TEPUNG IKAN FISH MEAL
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani dan harus dimanfaatkan secara optimal bahan makanan yang bermutu tinggi Tepung ikan merupakan salah satu produk pemanfaatan hasil perikanan dari : Sisa olahan/hasil sampingan dari pengalengan ikan atau pengolahan fillet ikan berupa kepala dan perut ikan Pada saat hasil tangkapan melimpah dan tidak dapat diproduksi secara langsung Salah satu syarat pengolahan tepung ikan tersedianya bahan mentah yang berlebihan dan harganya murah sebab harga tepung ikan relatif murah dan rendemennyapun relatif kecil 25 – 35%
Dasar-dasar pengawetan tepung ikan
Cara pengolahan yang mudah dan praktis mencincang ikan kemudian dikeringkan dengan sinar matahari atau pengeringan mekanis Tepung ikan akan lebih baik mutunyabahan mentah terdiri dari ikan yang tidak berlemak/lean fish atau sisa dari pabrik pengalengan ikan Jika bahan mentah berasal dari ikan yang berlemak tinggi/fatty fish tepung ikan akan banyak mengandung lemak Cara pengeringan langsung hanya untuk bahan mentah yang mengandung lemak maksimum 2% Cara pengolahan untuk ikan berlemak harus didahului dengan pemasakan lalu diikuti dengan pemampatan/pengepresan
Selama pemasakan protein ikan akan menggumpal/terkoagulasi Apabila pemasakan dilakukan dengan sempurnasetelah dimampatkan kadar air dapat mencapai 50 – 55% Selama pemasakan sel yang mengandung lemak akan pecahsetelah dipisahkan dari airnya akan diperoleh hasil samping berupa minyak ikan Setelah pemampatan didalam cairan ikut terbuang kirakira 1/5 bagian padatan/solid ikan tepung ikan yang dihasilkan bermutu rendah Usaha untuk mempertinggi hasil yaitu dengan cara mengentalkan cairan/liquor menjadi concentrated fishsoluble atau dengan mencampurkan cairan pada press cake/padatan menghasilkan tepung ikan dengan nama whole meal
CARA-CARA PENGOLAHAN Pengolahan ikan berkadar lemak rendah sebagai bahan baku : 1. Pengeringan langsung Sebaiknya ikan dicincang terlebih dahulu untuk mempercepat proses pengeringan Sebaiknya dipakai alat pengering mekanis (artificial dryer)mutu dan warna cukup baik Bisa juga dengan pengeringan sinar matahari tepung ikan menjadi berwarna lebih gelap karena pengeringannya lebih lambat dan kemungkinan akan terjadi proses ketengikan lebig cepat 2. Pengeringan dengan re-sirkulasi Ikan yang telah dimasak tidak perlu lagi dimampatkan/dipres dan untuk menghindari adanya gumpalan yang mempersulit pada saat pengeringan dilakukan pengeringan bertingkat yaitu tepung ikan setengah kering dicampur dengan bagian yang baru dimasak Perbandingan campuran harus tepat agar dihasilkan tepung ikan yang berkadar air cukup rendahmempermudah pada saat proses pengeringan Apabila kadar lemak bahan baku agak tinggisebelum dikeringkan sebaiknya dimampatkan dulu pengeringan tahap kedua kadar lemak tepung sudah cukup rendah
Cara reduksi :
-
Tahapan proses terdiri dari : pemasakan,pemampatan dan pengeringan dan kadang-kadang diikuti dengan pengolahan minyak ikan dari liquor hasil pemampatan Pemasakan merupakan tahap yang menentukantingkat pemasakan harus tepat sehingga seluruh bahan baku menggumpal/terkoagulasi memudahkan dalam pemampatan dan menghasilkan press cake yang berkadar air dan lemak cukup rendah dan juga memudahkan dalam pemisahan minyak dari cairan Press cake/tepung ikan padat hendaknya dihancurkan/digiling untuk memudahkan dalam proses pengeringan dengan pengering mekanis Tepung ikan yang sudah kering sebaiknya mengandung kadar air 810% kemudian digiling dan dikemas lalu disimpan Cara pemisahan minyak dari air dalam liquor dengan penyaringan agar terpisah dari benda-benda padatliquor dialirkan ke unit pemisah minyak Cara modern dengan unit sentrifugal karena putaran yang cepat maka minyak akan terpisah dari air maupun cairan lainnya
-
-
-
-
Cara Whole meal
-
Didalam liquor terdapat kira-kira 20% bagian padatan yang sebenarnya dapat dijadikan tepung ikan Caranya liquor dipekatkancairan hasil pemekatan ditambahkan pada tepung ikan dan jadilah tepung ikan yang disebut whole meal Pemanfaatan glue water ( cairan kental yang diperoleh dari liquor yang telah dipisahkan dari minyak)terdapat vit.B yang larut dalam air dari pengolahan glue water dihasilkan fish- soluble caranya dengan memampatkan glue water sampai kadar solidnya mencapai 50% memisahkan dari kelebihan lemak dan cairan sisa (sludge) serta dilakukan pengasaman (acidification) Cara penggunaan fish soluble untuk menghasilkan whole meal dengan mencampurkan pada press cake pemanfaatan bahan mentah mencapai 100%
-
-
-
-
-
-
Cara re-sirkulasi Cara ini glue water ditambahkan pada press cake setengah kering pada saat kadar air 25-30% bila terlalu kering penyerapan glue water akan sulit Pengeringan dilakukan dua kali pertama pada saat tepung ikan dengan kadar air 25-30%glue water ditambahkan kemudian diikuti pengeringan kedua Mutu tepung ikan cukup tinggi
Reduksi kering - Ikan dikeringkan dalam keadaan hampa/vacumtidak memerlukan suhu tinggitepung ikan yang dihasilkan bergizi tinggi karena komponen penting tidak rusak oleh pemanasan - Pengeringan harus dihentikan pada saat kadar air mencapai kira-kira 8%apabila < 8% kandungan minyak tidak dapat diproses dengan baik - Pemisahan minyak dilakukan secara hydraulisis dan press cake yang dihasilkan berkadar air sampai 10%
Ekstraksi dengan bahan pelarut
-
Solvent extraction ditujukan untuk memisahkan minyak dari tepung ikan yang sudah dikeringkan dengan cara reduksi basah maupun reduksi kering Bahan pelarut (solvent) yang dipakai adalah yang mudah menguap dan mudah melarutkan minyak Ekstraksi dilakukan dengan mencampurkan tepung ikan kedalam bahan pelarut yang tidak mengandung lemaksampai tepung ikan kehabisan kandungan minyakdilewatkan pada bahan pelarut yang masih bersihuntuk mendapatkan kadar minyak maksimum pada bahan pelarut sebelum diuapkan Persentase minyak yang didapat adalah 1-2% Tepung ikan berwarna terang dan tidak berbaubau bahan pelarut sudah dihilangkan dengan peniupan uap kering /dry steam Tepung ikan initidak akan mengalami ketengikan dan kadar protein cukup tinggi mencapai 80% Minyak biasanya berwarna hitam
-
-
Ekstraksi basah (wet extraction)
-
Bahan baku ikan/ sisa pengolahan ikan dalam keadaan basah dicampur dengan satu jenis pelarut minyak (fat solvent) yang mempunyai titik didih tinggi dan larut dalam air campuran ini dipanaskan secata tidak langsung dengan uap Sebagian bahan pelarut akan menguap bersama uap air kemudian mengembun dikembalikan pada proses pengolahan Setelah bahan baku mencapai kadar air kira-kira 10% pengeringan dihentikan Bahan pelarut dan minyak dipisahkan dengan proses destilasi Jenis bahan pelarut yang sering dipakaitrichlorothylene (bahan pelarut ini bersifat racun maka harus benar-benar dihilangkan dari tepung ikan
-
-
Sifat-sifat tepung ikan -
-
-
Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : Butiran-butirannya agak seragam Bebas dari sisa-sisa tulang,mata ikan dan benda asing lainnya Tepung ikan yang baru selesai diolah biasanya berwarna abu-abu kehijauan dan setelah disimpan apalagi pada suhu tinggi warnanya berubah menjadi cokelat kekuningan (perubahan ini tidak mempengaruhi nilai gizinya) Baunya seperti ikan yang lama-kelamaan tengik Komposisi kimia tepung ikan ditentukan oleh jenis ikan-> sebagai pedoman tepung ikan yang bermutu harus mempunyai komposisi sebagai berikut : - Air (moisture) 6-10% - Lemak 5-12% - Protein 60-75% - Abu 10-20% Tepung ikan dengan kadar air < 6% akan bersifat hygroskopis->akan terjadi keseimbangan dengan kelembaban tempat penyimpanan Pengemasan dengan karung kedap air dapat mencegah penyerapan maupun kehilangan air
Kandungan lemak :
-
Lemak pada tepung ikan tidak mempunyai nilai komersialnilai tepung ikan tergantung pada kadar protein Kadar lemak terendah sekitar 5% sedangkan yang diolah dengan ekstraksi dapat mencapai 1% Tepung ikan dari ikan-ikan dasar/lean fish yang diolah tanpa pemasakan dan pemampatankadar lemak 1% Selama penyimpanan lemak dalam tepung ikan akan teroksidasitengik,warna berubah menjadi gelap dan tidak merata serta menimbulkan panas didalam tumpukan tepung ikan Oksidasi lemak dapat dicegah dengan penambahan antioksidanBHT atau BHA cukup dengan kadar air 0,02%
-
-
Kandungan protein : - Mutu tepung ikan ditentukan oleh kadar proteinnya - Kadar protein yang tinggi mencapai 92-95% dari total kandungan protein harus dapat dicernakan - Bahan baku harus baik->bila agak busuk akan menghasilkan tepung ikan dengan persentase protein rendah kadang-kadang sampai < 80% Kandungan abu dan mineral : - Kadar mineral tepung akan tinggi apabila bahan baku dari sisa-sisa ikan berupa kepala dan tulang - Sebagian besar dari abu berupa kalsium fosfat yang diperlukan untuk makanan ternak - Kadang mengandung klorida yang berasal dari garam pengawet bahan baku - Juga mengandung trace element (Zn,I,Fe,Cu,Mn,Co)
-
-
Vitamin-vitamin : Jenis vitamin yang paling banyak vitamin B sedangkan vitamin yang larut dalam minyak jumlahnya sangat sedikit Kadang dijumpai vitamin D apabila bahan baku berasal dari ikan berlemak Jenis vitamin B : riboflavin,asam pantotenat,niasin dan kobalamin (Vit.B12) Selama penyimpanan tidak banyak vitamin yang hilangpada pemasakan kira-kira 50% vit.B hilang
Pemanfaatan tepung ikan -
-
-
Kegunaan utama tepung ikan sebagai bahan campuran pakan ternak kandungan proteinnya tinggi dan pembagian asam aminonya cukup seimbang Tepung kan yang bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga, jamur dan mikroorganisme patogen Untuk pakan ternak yang masih muda dipakai tepung ikan berkadar 10-40% Komponen penting yang belum diketahui APF /Animal Protein Factor->berfungsi membantu pertumbuhan atau pertambahan berat badan ternak ayam/babi