BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Indonesia memiliki iklim tropis namun banyak sumber daya alam yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat seperti jambu biji. Jambu biji merupakan tanaman multifungsi dan serbaguna, jambu biji disebut jambu klutuk. Salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Untuk menemukan tumbuhan ini tidaklah susah, tanaman jambu biji dapat ditemukan dengan mudah disekitar lingkungan kita karena tanaman ini dapat tumbuh secara liar. Pada umumnya masyarakat menganggap jambu biji adalah tananaman yang biasa, dibandingkan dengan tanaman buah yang lain, akan tetapi manfaat yang ada didalamnya sangatlah banyak, hanya saja masyarakat kurang perhatian. Dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat, penulis mencoba untuk memanfaatkan jambu biji menjadi sesuatu yang bermanfaat serta juga suatu inovasi yang berguna untuk masyarakat. b. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara dan bahan pembuatan bolu biji jambu? 2. Apa manfaat yang diperoleh dari jambu biji. c. Tujuan 1. Untuk mengetahui cara dan bahan pembuatan bolu biji jambu 2. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dari jambu biji d. Manfaat 1. Dapat menambah ilmu dan wawasan pembaca. 2. Bagi masyarakat, merupakan cara untuk memanfaatkan jambu biji yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Jambu Biji Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava Linn.). Asal tumbuhan jambu biji yang sebenarnya tidak pasti, tetapi diyakini adalah daerah yang membentang dari selatan Meksiko ke atau melalui Amerika Tengah. Telah disebarkan oleh manusia, burung dan hewan lain untuk semua bidang hangat tropis Amerika dan di Hindia Barat sejak 1526. Jambu tropis terbaik disesuaikan dengan iklim yang hangat dari Florida dan Hawaii, meskipun dapat tumbuh di pesisir California Selatan, dan dengan perlindungan, daerah yang dipilih utara ke Mendocino County. Jambu biji sebenarnya berkembang di dua iklim yaitu iklim lembab dan kering, dan hanya bisa bertahan hanya beberapa derajat dari suhu es. Tumbuhan itu akan pulih dari paparan singkat 29 ° F tetapi akan mengalami kerontokan daun. Tumbuhan muda sangat sensitif terhadap udara dingin. Tumbuhan tua, jika mati akan menghasilkan tunas baru yang berbuah 2 tahun kemudian. Jambu biji dapat menahan genangan air sementara, dan suhu yang sangat tinggi. Tumbuhan ini cenderung berbuah lebih baik di daerah dengan musim dingin. Jambu Biji temasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting;batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji bewarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat batang kayunya basah. Bentuk daun umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran agak besar. Bunganya kecil-kecil bewarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya terdapat pada daging buahnya. Biji jambu biji berkeping dua, berbentuk bulat dan keras. Di dalam satu buah jambu biji terdapat banyak biji. Klasifikasi jambu biji Kingdom
: Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtaceae
Genus
: Psidium
Spesies
: Psidium guajava L.
Tanaman buah jambu (Psidium guajava Linn.) merupakan salah satu tanaman tropis. Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak lama untuk pengobatan tradisional terutama daun, kulit, dan buahnya.Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) mengandung berbagai macam zat gizi yang dapat digunakan sebagai obat. Jambu Biji
(Psidium guajava) tersebar meluas sampai Asia Tenggara temasuk Indonedia, sampai Asia Selatan, India, dan Srilangka. Jus buah jambu biji selama ini fungsinya lebih dikenal oleh masyarakat untuk meningkatkan kadar trombosit darah penderita demam berdarah, namun pada beberapa penderita demam berdarah yang telah dinyatakan sembuh dan tetap mengkonsumsi jus buah jambu biji secara rutin sebagai tindakan preventif, ternyata menimbulkan efek yang lain yaitu rasa kenyang lebih lama, buang air besar lebih lancar, dan terjadi penurunan berat badan.Hal ini dikarenakan buah jambu biji kaya akan kandungan serat, khususnya pektin (serat larut air). Pada umumnya peran fisiologis serat makanan adalah meningkatkan massa feses, memperlambat waktu pengosongan lambung, meningkatkan rasa kenyang sesudah makan, menurunkan absorpsi glukosa, dan meningkatkan ekskresi asam empedu. Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah jangka panjang adalah penggunaan bahan alami seperti buah jambu biji merah diketahui mempunyai kandungan vitamin C dan beta karoten sehingga dapat berkhasiat sebagai antioksidan dapat menghambat oksidasi LDL sehingga kadar LDL dalam darah turun. Sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis (Astawan, 2013, p. 2). b. Bolu Bolu atau kue bolu (dari bahasa Portugis: bolo; bahasa Inggris: cake) adalah kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu), gula, dan telur. Kue bolu dan cake umumnya dimatangkan dengan cara dipanggang di dalam oven, walaupun ada juga bolu yang dikukus, misalnya: bolu kukus atau brownies kukus.
BAB III PROSEDUR a. Subjek Penelitian Subjek dari pembuatan bolu ini adalah jambu biji merah. Jenis jambu yang digunakan ada 2 kelompok, yaitu jambu yang telah menjadi tepung dan jus jambu. b. Waktu dan Tempat Penelitian c. Alat dan Bahan
d. Metodologi Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen. Metode Eksperimen yaitu penelitian langsung menggunakan jambu biji untuk dijadikan bolu.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA Astawan, I.W.S. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji ( Psidium guajava L. ) Pada Penderita Dislipidemia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2:1, 1-10. Parimin, S.P. 2005. Jambu biji: Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar Swadaya. Wirakusumah E. S. 2007. Jus Buah dan Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.