INFRA RED RADIATION THERAPY
SOP
No.Dokumen
: 440/ A.III.SOP.50.0002.08/ 436.6.3/2015
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit : 01 Agustus 2015 Halaman
Pemerintah Kota Probolinggo Dinas Kesehatan
: 1-3
Tanda Tangan :
Kepala UPTD Puskesmas Jati NIP.
1. Pengertian
Alat pemanasan yang berupa pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelomb
2. Tujuan
1. Agar setiap fisioterapis yang mengoperasikan alat Infra red radiation dapat mengerti de harus dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Mengurangi rasa sakit, membantu vasodilatasi pembuluh darah setempat dan menghilan
3. Kebijakan
Surat Keputusan UPTD Kepala Puskesmas Jati Kota Probolinggo Nomor
4. Referensi
Permenkes no 65 tahun 2015 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi Di Sarana Kesehatan.
5. Prosedur
1. Persiapan pasien : 1.1.
Posisikan pasien pada posisi komfortable sesuai dengan daerah yang akan di
1.2.
Memberikan pengertian kepada pasien tentang infra red dan apa yang akan d
1.3.
Bebaskan daerah yang diterapi dari pakaian
1.4.
Beri pengertian kepada pasien bila ada perasaan tidak enak, keringat berlebih kepada fisioterapis..
2. Persiapan alat : 2.1. Pastikan alat dalam kondisi baik 2.2. Pastikan mesin dalam keadaan OFF 2.3. Persiapkan penutup mata bila diperlukan 3. Pelaksanaan terapi :
3.1. Dilaksanakan oleh fisioterapis 3.2 Lampu infra red dipasang dengan posisi tegak lurus dengan daerah yang akan dite 3.3 Jarak penyinaran antara lampu infra red dengan daerah yang diterapi berkisar an toleransi pasien serta sesuai dengan tujuan terapi. 3.4 Lamanya penyinaran infra red berkisar antara 15-30 menit 3.5 Apabila selama penyinaran pasien merasa terlalu panas diminta memberi t penambahan jarak untuk mengurangi panas. Dan bila pasien mengeluarka dibersihkan dengan handuk kering 3.6 Setelah penyinaran, pasien hendaknya istirahat dahulu beberapa menit .
4. Penghentian terapi :
4.1. Terapi harus dihentikan bila pasien mengeluh gejala bertambah, pusing, panas ya 1|Audit Internal
enak. 4.2. Setelah waktu terapi selesai putar tombol ke posisi OFF. 4.3. Beritahu pasien bahwa terapi telah selesai. 4.4. Beritahu pasien kapan harus kembali/terapi berikutnya. 5. Indikasi : 5.1. Untuk persiapan latihan. 5.2. Mengurangi spasme otot. 5.3. Mengurangi rasa nyeri dan mengurangi bengkak. . 5. Kontra indikasi : 5.1. Absolute Contra indication 5.2. Hilangnya sensibilitas thermal kulit 5.3. Beberapa penyakit kulit 5.4. Sepsis akut 5.5. Neoplasma dan pembentukan trombus 6. Diagram Alir Pasien datang
Persiapan pasien Persiapan Alat Pelaksanaan Terapi PenghentianTerapi
Pasien pulang
7. Unit Terkait
Unit/ Poli Fisioterapi Puskesmas Wonoasih Poli BP
8. Rekaman historis perubahan.
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan.
2|Audit Internal