MAKALAH BATUBARA “Pengantar Eksplorasi Batubara”
Kelompok 3
Nama
:
Rizki Agustian (16217051)
Niwi Nopriani
Wahyu Ningsih (16217061)
(16217043)
Kelas
: B.2
Jurusan
: Teknik Pertambangan Batu Bara
Mata Kuliah
: Batubara
Akademi Komunitas Negeri (AKN) Lahat Tahun Ajaran 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pemahaman mahasiswa tentang “Pengantar Eksplorasi Batubara“. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepannya. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Lahat, 1 Oktober 2017
Kelompok 3
DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii Daftar isi ................................................................................................................................ iii Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 B. Tujuan ....................................................................................................................... 1 C. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1 D. Manfaat ..................................................................................................................... 1 Bab II Isi ............................................................................................................................... A. Definisi Eksplorasi Batubara ................................................................................... 2 B. Tujuan Eksplorasi Batubara ....................................................................................... 2 C. Metode Eksplorasi Batubara ...................................................................................... 2 D. Data yang didapatkan pada Kegiatan Eksplorasi ..................................................... 5 Bab III Penutup ..................................................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambangan ialah suatu rangkaian kegiatan
mulai dari kegiatan
penyelidikan bahan galian sampai dengan pemasaran bahan galian. Secara umum tahapan kegiatan pertambangan terdiri dari Penyelidikan Umum (Prospeksi), Eksplorasi, Penambangan, Pengolahan, Pengangkutan, dan Pemasaran. Dalam pembahasan makalah ini kita akan membahas tentang Eksplorasi. Eksplorasi itu sendiri merupakan suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data-data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun informasi-informasi yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak-pihak lain yang membutuhkanya. Selain itu dalam maklah ini juga akan di bahan mengenai metode-metode pada kegiatan eksplorasi batubara, serta tujuan dari eksplorasi batubara.
B. Tujuan Makalah ini di buat untuk menambah wawasan
mahasiswa tentang
pengetahuan dasar eksplorasi batubara.
C. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian eksplorasi batubara? 2. Apa saja tujuan dari kegiatan eksplorasi batubara? 3. Apa saja metode-metode yang harus di lakukan pada kegiatan eksplorasi batubara?
D. Manfaat 1. Untuk dapat mengetahui tentang definisi eksplorasi batubara. 2. Untuk dapat mengetahui apa saja tujuan dari kegiatan eksplorasi batubara. 3. Untuk dapat mengetahui metode-metode yang di pakai pada kegiatan eksplorasi batubara.
BAB II ISI A. Definisi Eksplorasi Batubara Eksplorasi batubara adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat yang memiliki cadangan batubara. Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan. Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik-baiknya dengan memperhitungkan untung-ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
B. Tujuan Eksplorasi Batubara Tujuan dari eksplorasi batubara adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat melokalisasi data suatu endapan bahan galian khususnya batubar. 2. Untuk dapat mencari suatu singkapan endapan/bijih batubara. 3. Untuk mengetahui sifat tanah di lokasi yang nantinya akan di jadikan kegiatan penambangan batubara. 4. Untuk dapat melaporkan daerah prospeksi hasil temuan di lapangan.
C. Metode Eksplorasi Pemilihan Metode, metode eksplorasi yang digunakan umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Cara tidak langsung 2. Cara langsung 3. Gabungan cara langsung dengan tidak langsung
1. Cara Tidak Langsung a. Metode Geofisika Metode geofisika dipakai sebagai alat untuk menemukan adanya perbedaan (anomali) yang disebabkan oleh adanya endapan bahan galian yang tersembunyi di bawah permukaan bumi. Pada umumnya endapan bahan galian yang tersembunyi di bawah permukaan bumi itu memiliki satu atau lebih sifat-sifat fisik yang berbeda dari sifat fisik batuan di sekelilingnya, sehingga perbedaannya itu dapat dicatat (diukur) dengan peralatan geofisika. Metode geofisika ini memang mahal dan hasilnya tidak selalu teliti dan meyakinkan, karena tergantung dari kepiawaian dalam melakukan interpretasi terhadap anomali dan data geologi yang diperoleh. Walaupun demikian metode ini bisa sangat membantu dalam mengarahkan kegiatan eksplorasi di kemudian hari
b. Metode Geokimia. Metode geokimia dipergunakan untuk merekam perubahanperubahan komposisi kimia yang sangat kecil, yaitu dalam ukuran part per million (ppm), pada contoh air permukaan (air sungai), air tanah, lumpur yang mengendap di dasar sungai, tanah dan bagian-bagian dari tanaman (pepohonan) seperti pucuk daun, kulit pohon dan akar yang disebabkan karena di dekatnya ada endapan bahan galian atau endapan bijih (ore body). Pada dasarnya semua endapan bahan galian pada saat terbentuk akan “merembeskan” sebagian kecil unsur kimia atau logam yang dikandungnya ke lapisan batuan di sekelilingnya. ”Rembesan” unsur kimia atau logam inilah yang ditelusuri dengan metode geokimia. Oleh sebab itu prospeksi geokimia biasanya dilakukan di sepanjang aliran sungai dan daerah aliran sungai (DAS) serta di daratan. Prospeksi geokimia hanya mampu membantu melengkapi data dan informasi untuk mengarahkan di daerah mana prospeksi geofisika harus dilakukan. Tetapi prospeksi geokimia sangat bermanfaat untuk penyelidikan di daerah yang bila diselidiki dengan geofisika tidak
efektif, terutama untuk pengamatan awal di daerah terpencil yang luas. Setiap contoh air, tanah dan komponen tumbuh-tumbuhan yang diambil dengan teliti dan sistematis dari daerah yang sedang diteliti, kemudian harus dianalisis secara kimiawi dengan reagen yang khas dan hanya peka untuk unsur kimia atau logam tertentu (a.l. Cu, Pb, Zn, Ni dan Mo) walaupun kadar unsur kimia atau logam itu sangat rendah. Hasil analisis kimia khusus itu dipetakan untuk dipelajari adanya anomali geokimia yang antara lain disebut halos. Prospeksi geokimia biasanya berlangsung tidak terlalu lama (0,51,0 tahun), sedangkan jumlah contoh (sample) yang diambil dari setiap tempat tak banyak (1-2 kg).
2. Cara Langsung a. Pemetaan langsung b. Pemboran.
3. Gabungan Cara Langsung dengan Tidak Langsung a. Penelusuran tebing-tebing di tepi sungai dan lereng-lereng bukit Kegiatan ini berusaha untuk menemukan singkapan (outcrop) yang bisa memberi petunjuk keberadaan suatu endapan bahan galian. Bila ditemukan singkapan yang menarik dan menunjukkan tanda-tanda adanya mineralisasi, maka letak dan kedudukan itu diukur dan dipetakan. Juga diambil contoh batuannya (rock samples) secara sistematis untuk diselidiki di laboratorium agar dapat diketahui data apa yang “tersimpan” di dalam contoh batuan itu.
b. Penelusuran jejak serpihan mineral (tracing float) Yaitu metode untuk menemukan letak sumber serpihan mineral (mineral cuts = float) yang umumnya berupa urat bijih (vein) endapan primer di tempat-tempat yang elevasinya tinggi. Caranya adalah dengan mencari serpihan atau potongan mineral-mineral berharga (emas, intan, kasiterit, dll) yang keras, tidak mudah larut dalam asam
maupun basa lemah dan memiliki berat jenis yang tinggi dimulai dari Selokan di hilir sungai.
c. Penyelidikan dengan sumur uji (test pit) Untuk memperoleh bukti mengenai keberadaan suatu endapan bahan galian di bawah tanah dan mengambil contoh batuan (rock samples)-nya
biasanya
digali
sumur
uji
(test
pit)
dengan
mempergunakan peralatan sederhana seperti cangkul, linggis, sekop, pengki.
d. Penyelidikan dengan parit uji (trench) Pada dasarnya maksud dan tujuannya sama dengan penyelidikan yang mempergunakan sumur uji. Demikian pula cara penggaliannya. Yang berbeda adalah bentuknya ; parit uji digali memanjang di permukaan
bumi
dengan
bentuk
penampang
trapezium
dan
kedalamannya 2-3 m, sedang panjangnya tergantung dari lebar atau tebal singkapan endapan bahan galian yang sedang dicari dan jumlah (volume) contoh batuan (samples) yang ingin diperoleh. Berbeda dengan sumur uji, bila jumlah parit uji yang dibuat banyak dan daerahnya mudah dijangkau oleh peralatan mekanis, maka penggalian parit
uji
dapat
dilakukan
dengandragline atau hydraulic
excavator (back hoe).
D. Data yang didapatkan pada Kegiatan Eksplorasi Batubara Data-data yang di dapatkan dari kegiatan eksplorasi batubara ini sebagai berikut : 1. Peta dasar sudah tersedia/belum. 2. Peta geologi/topografi (satelit, udara, darat). 3. Analisis regional : − Sejarah, − Struktur/tektonik, dan − Morfologi 4. Laporan-laporan penyelidikan terdahulu. 5. Teori-teori dan metode-metode lapangan yang ada.
6. Geografi : a. Kesampaian daerah (desa/kota terdekat, transportasi), b. Iklim/musim (cuaca, curah hujan/banjir), c. Sifat angin, keadaan laut, gelombang, dll., d. Tumbuhan, binatang, dan e. Komunikasi
7. Sosial budaya dan adat istiadat : a. Sifat penduduk, b. Kebiasaan, c. Pengetahuan/pendidikan, d. Mata pencaharian, dll.
8. Hukum : a. Pemilikan tanah, b. Ganti rugi, dan c. Perizinan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Eksplorasi batubara adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat yang memiliki cadangan batubara.
Tujuan dari eksplorasi batubara adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat melokalisasi data suatu endapan bahan galian khususnya batubar. 2. Untuk dapat mencari suatu singkapan endapan/bijih batubara. 3. Untuk mengetahui sifat tanah di lokasi yang nantinya akan di jadikan kegiatan penambangan batubara. 4. Untuk dapat melaporkan daerah prospeksi hasil temuan di lapangan.
Pemilihan Metode, metode eksplorasi yang digunakan umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Cara tidak langsung 2. Cara langsung 3. Gabungan cara langsung dengan tidak langsung