Teknik Komunikasi pada Kelompok Khusus
Klien dengan gangguan kesadaran Menurut Pastakyu (2010), cara berkomunikasi dengan klien dalam proses keperawatan adalah berkomunikasi terapeutik. Pada klien tidak sadar, perawat juga perlu menggunakan komunikasi terapeutik walaupun pada pasien tidak sadar ini kita tidak menggunakan keseluruhan teknik. Dimana, komunikasi teraputik tersebut merupakan suatu komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien (Damaiyanti, 2008). Komunikasi tersebut tetap dilakukan karena pasien tidak sadar terganggu pada fungsi utama mempertahankan kesadaran, tetapi klien masih dapat merasakan rangsangan pada pendengarannya. Selain itu juga, karena fungsi sensorik dan motorik pasien mengalami penurunan sehingga seringkali stimulus dari luar tidak dapat diterima klien dan klien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut. Etika penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan mengharuskan penerapan komunikasi pada klien gangguan kesadaran.
Teknik komunikasi yang dilakukan:
1. Menjelaskan 2. Memfokuskan 3. Memberikan Informasi 4. Mempertahankan ketenangan
Menurut Pastakyu (2010), Pada saat berkomunikasi dengan klien yang tidak sadar, hal-hal berikut perlu diperhatikan, yaitu: Berhati-hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien, organ pendengaran merupakan organ terakhir yang mengalami penurunan penerimaan rangsang. Individu yang tidak sadar sering kali dapat mendengar suara dari lingkungannya walaupun ia tidak mampu meresponnya sama sekali Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan mengucapakan kata-kata dengan menggunakan nada normal dan memperhatikan materi ucapan yang kita sampaikan didekat klien Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu klien fokus pada komunikasi
Klien dengan gangguan penglihatan
Menurut Sheldon (2009), hilang penglihatan atau kebutaan menyebabkan defisit komunikasi karena penglihatan memungkinkan orang melihat pembicara dan ekspresi wajah serta gesturnya. Hilang penglihatan memberikan kerugian bagi pasien karena tidak keseluruhan pesan diterima. Klien dengan gangguan penglihatan, komunikasinya sangat tergantung pada pendengaran dan sentuhan.
Teknik komunikasi yang dilakukan: 1.Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan persial atau sampaikan secara verbal keberadaan/kehadiran perawat ketika anda berada didekatnya. 2.Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan peran perawat 3. Bicara dengan nada suara normal 4. Terangkan alasan perawat menyentuh atau mengucapkan katakata sebelum melakukan sentuhan pada klien 5. Ketika meninggalkan ruangan atau hendak memutuskan komunikasi, informasikan pada klien 6. Orientasikan klien pada suara-suara yang terdengar sekitarnya 7. Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien dipindah ke lingkungan yang asing baginya
Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Dalam berkomunikasi perlu pertimbangan isi dan nada suara 2. Periksa lingkungan fisik 3. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi 4. Komunikasikan pesan secara singkat 5. Komunikasikan hal-hal yang berharga saja 6. Dalam merencanakan Komunikasi, berkonsultasilah dengan pihak lain agar memperoleh dukungan
Klien dengan gangguan pendengaran Media komunikasi yang paling sering digunakan adalah media visual, bukan dari suara yang dikeluarkan tetapi dari gerak bibir lawan bicaranya. Upayakan sikap dan gerakan perawat dapat ditangkap oleh indra visualnya.
Teknik komunikasi yang dilakukan:
1. Orientasikan kehadiran perawat dengan cara menyentuh klien atau posisi diri didepan klien 2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana, bicara perlahan untuk memudahkan klien membaca gerakan bibir perawat 3. Usahakan bicara dengan posisi tepat didepan klien, pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yg lazim 4. Perawat jangan melakukan pembicaraan ketika sedang mengunyah sesuatu 5. Gunakan gerakan pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan 6. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila diperlukan 7. Apabila ada sesuatu yg sulit untuk dikomunikasikan, coba dalam bentuk tulisan atau simbol/gambar
Daftar Pustaka Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Teraupetik dalam Praktik Keperawatan. Bandung: PT Refika Aditama. Pastakyu. 2010. Komunikasi dengan Pasien Tidak Sadar. [Serial online] https://pastakyu.wordpress.com/2010/01/22/komunikasi-dengan-pasientak-sadar/#more-33 (15 Januari 2015). Sheldon, Lisa Kennedy. 2009. Komunikasi untuk Keperawatan. Jakarta: Erlangga.