May 13, 2008 by mirzal tawi Menurut Carpenito (1999), ada 3 diagnosa keperawatan yang termasuk dalam lingkup nilai/kepercayaan/spiritual, yaitu : A. Distres Spiritual Definisi Keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau berisiko mengalami gangguan dalam sistyem keyakinan atau nilai yang memberi kekuatan, harapan, dfan arti kehidupan seseorang. Batasan Karakteristik Mayor (harus terdapat) Mengalami suatu gangguan dalam system keyakinan Minor (mungkin terdapat) Mempertanyakan makna kehidupan, kematian dan penderitaan Mempertanyakan kredibilitas terhadap system keyakinan Mendemonstrasikan keputusasaan atau ketidak beranian Memilih untuk tidak melakukan ritual keagamaan yang biasa dilakukan Mempunyai perasaan ambivalen (ragu) mengenai keyakinan Mengekspresikan bahwa dia tidak penya alas an untuk hidup Merasakan perasaan kekosongan spiritual Mengekspresikan perhatian, marah, dendam, ketakutan, penderitaan dan kematian Meminta bantuan spiritual terhadap suatu gangguan dalam system keyakinan. Faktor-faktor yang berhubungan a. Patofisiologis Berhubungan dengan tantangan pada system keyakinan atau perpisahan dari ikatan spiritual sekunder akibat : kehilangan bagian atau fungsi tubuh, penyakit terminal, penyakit yang membuat kondisi lemah, nyeri, trauma, keguguran, kelahiran mati b. Tindakan yang berhubungan Berhubungan dengan konflik diantara (uraikan program yang ditentukan) dan keyakinan, yaitu aborsi, isolasi, pembedahan. Amputasi, transfuse, pengobatan, pembatasan diet dan prosedur medis
a. Situasional (personal, lingkungan) Berhubungan dengan kematian atau penyakit dari orang terdekat Berhubungan dengan keadaan yang memalukan pada saat melakukan ritual keagamaan Berhubungan dengan hambatan dalam melakukan ritual keagamaan (pembatasan perawatan intensif, kurangnya privacy, pembatasan ke kamar tidur atau ruangan, kurangnya tersedia makanan atau diet special) Berhubungan dengan keyakinan yang ditentang oleh keluarga, teman sebaya, pemberi perawatan kesehatan Berhubungan dengan perpisahan dengan orang yang dicintai Kriteria Hasil Individu akan : 1. Melanjutkan latihan spiritual yang tidak mengganggu kesehatan 2. Mengekspresiakan pengurangan perasaan bersalah dan ansietas 3. Mengekspresikan kepuasan dengan kondisi spiritual. Intervensi Generik 1. Komunikasikan penerimaan berbagai keyakinan spiritual dan praktisnya. 2. Tunjukkan sikap tidak menghakimi. 3. Nyatakan pentingnya kebutuhan spiritual. 4. Ekspresikan keinginan tim perawatan kesehatan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan spiritual. 5. Berikan privacy dan ketenangan seperti yang dibutuhkan untuk orang yang melaksanakan ibadah. 6. Pertahankan diet dengan pembatasan spiritual jika tidak mengganggu kesehatan 7. Anjurkan kegiatan ibadah yang tidak merusak kesehatan 8. Berikan kesempatan individu untuk berdoa dengan orang lain atau dibacakan oleh orang lain atau anggota tim kesehatan yang dapat dengan leluasa dalam aktivitas ini. 9. Berikan izin untuk mendiskusikan masalah spiritual dengan perawata dengan membicarakan subjek kesehatan spiritual jika perlu. 10. Gunakan pertanyaan mengenai pengalaman spiritual dan keyakinan sebelumnya untuk membantu individu menempatkan kejadian kehidupan inio kedalam perspektif yang lebih luas. 11. Usahakan untuk berdoa/membaca dengan klien jika perawat merasa leluasa dengan hal ini atau atur anggota tim kesehatan lainnya jika lebih sesuai 12. Selalu bersedia dan berkeinginan untuk mendengarkan sewaktu klien mengekspresikan keraguan diri, rasa bersalah/ perasaan negative lainnya.
13. Usahakan untuk menghubungi pendukung spiritual individu seperti ulama, imm
rumah sakit. Jika individu tidak dapat perasaan dengan keluarga Intervensi Pada Anak 1. Berikan anak kesempatan untuk ikut dalam praktek spiritual biasanya (mis. Doa sebelum tidur, kunjungn ke masjid). 2. Perjelas bahwa kecelakaan atau penyakit bukan hukuman untuk “prilaku buruk” 3. Dukung remaja yang mungkin berusaha untuk memahami pengajaran spiritual. 4. Untuk konflik orang tua tentang pengobatan anak: a.
Bila orang tua menolak pengobatan anak, dorong pertimbangan tentang metode alternative terapi (mis. Penggunaan ahli bedah khusus dan teknik pembedahan tanpa transfusi darah) ; dukung individu yang membuat keputusan berdasarkan informasi bahkan konflik dengan diri sendiri.
b.
Bila tindakan tetap ditolak, dokter atau rumah sakit dapat meminta siding yang menunjuk pembimbing sementara untuk persetujuan tindakan
c.
Hubungi ulama untuk mendukung orang tua
d. Dorong ekspresi perasaan negative. B. Risiko Terhadap Distres Spiritual Definisi: Keadaan dimana individu atau kelompok berisiko mengalami gangguan dalam keyakinan atau system nilai yang memberi kekuatan, harapan dan makna hidup. Faktor-Faktor Risiko Rujuk pada Distress Spiritual untuk faktor-fakto yang berhubungan Kriteri Hasil Individu akan : 1. Melanjutkan praktek ritual spiritual yang bermamfaat 2. Mengekspresikan peningkatan kenyamanan setelah bantuan Intervensi Generik Rujuk pada Distres Spritual untuk intervensi. C. Kesejahteraa Spritual, potensial terhadap perbaikan Defenisi
Keberadaan individu yang mengalami penguatan kehidupan dalam berhubungan dengan kekuasaan yang lebih tinggi (setinggi yang ditetapkan individu), diri, komunitas dan lingkuingan yang memelihara dan merayakan kesatuan (The National Interfaith Coalition on Aging, 1980) Batasan Karakteristik (Carson,1989) 1.
Kekuatan dari dalam diri yang memelihara : rasa kesadaran; hubungan saling percaya; kekuatan yang menyatu; sumber yang sacral; kedamaian dari dalam diri.
2. Motifasi yang tidak ada batasannya dan komitmen yang diarahkan pada nilai tertinggi dari cinta, makna, harapan, keindahan dan kebenaran. 3.
Hubungan saling percaya dengan atau hubungan yang sangat memberikan dasar untuk makna dan harapan dalam pengalaman kehidupan dan kasih sayang dalam hubungan seseorang.
4. Mempunyai makna dan tujuan terhadap eksistensio seseorang. Faktor-faktor Risiko Rujuk pada factor yang berhubungan Faktor factor yang berhubungan Karena ini merupakan diagnosa tentang fungsi positif, maka penggunaan dari factorfaktor yang berhubungan tidak perlu. Kriteria Hasil Individu akan: 1. Mempertahankan hubungan yang sebelumnya dengan keberadaan dirinya yang lebih tinggi. 2. Terus melaksanakan spiritual yang tidak mengakibatkan sesuatu yang buruk terhadap kesehatan 3. Mengekspresikan keharmonisan spiritual ndan kesatuan yang berkelanjutan Intervensi Generik 1. Dukung praktik spiritual individu. 2. Rujuk pada Intervensi untuk mengurangi hambatan praktik spiritual dibawah
3. Askep Gangguan Pola Tidur 4. Gangguan Pola Tidur
Definisi :
Keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau menggangu gaya hidup yang diinginkan. Faktor yang berhubungan : Patofisiologi Berhubungan sering terbangun : (Kerusakan transport oksigen) Angina Arteriosklerosis Gangguan pernapasan Gangguan sirkulasi (Kerusakan eliminasi usus dan urine) Diare Konstipasi Retensi Urine Disuria Frekuensi (Kerusakan metabolisme) Hipertiroidisme Ulkus gastrikum Gangguan hepatik Tindakan Berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi yang biasa Bidai, traksi Nyeri Terapi IV Berhubungan dengan tidur siang hari yang berlebihan : (Obat-obatan) Tranquilizer Sedatif Hipnotik Antidepresan Antihipertensif Amfetamin Kortikosteroid Soporifik Barbiturat Situasional (Personal, Lingkungan) Berhubungan dengan hiperaktivitas yang berlebihan Ansietas panik Berhubungan dengan tidur siang hari yang berlebihan Berhubungan dengan ketidakadekuatan aktivitas pada siang hari. Berhubungan dengan depresi Berhubungan dengan respons ansietas Berhubungan dengan rasa tak nyaman Berhubungan dengan gangguan gaya hidup Emosional Sosial Berhubungan dengan perubahan irama sirkadian Berhubungan dengan ketakutan
Maturisional (Anak) Berhubungan dengan ketakutan pada kegelapan (Wanita dewasa) Berhubungan dengan perubahan hormonal (mis; pramenopause) Data mayor : Kesukaran untuk tertidur dan tetap tidur Data minor : Keletihan waktu bangun atau sepanjang hari Tidur sejenak atau sepanjang hari Agitasi Perubahan suasana hati Kriteria hasil Individu akan : 1. Menggambarkan faktor yang mencegah atau menghambat tidur. 2. Mengidentifikasi teknik untuk menginduksi tidur. 3. melaporkan keseimbangan optimal dari istirahat dan aktivitas. Intervensi : 1. Kurangi kebisingan. 2. Organisasi prosedur untuk memberikan jumlah terkecil gangguan selama periode tidur (mis; sewaktu individu bangun untuk pengobatan juga berikan penanganan dan pengukuran tanda vital) 3. Jika berkemih sepanjang malam mengganggu, batasi masukan cairan waktu malam dan berkemih sebelum berbaring. 4. Tetapkan bersama individu suatu jadwal untuk program aktivitas sepanjang waktu (jalan, terapi fisik) 5. Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan (mis; lebih dari 1 jam) 6. Kaji bersama individu, keluarga, atau orang tua terhadap waktu tidur rutin – waktu praktik kebersihan, ritual (membaca, mainan) – dan patuhi sedekat mungkin jika memungkinkan. 7. Batasi masukan minuman yang mengandung kafein 8. Untuk anak-anak : a. Jelaskan waktu malam pada anak (bulan, bintang) b. Diskusikan bagaimana beberapa orang (perawat, pekerja pabrik) bekerja pada malam hari. c. Bandingkan kebalikan bahwa jika malam datang di tempat mereka, maka akan terjadi siang hari bagi orang-orang di tempat lain. d. Jika terjadi mimpi buruk, dorong anak untuk bicara mengenai hal ini jika mungkin. Yakinkan pada anak bahwa ini merupakan suatu mimpi meskipun kelihatannya sangat nyata. Berbagi perasaan dengan anak bahwa anda juga pernah bermimpi. e. Berikan anak lampu malam dan/atau senter untuk digunakan, agar anak dapat mengontrol kegelapan. f. Yakinkan anak bahwa anda akan berada didekatnya sepenjang malam.
9. Jelaskan kepada individu dan orang terdekat lainnya penyebab gangguan tidur/istirahat dan kemungkinan cara untuk menghindariny
•
Home
•
About
•
•
Privacy Top of Form
Search this s
Bottom of Form
Peutuah.com Media Belajar dan Berbagi •
Artikel
•
•
•
•
○
Kisah Teladan
○
Agama
Fiqih Wanita
Cerita islam
Ilmu Pengetahuan ○
Askep & Askep
○
Fisika
○
Kimia
Referensi ○
Biografi
○
Type Of Text In English
Kedokteran ○
Askep
○
Asuhan kebidanan
○
Kesehatan
Refered ○
Karangan ilmiah
○
Makalah
○
Sejarah
○
Tutorial
○
Gaya Hidup
○
Komputer
○
Tips dan triks
•
Peutuah
•
Uncategorized
•
News Peutuah
+ Browse:Home Askep Askep Pola tidur
Askep Pola tidur Published by on May 11, 2011 | 0 Comment
I. PENGKAJIAN A. Biodata 1.identitas pasien Nama
: Shellnot
Umur
: 19 Tahun
Jenis Kelamin
: pria
Pekerjaan
: mahasiswa
Agama
: islam
Status perkawinan
: lajang
Pendidikan
: perguruan tinggi
Suku
: Padang
No
: 0459754793
Diagnosa medis
: Insomnia
Tanggal masuk
: 20 Nov 2010
Tanggal pengkajian
: 21 Nov 2010
Alamat 2.
: Lr.Pendidikan Paya bujuk seleumak
Identitas Penanggung jawab
Nama
: Nurbaiti.SPd
Umur
: 44 tahun
Jenis kelamin
: wanita
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Hub dgn Pasien
: Ibu
Alamat
: Lr.pendidikan p.bujuk selemak
B. Keluhan utama : “Saya sering gelisah dan gundah ketika tidur C. Riwayat kesehatan sekarang 19 nov 2010 ” dirumah tiba-tiba sulit untuk tidur,suasana di rumah bising dan membuat susah dan gelisah ketika tidur,banyak memikirkan masalah,sering melamun,sering terbangun karna BAB dimalam hari yang tidak normal yaitu Diare,retensi alvi(tertahannya feses dalam kolon),Konstipasi(sembelit)Dan Gangguan BAK Retensi urin(tertahannya urin dalam kantung kencing),disuria(kencing yang susah), D. riwayat kesehatan dahulu Tidak pernah di rawat di rumah sakit E. Riwayat kesehatan keluarga Tidk ada F. DATA FISIK 1. Penampilan Umum: Tubuh lemas,Bibir kering,mata merah, Mata cekung,disekitar kelopak mata bewarna hitam,sering menguap. Individu tampak tidak bersemangat dan bergairah. 2. Activity Daily Living (ADL) ADL
Di RUMAH
Di RS
Nutrisi
Jenis menu
Jenis menu
a.Makan :
a.frek:2/hari
a.frek:3/hari
b.Porsi:1 porsi
b.Porsi:1 porsi
c.pantangan :-
c.pantangan: -
b.minum
3 gelas /hari
3 gelas /hari
c. Istirahat/tidur
Frek :4jam
Frek:2jam
malam
Jam 2-6 pagi,
d.Istirahat/tidur siang.
Tidur siang berlebihan lebih dari 90 menit
Tidur siang berlebihan lebih dari 90 menit
e. Eliminasi
Frek:1/hari,
Frek:1/hari
BAB
Warna kuning keemasan,berbau khas,Di WC,
Warna kuning keemasan,berbau khas,di WC,
Kesulitan :
Kesulitan :
Diare,retensi alvi(tertahannya feses dalam kolon),
Diare,retensi alvi(tertahannya feses dalam kolon),
Konstipasi(sembelit),
Konstipasi(sembelit)
Frek:3/hari
Frek:3/hari
Warna kuning keemasan,berbau khas,di toilet,
Warna kuning keemasan,berbau khas,di toilet,
Kesulitan :
Kesulitan :
Retensi urin(tertahannya urin dalam kantung kencing),disuria(kencing yang susah),
Retensi urin(tertahannya urin dalam kantung kencing),disuria(kencing yang susah).
BAK
Personal Higine
a.
Mandi
b. Mobilisasi aktivitas
Jam 4-6pagi, Tidak menggunakn lampu pagi,menggunakan saat tidur,ada kesulitan saat lampu,suasana RS terlalu ingin tidur,sering terbangun bising,bau.sering terbangun dan sulit tidur kembali,takut dan sulit tidur kembali,takut mimpi buruk mimpi buruk
Mandi Mandi 2/hari,menggunakan 2/hari,menggunakan sabun,gosok gigi 2/hari. sabun,menggunakan air dingin,gosok gigi 3/hari,di kamar mandi. Bangun pagi terlambat,prestasi
Bangun pagi terlambat,prestasi
belajar mengalami penurunan,aktivitas sehari2 terganggu,aktivitas siang hari yang tidak adekuat,
belajar mengalami penurunan,aktivitas sehari2 terganggu,aktivitas siang hari yang tidak adekuat
3. PEMERIKSAAN FISIK a.Keadaan umum Lemas,pucat,mata cekung,mata merah ,disekitar kelopak mata bewarna hitam,sering menguap. TTV : 1
Tekanan darah :110/70 mmHg
2
Tekanan Nadi : 15 x/m
3
Pernafasan
4
Suhu
: 28x/m :37⁰C
b.Berat badan & Tinggi badan TB
:165 cm
BB
:90 kg
c. Kulit ,rambut,dan kuku 1) Kulit Inspeksi : kulit wajah tampak pucat Palpasi : tekstur kulit udema 2) rambut Inspeksi : warna rambut hitam,rambut bersih Palpasi : tekstur rambut halus 3) Kuku Inspeksi :bentuk kuku Normal Palpasi : tekstur kuku halus d. Kepala,Muka ,Leher 1.kepala ‘ inspeksi Lingkaran kepala 54 cm,bentuk cimetris, 2.muka ‘inspeksi : Wajah pucat,warna kuning,simestris 3.Leher ‘inspeksi : tidak ada pembengkakan e. 1)
Mata dan penglihatan Alis mata
Inspeksi : simestris , berambut. 2)
Bulu mata
ekstropion 3)
Bola mata
tidak eksoptalmus 4) Konjungtiva anemis 5)
Sclera
bewarna merah 6) Pupil tidak normal 7)
Ketajaman penglihatan
tidak normal 8)
Gerakan ekstraokuler lambat
f.
Telinga dan pendengaran
Daun telinga simestris, Fungsi pendengaran : terganggu akibat sulit berkonsentrasi g.
Hidung dan penciuman
I)
Inspeksi : simestris, ada secret
II)
Palpasi ; tidak ada nyeri
III)
Fungsi penciuman normal
h.
Mulut & Pharinx
Inspeksi : 1) 2)
Gigi Lengkap Mukosa mulut : normal
i.Thorax dan paru-paru j. Jantung dan pembuluh darah perifer k. Abdomen l.
Genital
m. Rektum n.
Ekstrimitas atas
o.
Ekstrimitas bawah
G. DATA PSIKOSOSIAL & SPRITUAL 1.PSIKOSOSIAL a. Non verbal > ekspresi wajah murung > sikap menghindar b. Verbal > Bicara tidak jelas,terputus-putus
c. Emosi > labil d. Konsep diri : kurang percaya diri,kurang bersosialisasi karna mudah tersinggung e. Interaksi sosial : pasien kurang berinteraksi dengan keluarga dan perawat. f. Koping : diam 2. SPIRITUAL Tidak terganggu ibadah nya selama sakit. H. DATA PENUNJANG 1. laboraturium 2. Radiologi 3. theraphy 1. Usahakan untuk tidur pada jam yang sama setiap malam 2. Pastikan tempat tidur nyaman dan suhu ruang sesuai kehendak 3. Jangan memikirkan masalah kehidupan sehari-hari, sisihkan masalah anda. 4. Olahraga ringan pada sore hari bisa membantu, tetapi jangan melakukanya saat sebelum tidur. 5. Hindari minum kopi, alkohol, atau merokok sebelum tidur. 6. Hindari kebiasaan tidur siang 7. Jika masih tidak bisa tidur, jangan hanya berbaring dan mencemaskanya. Bangun untuk membaca buku, mendengarkan musik lembut, minum susu hangat, dan kemudian coba tidur kembali. 8. Jika berlangsung setiap malam dan mengganggu aktifitas sehari-hari, hubungi dokter. 9. jangan terlalu larut dalam masalah 10. coba untuk merefresh otak anda agar supaya terhindar dari fikiran-fikiran yang membebani hidup anda dan membuat anda sulit untuk tidur. II. ANALISA DATA DATA
ETIOLOGI
1. DS : pasien Insomnia mengatakan “saya sering gelisah ketika tidur
MASALAH Gangguan pola tidur
DO : mata anemis,wajah pucat,kelopak mata bewarna hitam. 2. DS : pasien mengatakan” tubuh nya lemas,
Kurang nya Gangguan istirahat aktivitas dan tidur sehari-hari pada
malam hari
DO : mata cekung,sering menguap,lemas,tidak bersemangat
3. DS :pasien ubahan Gangguan mengatakan” kebiasaan eliminasi sering terbangun diBAB malam hari karena sakit perut(diare)
DO : Lemas,pucat 4. DS :pasien mengatakan”” saya banyak memikirkan masalah
Cemas & depresi
Gangguan kejiwaan
5. DS : pasien Pola tidur mengatakan” tidak saya sering tidur teratur siang lebih dari 90 menit
Sulit tidur
DO : tidak bersemangat,tampak sakit kepala Di malam hari
DO : tampak pucat,lemas
6. DS : pasien mengatakan” mata saya tidak dapat melihat dengan jelas
DO : Konjungtiva anemis,sclera
Kurang nya Gangguan kualitas penglihatan dan kuantitas tidur
berwarna merah 7. DS : pasien mengatakan” saya sering termenung
Kurang nya Gangguan konsentrasi pendengara n
DO : tampak diam, III. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan imsomnia yang di tandai oleh pasien tampak gelisah,mata nya cekung,wajah nya pucat,kelopak mata nya hitam. 2. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kurang nya istirahat dan tidur di malam hari yang di tandai oleh tubuh pasien tampak lemas,mata cekung,sering menguap,tidak bersemangat. 3. Gangguan eliminasi berhubungan dengan perubahan kebiasaan BAB yang di tandai oleh pasien sering sakit perut(diare)di malam hari,tampak lemas dan pucat. 4. Gangguan kejiwaan berhubungan dengan cemas&depresi yang di tandai oleh pasien banyak memikirkan masalah,sakit kepala,tidak bersemangat. 5. Sulit tidur di malam hari berhubungan dengan pola tidur tidak teratur yang di tandai oleh tidur siang lebih dari 90 menit,pasien tampak lemas,pucat,gelisah, 6.
Gangguan penglihatan berhubungan dengan kurangnya
kualitas & kuantitas tidur yang di tandai oleh konjungtiva anemis,sclera berwarna merah. 7. Gangguan pendengaran berhubungan dengan kurangnya konsentrasi yang di tandai oleh pasien sering termenung,pasien tampak bersifat diam.
Related Posts No related posts found
Related Search • Incoming search : •
askep gangguan pola tidur
•
gangguan pola tidur
•
askep insomnia
•
intervensi gangguan pola tidur
•
pola istirahat dan tidur
•
etiologi gangguan pola tidur
•
askep istirahat dan tidur
•
askep gangguan istirahat tidur
•
askep retensio urine
•
gangguan pola tidur berhubungan dengan
Be Sociable, Share! • • • • • • • • • • • • • •
inShare
• Filed in: Askep, Ilmu Pengetahuan Tags: "askep gangguan pola tidur', ada, Agama Islam, air, aktivitas sehari-hari, alamat, analisa, analisa data, asi, askep, askep istirahat, askep istirahat dan tidur, askep istrahat dan tidur, askep klien dengan masalah keperawatan insomnia, askep pada pasien kurang istirahat dan tidur, askep pola tidur, askep retensio urine, asuhan keperawatan istirahat dan tidur dengan tiga diagnosa, asuhan keperawatan pada pasien dengan ganguan eliminasi urine, asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pola tidur, asuhan keperawatan pasien gangguan istirahat dan tidur, asuhan keperawatan terhadap pasien gangguan istirahat dan tidur, b, bicara, coba, DALAM, dapat, darah, DARI, data, data pola tidur mahasiswa, Dengan, diagnosa gangguan pola tidur, diagnosa keperawatan, diagnosa keperawatan istirahat tidur, diagnosa keperawatan pola tidur, diagnosis keperawatan istirahat tidur, diare, disuria, eliminasi alvi, g, gangguan pola eliminasi, gangguan pola tidur, gangguan pola tidur berhubungan dengan, gelisah, gerakan, go, gosok gigi, hanya, hidung, hidup, individu, insomnia, interaksi, Interaksi Sosial, intervensi keperawatan insomnia, intervensi keperawatan pola istirahat, islam, istirahat tidur, jika, kamar, karena, keluarga, kencing, keperawatan, kesehatan, kti jiwa, kuku, kulit, larut, lemas, mahasiswa, makalah gangguan pola aktivitas tidur, makalah pola istirahat dan tdur, mata cekung, membaca, merokok, mimpi, minum, mulut, n, nyaman, olahraga, otak, pagi, pekerjaan, pembuluh darah, Pendidikan, pola, proses keperawatan pada masalah tidur, rambut, refresh otak, retensi urin, rumah, saat, sama, sel, selama, sembelit, sering, sikap, soap gangguan istirahat dan tidur, Sosial, suhu, suku, sulit, susah, tekanan, tekanan darah, Tekstur, tidur, usi, warna
Top of Form Search this s
Bottom of Form
Stay Connected •
RSS feeds
•
RSS via Email
•
Follow on Twitter
•
Become our fan
Newsletter If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below & click subscribe. Top of Form Enter your em
Bottom of Form
Random Pages •
Askep Pada Klien Infeksi Saluran Kemih
•
Narrative Text
•
Ibu
•
Semuanya Kehendak Allah - Lukman Hakim
•
Konsep Keperawatan
•
Biografi Alexander Graham Bell
•
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
•
Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
•
What Is Silogisme?
•
Kematian Itu Pasti Datang
?
Random Search •
hubungan filsafat dengan filsafat kebudayaan
•
contoh karya seni rupa 3 dimensi
•
cerita kerajaan
•
deskripsi karya seni patung
•
pers era orde baru
•
keseimbangan lingkungan yang terganggu dan cara penanganannya
•
praktek demokrasi di indonesia setelah reformasi
•
makalah pengembangan nilai demokrasi di sd
Recent Posts •
Membran Plasma
•
Contoh Kutipan Langsung panjang, Langsung Pendek, Tidak Langsung
•
Berikut Adalah Daftar Pustak
•
Makalah Adat Budaya Aceh
•
Psikososial Dan Spititual
•
Makalah Taubat dan Amalan di Bulan Rajab
•
Makalah Hidup manusia berproses sejak dan lahir sebagai bayi
•
Makalah Komunikasi dalam keperawatan
Recent Search •
askep gangguan tidur
•
pers yang bebas dan bertanggung jawab
•
pengaruh yang terjadi akibat dari limbah lingkungan dan polusi
•
kelebihan dan kekurangan konstitusi dalam negara liberal dan komunis di bandingkan dengan negara indonesia
•
implementasi sila ke-5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
•
dampak-dampak reformasi
•
kapan manusia terlepas dari kelompk sosialnya
•
contoh perencanaan kewirausahaan yang baik
•
apa sebab lebih tinggi di daerah daratan tinggi dibandingkan
•
artikel limbah anorganik
Tag cloud kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan memfitnahnya panggung terhadap Mukminin giri pusat islamiasai di jawa Thomas Hobbes Berbagai Aspeknya makalah manusia sebagai individu dan makhluk sosial artikel metode instruksional Hipertensi Dalam Kehamilan isi kandungan surat at takatsur cari uang di internet jacopo saltarelli kualitas air pengertian demokrasi menurut uud 1945 Pendekatan Sosiologis antitiroid pancasila sebagai ideologi terbuka o makna ideologi negara o proses perumusan pancasila sebagai dasar negara o fungsi pokok pancasila o pancasila sebagai ideologi terbuka teori sosiologi dalam islam yang merupakan perang Badr tofler explorari bidang kesenian kerajaan palembang darussalam Anug Distribusi dan penyembelihan contoh makalah bayi dengan gangguan kelainan metabolik makalah tentang metode penelitian deskriptif, survei dan ptk Galileo Perbincangan Matematik maupun karena kondisi lingkungan terhadap konstruksi jalan raya Fungsi Sastra Arti pendekatan sosiologi ditinjau dari studi islam makalah perbandingan beberapa ajaran dan konsep teologis dalam ilmu kalam tampang © 2012 Peutuah.com. All rights reserved. XHTML / CSS Valid. Proudly designed by Theme Junkie.