PROGRAM PELATIHAN TRIAGE RUMAH SAKIT PROF. DR. TBRANI
A. PENDAHULUAN Triase berasal dari bahasa prancis trier bahasa inggris triase danditurunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera ataupenyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konseppengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan sertafasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukanperawatan di UGD setiap tahunnya. Triase adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi klien/kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit B. LATAR BELAKANG Istilah triase ini sudah lama berkembang. Konsep awal triase modern yang berkembang meniru konsep pada jaman Napoleon dimana Baron Dominique Jean Larrey (1766-1842), seorang dokter bedah yang merawat
tentara Napoleon,
mengembangkan dan melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling mendesak pada tentara yang datang tanpa memperhat ikan urutan kedatangan mereka. Sistem tersebut memberikan perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang. Sebelum Larrey menuangkan konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada di medan perang hingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan. Pada tahun 1846, John Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia mencatat bahwa, untuk penyelamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan efektif bila dilakukan pada pasien yang lebih memerlukan. Pada perang dunia I pasien akan dipisahkan di pusat pengumpulan korban yang secara langsung akan dibawa ke tempat dengan fasilitas yang sesuai. Pada perang dunia II diperkenalkan pendekatan triase dimana korban dirawat pertama kali di lapangan oleh dokter dan kemudian dikeluarkan dari garis perang untuk perawatan yang lebih baik.Pengelompokan pasien dengan tujuan untuk membedakan prioritas penanganan dalam medan perang pada perang dunia I, maksud awalnya adalah untuk menangani luka yang minimal pada tentara sehingga dapat segera kembali ke medan perang.
1
C. TUJUAN 1. Pengenalan tepat pasien yang butuh pelayanan segera 2. Menentukan area yang layak untuk tindakan 3. Menjamin kelancaran pelayanan dan mencegah hambatan yang tidak perlu 4. Menilai dan menilai ulang pasien baru / pasien yang menunggu 5. Beri informasi /rujukan pada pasien / keluarga 6. Redam kecemasan pasien / keluarga D. KEGIATAN POKOK,RINCIAN KEGIATAN 1. Kegiatan Pokok Pengembangan kualitas dan kuantitas tenaga medis dalam penanganan pasien yang masuk ke UGD 2. Rincian Kegiatan a. Mengadakan pelatihan internal rumah sakit. b. Mengirimkan tenaga medis untuk mengikuti pelatihan Triage diluar rumah sakit E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Membuat pengajuan kepada direktur. 2. Menetukan nara sumber pelatihan. 3. Menyusun jadwal pelatihan dengan koordinasi dengan bagian SDM dan susunan kepanitiaan. 4. Membuat pre tes dan post tes. 5. Mengirimkan tenaga medis untuk mengikuti pelatihan eksternal sesuai dengan undangan dari dinas kesehatan. 6. Membuat rincian biaya. F. SASARAN 1. Sasaran primer 2. Sasaran sekunder
: mengenal kondisi yang mengancam nyawa : memberi prioritas pasien sesuai kegawatannya
G. JADWAL PELAKSANAAN No Kegiatan Ja . n 1. Pengajuan ke direktur 2. Menentuka n nara sumber pelatihan 3. Menyusun
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Ket
√ √
√ 2
4.
jadwal Pengirima n sdm
Insta nsi lain Pelaksanaan kegiatan Hari : Jum’at Tanggal : 20 Oktober 2015 Waktu : 08.00 – 11.00 Tempat : Aula RS Prof. Dr. Tabrani Materi : Penerimaan pasien sesuai sistem Triage
Pembiayaan pelatihan TRIAGE 1. Jasa nara sumber : Rp. 200.000 2. Konsumsi peserta&panitia @Rp 5.000 x 25 : Rp. 125.000 Jumlah : Rp. 325.000 H. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT 1. Terpenuhinya jumlah sdm yang sudah mendapatkan pelatihan Triage baik pelatihan internal maupun ekternal. 2. Terjaminnya pengelolaan pasien yang masuk ke UGD dengan sistem Triage di Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani. 3. Tercapainya indikator keberhasilan rumah sakit dalam penatalaksanaan sistem Triage
Menyetujui Direktur
Pekanbaru,2015 Koordinator UGD
dr. Dovy Saptika Faulin
dr. Citra Fitria
3
4