mudah mudahan moisture dapat berkurang dan proses pengeringan berlangsung lebih cepat. 2. Sebaiknya ada komunikasi pembagian umpan polishing drum dengan pihak presan, agar nut transport tidak kelebihan beban. Polishing drum line 1 untuk 3 presan dan sisanya untuk polishing drum line 2. 3. Semoga kebersihan di stasiun kernel dapat ditingkatkan, dan kebocoran- kebocoran dapat segera ditanggulangi.

23