TEORI AKUNTANSI “IFRS (INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS)”
1.
Nama Kelompok: Kartika Dini Sundari (142140036)
2.
Teguh Pambudi Nuryanto (142140140)
3.
Armanda Yudha Bakti
(142140228)
PENGERTIAN DAN TUJUAN IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International ing Standards Board (IASB)). Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas.
KARAKTERISTIK IFRS 1. IFRS menggunakan “Principles Base “ 2. Menggunakan fair value dalam penilaian 3. Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Secara harfiah pengertian konvergensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan menuju satu titik pertemuan, memusat, pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat. Adopsi
IFRS
dilakukan
dengan
gradual
strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap, digunakan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
LANJUTAN standar akuntansi yang sebelumnya kita gunakan di Indonesia kini kemudian berpusat atau dalam hal ini mengacu pada standar IFRS yang berada di IASB. Lembaga profesi akuntansi IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa Indonesia melakukan adopsi IFRS pada 1 Januari 2012. Penerapan ini bertujuan agar daya informasi laporan keuangan dapat terus meningkat sehingga laporan keuangan dapat semakin mudah dipahami dan dapat dengan mudah digunakan baik bagi penyusun, auditor, maupun pembaca atau pengguna lain.
Fase Pertama (SAK per 1 Januari 2012 = IFRS 1 Januari 2009) Tahap adopsi (2008-
Tahap persiapan akhir
Tahap implementasi
2011)
(2011)
(2012)
seluruh IFRS diadopsi
Penyelesaian
ke PSAK
persiapan
terhadap infrastruktur
aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap
yang diperlukan persiapan infrastruktur
penerapan secara bertahap
evaluasi terhadap dampak
yang diperlukan
beberapa PSAK berbasis
penerapan PSAK secara
IFRS
komprehensif
evaluasi terhadap PSAK yang berlaku FASE KEDUA (
SAK PER 1 JANUARI 2015 = IFRS 1 JANUARI 2014) SETELAH FASE SATU BERAKHIR, INDONESIA MENUJU FASE KEDUA (2012-2015). DAN TAHUN 2014 MERUPAKAN KONVERGENSI GELOMBANG KEDUA BAGI INDONESIA DALAM MENGADOPSI IFRS.
ALASAN PERLUNYA KONVERGENSI KE IFRS Indonesia memutuskan berkiblat ke IFRS, Konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu didukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal. Pengakuan maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar (fair value) dalam PSAK. Dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal.
LANJUTAN Konvergensi IFRS ke dalam PSAK akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dari sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data akuntansi. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya dan dapat memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN IFRS Manfaat dari penerapan IFRS: 1. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK) 2. Mengurangi biaya SAK 3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan 4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan 5. Meningkatkan transparansi keuangan 6. Meningkatkan keuangan.
efisiensi
penyusunan
laporan
LANJUTAN Kelemahan IFRS antara lain adalah: 1. Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya 2. IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut. 3. Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan acapkali ini tidaklah mudah. 4. Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan. 5. Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS. .
METODE AKUNTANSI DI GAAP YANG SUDAH TIDAK BERLAKU KETIKA IFRS DILAKUKAN
1. IFRS tidak mengizinkan Last In, First Out (LIFO). 2. IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk write-downs kerusakan daripada langkah kedua metode yang digunakan dalam US GAAP, membuat writedowns lebih mungkin. 3. IFRS memiliki batas probabilitas yang berbeda dan pengukuran objektif untuk kemungkinan. 4. IFRS tidak mengizinkan utang untuk pelanggaran perjanjian yang telah terjadi harus diklasifikasikan sebagai non-arus pengabaian kecuali kreditur diperoleh sebelum tanggal neraca.
PERBEDAAN IFRS DENGAN GAAP Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan: US GAAP IFRS Menyediakan informasi Menyediakan informasi yang menyangkut yang berguna untuk posisi keuangan, kinerja, serta perubahan pengambilan posisi keuangan suatu perusahaan yang keputusan investasi dan kredit bermanfaat bagi sejumlah besar . pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan
Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.
Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi US GAAP Relevan – terdiri dari: Nilai prediksi – membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan. Nilai umpan balik – membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi sebelumnya. Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan
IFRS Relevan – terdiri dari: Nilai prediksi Nilai konfirmasi Materialitas
Dapat dipercaya – terdiri dari: Disajikan dengan jujur Netral Dapat diferivikasi
Dapat dipercaya – terdiri dari: Disajikan dengan jujur Netral Substansi mengungguli bentuk Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakn informasi dan menjamin adanya konservatisme. Kelengkapan
Dapat dibandingkan Konsisten
Dapat dibandingkan
Level 2: Element Laporan Keuangan US GAAP Aset Kewajiban Ekuitas Investasi pemilik Distribusi kepada pemilik Laba komprehensif Pendapatan Keuntungan Beban Kerugian
IFRS Aset Kewajiban Ekuitas Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban) Laba (Pendapatan dan keuntungan) Beban (beban dan kerugian)
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar US GAAP Kelangsungan usaha Entitas ekonomi Unit moneter Periodisitas
IFRS Kelangsungan usaha Basis akrual
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip US GAAP Biaya historis Pengakuan pendapatan Kesesuaian Pengungkapan penuh
IFRS Biaya historis Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar) Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas Nilai wajar Pengakuan pendapatan Pengakuan beban Pengungkapan penuh
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US GAAP 1. Biaya dan manfaat 2. Materialitas 3. Praktik Industri 4. Konservatisme
IFRS Keseimbangan manfaat Tepat waktu Keseimbangan kualitatif
antara
biaya
dan
antara
karakteristik
KESIMPULAN IFRS telah mulai di adopsi di berbagai negara di Eropa, Asia, maupun di negara-negara ASEAN seperti singapura, malaysia, vietnam. Di Indonesia sendiri, Tanggapan Indonesia terhadap IFRS di bidang standar profesi, IAI mendukung harmonisasi standar akuntansi melalui adopsi dan adaptasi AIS. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena kebutuhan akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat bersaing dan menarik investor secara global. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi. Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara negara dan untuk pengambilan keputusan.
SELESAI
Kel 5 Novita : Bagaimana reaksoi investor tergain perubaahan gaap? Vebri 046: Sejauh mana adopsi ifrs telah diterapkan dlm laporan keuanga indonesia gebby: 059: Permasalah apa saja yang dihadpi indonesia dalam penerapan dan adopsi ifrs. Amelia 098: apa dampak ifrs dalam manjemen laba