MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER PADA HIPERTERMI
Di susun oleh 1. Onenda Sasmita (20110320042) 2. Anis Utami Rahmawati (20110320043) 3. Adiyanan Dwi Lestari (20110320044) 4. Eka Widyawati (20110320046) 5. Anend Karala (20110320049) 6. Amirio Rolenco (20110320050) 7. Salis Rosnanda (2010320051)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
1
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr,wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Keperawatan Kegawatdaruratan II ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam lingkungan keperawatan. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Dalam menyusun makalah ini kami akui masih banyak kekurangan oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Yogyakarta, 25 Juni 2015 Penyusun
3
A. Definisi Hipertermi Hipertermi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
atau
berisiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh secara terus-menerus lebih tinggi dari 370C (peroral) atau 38.80C (perrektal) karena peningkatan kerentanan terhadap faktor-faktor eksternal (Linda Juall Corpenito, 2005). Menurut Maryunani (2010), demam (hipertermi) adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, danmerupakan gejala dari suatu penyakit. B. Macam-macam terapi yang digunakan untuk menangani hipertermia : 1. Pemberian kompres hangat Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 430C. Lokasi kulit tempat mengompres bisa di wajah, leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit inin dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi demam kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan antipiretik saja, selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh. Oleh karena itu, pemakaian kombinasi keduanya dianjurkan pada tatalaksana demam (Susanti, 2012). 2. Pemberian madu Madu mengandung banyak manfaat karena madu mengandung banyak air dan fruktosa. Madu bersifat anti bakteri karena keasaman alami dan hydrogen peroksida yang dihasilkannya, mengkonsumsi madu secara teratur dapat memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri atau penyakit yang diakibatkan oleh virus. Pemberian madu 3-7 sendok makan madu yang dicampur dengan segelas air dingin dan diminum sebelum makan dapat membantu meredakan demam,
terapi ini
4
bermanfaat
dilakukan dipagi hari 1 jam sebelum makan sebagai
detoksifikasi. Barangsiapa meminum tiga sendok madu dalam tiga pagi saja dalam satu bulan, tidak akan terkena penyakit berat (H.R. Ibnu Majah) 3. Semangka (Citrullus vulgaris) Buah semangka bersifat dingin dan basah, daging buah semangka juga rendah kalori, buah semangka banyak mengandung air sebesar 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu 0,5%. Semangka juga mengandung aneka macam vitamin seperti vitamin A, vitamin B, dan juga vitamin C selain itu juga mengandung asam amino sitrulin, asam amino asetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromine, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dektrosa dan sukrosa. Buah semangka bisa digunakan untuk menurunkan demam dengan cara memakan daging buah semangka segar sebanyak 500-1000 gram dan dilakukan 2-3 kali sehari dan dapat juga dicampur dengan jahe. 4. Pemberian Habbatussauda Habbatussauda bersifat panas dan kering, mengandung 15 macam asam amino, alkaloid dan saponin. Habbatussauda atau yang biasa disebut jintan hitam dapat digunakan untuk meredakan demam yang disertai batuk berdahak dan sejenisnya. Bagi anda yang sedang terserang demam dapat menggunakan satu sendok teh serbuk habbatussauda tiga kali sehari sedangkan untuk anak-anak dapat diteteskan minyak habbatussauda 5-7 tetes tiga kali sehari. Habbatussauda yang dipanaskan dapat juga dihirup baunya/uapnya untuk meredakan demam yang disertai flu sedangkan minyaknya dapat dicampur air atau minyak zaitun untuk meredakan demam yang diakibatkan panas atau peradangan dilambung. Nabi SAW Bersabda, Hendaknya kalian mengkonsumsi jinten hitam. Karena jinten hitam mengandung obat untuk segala jenis penyakit, kecuali As-Saam (H.R. Bukhari & Muslim).
5
5. Mentimun (cucumis sativus) Sifat dari mentimun tidak jauh berbeda dengan semangka sehingga dapat pula digunakan sebagai herbal pereda demam. Timun bersifat dingin dan basah mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%. Mentimun juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, B2 dan vitamin C. buah mentimun yang diparut lalu digunakan untuk mengompres dapat menurunkan demam dengan segera, bisa juga buah mentimun dimakan langsung untuk meredakan demam. Dari
Abdullah
bin
Jafar
diriwayatkan
bahwa
Rasulullah
Shallahu‘alaihi wa sallam biasa menyantap mentimun dengan kurma masak (H.R. At-Tirmidzi). 6. Bawang merah (allium cepa) Bawang merah bersifat panas dan basah, mempunyai kandungan minyak atsiri, sikloalin, metillalin, kaemferol, kuersetin dan floroglusin. Untuk meredakan demam pada anak dapat digunakan 5 butir bawang merah yang sudah dikupas kemudian diparut dan ditambahkan minyak zaitun secukupnya kemudian dibalurkan ketubuh anak terutama didaerah dahi bagian atas, punggung, perut, lengan dan telapak kaki. Dari Aisyah r.a, bahwa ia pernah ditanya tentang bawang merah. Aisyah menjawab: Makanan yang terakhir kali dimakan oleh Rasulullah, mengandung bawang merah (H.R. Abu Daud). C. Efektifitas Tepid Sponging dan Plester Kompres dalam Menurunkan Suhu Tubuh pada Anak Usia Balita yang Mengalami Demam 1. Definisi Tepid Sponge dan Plester kompres Metode pemberian plester kompres yaitu dengan meletakkan plester kompres pada area aksila, inguinal dan area temporal dimana area tersebut mewakili area yang memiliki perspirasi tinggi. Plester hidrogel menggunakan bahan hidrogel sebagai media penyerapan panas. Hidrogel memiliki
kandungan
air
sekitar
80-90%,
bersifat
steril,
dapat
mengabsorbsi air, lunak, tidak toksis, mempunyai kemampuan untuk
6
penyembuhan luka, kuat namun cukup elastik, nyaman dan terasa sejuk pada saat pemakaian, dapat melekat dengan baik pada daerah luka dan tidak menimbulkan jaringan parut pada bekas luka. Berdasarkan sifat-sifat hidrogel tersebut terutama kandungan air yang sangat tinggi, maka hidrogel dapat dikembangkan menjadi produk yang disebut plester penurun demam. Prinsip kerja plester hidrogel adalah mengabsopsi energi dari daerah demam lalu mentransfer energi tersebut kepada molekul air yang ada pada hidrogel sehingga terjadi penurunan suhu demam melalui penguapan. Penurunan suhu demam dapat terjadi karena air mempunyai kapasitas panas penguapan yang cukup besar yaitu sekitar 0,6 kilokalori per gram (Darwis,2010). Tepid sponging (kompres hangat) merupakan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam yaitu dengan merendam anak di dalam air hangat, mengelap sekujur tubuh dengan air hangat menggunakan waslap, dan dengan mengompres pada bagian tubuh tertentu yang memiliki pembuluh darah besar. Sedangkan kompres hidrogel yang sering di sebut plester kompres yaitu sebagai terapi pendukung atau pertolongan pertama untuk menurunkan suhu tubuh saat terjadi demam. Tepid sponging menurunkan demam dengan kehilangan panas secara evaporasi dan juga menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga pori-pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh. Tepid sponging menggunakan air hangat sebagai perantara evaporasi, sedangkan plester kompres dengan menggunakan hidrogel sebagai perantara evaporasi (Bardu, 2014). D. Kesimpulan Terapi yang dapat diberikan ketika hipertermi yaitu dengan memberikan kompres hangat, memberikan madu, Habbatussauda, mentimun dan bawang merah. Rata-rata suhu tubuh anak yang mengalami demam sebelum dan sesudah di berikan tepid sponging masing-masing adalah 38.06°C dan 37.46°C dan Rata-rata suhu tubuh anak yang mengalami demam sebelum dan
7
sesudah di berikan plester kompres masing-masing adalah 38.14°C dan 37.05°C sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan suhu tubuh seblum dan sesudah diberikan terapi sponging dan plester kompres.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bardu, T.Y.S. (2014). Perbandingan Efektifitas Tepid Sponging dan Plester Kompres dalam Menurunkan Suhu Tubuh pada Anak Usia Balita yang Mengalami Demam di Puskesmas Salaman 1 Kabupaten Magelang. Darwis, D. & Hardiningsih, L. (2010). Potensi Hidrogel Polivinil Pirolidon (Pvp)-Pati Hasil Iradiasi Gamma Sebagai Plester Penurun Demam. Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation, Vol 6, no 1. Corpenito, L.J.(2005). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Jakarta.EGC. Susanti, N. (2012). Efektifitas Dingin Dan Hangat Pada Penatalaksaan Demam. Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maliki Malang. Maryunani, A. (2010). Ilmu KesehatanAnak Dalam Kebidanan. TIM, Jakarta. Mohamad, F. (Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Nurwahyuni, Ika. (2009). Perbedaan Efek Teknik Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Aksila dan DahiTerhadap Penurunan Suhu TubuhPada Klien Demam di Ruang RawatInap RSUP Dr. Sudirohusodo Makassar.