BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bolu berasal dari daratan Eropa, dan diperkenalkan kepada masyarakat
Indonesia oleh bangsa Belanda. Di Eropa sendiri setidaknya untuk satu negara memiliki satu jenis bolu sehingga terkenal di seluruh dunia. Bisnis bolu sendiri di Pekanbaru sudah banyak tetapi belum ada yang spesialisasi pada suatu bidang saja atau bisa dikatakan masih bergabung dengan bakery. Jambu biji adalah tanaman buah jenis terpadu. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava. Karena itu, dalam bahasa inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazil (Amerika Tengah), menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji sehingga diberi nama jambu bangkok / sukun. Dalam budidaya jambu biji angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga. Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh di daerah subtropis dengan intensitas curah hujan yang diperlukan berkisar antara 10002000 mm/tahun dan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat Celcius disiang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan JuliSeptember sedang musim buahnya terjadi bulan November-Februari bersamaan musim penghujan. Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh didataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman jambu biji berkembang sebagai pembuatan jus dan sirup. Jambu biji bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue (DBD). Jambu biji sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkis berbagai jenis penyakit dan menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit batangnya mengandung zat antibakteri yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Selain vitamin C, buah jambu biji juga mengandung potassium dan besi. Selain antioksidan, vitamin C di sini memiliki fungsi menjaga dan meningkatkan kesehatan pembuluh kapiler, mencegah anemia, sariawan dan gusi berdarah. Salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat, yaitu pepaya. Pepaya (Carica papaya L.)merupakan tanaman obat yang berasal dari Amerika Tengah, yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Afrika dan Nigeria. Pepaya berisi dua komponen bioaktif utama, yaitu papain dan chymopapain
yang
digunakan
sebagai
bahan
tekstil
dan
penyamakan
(Brocklehurts dan Salih.1985). Sedangkan komponen seperti alkaloid, flavonoid, dan komponen fenol yang lain digunakan untuk mengobati demam malaria, diabetes mellitus (Ayoola dan Adeyeye, 2010). Salah satu bagian dari tumbuhan pepaya yang dapat dimanfaatkan, yaitu daun pepaya. Daun pepaya (Carica papaya L.) mengandung alkaloid karpainin, karpain, pseudokarpain, vitamin C dan E, kolin, dan karposid, yang bagus untuk penigkatan kadar tromboit darah. Daun pepaya mengandung suatu glukosinolat yang disebut benzil isotiosianat. Daun pepaya juga mengandung mineral seperti kalium, lsium, magnesium, tembaga, zat besi, zink, dan mangan. Selain itu, daun pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain, karikaksantin, violaksantin, papain, saponin, flavonoid, dan tannin (Milind dan Gurdita, 2011). Rendahnya minat masyarakat untuk mengolah dan mengkonsumsi Jambu Biji.Sehingga Jambu biji banyak di abaikan oleh masyarakat. Daun papaya juga
sangat bergizi dan bermanfaat besar dalam peningkatan trombosit darah, dimana tanaman ini memiliki kandungan serat dan vitamin tinggi. Jadi sama halnya dengan jambu biji, yang memiliki tinggi kandungan vitamin, terutama vitamin C, dan juga salah satu buah yang baik untuk penigkatan trombosit darah. Kedua bahan ini pun baik di konsumsi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua. Jadi berdasarkan Hal tersebut saya akan melakukan sebuah penelitiuan, yang sebelumnya juga sudah dilakukan penelitian tentang “Pemanfaatan Jambu Biji Merah (Guajava) Sebagai Bahan Dasar Kue Kukus Yang Bergizi Tinggi” sekarang saya akan melanjutkan penelitian ini dengan membuat suatu olahan inovatif yaitu Bolu Jambu Biji dengan penambahan Daun Pepaya” supaya cepat dalam penigkatan trombosit darah dan penelitian ini bertujuan melihat tingkat kesukaan atau daya terima masyarakat terhadap produk Bolu tersebut. 1.2
Rumusan Masalah Dari latar Belakang diatas, dapat di buat rumusan masalah penelitiannya
yaitu : 1. Bagaimana tingkat kesukaan dan daya terima konsumen terhadap pembuatan bolu jambu biji dengan penambahan daun papaya dalam peningkatan kadar trombosit darah 2. Bagaimana pengolahan daun papaya ke dalam pembuatan bolu jambu biji agar mengurangi rasa pahitnya agar dapat diterima dan dikonsumsi oleh konsumen dengan baik. 3. Bagaimana kandungan gizi dari jambu biji dan daun pepaya setelah dibuat
kedalam bolu. 1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menghasilkan inovasi olahan jambu biji yaitu bolu jambu biji dengan penambahan daun papaya agar dapat diterima konsumen sehingga memudahkan dalam peningkatan kadar trombosit darah.
2. Menghasilkan produk olahan jambu biji dengan penambahan daun papaya dan mengetahui cara mengurangi rasa pahit dari daun papaya. 3. Mengetahui kandungan gizi dari bolu jambu biji dengan penambahan daun papaya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Bolu Bolu atau kue bolu (cake) adalah kue berbahan dasartepung ( umumnya tepung terigu, gula, telur.
Kue bolu dan cake umumnya dimatangkan dengan cara
dipanggang didalam oven, walaupun ada juga bolu yang dikukus, misalnya: bolu kukus atau brownies kukus. Cake yang dihias dengan lapisan (icing) dari krim mentega (buttercream), fondant,
atau marzipan disebut kue tart (kue tarcis).
Sedangkan butter cake adalah Pembuatan kue yang diawali dengan mengocok mentega (margarin) dengan gula menjadi adonan berbentuk krim. Cake jenis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking powder atau soda kue. Salah satu
contoh butter cake paling sederhana adalah pound cake yang dibuat dari mentega, gulapasir, dan tepung terigu dengan takaran masing-masing. 2.2
Bahan Pembuatan Bolu Bahan yang di gunakan dalam pembuatan terdiri dari : tepung terigu, gula
pasir, telur, dan vanili. 2.2.1
Tepung terigu Tepung terigu adalah salah satu produk kering gandum yang
dihasilkan dengan cara ditumbuk atau digiling sampai halus. Menurut jenisnya tepung terigu dibedakan menjadi tiga macam yaitu (1) Tepung terigu lunak yang biasa digunakan untuk cake, biskuit, dan kue kering, mengandung protein 8 - 9%, (2) Tepung medium yaitu campuran antara tepung lunak dan tepung keras, biasa digunakan untuk cake, gorengan dan kue kering, mengandung protein 9 - 11%, (3) (ria-chocoloveid kamus dapur). Tepung kuat biasa digunakan untuk membuat roti dan mie, mengandung protein 11 - 13 % (Suhardjito, 2006: 119). Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan bolu adalah jenis tepung terigu soft atau lunak yang mengandung protein 8 - 9%. Karakteristik tepung terigu soft ini adalah daya serap air rendah, lengket, dan tidak elastis. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan bolu adalah sebagai kerangka pada adonan (Sangkan Paran, 2009). Komposisi kandungan gizi dalam tepung terigu dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut : Tabel 2.1 : No. Komposisi
tepung terigu Unsur Gizi
Jumlah
tiap 100 g 1 2 3 4 5 6
Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Air (g) Serat B-karotein
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan 2008 2.2.2
Gula pasir
9,0 1,0 77,2 11,8 0 0
Gula merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan kue kering atau bolu. Menurut Mudjajanto (2004:24) jenis gula yang biasanya ditambahkan dalam pembuatan kue adalah sebagai berikut : 1. Gula Sukrosa adalah gula yang berasal dari tebu yang diektraksikan dan dikristalkan sampai membentuk padat serta mempunyai derajat kemanisan 100%. Contoh : gula castor, gula pasir, dan gula icing. 2. Brown sugar (gula cokelat), adalah gula yang diperoleh dari molasses yang belum dimurnikan yang dapat berasal dari nira kelapa dan tebu yang diproses dengan cara tradisional. 3. Dextrosa atau glukosa, adalah gula yang diperoleh dari hidrolisis pati jagung atau singkong dan mempunyai derajat kemanisan 75%. 4. Laktosa (gula susu) adalah gula yang diperoleh dari susu dan mempunyai derajat kemanisan 39%. 5. Maltosa adalah gula yang diperoleh dari hidrolisis pati dengan derajat kemanisan 30%.
Komposisi kandungan gizi gula pasir dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel.2.2: komposisi gula pasir No. 1.
Kandungan Gizi Energi (kal)
Jumlah 364
2.
Protein (g)
0
3.
Lemak (g)
0
4.
Karbohidrat (g)
94,0
5.
Kalsium (mg)
5
6.
Fosfor (mg)
1
7.
Besi (mg)
0,1
8. Air (g) Sumber : senior Copyright © 2011 www.pustakabumi.com 2.2.3
5,4
Telur Telur merupakan salah satu produk peternakan unggas, yang memiliki
kandungan gizi lengkap dan mudah dicerna. Telur merupakan salah satu
sumber protein hewani di samping daging, ikan dan susu (Lies Suprapti, 2002 : 13). Setiap 100 gram telur mengandung protein, beragam vitamin, lemak, thiamin, karbohidrat, kalori dan mineral juga terkandung di dalam telur (Artikel gizi). Telur yang digunakan untuk pembuatan bolu adalah telur ayam negeri/ras yang berkualitas bagus artinya dalam keadaan utuh, umumnya berwarna cokelat pastel hingga coklat merah, dengan berat berkisar antara 5070 g per butir (Lies Suprapti, 2002 : 15). Adapun fungsi telur adalah sebagai membentuk kerangka pada kue serta penambah rasa, warna, dan gizi, Kandungan gizi dalam telur dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.3: Kandungan gizi telur ayam tiap 100g No Komposisi Jumlah 1 Energi (kkal) 162 2 Protein (gr) 12,4 3 Lemak (gr) 12,4 4 Karbohidrat (gr) 0,7 5 Kalsium (gr) 54,0 Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan 2005 Telur merupakan bahan pelengkap dalam setiap pembuatan kue, mulai dari kue basah sampai kue kering, telur berperan memberikan nilai tambah gizi, warna, pengemulsi, dan penambah rasa. Dalam pembuatan bolu kering, telur mendapat giliran pertama dicampur dengan gula untuk pembuatan adonannya. Setelah itu di mixer sampai mengembang agar telur dapat menjalankan salah satu fungsinya dalam pembuatan kue. 2.2.4
Vanili Vanili adalah salah satu bahan penambah aroma pada suatu makanan.
Vanili ada yang berbentuk bubuk dan essen, dosis penggunaanya relatif sedikit sesuai resep yang dianjurkan. Vanili dicampurkan terakhir kalinya sesudah adonan mengembang. 2.3
Bahan Tambahan Pembuatan Bolu 2.3.1
Jambu Biji
a. Definisi Jambu Biji Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazil Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia.Hingga saat ini telah dibudanyakan dan menyebar luas di daerahdaerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu seki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian di lakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji yang diberinama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok. Jambu biji telah dikembangkan dibanyak negara seperti: india, malaysia, brazil, filipinha, ausralia, jepang, dan taiwan. Negara dengan jumlah ekspor jambu biji terbanyak adalah thailand. b. Klasifikasi Jambu Biji Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus
: Psidium
Spesies
: Psidium guajava L.
Tumbuh pada tempat terbuka, tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.200 m dpl. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik, atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Derajat keasaman tanah (Ph) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
Tanaman jambu biji dapat tumbuh dan berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28o C disiang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli. Tanaman buah jambu (Psidium guajava) merupakan salah satu tanaman tropis. Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak lama untuk pengobatan tradisional terutama daun, kulit, dan buahnya.Jambu Biji (Psidium guajava) mengandung berbagai macam zat gizi yang dapat digunakan sebagai obat. Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai Asia Tenggara temasuk Indonedia, sampai Asia Selatan, India, dan Srilangka. Jambu Biji temasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting;batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji bewarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat batang kayunya basah. Bentuk daun umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran agak besar. Bunganya kecil-kecil bewarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya terdapat pada daging buahnya. Biji jambu biji berkeping dua, berbentuk bulat dan keras. Di dalam satu buah jambu biji terdapat banyak biji. Jambu biji dapat tumbuh pada tempat terbuka, tumbuh liar dan dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.200 m dpl. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh subur didaerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut yang banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaannya liat dan berpasir. Bedasarkan jenisnya, jambu biji dikelompokan menjadi : 1.
Jambu sari.
2.
Jambu biasa/ Jambu pasar minggu.
3.
Jambu bangkok.
4.
Jambu sukun.
5.
Jambu apel.
6.
Jambu merah ketas. c. Kandungan nutrisi jambu biji Jambu biji sangat kaya vitamin C, lebih tinggi dari buah jeruk, dan jauh lebih tinggi daripada kiwi yang disebut-sebut sebagai rajanya vitamin C. Di samping serat, terutama pektin yang merupakan serat larut, jambu biji juga mengandung mineral seperti mangan dan magnesium, serta asam amino esensial seperti tryptophan. Juga fitokimia berkhasiat seperti asam elagat, asam linoleat, dan asam korbigen. Kandungan Gizi dalam 100 gram buah jambu biji.
Energi 49 kal
Protein 0,9 g
Lemak (0,3) g
Karbohidrat 12,2 g
Serat 5,6 g
Kalsium 14 mg
Fosfor 28 mg
Zat Besi 1,1 mg
Vitamin A 25 IU
Vitamin B1 0,02 mg
Vitamin C 87 mg
Air 86 g
d. Untuk penyembuhan Demam Berdarah Untuk demam berdarah, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik menyebutkan bahwa pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama 5 hari mempercepat pencapaian jumlah trombosit >100.000/µl, pemberian ekstrak kering setiap 4-6 jam meningkatkan jumlah trombosit >100.000/µl setelah 12-
14 jam, tanpa menimbulkan efek samping yang berarti. Dengan demikian, ekstrak daun jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan kuratif demam berdarah. Untuk meraciknya, di ambil daun Jambu Biji sebanyak 3-5 lembar, di rebus dengan air sebanyak 2 gelas lalu diminum setiap 4 jam. Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zat flavonoid dari daun jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan (replika) human immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim reserved transriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh manusia.
2.3.2
Daun Pepaya Pepaya (Carica Papaya) sebagai tanaman yang banyak tumbuh di
Indonesia. Daun papaya mempunyai khasiat yang tidak bisa di anggap enteng, dari buah muda bisa di buat sayur, buah yang sudah masak bisa dimakan segar atau sebagai campuran koktail. Bukan saja dari buahnya yang manis, daun pepaya yang rasanya pahit pun dapat diolah dan dikonsumsi sebagai makanan yang lezat dan bergizi tinggi. Selain sebagai makanan, daun pepaya begitu kaya akan manfaat dan khasiat yang luar biasa yaitu sebagai obat jerawat, sebagi jamu tradisional penambah nafsu makan, pelancar pencernaan, obat demam berdarah, pereda nyeeri saat haid, sebagai pelunak daging dan lain-lain.(Ma’mun nurcholis, 2013)
a. Kandungan Kimia Daun Pepaya Tabel 1. Komposisi Kandungan Nutrisi Daun Pepaya
Bahan Penyusun Kandungan zat gizi/100 g Energi (kkal) 79,00 Protein (g) 8,00 Lemak (g) 2,00 Karbohidrat (g) 11,9 Kalsium (mg) 353,00 Fosfor (mg) 63,00 Zat besi (mg) 1,00 Vitamin A (IU) 18.250,00 Vitamin B1 (mg) 0,15 Vitamin C (Mg) 140,00 Bagian yang dapat dikonsumsi 71,00 (Sumber : Ma’mun,2013 )
b. Manfaat daun papaya untuk pencegahan DBD dan peningkatan trombosit Daun pepaya memiliki kandungan zat baik yang berlimpah, yaitu :
Pencegahan Demam Berdarah Penelitian ilmiah dan beberapa studi kasus telah menunjukkan
bahwa ekstra daun pepaya mengandung enzim papain meningkatkan trombosit. Perusahaan farmasi sudah menggunakan persiapan ekstrak daun pepaya
dalam
bentuk
kapsul
dan
formula
cair.
Para
dokter
merekomendasikan mengambil 20 sampai 25 ml jus ini dua kali sehari selama seminggu untuk hasil yang cepat.
Meningkatkan Trombosit Penelitian di seluruh dunia telah mengungkapkan bahwa daun
‘pahit’ papaya sangat efektif dalam meningkatkan jumlah trombosit secara cepat. Terutama untuk kasus kekurangan vitamin, sedang kemoterapi, demam berdarah dan banyak lagi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Kerangka Konsep Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan daun papaya kedalam bolu
jambu biji terhadap daya terimanya, disajikan kerangka konsep dibawah ini:
Bolu jambu biji dengan penambahan daun pepaya
Ekstrak jambu biji dan ekstrak daun pepaya
Zat gizi
Daya Terima
3.2 Definisi Operasional No 1.
Variabel
DO
Uji organoleptic (Bolu jambu biji dengan penambahan daun papaya)
Jambu biji dan daun papaya merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan papain dan chymopapa in yang bagus untuk penigkatan kadar trombosit darah. Sehingga dibuat bolu
Alat Ukur Kuesioner
Cara Ukur
Hasil Ukur
Wawancara Ksuka
Tidak suka
Skala Ordinal Ordinal
2.
Hedonik/kes ukaan
jambu biji dengan penambaha n daun pepaya agar lebih cepat dalam proses penigkatan trombosit darah. Hasil Kuesioner penerimaan
3.2 3.2.1
Alat dan Bahan Alat - Oven - Loyang - Mixer - Spatula
3.2.2
Bahan - Tepung terigu - Margarin - Gula pasir - Telur - Baking powder - Ekstrak jambu biji - Ekstrak daun papaya - Vanile
3.3
Prosedur
Wawancara
Ssuku, jika skor
Blender dan saring buah jambu biji Blender dan saring daun papaya Masukkan telur, gula pasir, margarin, vanile kedalam mixer, aduk sampai merata Masukkan tepung secara sedikit demi sedikit dan tambahkan baking powder sambil di aduk perlahan sampai mengembang Setelah mengembang sempurna campurkan ekstrak jambu biji dan ekstrak daun papaya, aduk rata Masukkan kedalam Loyang
Panggang dengan oven
Tugas Individu
Hari
MK. Metode Penelitian
Tanggal
: Rabu : 27 April 2016
PROPOSAL PEMELITIAN PEMBUATAN BOLU JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN DAUN PAPAYA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DAN DAYA TERIMA KONSUMEN
Disusun oleh: II A Gizi Sri Dewi Rima Tesi (NIM: PO711341114 033)
Dosen Pembimbing : Dr. Aslis Wirdahayati, SP,M.Si
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU JURUSAN GIZI PEKANBARU 2015/2016