Tumor Rektum 2i1z27

TUMOR REKTUM SMF/Departemen Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura

Kanker

Penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnya.1,2

1.Snell R. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006. 208-209 p. Mansjoer,A.. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. 2. Faiz O, Moffat D. Anatomy at a glance. Blackwell Science; 2002

ANATOMI DAN FISIOLOGIS

Gambar 1. Anatomi Rektum

Gambar 2. Vaskularisasi Rektum

[Sumber: Snell R. Anatomi klinik

[Sumber: Keshav S. The gastrointestinal

untuk mahasiswa kedokteran. 6th

system at a glance. London: Blackwell

ed. Jakarta: EGC; 2006. 208-209

Science; 200418]

p15]

Gambar 3. Persarafan Rektum [Sumber: Snell R. Anatomi klinik

untuk mahasiswa kedokteran. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006. 208-209 p]

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Penyakit • Polip • IBD

Genetik • Riwayat Keluarga • Herediter

Diet

Gaya hidup

• Tinggi lemak, tinggi kalori, daging • Rendah serat

• Merokok • Obesitas

Usia • Laki-laki • > 65 tahun

1.

Silbernagl S. Color atlas of physiology. 5th ed. New York: Thieme; 2003.

2.

Muchtadi D. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. J Teknol Dan Ind Pangan. 2001;XII.

PATOFISIOLOGI Mukosa rektum

Perubahan genetik  Ganggu proses diferensiasi dan mutasi dari sel-sel.

Keadaan Patologis • •

1. 2. 3.

Inaktivasi APC  terjadinya replikasi tidak terkontrol Mutasi  aktivasi K-ra onkogen dan mutasi gen p53 Hal ini yang mencegah terjadinya APOPTOSIS

Muchtadi D. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. J Teknol Dan Ind Pangan. 2001;XII. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins buku ajar patologi. 7th ed. Jakarta: EGC; 2007. 654-56 p. Sabiston. Sabiston textbook of surgery the biological basic of modern surgical practice. 18th ed. Saunders Elsevier; 2008.

Mutasi APC  Instabilitas kromosom  akumulasi onkogen dan gen penekan tumor

- Hilangnya APC - Mutasi K-ras - Delesi 18q21 - Hilangnya P53

Kanker kolorektal Lesi genetik di mismatch repair genes

Gambar 4. Patofisiologi Kanker Rektum (Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins buku ajar patologi. 7th ed. Jakarta: EGC; 2007. 654-56 11)

Mutasi herediter 5 gen (MSH2, MSH6, MLH1, PMS1, PMS2)

Sumber: Sabiston. Sabiston textbook of surgery the biological basic of modern surgical practice. 18th ed. Saunders Elsevier; 2008

1. Perubahan kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu darah segar atau darah hitam. 2. Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar-benar kosong saat BAB. 3. Feses yang lebih kecil dari biasanya. 4. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri. 5. Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya. 6. Mual dan muntah 7. Rasa letih dan letih 8. Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah gluteus.

1.

R S. Buku ajar ilmu bedah sjamsuhidajat-de jong. 3rd ed. Jakarta: EGC; 2010. 783-80 p.

2.

Winaktu G. Peran serat makanan dalam pencegahan kanker kolorektal. J Kedok Meditek. 2011 Apr;17.

Penyebaran Kanker Kolorektal

Langsung

Hematogen

1.

Limfogen

Schwartz, Spencer, S., Fisher, D.G. Principles of Surgery 7th edition. New York: Mc-Graw Hill a Division of The McGraw-Hill; 2012.

Kanker belum menembus membrane basal dari mukosa kolon atau rectum.

1.

Sel kanker dapat ditemukan di sel mukosa dinding rectum sebar ke submukosa

Schwartz, Spencer, S., Fisher, D.G. Principles of Surgery 7th edition. New York: Mc-Graw Hill a Division of The McGraw-Hill; 2012.

2.

Moore KL, Agur AMR. Chapter 2. Abdomen. In: Moore KL, Agur AMR. Essential Clinical Anatomy. 3rd Lippincott & Williams Wilkins. 2011. p. 118-204.

IIA. Menyebar ke sel otot menuju serosa

IIB. Menyebar ke sel serosa tetapi belum tembus dinding IIC. Menembus statum serosa menuju dinding organ terdekat

IIIA. Tembus sel mukosa, submukosa dan sel otot. IIIB. Sampai ke otot, serosa tapi tidak sampai organ terdekat IIIC. Sampai ke serosa tapi tidak organ terdekat

IVA. Menyebar sampai dinding rectum dan organ terdekat atau KBG dan 1 organ jauh, IVB. Menyebar sampai dinding rectum dan organ terdekat atau KBG dan >1 organ jauh,

STAGING TNM KANKER KOLOREKTAL Sumber: America cancer Society. Colorectal cancer facts & figures 2011-2013. Atlanta Gorgia: America cancer Society; 2011.

PEMERIKSAAN FISIK 

Pemeriksaan colok dubur:

Nilai: -

-

-



Keadaan Tumor  ekstensi lesi pada dinding rectum serta letak bagian terendah terhadap cincin anorektal.

Pemeriksaan colok dubur:

Dapat diketahui:

Mobilitas tumor  dini: dapat digerakan pada lapisan otot dinding rectum, ulserasi  perlekatan dan fiksasi Ekstensi penjalaran  diukur besar tumor dan karakteristik pertumbuhan primer

1.

-

Adanya tumor rectum

-

Lokasi dan jarak dari anus

-

Posisi tumor, melingkar atau menyumbat lumen

-

Perlengketan dengan jaringan sekitar

Feig B, Berger D, Fuhrman G. Anderson surgical oncology handbook. 4th ed. Houston, Texas:

Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Biopsi

Tumor marker

Fecal occult blood test

Rontgen

Endoskopi

CT Colonography

- Sigmoidoskopi

- Kolonoskopi

Imaging technique - CT-Scan - Mri - Endoscopic Ultrasound

TATALAKSANA

PEMBEDAHAN Reseksi

Low anterior resection Abdominal perianal resection

Local eksisi

Norton JA, Barie PS, Bollinger R et al. Surgery: Basic Science and clinical evidence. 2nd ed. Springer: NY: 2008. p1021-1070

Gambar 19. Reseksi dan Anastomosis [Feig B, Berger D, Fuhrman G. Anderson surgical oncology handbook. 4th ed. Houston, Texas: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.19]

Gambar 20. Reseksi dan Kolostomi [Feig B, Berger D, Fuhrman G. Anderson surgical oncology handbook. 4th ed. Houston, Texas: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.19]

TERAPI -

KEMOTERAPI

-

RADIOTERAPI

TERIMAKASIH