Tinea Corporis / No. ICD 10 : B35.4 Tinea Corporis
SOP
PUSKESMAS KENALI BESAR 1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Langkah langkah
No.Dokumen
: /UKP/SOP/
No.Revisi TanggalTerbit Halaman
: 00 : : 1/2
Dr. Maria Inge Jammin NIP19801118.200903.2.004 Penatalaksanaan tinea corporis adalah infeksi jamur dermatofita yang memiliki sifat mencernakan keratin di jaringan yang mengandung zat tanduk pada daerah yang bukan termasuk dalam kategori tinea kapitis, barbae, kruris, pedis et manum, dan unguium. Sebagai pedoman di dalam memberikan penatalaksanaan terhadap Tinea Corporis agar pasien mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat Keputusan kepala Puskesmas Kenali Besar Nomor Tahun tentang Pemberian layanan klinis Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Bakti Husada – IDI Edisi revisi Tahun 2014 1. Menegakkan Diagnosis Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Pada sebagian besar infeksi dermatofita, pasien datang dengan bercak merah bersisik yang gatal. Adanya riwayat kontak dengan orang yang mengalami dermatofitosis. Faktor Risiko 1. Lingkungan yang lembab dan panas 2. Imunodefisiensi 3. Obesitas 4. Diabetes Melitus Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Gambaran umum: Lesi berbentuk infiltrat eritematosa, berbatas tegas, dengan bagian tepi yang lebih aktif daripada bagian tengah, dan konfigurasi polisiklik. Pemeriksaan Penunjang Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH, akan ditemukan hifa panjang dan artrospora. Penegakan Diagnosis (Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Bila diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang. 2. Penatalaksanaan a. Non-medikamentosa - Higiene diri harus terjaga - Hindari pemakaian handuk/pakaian secara bersamaan b. Medikamentosa - Lesi terbatas: pdiberikan pengobatan topikal, yaitu dengan antifungal topikal seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin; diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk mencegah rekurensi. - Lesi luas atau resisten terhadap terapi topikal, diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah makan: Griseofulvin: 0,5-1 g per hari (dewasa); 0,25-0,5 g perhari (anak); 10-25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 dosis Ketokonazol 200 mg/hari; itrakonazol 100 mg/hari; terbinafin 250 mg/hari
Page 1 of 2
Tinea Corporis / No. ICD 10 : B35.4 Tinea Corporis
SOP
No.Dokumen
: /UKP/SOP/
No.Revisi TanggalTerbit Halaman
: 00 : : 1/2 Dr. Maria Inge Jammin NIP19801118.200903.2.004
PUSKESMAS KENALI BESAR 6.
3. Konseling dan Edukasi - Mengenai penyebab dan cara penularan - Edukasi pasien dan keluarga pasien untuk menjaga higien tubuh 4. Prognosis a. Ad vitam : Bonam b. Ad functionam : Bonam 5. Ad Sanationam : Bonam
7. Bagan Alir
8. Hal –hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait
1. Poli umum 2. Apotik 3. Rumah sakit rujukan
10. Dokumen terkait
No
11. Rekaman historis perubahan Yang diubah
Page 2 of 2
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan