DEFINISI ARTIKEL :: Pengertian dan Ciriciri Artikel By Hetty Rusyanti On March 9, 2013 In Definisi 2 Comments
facebook
tweet
google+
DEFINISI ARTIKEL :: Pengertian dan Ciri-ciri Artikel – Sudah taukah anda pengertian artikel? Istilah artikel sering kali kita sebut-sebut. Pengertian Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan projek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dikelompokkan menjadi artikel: hasil penelitian dan non artikel penelitian. Sedangkan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Sementara Laporan Penelitian merupakan karyatulis ilmiah yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
Pengertian Artikel
Ciri-ciri Artikel Baiklah sekarang kita kan bahas mengenai ciri-ciriartikel. Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yg ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau. Artikel ilmiah dibedkan menjadi artikel penelitian dan artikel non penelitian. Kedua karakteristik artikel ilmiah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. A. Atikel Penelitian Artikel adalah karya tulis ilmiah yg dirancang untuk dimuat dlm jurnal atau buku kumpulan artikel yg ditulis dg tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Berdasarkan pengetian ini ada beberapa ciri artikel ilmiah adalah: (1) anya berisi hal-hal penting saja, mencakup temuan penelitian, pembahasan hasil/temuan penelitian, dan kesimpulan; (2) sistematika penulisan terdiri atas bagian dan sub bagian, misalnya: kajian pustaka merupakan kajian awal dari artikel (tanpa judul subbag KajianPustaka.) Prosedur penulisan artikel dapat menempuh ada 3 cara, yaitu: (1). ditulis sebelum laporan teknis dengan tujuan untuk memperoleh masukan; (2) setelah laporan teknis, dan (3) artikel jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang disusun yang biasanya untuk penelitian swadana, di mana sistem penulisan artikel tanpa menggunakan sistem angka maupun abjad.
Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ditulis dengan mengikuti sistematika sebagai berikut: Judul Nama Penulis, Sponsor, Abstrak dan kata kunci, Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran., Daftar Rujukan/Dftar Pustaka B. Artikel Non Penelitian Artikel non penelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Ketentuan penulisan artikel non-penelitian sama dengan ketentuan menulis makalah pendek (panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada. Sistematika penulisan artikel non-penelitian tidak menggunakan penomoran angka dan abjad. Artikel non penelitian berisi hal-hal yang sangat esensial saja dengan jumlah halaman antara 1020 halaman. Unsur-unsur pokok yang harus ada dalam artikel non penelitian yaitu: (1) Judul, (2) Nama Penulis, (3) Abstrak dan Kata kunci, (4) Pendahuluan, (5) Bagian inti, (6) Penutup, (7) Daftar Rujukan. Bagaimana sekarang? sudah taukan pengertian artikel dan ciri-ciri artikel?
Pengertian Artikel Ilmiah Hombar Pak Bahasa Indonesia Pengertian Artikel Ilmiah - Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Artikel ilmiah adalah karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Ada dua bentuk artikel ilmiah, yaitu artikel konseptual--artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis—dan artikel penelitian–artikel yang diangkat dari hasil penelitan. Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isi. Jika dalam artikel konseptual antara bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel–yang bisa terdiri atas beberapa subbab; dalam artikel penelitian antara bagian pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi penelitian, dan hasil dan pembahasan. Pola dasar artikel ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan. Dalam bahasa yang sederhana ketiga bagian tersebut dapat juga disebut dengan istilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Inti karya ilmiah ada pada bagian batang tubuh atau bagian tengah, sehingga secara proporsional bagian tengahlah yang paling panjang uraiannya. Jika ketiga bagian tersebut dianalogikan dengan tubuh manusia, bagian awal dapat dianalogikan sebagai kepala, bagian tengah sebagai
tubuh, dan bagian akhir sebagai kaki. Dengan penganalogian tersebut kita sudah mendapat gambaran seberapa besar uraian masing-masing bagian dalam karya ilmiah. Akan menjadi tidak logis jika tubuh manusia lebih kecil daripada kepala atau kakinya. Demikian juga dengan karya ilmiah, akan menjadi tidak logis jika uraian pada bagian pengenalan atau awal lebih panjang daripada bagian batang tubuh atau tengah. Bagian pengenalan berisi hal-hal yang bersifat informatif. Ada dua jenis bagian pengenalan, yaitu yang bersifat umum–ada pada semua jenis karya ilmiah—dan yang bersifat khusus--hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu. Bagian pengenalan artikel ilmiah terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, dan kata kunci. Judul adalah identitas tulisan yang utama. Syarat judul karya ilmiah adalah (1) mencerminkan isi karangan, (2) berupa pernyataan, (3) jelas, dan (4) mencerminkan jenis artikel ilmiah. Mencerminkan isi karangan berarti apa yang akan diuraiakan dalam artikel tersebut sudah dapat diraba dari judulnya. Berupa pernyataan berarti judul tidak boleh berupa kalimat—harus berupa frasa atau klausa—dan tidak boleh berupa pertanyaan. Jelas berarti hanya memiliki satu maksud atau tidak dapat ditafsirkan lain. Mencerminkan jenis artikel ilmiah artinya melalui judul tersebut pembaca akan dengan mudah mengetahui artikel tersebut sebagai artikel penelitian atau artikel konseptual. Nama penulis sering disebut baris kepemilikan. Ada beberapa model penulisan baris kepemilikan, bergantung kepada gaya selingkung jurnalnya. Ada nama penulis yang disertai instansi, ada pula yang tidak. Penulisan nama penulis hendaknya dilakukan dengan menanggalkan pangkat, kedudukan, dan gelar akademik. Jika penulis bernama Drs. H. Imam Bulpiri, M.Sc., misalnya, dalam artikel ilmiah cukup kita tulis Imam Bulpiri. Pangkat, kedudukan, dan gelar dapat dicantumkan dalam catatan kaki atau lampiran–jika ada biografi pengarang. Jika nama penulis lebih dari satu, keseluruh nama harus dicantumkan; dalam arti tidak boleh diganti dengan dkk. (dan kawan-kawan).. Abstrak adalah ringkasan tulisan. Dengan membaca abstrak orang akan tahu isi secara singkat karya ilmiah tersebut. Oleh karena itu, dalam abstrak harus tercakupi seluruh bagian isi karangan, dari pendahuluan sampai penutup (ada alasan, permasalahan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta simpulan –untuk artikel ilmiah dari hasil penelitian—dan harus ada latar belakang, permasalahan, pembahasan, dan penutup--untuk artikel ilmiah yang bersifat konseptual). Penekanan isi abstrak ada pada hasil pembahasan. Pada umumnya abstrak disajikan dalam satu paragraf dengan menggunakan tidak lebih dari 200 kata. Untuk istilah abstrak, ada yang membedakannya dengan ringkasan. Abstrak diartikan lebih pendek daripada ringkasan. Dalam hitungan angka, jika abstrak biasanya tidak lebih dari 200 kata, maka untuk ringkasan bisa sampai pada 500 kata. Sementara itu, ada orang yang menyamakan kedua istilah tersebut. Istilah lain yang biasanya disamakan dengan abstrak atau ringkasan adalah sari. Kata kunci adalah kata-kata atau istilah yang dianggap penting dan mutlak harus diketahui pembaca dalam sebuah artikel ilmiah. Kata kunci biasanya diambil dari kata atau istilah yang terdapad dalam judul. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan kata kunci kita ambil dari isi karangan. Jumlah kata kunci biasanya berkisar antara 3 dan 5.
Batang tubuh adalah isi artikel ilmiah yang sebenarnya. Secara umum bagian batang tubuh terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah. Bagian isi berisi persoalan-persoalan inti atau materi inti yang ingin disajikan. Untuk artikel penelitian, bagian isi berupa landasan teori, metodologi, dan hasil dan pembahasan. Landasan teori berisi teori-teori atau konsep-konsep yang dipergunakan dalam membahas masalah, bagian metodologi berisi pendekatan yang digunakan, metode, sasaran, populasi dan sampel, serta langkah-langkah analisis data; dan bagian hasil dan pembahasan berisi hasil kajian masalah yang diangkat. Untuk artikel konseptual, bagian isi berisi konsep-konsep dan bahasan masalah Bagian penutup biasanya berupa simpulan dan saran (untuk artikel penelitian) dan simpulan atau penekanan (untuk artikel konseptual). Bagian paling akhir dalam artikel ilmiah adalah bagian kepustakaan. Bagian ini berisi daftar pustaka yang digunakan. Jika dalam jenis karya ilmiah lain masih memungkinkan ada lampiran, dalam artikel ilmiah tidak ada. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang artikel ilmiah, terutama perbedaan antara artikel konseptual dan artikel penelitian, berikut disajikan contoh sistematika kedua jenis artikel tersebut.
3R (Reuse Reduce Recycle) Sampah Posted on 1 Juli 2010 by alamendah 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. MENT
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita. Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya. Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulangulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba! Baca artikel tentang alam lainnya:
Pengelolaan Sampah Kesalahan Pola Pikir dan Gaya Hidup
Mengenal Bahaya Kemasan Plastik dan Kresek
Dampak Plastik Terhadap Lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Pulau Jawa Terburuk
Penerima Penghargaan Kalpataru 2010
Daftar Kota Peraih Piala Adipura 2010
Penghargaan Adiwiyata 2010
Hemat Listrik Saat Menggunakan Komputer
Perilaku Bijak Di Pantai
Perilaku Bijak Di Hutan