OPERASI PADA TULANG DAN SENDI MUNIRAH BINTI HAMIDOM C11110838
OPERASI PADA TULANG • • • • • • •
Amputasi Eksostektomi Osteotomi Osteosintesis Bone Grafting Sekuesterektomi Equalisation of leg length
AMPUTASI • Suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelamatkan seluruh tubuh dengan mengorbankan bagian tubuh yang lain. • Tindakan amputasi melibatkan beberapa sistem tubuh: – sistem integuman – sistem persarafan – sistem musculoskeletal – sistem kardiovaskuler.
• Indikasi amputasi: – 70% gangguan sistem vaskuler/ sirkulasi pada ekstremitas yang berat, seperti penyumbatan arteri disebabkan diabetes melitus – 20% trauma seperti fraktur multiple organ tubuh, kehancuran jaringan – 5% tumor pada organ dan tidak mungkin diterapi secara konservatif – 5% cacat kongenital.
• Metode amputasi: – Metode terbuka (guillotine amputasi) pada pasien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka dapat ditutup setelah tidak terinfeksi. – Metode tertutup (flap amputasi), kulit ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah diamputasi.
• Pelaksanaan amputasi: – Amputasi selektif/ terencana dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara teru-menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternative terakhir. – Amputasi akibat trauma merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma untuk memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum pasien. – Amputasi darurat merupakan tindakan yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan kulit yang luas.
A
C
B
D
Lokasi amputasi secara umum. A & B. Pada anggota gerak atas. C & D. Gambar skematis amputasi melalui sendi lutut.
EKSOSTEKTOMI Operasi pengeluaran tonjolan tulang/ tulang rawan misalnya pada osteotoma tulang frontal atau osteokondroma.
Gambar skematik eksostektomi.
OSTEOTOMI • Bertujuan mengoreksi deformitas pada tulang, misalnya osteotomi tibial akibat malunion pada tibia (akibat angulasi atau akibat rotasi) atau pada kubitus varus sendi siku setelah suatu fraktur suprakondiler humeri pada anak. • Untuk mengurangi rasa nyeri pada osteoarthritis di suatu sendi. Pada osteoarthritis akibat genu varus misalnya, untuk mengurangi nyeri terutama pada kompartemen medial sendi lutut dilakukan osteotomi tinggi tibia.
• Gambar skematis eksostektomi skematis osteotomi tinggi tibia untuk mengoreksi genu varus akibat suatu osteoartritis.
OSTEOSINTESIS • Operasi tulang untuk menyambung dua bagian tulang atau lebih dengan menggunakan alat-alat fiksasi dalam seperti plate, screw, nail plate, wire/ K-wire.
• Indikasi pemakaian osteosintesis: – Artrodesis – Fraktur yang tidak dapat direduksi kecuali dengan tindakan operasi • • • •
fraktur yang tidak stabil fraktur pada persendian fraktur dengan penyembuhan yang sangat lambat fraktur pada orang tua atau paraplegi untuk memudahkan perawatan • fraktur multiple, fraktur patologis dan fraktur pada malunion.
– untuk stabilisasi tulang misalnya pada kelainan tulang belakang seperti skoliosis ataupun fraktur.
• Gambar skematis fiksasi tulang dengan menggunakan screw dan plate (A), intramedullary nail (B) dan kawat K/rschner(C).
BONE GRAFTING • Tiga sumber jaringan tulang yang dapat dipakai dalam Bone Graft : – Autograft bila sumber tulang berasal dari penderita sendiri (dari Krista iliaka, kosta, femur distal, tibia proksimal atau fibula). – Allograft (homograft) sumber tulang berasal dari orang lain yang biasanya disimpan dalam bank tulang, misalnya setelah operasi sendi panggul atau operasi-operasi tulang yang besar. Allograft juga bisa dari tulang mayat. – Xenograft (heterograft), bila sumber tulang bukan berasal dari tulang manusia, tetapi dari spesies lain.
• Cara bone graft: – tanpa vaskularisasi dimana tulang donor diambil tanpa memindahkan pembuluh darahnya – dengan vaskularisasi dimana tulang donor dipindakan dengan mengikut sertakan pembuluh darahnya misalnya dari Krista iliaka, fibula dan kosta. Dengan makin majunya teknik bedahmikro (microsurgery), cara ini sering dilakukan dan merupakan prosedur yang biasa.
• Indikasi bone graft: – fraktur dengan gangguan penyembuhan (malunion/ nonunion), baik dengan infeksi maupun tanpa infeksi atau akibat bawaan misalnya pada pseudoartrosis kongenital. – Operasi-operasi artrodesis sendi atau operasi tuberkulosis tulang belakang dimana jaringan dan tulang yang nekrotik dibuang sehingga gap yang terjadi diisi dengan graft tulang dari krista iliaka atau kosta untuk mempercepat penyembuhan tulang. – Bone graft dilakukan untuk mengisi defek pada tulang akibat trauma, tumor atau infeksi. – Mengisi atau mengganti bagian tulang yang nekrotik oleh karena nekrosis avaskuler misalnya pada daerah kaput femur.
• Gambar skematis dari bone graft. Pada gambar A bone graft dengan mengisi lubang yang ada dan pada gambar B menggunakan potongan korteks tulang yang direkatkan dengan sekrup (screw).
SEKUESTEREKTOMI • Pengeluaran tulang yang mati (sekuester) pada daerah infeksi. Pada osteomielitis misalnya, dilakukan sekuesterektomi untuk mengeluarkan seluruh jaringan tulang yang mati serta debris lainnya. Kadangkala diperlukan pembuatan selokan tulang {guttering) untuk memudahkan pengaliran cairan infeksi atau
EQUALISATION OF LEG LENGTH • Equalisation of leg length adalah operasi pada tungkai untuk mendapatkan ukuran panjang tulang tungkai yang serasi. • dapat ditemukan misalnya pada kelainan bawaan, infeksi misalnya poliomielitis atau kerusakan lempeng epifisis.
A
B
C
Gambar pemanjangan tulang femur. A sewaktu operasi. B setelah pemasangan plate dan Bone Grafting. C proses remodelling.
• Ada tiga metode: – memanjangkan tungkai yang pendek – memendekkan tungkai yang panjang – menghentikan pertumbuhan lempeng epifisis pada satu sisi.
OPERASI PADA SENDI • Artrodesis • Artroplasti • Artroskopi
ARTRODESIS • Suatu operasi penggabungan (fusi) sendi. • dilakukan pada keadaan-keadaan: – Osteoartritis atau artritis reumatoid Ianjut yang disertai dengan nyeri hebat. – Infeksi sendi dengan kerusakan sendi yang berat baik oleh karena infeksi piogenik atau tuberculosis. – Ketidakstabilan sendi oleh karena paralisis otot, misalnya pada poliomyelitis. – Untuk mengoreksi deformitas pada sendi kaki atau tangan.
• Dengan kemajuan teknik operasi yang ada saat ini, tindakan artrodesis pada kedua penyakit ini sudah tidak dilakukan lagi dan digantikan dengan tindakan artroplasti.
• Gambar skematis artrodesis pada ibu jari kaki untuk mengoreksi kelainan hammer toe.
ARTROPLASTI • Suatu teknik operasi pada sendi untuk membentuk/ memperbaiki pergerakan sendi. Artroplasti biasanya dilakukan pada sendi lutut, panggul, siku, bahu dan jari-jari tangan.
• Indikasi artroplasti: – Osteoarthritis – arthritis rheumatoid atau kerusakan sendi akibat penyakit lainnya, yang menimbulkan nyeri hebat – kerusakan sendi akibat infeksi sebelumnya baik oleh infeksi banal ataupun akibat tuberculosis, dengan syarat artroplasti dilakukan bila infeksi telah teratasi. – Mengkoreksi atau memperbaiki sendi-sendi kecil misalnya sendi tangan, agar dapat bergerak dan pada malunion atau nekrosis avaskular dari sendi.
• Jenis artroplasti: – artroplasti eksisi (pseudoartrosis Girdlestone) dimana sendi palsu dibentuk dengan cara eksisi kaput femur dan ruangan sendi diisi dengan massa jaringan lunak (misalnya otot gluteus medius). – Pemakaian protesis, dimana ada dua jenis : • Half t replacement arthroplasty adalah penggantian salah satu bagian tulang sendi dengan alat sintesis hemiartroplasti pada sendi lutut. • Total t arthroplasty pula adalah suatu operasi penggantian kaput dan permukaan sendi secara total, biasanya dilakukan pada sendi panggul, lutut atau siku dan kadangkala pada bahu.
Gambar skematis artroplasti eksisi (A), half t replacement arthroplasty (B), dan total t replacement arthroplasty (C).
ARTROSKOPI • Artroskopi digunakan untuk diagnostic kelainan-kelainan sendi, juga dapat berfungsi sebagai terapi: – pengeluaran benda asing dari dalam sendi – lavase (Lavage) atau pembersihan permukaan sendi misalnya pada osteoarthritis – pengeluaran jaringan-jaringan lain dalam sendi misalnya meniscus, sinovia – rekonstruksi struktur dalam sendi, misalnya penjahitan ligamentum krusiatum yang rusak.
TERIMA KASIH